Kumpulan cerpen yang tokohnya dari member JKT48
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BA (Shani - Ara)
E-sport sekarang sedang merajalela di dunia internet dari game yang bersifat kompetitif sampai aplikasi untuk kerjaan juga dapat dijadikan e-sport salah satunya MS Excel, namun dari semua tim e-sport juga banyak menggaet beberapa public figure untuk mempromosikan timnya agar naik ke permukaan salah satunya adalah tim e-sport yang dibangun oleh Zahran.
Dia adalah salah satu pemain game yang sangat kompetitif hingga semua game yang dipertandingkan, dia memiliki rank tertinggi dan dari sana dia ingin membuat tim e-sport nya sendiri agar dapat melatih kemampuannya
Beberapa bulan kemudian, akhirnya tim e-sportnya terbentuk terkhusus kan untuk game yang dia sukain dahulu karena untuk game lainnya akan menyusul sebagai uji coba apakah timnya ini dapat masuk ke dalam kompetisi.
Namun mereka belum mendapatkan nama ditengah pada tim yang lain telah mendapatkan nama untuk muncul ke permukaan dan itu membuat masalah baru oleh Zahran. Dari tim manajemen mengungkapkan akan mendatangkan beberapa public figure untuk mempromosikan tim e-sport, semula Zahran menolak namun anggota tim serta rekan kerjanya mendukung tim manajemen. Mau tidak mau Zahran menyetujuinya dan mereka memliki beberapa nama salah satunya yang membuat Zahran terpikat adalah Shani Indira.
Dia adalah wanita yang secara diam-diam dia ikuti dari media sosialnya dan juga kegiatannya dari jauh, entah dia terpikat dikarenakan apa namun dari sosoknya saja sudah memikat yang membuatnya jatuh hati. Akhirnya Zahran menyetujui juga keputusan manajemen untuk merekrut public figure yang di dalam hatinya sangat ingin Shani yang mendapatkannya.
*
Berselang waktu akhirnya dikumpulkanlah semua public figure yang sudah di rancang serta disaring sebelumnya menghasilkan 3 kandidat yaitu Jesslyn Callista, Indira Putri, dan Shani Indira. Mendengar itu Zahran cukup antusias karena Shani masuk ke dalam kandidatnya tetapi dia tak langsung terlibat dalam seleksi tersebut karena dia harus latihan untuk turnamen kedepannya yang membuatnya sedikit lesu.
Namun yang dia tak sadari, Shani melihat secara diam-diam ke arah Zahran dan mengetahui kalau tim ini dimiliki oleh Zahran. Entah Shani mengetahui darimana namun dia mengagumi Zahran dalam permainan ini.
"Ok semuanya bisa perkenalkan diri masing-masing"
Satu-persatu dari mereka memperkenalkan diri mereka serta cara penyampaiannya atau public speaking mereka untuk dinilai manakan yang pantas dalam setiap promosi tim e-sport ini.
Pada saat Shani, dia sedikit gugup karena dia jarang menerima pekerjaan untuk berbicara sepanjang ini karena dia hanya sebagai model yang hanya memperagakan tubuhnya serta memamerkan pakaian yang dia kenakan untuk promosi brand fashion.
Pada saat itu juga Zahran telah menyelesaikan latihannya dan menuju ruangan seleksi, Shani terkejut dengan itu dan membuatnya semakin gugup. Zahran juga menyadari Shani sedang gugup mencoba memberikan isyarat untuk tenang dan kendalikan dirinya dan ditanggapi olehnya kemudian dia mulai berbicara sesuai dengan arahan.
Setelah semuanya selesai, sekarang bagian penentuan yang dilakukan oleh rekan kerja serta Zahra di dalamnya selaku ketua tim.
"Jesslyn aja, dia cocok dan tau kalo game yang kita pertandingan"
"Indira saja, dia ahlinya apalagi sempat dia gabung di salah satu tim juga"
Perdebatan demi perdebatan mencalonkan mereka berdua dan tak ada yang membahas Shani, Zahran yang mulai muak dengan perdebatan itupun menggebrak mejanya.
"Saya pilih Shani Indira"
"Lah kenapa? Diakan ngga tau apa-apa apalagi dia cuman model"
"Apa pertimbangan kamu ran?"
"Aku rasa itu pantas Shani mendapatkan ini karena ada baiknya kalau BA ini mulai dari awal, jika sudah mengetahui bahkan cocok akan menjadi keributan yang berkelanjutan apalagi salah satu dari mereka mantan tim yang berkemungkinan akan membocorkan strategi kita pada timnya sebelumnya"
Rekan kerjanya terdiam dan memikirkan ucapan Zahran yang sebenarnya masuk akal namun juga jika mereka memberikan materi tentang industri game ini pada Shani akan memakan banyak waktu.
"Kalian tenang saja, saya akan membantunya untuk memahami ini. Kalian hanya mencoba cara agar bagaimana dia bisa mempromosikannya dengan baik tidak seperti sebelumnya"
Akhirnya setelah perdebatan itu, mereka memutuskan untuk Shani lah yang terpilih dengan syarat Zahran akan membimbingnya selama sebulan untuk memahami serta memberikan pelatihan cara bermain game yang sedang di fokuskan pada tim Zahran dan Zahran menyetujuinya.
*
Beberapa waktu kemudian, setelah Shani diterima sebagai 'wajah' tim e-sport Zahran membuatnya semakin terkenal di kalangan pecinta game di Indonesia karena banyak pengikut Shani yang juga bermain di game tersebut walaupun Shani tak mengetahuinya. Selama itu juga Zahran dengan perlahan membantu Shani untuk memahami industri game ini serta mengajaknya bermain bersamanya.
Selama itu juga mereka berdua menumbuhkan rasa satu sama lain yang membuat rekan timnya cukup iri dengan Zahran walaupun mereka telah memiliki pasangan mereka masing-masing.
"Ehh guys, gw mau sparing sama Shani dulu yah"
"Halah pacaran Mulu Lo"
"Iya nih sejak dia diterima BA nempel Mulu"
"Udah lah, Minggu depan kita tanding. Kalian bebas mau ngapain tapi tetep latihan rutin"
"Iya ya"
Akhirnya mereka memisahkan diri dan Zahran menuju apartemen Shani yang tak jauh dari sana.
*
Sesampainya disana, dia disambut hangat dengan Shani yang sudah berpakaian rapi karena mereka akan berkeliling kota namun dia memiliki ide iseng padanya.

"Wihh udah siap aja kamu shan"
"Iya lah daripada nanti kamu nunggu lama, malah ketiduran kek sebelumnya"
"Hehehe, ehh tapi sebelum pergi aku mau segame dulu"
"Yahh ran, udah rapi gini"
"Ayo lah segame dulu, kalo menang kamu yang nentuin kemana dan sebaliknya. Gimana?"
"Yakin nih?"
"Iya lah, Zahran dilawan"
"Ok kalo gitu"
Mereka berdua duduk bersama di sofa dan mengeluarkan ponselnya masing-masing untuk membuka aplikasi game yang selama beberapa waktu sebelumnya mereka berlatih bersama.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka memenangkan permainan, Zahran tak menduga kalau Shani dapat memainkan game ini dengan baik serta mengerti kombinasi keahlian karakter yang dia gunakan yang membuatnya cukup kagum.
"Gimana hebat kan?"
"Baru sebulan ini langsung jago"
"Iya lah, Shani"
"Iya deh, sesuai janji. Kamu mau kemana?"
"Kemana yah? Dengan kamu kek gituu malah aku jadi bingung"
"Emang kamu mau kemana?"
"Sebenarnya sih mau belanja aja sih, persediaan bulanannya aku mau habis. Tapi juga aku mau ajak kamu jalan-jalan ke taman"
"Gini deh, kita ke taman dulu aja biar santai gitu aku juga tadi habis latihan cape baru habis itu belanja gimana?"
"Ide bagus tapi waktunya pas ngga?"
"Dipas-pasin aja"
"Iya deh, awas yah kalo nanti kamu ketiduran"
"Iya ya Cici ku"
"Dih mulai"
"Hehehe"
Akhirnya mereka berdua mulai berkencan di sebuah taman dekat salah satu mall terkenal, mereka berkeliling menikmati keindahan taman serta sesekali bermain kejar-kejaran karena Zahran memiliki ide iseng untuk mengerjai Shani.
Setelah itu mereka bersantai di pohon yang cukup rindang disana dengan minuman serta eskrim yang Shani beli sebelumnya.
"Adem yah shan"
"Iya nih, untung aja ada yang kosong"
"Iya lah, weekend gini mana ada yang kosong"
"Ada kok, rumah kosong"
"Konteksnya beda dong Cici"
"Hahaha bercanda"
"Ehh shan, sebenarnya aku udah ngikutin kamu dari lama loh"
"Fans berat nih ceritanya"
"Kalo kamu anggapnya gitu sih gpp"
"Wahhh aku diajak kencan sama fans sendiri"
"Ehh malah ngeledek"
"Hehehe, emang kenapa?"
"Ngga shan, aku ngikutin kamu dari pas kamu ikut girlband gitu dan habis kamu keluar gitu sampe jadi model"
"Wahh berarti kamu udah lama yah"
"Gitu deh"
"Aku juga ngikutin kamu juga ran"
"Ngikutin apa?"
"Kamu lah, sih si junet"
"Jangan dia, dia orangnya freak"
"Hahaha emang sih tapi aku udah ngikutin kamu juga"
"Dari kapan?"
"Keknya pas itu ada projek, dan pas itu juga aku ngeliat kamu gitu"
"Lah kalo itu pas aku magang dong?"
"Ehh iya yah, kamu kan udah tua"
"Enak aja tua, kamu tuh 2 tahun lebih tua"
"Mau saingan umur nih?"
"Hahaha ngga kok shan, tapi aku seneng bisa Deket sama kamu sekarang yang dulunya cuman mimpi"
"Segitunya yah?"
"Iya lah, kamu idaman loh apalagi pas kamu pake daster itu. Wahhh aura keibuannya kamu muncul"
"Apaan sih, itu cuman challenge doang"
"Tapi jujur aku ngeliat kamu pake itu kek nyaman gitu setiap pulang kerja liat kamu pake daster hawanya adem"
"Emang kalo pake yang lain ngga gitu?"
"Bukan gitu shan"
"Ada-ada aja kamu ran"
Setelah perbincangan itu mereka melanjutkan langkahnya menuju mall di dekatnya untuk memenuhi persediaan bulanan Shani.
*
Dan akhirnya tim e-sport Zahran dapat mengikuti turnamen setelah nama timnya cukup naik dan dikenal. Mereka bertanding hingga semi final, disana mereka dipertemukan dengan dengan tim yang pernah Indira ikuti yang membuatnya cukup gugup.
Shani yang menyadari itu menyemangati timnya dan juga Zahran karena dia tahu potensi Zahran belum keluar semua pada saat penyisihan. Dan mereka kembali semangat untuk menghadapi mereka.
Beberapa ronde mereka lalui dan akhirnya mereka memenangkan pertandingan dengan skor tipis karena pertahanan tim lawan yang cukup kokoh namun dengan salah satu anggota Zahran menemukan celah dan mereka langsung eksekusi dengan baik.
Zahran yang kegirangan langsung menghampiri Shani dan memeluknya, anggota dan rekan kerja Zahran terkejut dan iri melihat interaksi mereka berdua.
"Wehh ini masih di arena udah mesra-mesraan aja"
"Mentang-mentang pacaran sama model sombong gini"
Mereka berdua melepaskan dan salah tingkah karena tindakan Zahran yang spontan memeluk Shani namun mereka tak mempermasalahkan itu.
*
Akhirnya mereka sampai di babak final yang menentukan nama tim Zahran akan berkibar di jajaran tim kelas atas yang sudah lama bermain di berbagai turnamen, Zahran menghampiri Shani.
"Shan kalo aku menang, kita pacaran yuk"
"Ran jangan gitu"
"Gpp shan, itu penyemangat aku biar tim kita bisa juara"
Shani berpikir sejenak dan akhirnya menganggukkan kepalanya, melihat itu Zahran terbakar dengan api semangatnya dan mereka mulai melakukan pertandingan final.
Mereka bertanding cukup sengit hingga sekitar 2 jam pertandingan belum kunjung usai karena pertahanan tim lawan sangatlah kuat yang membuat Zahran dan yang lain cukup kualahan menembusnya. Namun dia menyadari taktik yang dia pelajar selama melatih Shani yaitu mencoba untuk mengambil salah satu penguat di bagian lawan setelah itu mereka dapat menyusup secara perlahan, jika ada yang lengah itu menjadi santapan mereka. Dan dari sana strategi itupun berhasil dan tim e-sport Zahran menjadi juara.
Mereka semua turut senang akan prestasi itu karena setelah ini mereka dapat mengikuti beberapa turnamen dan juga nama tim mereka akan naik tajam setelah ini, kemudian Zahran menghampiri Shani menagih ucapannya dan Shani memberikan sebuah kecupan di pipinya dan itu membuat pada anggota dan rekan kerjanya terkejut.
*
Setelah semuanya terjadi, akhirnya hubungan Zahran dan Shani kian erat serta tim yang dia buat menjadi salah satu tim yang cukup disegani oleh lawan. Dan setelah itu juga, Zahran membuat beberapa tim untuk bermain di game lainnya agar mencakup hampir semua game kompetitif yang akan diadakan turnamen.
Sekarang Zahran dan Shani sedang menikmati liburan untuk keperluan timnya. Pada saat sedang bersantai menikmati senja, Zahran menghampiri Shani dengan menggenggam sebuah kotak kecil di tangannya.
"Shan sebenarnya aku ngga tau ini momen yang tepat atau sudah takdirnya, tetapi aku ingin memberikan komitmen aku padamu yang seharusnya kamu dapatkan. Maukah kamu menikah denganku?"
Shani terkejut dengan ungkapan Zahran hingga matanya berkaca-kaca, dia tak menduga Zahran akan melamarnya pada saat ini karena dia tak siap untuk itu namun jika dia menggantungkan jawabannya akan melukai Zahran.
Setelah berpikir sejenak akhirnya Shani menganggukkan kepalanya menandakan lamaran Zahran diterimanya.
Dan setelah beberapa tahun kemudian, kehidupan pernikahan Zahran dan Shani berjalan dengan baik dan Zahran menyerahkan timnya pada salah satu bawahannya yang cukup dipercaya serta Shani masih tetap menjadi 'wajah' tim e-sportnya namun dengan tambahan Zahran di dalamnya.
***