NovelToon NovelToon
Dokter Obgyn Ini Suamiku

Dokter Obgyn Ini Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Bagaimana jika pengorbanan dan taruhan mengantarkan mereka bertemu?

Ya, begitulah takdir yang tertulis didalam cerita ini.

Pengorbanan hidup seorang gadis berusia 17 tahun, harus bertarung nyawa demi sang adik dan ibunya, agar bisa menyembuhkan penyakit mematikan sang ibu dan membawa pergi kedua wanita itu jauh dari sang ayah yang terbilang cukup mengesalkan.

Andrean memiliki penyakit menular serta mematikan akibat pergaulan bebas, berjudi, minuman beralkohol dan lainnya.

Penyakit itu ia limpahkan kepada anak dan istrinya sendiri. Seorang ayah, seorang orang tua, Andrean selalu menyalahkan dan bahkan memakan anaknya sendiri.

Dari situlah Bunga mati-matian mencari uang. Alhasil orang yang membelinya bukan berniat untuk melecehkannya. Namun, semua itu akibat sang teman yang kalah taruhan dan memberikan hadiah pada si pria.

Entah apa yang terjadi dibalik pertemuan mereka?

Apakah juga Bunga bisa mendapatkan jalannya?

Yuk baca dan temukan jawabannya di dalam bab👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~ {Tak tinggal diam}

Bunga telah sampai di bank setelah memarkirkan sepeda kesayangannya. Ia dapatkan sepeda itu dari hasil kerjanya selama ini. Tak bisa ia berdegup langsung membayar lunas. Bunga mencicil perbulan sampai tiga tahun. Baru bulan kemarin wanita itu bisa melunasi hutangnya satu ini.

Gadis itu tak memikirkan perkataan teman-temannya lagi. Saat ini ia lebih kepikiran untuk membayar pengobatan sang ibu. Setelah mendapatkan nomor antrian, ia duduk sampai di panggil.

Perasaan Bunga tetap saja gelisah. Ia mencoba yakin bahwa perasaannya akan sirna sesaat nominal uang yang tak di ketahuinya dapat membayar operasi dan membawa adik serta ibunya pergi.

Bunga mengingat perkataan wanita yang menjamin bayarannya cukup besar. Hatinya menjadi lega jika memang demikian.

Nomor yang ia pegang di panggil untuk duduk di depan wanita yang mengucapkan selamat datang dan keperluannya.

Wanita muda itu mengeluarkan buku rekening. "Saya ingin mengambil semua uang, buat bayar operasi ibu."

"Tunggu sebentar, saya cek dulu."

Bunga mengangguk mantap sembari memainkan jari-jarinya.

Wanita cantik itu kembali meletakkan buku tabungan di dekat Bunga. "Tabungan Adek nggak cukup buat penarikan."

Kedua mata Bunga melebar. Sesuai perjanjian uang itu sudah di transfer malam tadi. Lagian tak mungkin wanita cantik yang di kenal baik bagi Bunga, menipunya. "Coba di periksa lagi Buk. Soalnya tanteku bilang semalam uangnya sudah di kirim ke buku rekeningku."

"Sebentar saya cek lagi," ucap wanita itu untuk menyakini bahwa apa yang ia lihat tidaklah salah. "Di sini memang uangnya nggak cukup Dek. Hanya uang mengendap senilai lima puluh ribu." ia memberikan buku ke Bunga.

Gadis itu sangat ingat bahwa sisa dalam tabungannya hanya dua puluh lima ribu. Masa hanya bertambah dua puluh lima ribu saja yang di beri. Betapa murahnya ia sebagai wanita. Kesal tak bisa juga marah, Bunga meremas-remas salah satu tangan ke sisi pakaiannya.

"Untuk memastikannya lagi, mau saya printkan semua pengeluaran yang Adek keluarkan selama ini?" wanita itu ingin menyakini.

"Kalau bisa Buk, mohon bantuannya." Bunga memang tak pandai dalam menyimpan uangnya. Terkadang ayahnya memang sering mencuri di dalam tasnya. Jika di dalam tabungan, gadis itu tak akan tinggal diam kali ini.

Selembar kertas putih tercoret tulisan membuat mata Bunga kembali mendelik. Senilai uang setengah miliar memang masuk ke dalam tabungan. akan tetapi, "Kayaknya uang Adek sudah di ambil oleh nama yang membuat buku tabungan ini." wanita itu menjelaskan kembali buku yang tertulis nama Andrean Suliso.

Ya, usia gadis itu masih di bawah tanggungan orang tua. Di mana hanya Andrean yang bisa membuatnya. Lagian itu juga sebab akibat bujuk rayuan pria dewasa itu untuk mengincar uang yang memang akan di hasilkan salah satu putrinya. Licik, kata itu menjadi paling benar untuk pria yang haus akan kesenangannya semata.

Tubuh gadis itu melemas. Ia sudah kecolongan lagi. Uang sebanyak itu di ambil oleh ayahnya. Geram pun muncul dalam benak Bunga. Ia harus pulang dan mengambil apa yang memang miliknya. "Terima kasih Buk atas bantuannya. Kayaknya bapak udah ambil uangnya buat operasi ibu." Bunga masih menutupi sisi buruk ayahnya yang tak akan pernah melakukan hal itu untuk menolong ibunya.

Selama ibunya di rumah sakit saja, tak sepersen pun pria itu memberikan uang. Kejadian itu sebenarnya terjadi sudah lima tahun. Ayahnya tak memberikan nafkah lagi dengan alasan habis bayar kontrakan.

Andrean juga beralasan usahanya yang berjualan perabotan dapur sedang sepi.

Dapat anggukan dari wanita di hadapannya, Bunga beranjak dengan tergesa-gesa berjalan keluar ruangan. Sungguh, ini sudah tak bisa gadis itu tinggal diam.

Bunga sangat tahu jika uang yang seharusnya untuk pengobatan sang ibunda dan membawa ibu serta adiknya kabur tak mungkin bisa kembali. Oke ia tak akan melakukan niat kabur, setidaknya buat operasi ibunya masih bisa ia minta.

Seumur-umur gadis itu baru pertama kali mendapatkan uang yang cukup banyak dalam hidupnya secara cuma-cuma. Rupa uangnya saja ia tak tahu. Tulisannya saja sudah membuat gadis itu ingin pingsan, apalagi memegangnya.

Begitu baik orang yang telah memberikan uang tersebut. Bunga berjanji akan membalas budi pria yang telah membantunya tanpa batas.

...***...

Ali memasuki ruangan Gon setelah pasien terakhir keluar di ikuti Daniel. "Lo mau cek kesehatan setelah nggak perjaka lagi?" Gon paling suka melihat salah satu temannya itu kesal. Walau ia tahu, tak mungkin Ali akan melakukan hal itu setelah menelponnya semalam.

"Jangan menambah dosa kalian lagi ya. Cukup kali ini aja kalian berdua menyiksa anak orang." Ali menunjuk kedua pria di hadapannya. "Jika itu putri kalian sendiri, bagaimana, um?" sebelum mengeluarkan keinginan yang lain, Ali ingin memberikan petuah yang bijak terhadap kedua pria yang memang memiliki seorang putri yang masih sangat kecil.

Kedua pria itu jelas bungkam tak bersuara jika perkataan Ali begitu menusuk pikiran masing-masing. Kata amit-amit saja jangan sampai, mereka ucapkan.

"Sekarang gue nggak mau banyak-banyak menasehati kalian yang tau bagaimana menjadi seorang ayah untuk melindungi putrinya. Begitu juga dengan gue. Gue akan bertanggung jawab untuk menyelamatkan Bunga, adik angkat gue."

Kedua insan itu terperangah. "Masa hanya adik angkat aja Li?" tanya Daniel.

"Emangnya mau di jadikan istri sesuai keinginan kalian? Gila aja! Dia itu masih kecil, mana masih sekolah. Kalian coba pikir lagi, jika anak kalian usianya sudah begitu, relakah kalian jadi orang tua untuk menikahkannya pada pria yang belum tentu menyukai dan secara paksa menikahi anak kalian?"

"Tapikan ini berbeda Li. Lo bakalan susah untuk membantu keluarga itu. Selain Lo nggak memiliki hak penuh, uang Lo akan habis aja oleh pria bajingan itu," celetuk Gon.

Ali menjadi bimbang. "Lagian nih ya, jika Lo bisa menikahi gadis itu, setidaknya Lo bisa membimbing dan menjaga sesuai kuadrat Lo sebagai seorang suami. Gue aja rela anak gue nikah sama orang kayak Lo," ucap Daniel.

Ali masih belum menemukan jawaban yang pasti di dalam otaknya. "Soal itu entar gue pikirkan lagi. Sekarang lebih baik lakukanlah tindakan operasi untuk menyelamatkan ibunya dulu. Semua biaya gue yang tanggung."

"Iya hubungi dulu Bunga atau siapa kek yang bisa menyetujui tindakan ini. Lo paling taukan bahwa nggak bisa ambil tindakan kalau keluarga pasien nggak menyetujui. Okelah, Bunga pasti setuju gue yakin itu. Tapikan kita butuh tanda tangan dia. Coba Lo suruh itu anak ke sini."

Ali langsung mengeluarkan ponselnya.

"Bukannya Bunga nggak ada hp ya?" tanya Daniel.

"Gue tadi ngasih dia hp."

Kedua insan itu sontak saja tersenyum ringan. Ali tentu terganggu dengan hal itu. "Gue kasih bukan untuk hal lainnya. Dia mau balikin uang yang Lo kasih ke dia gara-gara gue nggak mau melakukan sesuai perkejaan yang nggak mungkin gue lakukan." Ali menatap Gon. "Jadinya gue suruh dia nginep di sana buat gantiin gue. Sebagai jaminan gue kasih hp buat pekerjaan yang dia lakukan. Gue nggak mungkin ambil duit itu lagi. Hp itu juga memang buat dia jaga-jaga aja. Apalagi gue ngeliat jelas badannya penuh memar dan luka yang kayaknya belum kering," jelas Ali.

Kedua pria itu terdiam, menjadi cemas. Kasus seperti ini tak mungkin membuat mereka berdiam saja.

Ali kembali fokus menelepon gadis yang sangat lambat mengangkat panggilannya.

1
Yunia Afida
semangat Bun, 💪💪💪💪💪💪
Tutik Sriwahyuni
weh pak dokter muna ternyata.... awas tuh nanti ada setan yg ganggu bunga, ntar nyalahin lg.
kaylla salsabella
Nining itu klu gak salah istrinya si Gus ... Gus itu thor
Cici Wulandari: Iya kak, adiknya Ali.
total 1 replies
Nar Sih
bljarlah mencitai bungga ali ,dan jadikan lah bungga istri mu yg sesungguh nya
Eva Karmita
ya ampun kang Ali kalau menurut ku lebih baik kang Ali penuhi aja nafkah batin untuk bunga biar Bunga ngak kepikiran sama bapak laknatnya karena bunga udah jadi milik kang Ali seutuhnya kan , kasihan Kiran Hamidun anak bapaknya sendiri ya Allah malang nasibmu Kiki 😭💔 semoga aja tu janin ngk lahir soalnya bisa" bingung nanti nyebutnya mau di panggil adek apa anak soalnya yg bikin si Andre bapak sayton 😩😭😠👊

lanjut lagi dong makin 🔥🔥🔥💪💪💪
Cici Wulandari: Besok ya mak. Ane ada kerjaan di duta(dua nyata) 😁💋
total 1 replies
Eva Karmita
ya ampun kalau niat nya cuma melindungi untuk apa dinikahi kasihan lah sama Bunga kalau dicerai nanti berstatus janda tapi perawan , Ali ayolah jgn menutupi perasaan gitu dong kasihan Bunga 🥺 , tu adikmu Nining aja mau melayani Gus Ilham yg lebih tua dari Nining dan udah punya buntut malah di Maryam Beby cute 🥰🥰
Eva Karmita
otor kenapa Bunga masih nyebut om sih sama suaminya kenapa enggak kakak aja , pertemukan Bunga dgn Nining dong otor biar Nining sama Bunga bisa ngomong ini dan itu biar bunga dapat pencerahan kan sama" perempuan , kalau hanya seperti itu mana ada kemajuan untuk hubungan kang Ali sama Bunga ..,,lagian aku rindu dgn ketengilan Nining 😍😁
Cici Wulandari: Seng sabar doro ratu, entar juga ketemu🤣
total 1 replies
Yunia Afida
semangat bunga,💪💪💪💪💪
Nar Sih
sabarr bunga ,ngk usah mikirin msa lalu mu dan terima sja takdir mu yg sekarang ini ,mog bnr,,ali jadi jodoh mu yg sbnr nya walau untuk saat ini blm ada rsa cinta untuk mu
Ekha, S
peluk jauh bunga😭😭
Eva Karmita
kasian Bunga perlakuan bapaknya yang buruk membuat Bunga jadi trauma 😭
kaylla salsabella
kamu masih kecil Bun ,jadi fokus sekolah dulu
Eva Karmita
semangat kang Ali jgn jgn melempem kayak kerupuk dong harus semangat Bunga masih perlu banyak bimbingan kang pelan" aja ngasih taunya entar Bunga bisa mengerti apa tugasnya jadi istri dan seorang pelajar cemangaaaattt kang 😍🥰

Kopi meluncur untuk hadiah ultah nya neng Bunga ❤️
Nar Sih
semawa buat ali dan bungga ,walau nikah nya karena demi melindugi moga suatu saat akan hadir cinta dlm diri mu ya ali buat bungga
Ekha, S
ayo Ali jgn anggap bunga adik pasang hidupmu aja,,,dari pada jomblo ngenes trus Li😂
kaylla salsabella
sabar dan semangat dokter Ali ....pasti kamu bisa tuh contoh teh Sabrina bin Manto 🥰🥰
Tutik Sriwahyuni
ayo pal dokter kasih pengertian bunga secara perlahan, kalau kamu sudah ada hati ya 😄😄😄 kalau belum ya harus di adakan kan ama istri sendiri
Eva Karmita
pak Andrean ku doakan semoga bapak cepat mati biar arwah bapak cepat masuk neraka Aamiiiin 😭🤣

terimakasih otor sudah up semoga otor selalu diberikan kesehatan biar bisa up-nya lancar 😍 kopi meluncur otor buat teman begadang 🔥💪😁
Eva Karmita: sama" 😍
Cici Wulandari: Terimakasih emak yg cantik💋
total 2 replies
Ekha, S
pleas kak buat mati aja tuh Andrean biar rumah tangga Ali sama bunga langgeng,,,jangan ada kata pisah di antara mereka. happy anding pokoknya kak
Ekha, S
Lancar luncur pernikahan kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!