LIMERENSI CINTA

“Xiè xie, Ā yí. Apakah Anming sering mengunjungi Ā yí? Oh iya, Ā yí, aku hampir lupa. Aku membawa oleh-oleh yang diinginkan Ā yí waktu itu.” Gadis itu segera mengangkat paper bag dan menaruh di atas meja di ruang tamu.

Wanita itu langsung melihat paper bag yang diberi oleh Jianying dan langsung sumringah.

“Aduh, Jianying. Jangan terlalu sungkan. Kau sampai membawa oleh-oleh yang padahal Ā yí yang seminggu lalu.

“Tidak repot kok, Ā yí.” Gadis itu tersenyum ramah membuat wanita itu semakin suka padanya.

“Astaga Ā yí, jadi tidak sabar kau benar-benar menjadi menantu Ā yí. Hanya saja, Ā yí heran dengan Anming yang tidak ingin menikah bahkan sepertinya anak itu tidak melirikmu sama sekali. Padahal dulu kecilnya, dia sangat hangat padamu.”

Bagaimana bisa Ā yí tahu jika Anming benar-benar bersikap dingin padaku. Aku tak mempermasalahkan jika dia bersikap dingin serta acuh tak acuh pada wanita lain, tetapi dia bersikap dingin denganku yang membuatku tak bisa menerimanya. Apa Ā yí diam-diam menyelidiki kejadian 2 tahun yang membuat Anming semakin membenciku? Tidak bisa! Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi.

“Ā yí jangan bercanda. Kemungkinan Anming hanya sibuk. Oh, iya. Ā yí, aku mendengar kabar jika grup Yu memutuskan kerjasama dengan grup Fu sehingga Anming harus pergi saat itu. Untuk masalah ini aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Tetapi aku melihat Robby sepertinya lembur di ruangannya.” Gadis itu berusaha mengalihkan topik pembicaraan yang wanita itu perbincangkan padanya.

“Shì zhēn de ma, Jiànyīng? Kau tidak mencari kebohongan?” Wanita itu terkejut ketika mendengar berita mengenai pemutusan kerjasama grup Yu dengan grup Fu yang berlangsung selama 2 tahun.

”Berita itu belum tentu benar, Ā yí. Karena Anming belum mengatakan apa-apa dan juga petinggi grup Fu juga belum bertindak.”

”Semoga saja begitu, Jiànyīng. Andai Anming menikahi dirimu dengan cepat maka grup Fu akan lebih maju lagi.” Wanita tersebut sedikit menyesal akan keputusan putranya yang terlihat menunda pernikahan dengan gadis yang dipilihnya.

...****************...

Di ruang makan yang sangat mewah, elegan dan sangat luxury. Berbagai hidangan dihidangkan di atas meja makan.

“Shū shu, apakah semua makanan yang terhidangkan adalah favorit You you?” Pria itu tidak heran karena sangat hapal mengenai makanan yang menjadi favorit gadis yang sangat dicintainya.

“Kau benar-benar menghapalnya, Xiù. Sayang sekali You you tidak menikmatinya. You you tidak pernah bosan menyantap ini, padahal setiap hari.” Nada pria tua itu berubah menjadi sendu karena mengingat kenangan manis dengan putra kesayangannya.

“Shū shu. Jangan sedih, Shū shu. Shū shu tahu bukan jika You you sangat tidak ingin Shū shu bersedih. Jangan khawatir, Shū shu. You you pasti akan aku temukan.”

“Tentu saja, Xiù. Shū shu hanya menyesali keputusan Shū shu yang sudah memberi izin pada You you yang manja pada Shū shu untuk merantau.”

“Méiguān xì, Xiū. Jangan diungkit lagi. Makan saja sebelum nasi dan lauknya dingin.” Pria tua itu tidak ingin membahas penyesalannya karena tidak akan membuat putrinya berubah pikiran untuk kembali pulang.

“Hǎo de, Shū shu.”

Kedua pria yang berbeda usia sedang menyantap makan malam mereka dengan penuh keanggunan serta penuh wibawa namun tidak ada yang berani mendambakannya jika tidak ingin kehilangan pekerjaan atau nyawa.

...****************...

“Huānyíng, Fù shàoyé.” Pegawai grup Yu langsung menyambut pria yang merupakan penerus grup Fu yang masuk ke gedung perusahaan pusat grup Yu yang sangat mewah, sangat elegan serta sangat luxury.

“Silakan ikut saya, Fù shàoyé.” Salah satu asisten yang ditugaskan untuk mengantarkan pria tersebut, dengan senyum ramah mengajak serta menyuruh pria itu mengikuti langkahnya.

Pria itu dengan langkah tegap mengikuti arah asisten yang mengantarkannya tanpa mempedulikan bisikan beberapa pekerja wanita di grup Yu yang terlihat penasaran akan dirinya.

“Jadi pria itu adalah Fù shàoyé?” Salah satu pekerja wanita langsung bergosip begitu melihat rupa langsung pewaris dari keluarga Fu yang digadang-gadangkan adalah pria tertampan di kota Shanghai.

”Shì de. Dia adalah Fù shàoyé yang dikabarkan jika Fù shàoyé adalah pria tertampan di kota Shanghai. Kau menganggapnya tampan, bú shì?”

”Aku tidak menganggapnya seperti itu. Malah kau yang terlihat. Menurutku jika ketampanan Fù shàoyé dibandingkan dengan ketampanan Gōng shàoyé maka pemenangnya sudah dipastikan adalah Gōng shàoyé.”

“Tapi bukannya Gōng shàoyé hanya mencintai Yú dà xiǎojiě seorang saja? Kita tidak bisa menandingi Yú dà xiǎojiě dari segi kecantikan, kepintaran serta keimutannya.”

“Apa Yú dà xiǎojiě sesuai yang kau deskripsikan? Aku tak pernah melihat rupa serta wujud Yú dà xiǎojiě sampai sekarang.”

“Hm… Seperti itu Yú dà xiǎojiě. Aku beruntung pernah melihat sekali di galeri grup Yu. Khusus dibuka saat ulang tahun Yú dà xiǎojiě saja. Dan sayang sekali, lukisan Yú dà xiǎojiě tidak boleh difoto karena bersifat ekslusif serta rahasia.”

Hm… Menarik sekali. Yú dà xiǎojiě yang digadang-gadangkan sebagai pewaris utama grup Yu tidak diketahui oleh pegawai grup Yu. Apakah ada yang disembunyikan? Misalnya jika sebenarnya Yú dà xiǎojiě adalah anak haram? Anming Fu mendengar semua gosipan pegawai wanita yang berada di sekitar koridor karena berlawanan arah yang sedang membahas mengenai nona muda keluarga Yu yang dikabarkan masih bersifat rahasia serta juga belum diumumkan secara resmi pewaris keluarga Yu.

“Apakah dà xiǎojiě kalian tidak berani diumumkan? Atau ada rahasia lainnya yang terkait dengan dà xiǎojiě kalian?” Pancing pria tersebut dengan rasa penasaran yang tinggi mengenai keberadaan nona muda grup Yu yang kabarnya sangat misterius.

“Anda lancang sekali, Fù shàoyé. Beraninya menyebut Yú dà xiǎojiě dan mempertanyakan keberadaan Yú dà xiǎojiě dengan lancang. Anda lancang menyebutkan Yú dà xiǎojiě yang memiliki status lebih tinggi dan mulia dibanding Anda!” Asisten yang mengantarkannya langsung bersuara dengan tegas dan dingin ketika tuan muda Fu mempertanyakan mengenai keberadaan nona besarnya.

“Saya tidak tahu jika Anda benar-benar lancang. Saya hanya memperingati Anda untuk menjaga perkataan Anda di hadapan Yú dàshī mengenai Yú dà xiǎojiě. Jangan pernah menghina Yú dà xiǎojiě di hadapan beliau jika Anda tidak menginginkan menjadi musuh Yú dàshī.” Nada peringatan langsung pada tuan muda Fu dengan tidak takut meski berhadapan dengan tuan muda Fu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Novel baru telah terbit. Author butuh dukungan dari kalian. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guna mendukung kemajuan Author. Pay pay dan Xie xie.

Kosakata:

Ā yí \= tante/bibi.

Shì zhēn de ma, Jiànyīng \= apa benar, Jianying?

Shū shu \= paman.

Méiguān xì, Xiū \= sudahlah, Xiu.

Hǎo de \= baik.

Huānyíng \= selamat datang.

Fù shàoyé \= tuan muda Fu.

Shì de \= tentu saja.

Bú shì \= bukan.

Gōng shàoyé \= tuan muda Gong.

Yú dà xiǎojiě \= nona besar Yu.

Dà xiǎojiě \= nona besar.

Yú dàshī \= tuan besar Yu.