Mantan Tapi Menikah? begitulah yang dirasakan oleh Aditya dan Syahira. Mantan terindah semasa SMA dulu bertemu kembali dalam sebuah perjodohan yang diatur oleh kedua orang tua mereka.
Namun, sialnya Aditya yang menyandang status pria playboy memiliki seorang kekasih saat sebelum dia menerima perjodohan dari orang tuanya. Kekasih yang Aditya pacari baru sebulan itu tak ingin melepaskan Aditya begitu saja.
Bagaimana Aditya menghadapi mantannya itu yang selalu mencoba merusak dan menganggu hubungannya dengan Syahira, setelah keduanya menikah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MTM 21
"Adi, gimana dengan seblak?"Alex tiba-tiba membahas seblak lagi yang membuat Pria itu tercengang.
"Oh, iya. Syahira pasti akan marah besar. Aku akan menghubunginya,"Aditya berkata sembari merogoh handphone yang ada di dalam saku celananya. Tetapi, sesaat sebelum Aditya menghubungi Syahira. Nyonya Daniah lebih dulu menghubungi Aditya.
"Hallo, Ma."
[Adi, cepat ke rumah sakit ya. Istrimu mendadak demam tinggi dan kini sudah berada di rumah sakit,]
"Aku segera ke sana, Ma"
Aditya segera pergi meninggalkan Alex tanpa berkata satu patah pun.
"Hei, ke mana kamu pergi?!"pekik Alex.
"Aku akan ke rumah sakit. Tolong handle semua pekerjaan ku ya!"
Alex menghela napas dan berlalu pergi meninggalkan tempat di mana keduanya tadi berdiri. Kini Aditya sudah berada di dalam mobil.
Tidak butuh waktu lama Aditya sudah tiba di rumah sakit. Dari jauh Aditya melihat seseorang yang sangat akrab di kenali olehnya.
"Ma!"panggil Aditya. Dokter Bara dan Nyonya Daniah sama-sama menoleh ke arah Aditya.
"Di mana Syahira? Apa yang terjadi?"tanya Aditya panik. Hal itu membuat Dokter Bara ingin mengantarkan yang sebenarnya tapi Nyonya Daniah melarangnya.
"Kamu masuk saja dan liat sendiri!"
Aditya menatap Dokter Bara sekilas dan berlalu pergi menemui Syahira yang masih berada di dalam ruangan inap.
"Adi, masih sama seperti dulu suka marah-marah!"Dokter Bara berkata sembari menatap pintu ruangan yang kembali terbuka.
"Tetapi, Tante sangat berterima kasih kepada mu. Karena berkat kamu Tante tahu jika kedua orang itu saling mencintai. Meskipun pernah berpisah dan lihat lah sebentar lagi aku akan punya cucu,"Nyonya Daniah terlihat begitu bahagia mengetahui kehamilan Syahira.
"Tante harus menjaganya. Ini kehamilan Syahira terlalu lemah dan rentan keguguran. Apa lagi, kemarin baru saja mengalami keracunan makanan. Biarkan dia di rawat di sini beberapa hari lagi,"ujar Dokter Bara. Nyonya Daniah menyetujuinya.
Di dalam ruangan inap. Terlihat Syahira yang masih memejamkan matanya. Tak sadar kini Aditya sudah berada di samping hospital bed miliknya.
"Sayang,"Aditya memegang tangan Syahira yang membuat wanita itu membuka matanya.
"Adi, aku ..."Ucapan Syahira terpotong ketika Aditya menyuruh Syahira untuk diam. Padahal, Syahira ingin mengatakan jika dirinya tengah hamil.
"Kamu istirahat saja. Tidak perlu banyak bicara. Aku akan menjaga kamu di sini,"Aditya duduk di samping ranjang Syahira. Wanita itu terus memperhatikan wajah panik Aditya.
"Kenapa dengan wajah mu?"
"Apa nya kenapa? Aku panik dan cemas tiba-tiba kamu demam tinggi lagi dan harus di rawat. Tapi, soal seblak aku belum membelinya,"ungkap Aditya dengan rasa penuh penyesalan.
"Tidak apa. Aku tidak ingin memakannya lagi. Tetapi, aku ingin memakan pisang muda sama sambal rujak!"Syahira berkat dengan mata yang berbinar-binar seakan ingin sekali memakannya.
"Sayang, biasanya mama dengar orang mau makan mangga muda kamu malah pisang muda,"seru Nyonya Daniah yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Iya nih. Syahira aneh-aneh saja. Makan nasi saja udah,"cetus Aditya.
Pak!
"Mama!"
Nyonya Daniah memukul kepala Aditya saat mendengar sang anak mengatai menantunya.
"Syahira hamil wajar permintaannya aneh-aneh,"
"Apa?!"kejut Aditya yang belum tahu jika istrinya hamil.
"Kenapa kau begitu terkejut?"tanya Nyonya Daniah kemudian. Pria itu terlihat begitu syok mengetahui istrinya hamil.
