" Dikaa !" Neta kesal lalu ia melemparkan buku tulisnya ke arah pria itu.
Dika hanya tertawa terbahak setelah ia mengjaili Neta.
Dika yang bernama lengkap Mahardika Bimantara, siswa kelas 3 Sekolah Menengah Atas pada saat itu, ia dikenal sebagai siswa yang berprestasi namun sikapnya yang selengean dan cuek membuat ia terkadang selalu ditegur oleh beberapa guru di sekolahnya.
Ia memiliki satu teman wanita yang tidak pernah akur dengannya, yang bernama Ganeta Nayanika. Entah mengapa walaupun hampir semua guru tahu jika Dika dan Neta tidak pernah akur namun dari kelas 1 hingga kelas 3 ini mereka selalu ditempatkan di kelas yang sama.
Selain tidak akur Dika dan Neta pun bersaing secara akademis, mereka berdua tidak pernah ingin kalah satu sama lain, sampai akhirnya nya mereka berdua lulus dari sekolah menengah atas.
Selepas mereka lulus dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Dika dan Neta belum dipertemukan kembali sampai akhirnya, keadaan yang mempertemukan mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25
Berita desas desus mengenai Neta dan Dika sudah tersebar hampir seluruh perusahaan, namun tidak ada satupun yang berani untuk berbicara di depan, semua hanya berbicara di belakang Neta dan beberapa petinggi perusahaan karena berita ini mengenai putra sang pemilik perusahaan.
Sebagian karyawan menganggap jika Neta berada di perusahaan ini, menjadi karyawan terbaik adalah karena ada sesuatu dengan putra dari pemilik perusahaan MGM Grup, padahal pada kenyataannya tidak demikian.
" Eh, kita mulai sekarang harus hati-hati ya " salah satu karyawan dari divisi umum.
" Hati-hati mengenai apa ? "
" Itu loh karyawan Divisi Personalia, hati-hati kalo kita ngobrolin perusahaan jangan deket dia, bisa-bisa nyampe ke Pak Arman "
" Iyaa bener tuh "
" Eh gak nyangka ya, Pak Dika yang kita kenal kalem, agak dingin juga sih, tapi bisa kejebak juga sama Neta cewek yang sok alim kaya gitu "
" Bener banget, kita aja yang udah lama kerja disini mau nyapa aja sungkan ya, ini bisa ada di mobil Si Neta, lagi ngapain tuhh... "
" Gak tau deh, pengen naek jabatan kali tuh si Neta.. hahahaha "
" Eimm... "
" Stop.. udah.. kita juga belum tahu kan kejadian sebenarnya, jangan dulu menarik kesimpulan sendiri " salah satu karyawan dengan bijak.
Disaat yang bersamaan Prisilla datang menghampiri rekan-rekan nya
" Heyy.. ngerumpiin apaan sih ? " Prisilla ke teman-teman satu Divisinya.
" Hmm ini lagi.. Mbak Kun... datang gak di jemput, pulang pergi sendiri " gumam salah satu karyawan.
" Heh.. apa lo bilang sembarangan Mba Kun.. Mba Kun.. "
" Santai bro.. gak usah nge gas gitu dong hahaha "
" Apaan sih lo ! Pada ngerumpiin apaan sih ? "
" Mau tau aja atau mau tau banget ? "
" Rese ya lo ! Ckck.. " Prisilla berlalu dari kerumunan teman-teman kembali ke meja kerja nya.
" Hahahahahha " teman-teman Prisilla tertawa.
" Nyebelin banget sih orang-orang gak ada banget dah yang satu server sama gue !! " Prisilla ngedumel sendiri.
...****************...
Di ruangan HRD
" Oh gitu ceritanya Net... " Indri ke Neta.
" Iya Kak.. "
" Aku ikut seneng loh Net " Sofia ke Neta.
" Udah kamu terima belum Net ? " tanya Indri
" Terima gimana maksudnya ? " jawab Neta.
" Ya itu kan Pak Dika udah ngajak kamu nikah " susul Indri.
" Iya Net bener.. udah kamu jawab belum ? " susul Ramon.
" Ckk.... kalian gak tau aja sih, Dika itu kaya gimana, eh Pak Dika maksud nya "
" Gimana, gimana sih maksud nya ? " Indri penasaran.
" Dari dulu dia itu sering usilin aku, godain ga jelas, aku masih gak percaya sama omongannya palingan becanda doang "
" Yahh... ini lagi.. yang begini nih ngilangin kesempatan tuh begini " Indri ke Neta.
" Urusan becanda atau engga itu belakangan, tapi.. masa iya urusan nikah mau dia becandain juga Net ? " Sofia ke Neta.
" Bener tuh kata Mbak Sofi " susul Ramon.
" Kamu harus tahu, yang gak boleh dijadiin mainan itu yang pertama menikah, kedua bercerai atau menjatuhkan talak dan yang ketiga rujuk, aku rasa Pak Dika untuk urusan ini gak main-main Net " balas Sofia.
" Hmm.. setujuuu ! " Indri ke Neta.
" Kak.. Mbak... aku bingung.. gimana nasib aku di perusahaan ini ? bukan masalah pernikahan yang aku pikirin sekarang, gimana kalo berita ini sampai ke Pak Arman gimana masa depan aku di perusahaan ini, aku belum siap Kak.. "
" Net, selama kamu tidak melakukan apa-apa dan apa yang kamu ucapkan benar, gak usah takut, biarin orang mau ngomong apa, kita tetap ada buat kamu kok, kita percaya kamu, bila perlu nanti kita bertiga juga ikut bantu kamu buat ngomong ke Pak Arman, kalau seandainya Pak Arman tahu " Indri menenangkan Neta.
" Bu Angel juga sudah siap bantu aku "
" Tuh apalagi kan, kita pasti ada buat kamu, kita bantu kamu tenang aja.. "
" Makasih yaa .. aku terharu banget.. hikss... " mereka bertiga memeluk Neta.
" Cup..cup..cup.. kucing manis... "
" Eh... "
" Hah ... "
" Hahahahhaha " mereka pun tertawa.
aneh juga kenapa Neta mau nangis 👻👻👻