NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

Bab 22

POV Author

Ting!

Rahayu : Saya sudah selesai.

Sebuah notif pesan masuk ke handphone Arka yang berisikan pesan dari Rahayu. Arka pun segera memakai helm nya dan menjalankan motornya menuju ke tempat Rahayu berada.

Dari kejauhan Arka bisa melihat Rahayu sedang berjalan kaki menjauhi rumah yang merupakan kediaman orang tua gadis itu. Tak ingin membiarkan Rahayu berjalan lebih lama, Arka segera menghampiri gadis itu.

BREMM..

Tanpa bicara Arka memberikan helm yang tadi Rahayu gunakan kepada gadis itu. Tanpa bicara pun Rahayu segera menaiki motor Arka dan mereka pun melaju meninggalkan area perumahan itu.

Arka mengendarai kendaraannya sedikit melaju dari sebelumnya. Rahayu yang sudah siap pun memperkuat pegangannya lebih mendekat pada Arka untuk mengimbangi laju angin yang menerpa dirinya.

" Mau kemana Mas?" Tanya Rahayu yang lagi-lagi jalan arah pulang di lewatkan oleh Arka.

"Makan dulu, kamu pasti belum makan kan? Apa tidak di tawari makan disana?"

Suara Arka terdengar berbeda. Ada nada kekesalan disana sehingga membuat Rahayu tidak berani untuk menjawab.

Memang benar Rahayu tidak di sungguhi makan ketika ia datang. Namun ajakan baru ada ketika ia hendak pulang. Rahayu merasa itu hanyalah basa-basi agar mereka terlihat baik di depannya saja.

Suasana hening pun tercipta di antara mereka. Hanya deru angin dan suara kendaraan yang terdengar selama beberapa menit hingga mereka tiba di tujuan.

Sebuah kafe kecil dan tanpa sepi membuat Rahayu bertanya-tanya, untuk apa mereka datang kesini. Menu yang terpatri di dinding pun tidaklah banyak. Hanya ada menu biasa yang bisa dikatakan makanan sejuta umat pada umumnya.

"Pak, saya mau pesen."

Arka mengangkat tangannya ketika mereka sudah memilih tempat duduk paling ujung dengan kosep terbuka di dekat sebuah pohon kecil.

"Ya Mas."

Dari jauh pemilik kafe di perkirakan berusia 40 tahunan itu membawa kertas mirip selebaran yang sudah di press. Ternyata, itu merupakan daftar menu makanan dan minuman yang ada disana.

Pemilik kafe tersebut pun menyerahkan daftar menu tersebut di meja Arka dan Rahayu.

"Saya kayak biasa Pak, telor nya tapi 2 ya."

"Baik Mas. Kalau Mbak nya mau pesen apa?"

Rahayu membaca satu persatu menu yang ada. Nasi goreng, mie goreng, mie instan rebus plus telur, es teh, es jeruk, teh hangat juga kopi serta air mineral, hanya ada menu tersebut yang di tawarkan disana.

"Saya nasi goreng saja Pak, dan minumnya es jeruk."

"Siap Mbak. Kalau begitu saya permisi."

Pemilik kafe pun berlalu dan segera membuatkan pesanan mereka. Rahayu melihat hanya ada pemilik kafe dan seorang wanita yang di perkirakan usianya pun tidak jauh dari Bapak tadi.

"Mereka suami-istri." Kata Arka.

"Mas Arka sering kesini."

"Lumayan, kalau sudah bosen makan bakso."

Rahayu mencerna kata-kata Arka. Yang di maksud, mungkin bakso yang pernah mereka datangi tempo hari, pikirnya.

"Beneran kan kamu lapar." Kata Arka lagi.

"Tidak juga sih Mas. Tapi kok Mas tahu saya tidak sungguhi makanan disana?"

Arka melirik Rahayu.

"Lip gloss mu masih utuh." Jawab Arka.

"Ooh..."

Rahayu langsung menunduk malu. Pipinya terasa panas karena ternyata Arka memperhatikan sampai ke bibirnya.

Ngapain lihatin bibir, coba. Batin Rahayu.

Suasana kembali canggung sesaat. Sampai Rahayu teringat sebuah foto yang sempat ia ambil di rumah orang tuanya tadi.

Rahayu kemudian mengeluarkan foto tersebut dari dalam tasnya. Ia pun perlahan mengamati dan membaca tulisan di box bayi yang tadi tidak sempat ia baca.

Arka yang tadi mengeluarkan handphonenya dan bermain sesaat karena canggung pun melirik Rahayu yang terlihat serius. Timbul rasa penasaran yang ingin tahu apa yang pegang oleh Rahayu.

"Apa itu?" Tanya Arka.

"Oh ini, hanya foto Mas. Foto ketika saya masih bayi." Jawab Rahayu.

Arka semakin penasaran ingin melihat Rahayu ketika bayi. Ia pun menggeser duduknya lebih dekat pada Rahayu dengan memindahkan kursi tersebut.

Karena terlalu dekat Rahayu jadi merasa tidak nyaman sehingga ia memberikan saja foto itu kepada Arka.

"Ini..."

Arka tidak meneruskan kata-katanya. Ia tampak berpikir dan menatap serius foto tersebut.

Di salah satu box bayi ada nama putri tuan Adinata Kusuma, sedangkan box satunya lagi bertuliskan putri tuan Norman Ardhana.

" Siapa nama Ayah mu?" Tanya Arka.

"Ayah? Namanya Adinata Kusuma." Jawab Rahayu.

Kemudian Arka lagi-lagi diam sesaat dan tampak berpikir lagi.

"Pesenan nya Mas."

"Oh, ya."

Perhatian Arka lalu teralihkan ketika Bapak tadi membawa pesanan mereka. Sebuah nasi goreng, mie instan dengan 2 telur dan dua gelas es jeruk pun di letakkan di atas meja mereka.

"Kita makan dulu. Setelah itu, aku punya rencana yang perlu kita bahas." Ujar Arka.

Pemuda itu pun mulai menyuapi mie instan ke dalam mulutnya.

"Duh, enaknya...." Puji Arka.

"Mas jarang ya makan mie instan?" Tanya Rahayu setelah melihat reaksi Arka ketika makan mie instan yang baginya biasa saja karena sudah teramat sering makan mie tersebut.

"Di dapur tidak pernah ada mie instan. Bisa di pecat Bu Aminah kalau membeli makanan itu."

Rahayu tahu bahayanya mengkonsumsi mie instan jika terlalu sering. Tapi dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan dan terkadang sulit, mie instan adalah solusi pereda rasa lapar dengan perut melilit. Dan tentunya peringatan tersebut tidak terdeteksi oleh isi dompetnya.

Namun hal tersebut berbeda dengan Arka yang menyukai cita rasa dari sebuah mie instan. Ia akan tetap makan meskipun tidak baik untuk kesehatan.

"Padahal di rumah kecil banyak yg tersedia." Gumam Rahayu.

"Yang bener?" Tanya Arka dengan mata berbinar.

"Eh..."

Tampaknya Rahayu sudah salah bicara. Ia pun berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Terus Mas, tadi Mas bilang punya rencana. Kalau saya boleh tahu, apa ya Mas?"

Arka terkekeh. Ia tahu gadis di sampingan itu sedang gelisah karena keceplosan soal persediaan mie instan di rumah kecil.

"Aku berencana mau bantuin kamu. Kita selidiki siapa bayi yang ada di samping mu itu. Tentu kita harus tahu di rumah sakit mana foto ini di ambil."

"Tapi, rumah sakit di kota ini tidak sedikit juga loh Mas. Apa kira harus cari satu persatu?"

"Setiap rumah sakit pasti punya ciri khas tersendiri baik itu cat dinding, interior kamar maupun benda-benda penghias yang di panjang."

Rahayu mencerna ucapan Arka. Ia teringat sebuah foto yang ia lihat sebelum ia menemukan foto dua bayi berdampingan tersebut. Foto dimana sang Ibu memeluk seorang bayi di sebuah ruangan yang bertuliskan 'Anggrek Bulan' di diding kamar yang di abadikan oleh seseorang disana.

"Anggrek Bulan."Guman Rahayu mencoba mengingat.

"Apa?" Tanya Arka bingung tiba-tiba saja Rahayu menyebutkan nama sebuah bunga.

"Saya akan kembali lagi kesana. Ada yang harus saya pastikan." Ujar Rahayu.

"Jangan sekarang. Nanti mereka curiga. Minggu depan saja, week end seperti biasanya kamu datang lagi kesana." Ujar Arka.

"Tidak Mas. Itu terlalu lama. Saya justru takut mereka tahu duluan kalau ada foto yang saya ambil. Saya harus kesana hari ini juga." Ujar Rahayu dengan kening berkerut sembari memikirkan caranya sambil melihat Arka.

Arka juga demikian. Sambil makan wajahnya terlihat sambil berpikir.

"Ada cara sih Mas. Tapi ini kayaknya bakalan merepotkan Mas Arka." Kata Rahayu lagi.

"Apa itu Yu? Tidak apa-apa kalau repot sedikit atau banyak, bagiku tidak masalah." Jawab Arka.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!