Mantan Tapi Menikah

Mantan Tapi Menikah

MTM 01

Lounge Dubai, adalah tempat yang Syahira pilihkan untuk mengadakan acara party bersama dengan teman-temannya. Syahira telah memesan ruangan VVIP untuk satu malam penuh bersenang-senang bersama dengan teman-teman dari universitasnya yang baru saja lulus hari ini.

Selain berada di hotel bintang lima. Lounge Dubai juga memiliki sisi ruangan yang begitu mewah dan juga elegan. Suasananya adem dan nyaman membuat semua orang dapat menikmati party tersebut dengan damai.

Di sela-sela acara party berlangsung Syahira dikejutkan dengan sebuah panggilan dari asisten rumah tangganya, yang mengabari jika Tuan Bastian baru saja masuk ke rumah sakit karena serangan jantung mendadak, yang mengharuskan Syahira harus segera meninggalkan party tersebut.Tanpa berpamitan, Syahira pergi meninggalkan party dan memesan segera tiket untuk terbang ke Indonesia pada malam itu juga.

[Oh My God. Kenapa kamu meninggalkan acara party kita?] orang diseberang sana bertanya kepada Syahira ketika panggilan sudah terhubung. Kini Syahira sudah berada di bandar udara, sebentar lagi akan take off.

"I'm so sorry, Nalla. Aku harus segera kembali ke Indonesia, papa aku masuk rumah sakit,"

[That's oke. Don't worry about it]

"See you, Nalla."

[See you too.] Panggilan terputus, Syahira menyimpan kembali ponsel di dalam tasnya. Lalu, menarik koper bersama dengan dirinya yang menuju Apron.

Jam 21.30, malam. Pesawat yang ditumpangi oleh Syahira telah lepas landas, membawa terbang tubuh Syahira kembali ke tanah kelahirannya yang sudah Syahira tinggalkan selama lima tahun lamanya.

Namun, tepat pada jam 10.00, pagi. Syahira sudah tiba di rumah sakit harapan bangsa. Syahira telah menghubungi asisten rumah tangga untuk menanyakan ruangan Tuan Bastian, sehingga Syahira segera pergi menemui asisten rumah tangganya di depan ruangan inap milik Tuan Bastian.

"Non, Syahira." Bi Minah, selaku asisten rumah tangga Syahira segera bangkit dari tempat duduknya ketika melihat Syahira telah tiba. Keduanya sempat berpelukan sebentar, sebelum akhirnya Syahira pergi menemui sang papa di dalam ruangan inapnya.

"Papa,"ucap Syahira pelan, memegang tangan Tuan Bastian yang sedang tertidur. Tuan Bastian, yang merasa seseorang memegang tangan serta berbicara dengannya pun segera membuka mata dan melihat Syahira telah kembali untuk melihatnya.

Syahira mencium kening papanya, melihat selang oksigen yang terpasang di antara hidung Tuan Bastian. Syahira mengusap lembut punggung tangan Tuan Bastian, lalu kembali mencium punggung tangan pria itu.

Syahira, membantu Tuan Bastian untuk duduk karena merasa dirinya telah membaik. Lalu memegang erat tangan putri satu-satunya sambil berkata, "Syahira, papa ingin meminta satu hal padamu, papa harap kamu bisa memenuhinya sebelum papa pergi...."

"Papa, jangan katakan itu. Papa pasti akan sembuh, Syahira sudah ada di sini. Syahira akan menjaga papa di sini,"ucap Syahira pelan, kembali mencium punggung tangan Tuan Bastian lembut. Tuan Bastian mengusap pucuk kepala anaknya yang begitu dicintainya.

"Menikahlah dengan anak rekan bisnis, Papa...."

Tangan yang semula Syahira genggam perlahan-lahan lepas, sehingga Tuan Bastian dapat merasakan jika ada penolakan dari dalam diri Syahira atas perjodohan itu.

"Syahira "

Syahira, berbalik dan pergi meninggalkan ruangan inap Tuan Bastian. Syahira, duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruangan tersebut. Bi Minah, menghampiri anak dari majikannya dan duduk di samping Syahira.

"Bibi," Syahira memeluk wanita yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri. Wanita ini mengusap pelan punggung Syahira, yang mungkin kini telah menangis dalam pelukannya.

"Kenapa harus Syahira, Bi? Syahira masih ingin bekerja dan membahagiakan papa. Syahira punya mimpi yang suatu saat nanti akan hidup bersama dengan suami yang Syahira cintai, Bi. Bukan, orang yang papa jodohkan...." Syahira berkata dengan pelan, sembari air mata tetes demi tetes terjatuh ke atas lantai.

"Non, Bibi tau. Tetapi, perusahaan papa Non Syahira saat ini sedang mengalami penurunan pemasukan. Bahkan, terancam akan bangkrut. Menurut yang bibi tau, Tuan Fikar sudah menipu papa Non Syahira, dengan mengambil pinjaman uang Bank sebanyak 10 miliar atas nama papa Non Syahira. Kalau pinjaman itu tak dilunaskan segera maka jaminannya seluruh aset keluarga Dermawan akan disita. Termasuk perusahaan dan juga rumah serta beberapa mobil yang Tuan Bastian punya,"ungkap Bi Minah. Syahira terkejut bukan main. Pria yang selama ini sudah Syahira anggap seperti ayah sendiri tega menipu papanya.

"Paman Fikar, tega melakukan itu terhadap papa? Apa dia lupa kalau papa adalah adiknya?" Syahira bertanya dengan raut wajah yang marah.

"Uang bisa membutakan hati nurani orang, Non. Saat ini bahkan kita tidak tahu ke mana perginya Tuan Fikar,"ujar Bi Minah. Syahira langsung terduduk lemas di samping Bi Minah.

Syahira telah memutuskan akan membantu mempertahankan seluruh aset keluarga Dermawan. Bahkan, Syahira juga mengambil keputusan yang berat dalam hidupnya, yaitu menyetujui menikah dengan anak dari rekan bisnis Tuan Bastian. Meskipun berat, Syahira tak bisa melihat papanya kehilangan seluruh aset keluarga Dermawan yang selama ini telah dihasilkannya dengan bersusah payah.

"Tidak ada salahnya membalas budi orang tua selagi aku masih bisa, mengorbankan hidup sendiri demi kebahagian papa juga nggak ada salahnya,"ucap Syahira pelan pada dirinya yang sedang bercermin.

Mendengar keputusan Syahira, mendadak Tuan Bastian membaik. Bahkan, sorenya Tuan Bastian langsung diperbolehkan untuk pulang oleh dokter yang menanganinya.

Sebuah Toyota Alphard putih memasuki tempat parkiran sebuah restoran mewah yang ada di kota Surabaya. Tempatnya sangat nyaman dan elegan sangat cocok untuk seseorang yang mengadakan pertemuan keluarga.

Syahira, mendadak gugup dan tangannya menjadi dingin. Tuan Bastian, yang sejak dari tadi menggenggam tangan Syahira langsung tahu kalau sang anak nervous. Kini mereka berdua tiba di depan pintu restoran.

"Selamat datang, Tuan. Silakan ikut saya,"ucap Pelayan yang sudah mengenal dengan Tuan Bastian, langsung membuka pintu ruangan VVIP tersebut. Di dalamnya sudah ada keluarga dari rekan bisnis Tuan Bastian, yaitu keluarga Dirgantara.

Syahira, yang datang bersama dengan Tuan Bastian langsung terkejut dengan sosok pria yang duduk diantara keluarga Dirgantara. Pria yang dikenalnya dulu semasa SMA, mantan terindah dalam hidup Syahira, yaitu Aditya Dirgantara.

Aditya pun sama, sama halnya dengan Syahira. Bahkan, dia sampai berdiri ketika melihat sosok Syahira yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Aditya langsung bisa menebak jika Arsyila lah perempuan yang dijodohkan dengannya.

Keluarga Dirgantara menyambut hangat Tuan Bastian dan Syahira. Hanya saja, Syahira dan Aditya terlihat canggung karena dipertemukan pada acara perjodohan itu. Pertemuan yang tak pernah Syahira atau Aditya bayangkan sebelumnya.

"Apa?!"

Aditya dan Syahira sama-sama terkejut ketika mendengar hari pernikahan mereka adalah dua hari setelah hari pertemuan malam itu, yang membuat Syahira mendadak migrain. Karena, Syahira tak menyangka jika pernikahannya dengan Aditya akan berlangsung secepat itu.

______________________

Hallo, man teman ini karya baru Author mohon dukungannya❤️

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ah repot de klu Aditya msh punya mantan yg lain dan menjadi duri dlm rumah tanggay..

2024-02-15

0

Eva Karmita

Eva Karmita

mampir otor 🙏

2024-02-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!