NovelToon NovelToon
Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Fahira harus menelan pil pahit setelah kematian ibu nya, ia harus di jodohkan dengan orang yang telah membuat ibunya meninggal dunia.

Mengandung anak bukan alasan untuk Fahira harus menjalani hubungan pernikahan (rahasia) di sekolah, Sisi lain Fahira tidak mau mengorbankan masa depan yang panjang karena ia masih kelas 3 SMA.

Seiring berjalannya waktu, kebencian Fahira berubah menjadi cinta. Tentunya itu tidak semulus yang mereka harapkan.

Bahkan kedua nya sempat berpisah dengan waktu yang cukup lama dan akhirnya bersatu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10. Ijab Kabul

Dengan segala persiapan dan perencanaan yang sudah di urus oleh orang tua. Rey dan Fahira sudah berada di situasi dimana mereka akan dinikahkan.

Kebanyakan orang menuju ke pernikahan banyak kendala dan halangan, tapi tidak untuk kedua calon pasangan ini.

Mereka terlihat santai namun tegang untuk menghalalkan kandungan yang sedang di alami Fahira.

Dengan kebencian yang masih melekat, gadis itu keluar dari sarang nya yang di tuntun jalan oleh Bu Vio dengan Eca untuk menghampiri penghulu yang sudah datang ke rumah.

Tamu undangan hanya segelintir saja, dan itu teruntuk kedua keluarga besar Rey dan Fahira. Sebagian nya lagi tetangga dekat rumah Fahira.

Dibawah sana, terlihat Ada Rey yang lagi gladi ijab kabul bersama penghulu.

Begitu Fahira menampakkan diri kepala Rey tergeser untuk melihat nya.

Gaun pengantin berwarna putih yang melekat sangat indah, seakan membuat pria itu mendadak tertegun.

Karena dress itu sangat serasi dengan dress yang dipakai nya.

Fahira berkacak pinggang sedikit tentang wajah menyebalkan dari Rey, di belakang sana Bu Vio menyemangati. Hanya saja Eca masih terdiam tanpa bersuara, entah gadis itu merasa iba atau tidak peduli.

Sebab dari tadi tolehan mata Eca melihat antara wajah Rey dengan kepala belakang nya Fahira.

"Niat untuk merebut Rangga, malah tiba-tiba nikah di kunyuk satu ini" Batin Eca.

Fahira masih berjalan dengan langkah pelan, hingga akhirnya gadis itu mulai duduk dengan topangan kedua kaki ke belakang bersanding dengan Rey di depan penghulu.

Rey menoleh, Fahira menoleh. Pertemuan kedua mata dari mereka seolah ingin mencari keributan.

"Puas kan kamu!" Kata Fahira tajam.

Rey hanya bisa tersenyum. Fahira tidak ingin pernikahan ini terwujud, hanya saja Rey malah menyambut pernikahan ini dengan gembira. Lagi pula kalau mau nolak juga Rey akan terkena masalah yang lebih serius.

"Mas Rey, apakah anda sudah siap?" Tanya penghulu.

"SIAP!" Jawab Rey dengan lantang.

Fahira agak kesal dengarnya, ia memejamkan mata dan hampir aja mengucurkan air mata.

Untungnya ia cepat mendongak kepala guna air mata itu tidak jatuh ke pipi nya.

Setelah penghulu itu memberi kode-kode di setiap saksi dan wali nikah, akhirnya acara pernikahan itu akan dimulai segera.

"Baiklah, jika semua siap silahkan ananda Rey jabat tangan ke mertua anda" Kata penghulu tersebut. Rey mengangguk kepala memberi tanda oke, lalu menjabat tangan Pak Slamet.

"Wahai ananda Reynaldi Septian bin Amin Suyono. Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Fahira Puspitasari dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 10 juta rupiah di bayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Fahira Puspitasari binti Almarhumah Clara Adelina dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" Jawab Rey dengan satu tarikan nafas sempurna mengucapkan ijab kabul nya.

"Gimana saksi?"

"SAH" Teriak para saksi dan orang-orang yang berada di sana.

Sehabis para saksi bilang sah Fahira menutup kedua mata, lalu mengajak Bu Vio untuk berpelukan hanya sekedar menutup air mata nya.

"Cepat itu kamu cium tangan suami kamu dulu sayang, masih belum selesai" Bisik Bu Vio.

Fahira menyeka air mata, dan itu dibantu oleh Eca yang merasa gak tega melihat Fahira.

Merasa sudah tenang, Fahira balik badan untuk menyerahkan cincin pernikahan yang sudah di beri ibunya sekaligus menyalami punggung telapak tangan nya Rey, sehabis cincin sudah di pasang giliran Rey lah yang memasang cincin sekaligus mencium kening Fahira sembari menuturkan doa dan harapan.

"Ini buku nikah kalian, silahkan kalian tanda tangan disini" Kata penghulu itu dan langsung dituruti oleh kedua pasangan tanpa banyak tanya.

Setelah penghulu membaca doa sekaligus penutup, akhirnya acara pernikahan itu selesai.

Syukuran kecil terjadi disana, Namun Fahira langsung pergi ke kamar nya dengan langkah berat, gadis itu tak kuat menahan rasa tangis nya yang sudah pecah.

Bu Vio menyuruh Rey untuk menghampiri Fahira ke kamarnya. Beliau sendiri akan mengurus tamu-tamu yang datang.

Tanpa berlama-lama, Rey langsung pergi ke kamar Fahira. Gadis itu tertunduk dan menangis sejadi-jadinya.

"Hancur sudah hidup saya, di perkosa, di nikahkan, di bully saudara tiri. Derita mana lagi yang akan aku dustakan tuhan!"

Celotehan Fahira di dengar oleh Rey, pria itu ikut bersedih, karena ia yang paling bersalah di antara luka yang Fahira alami.

"Sayang, sudah jangan nangis lagi ya"

Fahira mendongak tipis dan bergumam "Don't call me sayang!"

"Ini bukan akhir... Kebahagiaan kamu akan segera dimulai. Ingat kata-kata ku saat di kuburan sebulan yang lalu"

"Berisik, sana kamu pergi dari kamar ku!"

Walau sudah di usir, Rey tetap berdiri di ambang pintu sembari melepas peci putih nya yang ada di kepala.

Rey maju perlahan ke arah Fahira, dan ia duduk di ranjang tepat samping Fahira duduk

Dalam benak Fahira ingin hidup normal seperti teman-teman di sekolah nya.

Masa-masa dimana ia luwes bermain dan bercanda ria dengan teman sebaya nya, sekaligus mencari pengalaman dan kenangan sebanyak mungkin.

Tapi sebuah pernikahan pasca pemerkosaan itu menghancurkan segalanya.

"Kamu mikirin apa sih?" Tanya Rey penasaran.

"Puas kamu sudah hancurkan masa-masa muda saya?!"

Rey merebahkan diri ke kasur dengan kedua tangan terlentang. Sesekali ia menatap konde Fahira yang masih menempel di kepala nya.

"Kita makan dulu yuk" Ajak Rey.

"Masih kenyang"

"Kenyang dari mana coba" Rey bangkit dari ranjang dan menggeret lengan Fahira, Fahira menepisnya. Rey kekeh ingin membawa Fahira untuk makan.

"Kalau kamu mau makan, ya tinggal makan aja sih, ngapain harus ajak aku?"

"Perut kamu belum di isi loh"

"Bodo amat, Rey!" Kata Fahira lantang.

Dari arah pintu, Eca menghampiri pasutri baru tersebut. "Debat terus, cepat ke bawah tuh ibu sudah manggil dari tadi"

Fahira langsung berdiri dan pergi meninggalkan Rey dan Eca yang masih berada di ambang pintu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!