NovelToon NovelToon
Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Dicintai Sepenuh Hati Oleh Suami Express

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: Meymei

"Kamu istriku. Aku akan menerima kekurangan mu dan terimalah kekurangan ku sebagai seorang suami." Abhaya Chandra.

Akibat masyarakat yang memiliki tradisi kolot, mereka terpaksa melakukan pernikahan di bawah tangan hanya karena berteduh dari hujan di sebuah pos kampling. Dua orang yang tidak saling mengenal itu diikat dalam ikatan yang sakral secara tiba-tiba.

Qiana Nadhifa, gadis yang dikenal pendiam dan jarang keluar rumah itu pun seketika menjadi hujatan masyarakat. Pembelaan yang dilakukan sia-sia karena ada orang yang mengambil keuntungan dari kejadian yang menimpanya. Sehingga tidak ada yang mempercayai perkataannya ataupun perkataan laki-laki yang dipaksa menikahinya, Abhaya Chandra. Termasuk sang ibu yang justru membencinya.

Apakah pernikahan keduanya berujung keberkahan Allah?

Author Note: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan setting cerita, semua murni kebetulan. Semoga pembaca suka dengan karya keempat saya...
Terimakasih atas dukungannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meymei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Tidur Lagi?

Tengah malam, Qiana terbangun karena merasa haus. Ia ingat tidak menyediakan minum di dalam kamar seperti biasanya, ia ingat ada dispenser air di dapur kemarin malam. Ia pun mengenakan hijabnya dan berjalan menuju dapur. Rumah terasa sepi sekali, hanya lampu temaram yang menjadi penerangan di dekat sumur dan lampu dapur yang menyala.

Qiana mengisi botol yang biasa ia gunakan dengan air yang ada di dispenser, kemudian meminumnya. Barulah setelah itu ia kembali ke kamar dan mendapati Chandra duduk di pinggir tempat tidur.

Ternyata Chandra terbangun karena sadar istrinya tidak ada di sebelahnya, ia ingin mencarinya tetapi Qiana sudah datang menghampirinya. Melihat botol air ditangan Qiana, Chandra tidak perlu menanyakan lagi kemana sang istri pergi. Ia pun mengajak Qiana untuk tidur kembali karena masih larut malam.

Tepat pukul 04.00 pagi, Qiana membuka matanya. Posisinya sekarang yang berada dalam pelukan Chandra, membuatnya berusaha melepaskan diri dengan perlahan agar tidak membangunkan sang suami. Setelah mencoba beberapa saat, ia pun berhasil lepas dari pelukan sang suami dan menggantinya dengan guling. Ia segera masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka. Kemudian mengganti dasternya dengan gamis longgar serta mengenakan hijab sebelum keluar dari kamar.

Ia tidak tahu kegiatan pagi di rumah keluarga Chandra seperti apa, jadi ia akan mencari tahunya sekarang. Tujuan pertamanya sudah pasti dapur, karena dapur adalah tempat keramat setiap pagi untuk menyiapkan sarapan.

Rumah "Kidul" (selatan) yang ditempatinya saat ini, memang rumah baru yang masih kosong. Baru kali ini Qiana memperhatikan sekitarnya. Hanya kamar yang ia tempati yang memiliki perabot lengkap karena mungkin ditempati oleh sang suami. Rumah "Kidul" memiliki 2 kamar tidur, ruang tamu dan ruang keluarga yang disekat menggunakan lemari bufet. Terdapat ruangan kosong di sisi kanan yang terhubung dengan pintu. Jika Qiana tidak salah menebak, mungkin ruangan ini adalah ruang makan dan dapur.

Di dapur, sudah ada Mamak yang sedang memotong sayuran. Niat hati ingin membantu, Mamak justru menyuruhnya untuk tidur kembali karena masih terlalu pagi. Qiana yang ingin tetap tinggal akhirnya menyerah, karena kakak iparnya juga mengatakan jika Qiana sebaiknya menuruti perkataan Mamak. Bukan maksudnya mengusir, tetapi lebih baik Qiana istirahat karena ia baru saja melakukan perjalanan jauh kemarin.

Qiana mengerti, ia pun kembali ke kamar dengan wajah sedihnya. Ia ingin membantu namun tidak bisa, malahan di suruh tidur.

"Terbiasa di rumah, aku tak bisa tidur lagi." gumam Qiana.

"Kenapa?" Chandra yang masih setengah sadar bertanya ketika melihat sang istri masuk ke dalam kamar sambil bergumam.

Qiana lantas menceritakan semua yang dialaminya di dapur kepada sang suami. Bukannya mendengarkan, Chandra justru menahan tawanya. Membuat Qiana bingung apa yang membuat suaminya tersebut tertawa, ia menjadi memiliki ide untuk menusuk pinggang sang suami menggunakan jari telunjuknya. Sontak saja apa yang dilakukan Qiana membuat Chandra terkejut dan seketika membuat bagian tubuhnya menegang.

"Mas kenapa?" tanya Qiana panik melihat suaminya tiba-tiba menegakkan badan dan hanya diam.

"Tidak apa." jawab Chandra yang kemudian merebahkan tubuhnya kembali.

"Saestu?" (sungguh?)

"Iya, sini..." Chandra menepuk tempat kosong yang ada disampingnya.

Qiana menurut dan duduk disebelah suaminya. Chandra yang gemas segera menangkap tubuh Qiana dan mensejajarkannya dengan tubuhnya. Tentu saja hal tersebut membuat Qiana kaku.

"Bernafas seperti biasa, lemaskan badan mu. Mau sampai kapan respon mu selalu begini?" ucap Chandra seraya melonggarkan tangannya.

Qiana mengikuti apa yang dikatakan oleh sang suami, perlahan ketegangannya memudar.

"Kalau seperti ini terus, kapan aku mendapatkannya?" gumam Chandra.

"Apa, Mas?" tanya Qiana yang tidak mendengar dengan jelas perkataan suaminya.

"Tidak apa. Ayo tidur lagi."

"Tidur lagi?"

"Ya. Persiapan stamina untuk jalan-jalan kita nanti." Kata Chandra yang langsung memejamkan matanya.

Beberapa waktu berlalu, Chandra yang masih belum benar-benar tidur merasakan jika Qiana masih terjaga, ia pun membuka matanya kembali. Ia kemudian mengatakan kebiasaan keluarganya.

Mamak akan bangun pukul 03.30 untuk menyiapkan sarapan Bapak yang akan berangkat bekerja pukul 05.00. Hal ini dikarenakan tempat kerja Bapak yang berada di kota Purworejo. Sedangkan iparnya akan bangun pukul 04.00 untuk menyiapkan sarapan suaminya yang akan pergi ke pasar. Kakaknya memiliki kios di Pasar Purworejo Baru yang menjual sembako dan telur puyuh.

Chandra menjelaskan mungkin kehadiran Qiana akan mengganggu kegiatan mereka yang sudah dilakukan setiap harinya, meskipun Qiana berniat membantu. Maka dari itu memintanya untuk tidur kembali, mungkin memintanya untuk membiasakan diri terlebih dahulu. Lagi pula kewajiban Qiana adalah mengurusi kebutuhannya. Jadi, tidak perlu memperhatikan hal lainnya.

Qiana hanya diam mendengarkan penuturan suaminya. Ia merasa sungkan dengan mertua dan kakak iparnya jika dia sebagai anggota baru jutru tidak melakukan apapun disaat mereka menyiapkan sarapan.

Melihat istrinya hanya diam, akhirnya Chandra mengatakan akan mencari tukang untuk membuatkan dapur agar Qiana bisa memasak seperti di rumahnya sendiri. Hal ini Chandra lakukan juga mengingat masakan Qiana yang berbeda dengan masakan yang biasa dimasak oleh Mamak maupun kakak iparnya yang cenderung manis.

Segera Qiana memeluk suaminya secara refleks, ia merasa senang dengan ucapan Chandra barusan. Chandra yang sudah mulai rileks dibuat menegang kembali dengan pelukan Qiana yang tiba-tiba. Dalam hati ia ingin sekali menangis. Dirinya adalah laki-laki normal yang memiliki hasrat. Sejak menikah ia sering melihat Qiana, tidur bersama, sentuhan, membuatnya berada dalam dilema pernikahan yang justru menyiksanya.

Di satu sisi ia menginginkan Qiana, di sisi lain ia tidak ingin memaksa sang istri yang masih memiliki trauma terhadap sentuhan. Chandra menarik nafas dalam sambil beristigfar. "Kuatkan lah aku Ya Robb.." doanya dalam hati.

Qiana melepaskan pelukannya ketika terdengar suara adzan subuh dari masjid dekat rumah. Setelah ia melepaskan pelukannya, ia baru sadar jika suaminya hanya diam. Karena penasaran ia pun bertanya mengapa suaminya diam saja dan seperti orang menahan marah.

Chandra menjawab jika ia tidak marah, melainkan menahan sesuatu yang lain. Qiana bukanlah perempuan yang konservatif, jadi ia segera paham dengan maksud suaminya. Tanpa sadar ia justru melihat kearah bawah sana yang mana membuat Chandra ingin menggoda istri kecilnya dengan menindihnya dan memberikan kecupan di bibir mungilnya.

Qiana awalnya biasa saja menerima kecupan sang suami, tetapi ketika tangan Chandra beralih ke belakang tengkuk seketika tubuhnya bergetar. Chandra yang sadar dengan perubahan istri kecilnya segera menghentikan gerakannya dan meminta maaf. Ia pun beranjak dan mengajak Qiana untuk sholat berjamaah.

Ada rasa penyesalan di dalam hati Qiana yang belum sepenuhnya menjadi istri bagi Chandra. Ia adalah seorang istri, wajib baginya membahagiakan sang suami dan memenuhi panggilannya. Sayangnya Qiana tidak bisa berbuat apa-apa dengan keadaannya yang masih mengingat kejadian nahas itu ketika ia bersentuhan dengan lawan jenis. Qiana selalu berdoa agar Allah mengangkat ingatannya agar ia bisa melangkah maju, ia memohon agar ia bisa menjalani kehidupan pernikahannya dengan normal.

Qiana bertekad akan memberanikan diri untuk bisa menjadi istri sepenuhnya bagi sang suami. "Tunggu aku, Mas. Tolong bersabarlah..." batin Qiana yang mengakhiri doanya.

1
Melki
next Thor
Umi Anis
baru baca uda grecep banget
Nur Hafidah
ceritanya menarik ditunggu lanjutannya
Meymei: siap kak, terimakasih dukungannya... 😊
total 1 replies
Nora♡~
Bagus Qiana berterus terang lah pada suami tentang trauma masa lalu mu agar suami mu faham dan membantu... mu mengatasi trauma yang Qiana hadapi demi kerukunan dan keutuhan Rumahtangga kalian gitu...lanjut..
Meymei: hihihi
Nora♡~: betul., betul.. betul..
total 3 replies
Nora♡~
Semoga Qiana❤Chandra bersatu sebagai suami isteri seutuhnya... gitu... lanjut..
Meymei: aamiin... makasih atas do'anya kakak.. 🥰
total 1 replies
Meymei
siap ka.. terimakasih atas dukungannya.. /Smile/
Nora♡~
lanjut.,,
Nur Hafidah
lkurang kerjaan bgt ngintipin pengantin baru
Meymei: hihihi ini real kak/Chuckle/
total 1 replies
ruth nona
ceritanya bagus cuma terlalu banyak narasinya. jadi dialog antar tokoh paling banyak 5x per bab nya
Meymei: hee iya kak, masih blm bisa banyakin dialognya 😅
total 1 replies
Nur Hafidah
senang nya qiana dapat kejutan dari suami
Meymei: iya kak/Heart//Heart//Heart/
total 1 replies
Nur Hafidah
lanjut
Erni Nofiyanti
Qiana KK
bukan siapa
Meymei: iya kak, kemarin sdh sy koreksi to blm ditinjau ulang sama noveltoonnya
total 1 replies
Uswatul Khasana
lanjutt
Meymei: siap kak, terimakasih dukungannya.. /Pray/
total 1 replies
Uswatul Khasana
lanjut
Meymei: siap kak.. makasih dukungannya..
total 1 replies
Tati Suwarsih
ceritanya gercep...
Meymei: iya kak, biar gag keduluan orang 🤭
total 1 replies
langit
luar biasa
Meymei: terimakasih ka..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!