NovelToon NovelToon
Stuck With You (Ma Mia Cara)

Stuck With You (Ma Mia Cara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sequoia_caca

"Kau adalah milikku, Kau ada di setiap hembusan nafasku. Ku bunuh siapapun yang berani menyentuhmu. Aku mencintaimu Anya" - Damian Andante Salvatore

"Yang kau sebut cinta itu adalah Penjara bagiku Dante. Bila bersamamu rasanya sesak bagiku. Aku membencimu Dante" - Azzevanya Laluna Hazal



Hallo guys, ini adalah novel pertama ku... maaf kalau banyak typo atau ceritanya kurang menarik ya... Terima kasih banyak😍😍😍😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hal Yang Menjijikkan

Johan masuk kedalam mobilnya dengan sedikit tertatih. Dia merutuki dirinya yang tidak berdaya, dia tidak bisa menolong Azze dan Dia tidak bisa melawan Damian. Dia merasa sangat tidak berguna sekarang. Johan memukul dashboard berkali-kali sambil memaki dirinya sendiri.

"BODOHHHH... TIDAK BERGUNA.... SIALANNNN.... BANGSAT!!! Sekarang Azzevanya juga membenciku. Mengapa ini semua harus terjadi!! Akkkhhhhh Sial!! "

Setelah merasa sedikit tenang, Johan memutuskan untuk pergi ke base camp menemui Vasco dan Ares. Dia menginjak pedal gas, mobil pun berlalu dari sana.

Sedangkan Damian berjalan mondar-mandir di ruang tengah, dia tampak sedang memikirkan sesuatu. Hal itu adalah, Bagaimana cara agar dia kembali bekerja di perusahaan tapi disaat yang bersamaan ada orang yang mengawasi Azze agar tidak berani kabur lagi. Damian memang mengancamnya tapi setelah mendengar perkataan Johan tadi dia berfikir itu pasti bisa saja terjadi. Johan akan memanfaatkan situasi membawa kabur Azze disaat ia tengah bekerja.

"Aku akan membawanya ke mansion ku. Disana Anya akan sulit mencari kesempatan untuk kabur dariku karena akan banyak orang yang mengawasinya. Aku kira dia akan langsung menerimaku. Ternyata sangat sulit membuatnya luluh. Malam ini aku akan membawanya. "

Damian menghubungi Hans agar menjemputnya nanti malam di mansion ini.

"Halo tuan, Ada yang bisa ku bantu.? "

"Hans, nanti pukul 9 malam jemput aku di mansion ibuku. Jangan sampai terlambat dan jangan sampai ada yang tahu, apalagi Johan! . "

"Baik tuan.. "

Hans heran, bukankah Damian pergi ke mansion ibunya mengendarai motor. Tapi kenapa Damian memintanya untuk menjemputnya.

Bibi Anna menghampiri Hans di ruang tamu, dia menepuk pundak Hans yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Ada apa Hans? Apa itu panggilan dari Damian? "

"Hmmmm... Tuan Damian menyuruhku menjemputnya di Mansion mendiang Nyonya besar nanti malam bu"

"Syukurlah kalau tidak terjadi sesuatu. Hati-hati ya saat pergi menjemputnya.. Hans"

"Baik bu.. sesuai perintah mu"

Hans tersenyum pada ibunya sambil meraih sepotong apel yang dibawa ibunya.

"Hans, apa kau dan Damian menyembunyikan sesuatu dari ibu? "

"Hmmmm...? tidak bu.. aku dan Tuan Damian tidak menyembunyikan apapun dari ibu. "

"Begitu ya,... ya sudah lupakan saja. Ini habiskan Apelnya. Ibu akan kembali ke dapur untuk membuat makan malam. "

Bibi Anna kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak makan malam. Dan Hans kembali menikmati waktu indahnya tanpa harus melihat ekspresi kesal Damian yang setiap hari selalu dia lihat.

Dan Damian sedang menuju kamar Azze, dia mengetuk pintu kamar Azzevanya. Azze yang mendengar ketukan pintu menyudahi tangisnya, dia segera mengelap wajahnya dengan tisu. Dia tidak mau terlihat lemah lagi di hadapan pria yang dia benci saat ini.

"Ada apa tuan..?? mmmm maksud ku Dante? "

Damian mengerutkan sebelah alisnya melihat kedua mata Azze yang masih tampak bengkak dan wajah yang sembab. Azze juga hanya menundukkan kepalanya.

"Angkat kepalamu.. "

Azze menuruti Damian, Dia mengangkat kepalanya. Tatapan mereka saling beradu. Damian merasa Azze sangat menggemaskan dengan wajah sembab dan bulu mata lentik yang masih terlihat basah.

"Kenapa kau menangis? Apa karena pacarmu pergi? "

"Apa maksudddmu tuannn...?? mmmhhh Dante"

"Kau.. apa yang kau tangisi? Apa kau tidak mau hidup denganku. Apa kau menyesal karena tidak ikut pacarmu? "

"Tidakkk Dannndante.. Pak Johan bukan pacarku. Kau salah paham. Kami... "

Belum sempat Azze melanjutkan perkataan nya, Damian sudah memeluknya dengan erat. Damian menghirup aroma wangi tubuh Azze dalam-dalam. Azze langsung terkejut. Dia berusaha melepaskan diri dari Damian. Tapi Damian semakin mempererat pelukannya apalagi sekarang ditambah dia terus mengecup pucuk kepala Azze.

"Aku percaya padamu, Kau hanya milikku kan. Kau pacarku, Kau kekasihku. Kau adalah calon istri dan ibu dari anak-anak ku. Sebentar lagi kita akan menikah. Kau tidak akan mengkhianati ku kan. Karena pasti kau tau apa konsekuensi dari hal itu. "

"Ituuuu... terlalu berlebihan Dante.. Biarkan semua mengalir secara perlahan... Akuuu akuu belum mengenalmu dengan baik.. dan kau pun juga begitu.."

"Aku sudah mengenalmu dengan baik selama 3 tahun lamanya... apa itu masih kurang? "

Damian menyentuh dagu Azze dengan lembut dan menatap bola mata hazel wanita itu dengan intens.

"Mata bermanik biru laut yang indah ini tersirat misteri di dalamnya. Seperti menyimpan banyak luka namun menghunus tajam siapapun yang dia tangkap dalam pandangan nya. "

Azze mengatakan hal itu di dalam hatinya.

"Ada apa Mia cara? kau terpesona padaku? Tataplah aku sepuasmu. Aku adalah milikmu. "

Damian mendekatkan wajahnya hingga hanya menyisakan sedikit jarak diantara mereka.

"Dante... Apa aku tidak boleh mengenalmu lebih dalam? Aaaaku perlu tau.. siapa dirimu, siapa keluarga mu, maksud ku seperti ayahmu atau ibumu... bukankah pasangan seperti itu? "

Damian tiba-tiba memasang wajah dingin tanpa ekspresi. Dia sedang menahan emosinya sekarang apalagi saat Azze mengatakan hal yang berbau keluarga. Damian perlahan melepaskan pelukannya dari tubuh Azze.

"Dengarkan aku, Anya. Semua hal itu akan kita bicarakan lain kali. Aku tidak ingin membahas hal menjijikkan seperti keluarga"

"Menjijikkan? maksudmu apa Dante? Kenapa kau bicara seperti itu.? "

"Sudah kubilang jangan bahas soal hal tidak penting seperti itu. Aku tidak suka!!!! "

Damian yang tadi memperlakukan nya dengan lembut tiba-tiba berubah . Sekarang tatapan nya di penuhi amarah.

"Ku peringat kan... kau Anya. Jangan menyebutkan kata menjijikkan itu di hadapan ku! Aku tidak suka.. Bagiku di dunia ini tidak ada yang namanya keluarga. Pria dan wanita menikah hanya untuk menjadi suami istri dan punya anak tapi tidak untuk menjadi sebuah keluarga. "

"Jadi maksudmu kau akan menikah hanya untuk sebuah status dan tanggung jawab begitu..? Kau tau konsep menikah itu apa? untuk membangun dan membina rumah tangga, juga menciptakan sebuah keluarga kecil yang harmonis!!!... Bagaimana bisa kau bicara seperti itu. Apa kau akan memiliki istri tanpa menyayanginya,? apa kau akan memiliki anak dan cucu tanpa menyayanginya begitu.? Kau hanya akan membangun tanpa membina begitu?! "

Azze kembali pada dirinya yang berani saat mendengar perkataan Damian yang menyinggung soal keluarga.

"Iya... itu yang akan ku lakukan. Sesuai dengan yang kupelajari dan aku alami. Lalu, Kenapa kau sangat peduli pada keluarga sampahmu itu yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengamu. Kau bodoh Anya!!!! "

Damian berteriak di wajah Azze, hingga membuat Azze terjatuh di lantai.

"Iyaaaa.... aku memang bodoh... Aku siap melakukan apapun demi mereka. Tapi setidaknya aku punya rasa kemanusiaan, hatiku lembut. Aku menyayangi mereka!!!! tidak seperti mu!!! yang tidak bisa menghargai apapun dan siapapun.!!! . "

"BERANINYA KAU!!!!! "

Damian menjambak rambut Azze hingga dia bangkit dari posisi jatuhnya.

"Akkkhhhhh Dante kau menyakiti ku!!!! lepaskan aku!!!!. Jadi kau akan memperlakukan istrimu seperti ini?! Dasar Bajingan!!! pengecut!!"

Damian menghempas kan tubuh Azze ke atas ranjang, Dadanya tampak naik turun menahan emosi yang besar dalam dirinya.

"Aku tidak ingin menyakiti mu Azzevanya, Tapi kau sendiri yang memaksaku untuk berlaku kasar padamu.! Untuk terakhir kalinya ku peringatkan kau untuk tidak menasehati ku atau mengajariku hal mengenai keluarga karena aku membenci hal itu. "

Setelah mengatakan hal itu, Damian berlalu dari sana tanpa menoleh pada Azze. Lalu membanting pintu kamar Azze dengan keras.

"Aku membenci setiap hal yang berkaitan denganmu Dante! "

Azze berteriak hingga terdengar keluar kamar, Damian juga mendengar hal itu. Namun, dia memilih diam.

1
Chusnul Chotimah
ngeri x Damian.kasihan sekali nanti nasib Azee
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
Nania Nia
Luar biasa
Hazal Alif: Terima kasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!