NovelToon NovelToon
Zavian Xanderson

Zavian Xanderson

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:683
Nilai: 5
Nama Author: Ael

Zavian Xanderson, memiliki kepribadian yang dingin, dan tertutup dengan sejuta pesona yang dimiliki.

Alina Angelica Kwelju. Gadis cantik, pintar dan juga kreatif. Gadis yang kerap disapa Alin atau Ina ini memiliki sebuah rahasia besar yang ia simpan bersama keluarganya.

Ini kisah sosok Zavian Xanderson, sang ketua OSIS SMA Rajawali dan bertemu dengan gadis segudang rahasia itu. Penasaran? Yuk baca^^

Jangan menilai sesuatu dari covernya!

Typo bertebaran!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ael, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

"Avin, kamu dimana sih? Suka banget main petak umpet. Tapi aku ga bakal nyerah buat cari my prince aku." Dengan nada lebaynya nenek lampir ini, membuat Ariyan dan yang lainnya yang sedang bersembunyi saat ini hampir ingin muntah.

Mereka sengaja bersembunyi supaya cewek itu mengira tempat ini kosong. Tetapi, siapa sangka cewek itu sekarang berulah lagi yang akan membuat mereka jenuh.

"Aku tau kalian masih disini, jadi keluarlah!!!"

Prang!

"Nia! Lo pecahkan kaca itu, kedua tangan lo patah!" Karena Zavian kepalanya sudah mumet sekali dan mau meledak, akhirnya ia pun keluar supaya cewek itu tidak mengacak-acak ruangannya.

Suara pecahan kaca membuat Avin murka dan itu penyebabnya adalah si nenek lampir

Ya, si nenek lampir itu bernama Nia. Dia satu angkatan dengan Zavian, merupakan cewek bar-bar dan banyak disegani oleh para siswa karena dia adalah ratu bullying.

"Avin, akhirnya kamu keluar juga. Aku kangen tau." Bukannya takut dengan ancaman tadi, cewek yang bernama Nia itu malah bergelanjut manja ditangan Zavian.

"Buset dah, si Avin udah mau meledak masih santai aja tuh cewek. Dhik, bini Lo noh," kata Ariyan yang sedang merapikan rambutnya.

Plak!

Aduhh..

"Coba ngomong sekali lagi," ucap Dhika setelah melayangkan tamparan maut dikepala Ariyan.

"Kejam banget sih, Lo. Benjol nih kepala gw," ucap Ariyan dengan mengusap kepalanya.

"Dengar yang gw bilang tadi?" tanya Zavian yang masih mencoba menahan amarah untuk tidak menghempaskan perempuan yang sudah berani menyentuhnya.

"Dengar kok, kacanya kan udah aku letakin disitu. Sayang, makan yuk. Laper banget," ajak Nia masih dengan nada manjanya.

"Lepas!"

"Avin, kok gitu sih. Aku kan udah minta maaf."

Bukannya luluh, Zavian semakin jijik mendengarnya. Para anggota yang lain hanya diam tidak ikut campur, karena mereka merasa aura Zavian sudah berubah lebih gelap dari sebelumnya. Siapapun yang melihatnya pasti akan takut, entah sekebal apa si Nia ini yang tidak peduli dan biasa saja dari tadi.

"Keluar!" bentak Zavian. Sungguh hari yang begitu melelahkan baginya. Pagi sekali sudah diganggu oleh Alina, belum lagi tugas OSIS yang sudah banyak menumpuk terpaksa dikerjakan semuanya tadi. Dan saat ingin pulang, ada lagi yang mengganggunya.

"Tapi, beb--"

"Keluar dan jangan pernah kembali! Jangan buat gw murka dan menyeret lo dari sini!" Suara Avin begitu menggelegar yang membuat suasana semakin mencekam. Untung saja sekolah saat ini sepi karena sudah banyak yang pulang.

"Jantung gw mau jatuh Yan, sangking terkejutnya." Bernard mengelus dadanya setelah terkejut akibat bentakan Zavian tadi.

"Bukan Lo aja, gw pun juga ini. Gegara nenek lampir itu gw harus periksa jantung lagi supaya tau apa jantung gw pindah ke tulang rusuk," ucap Ariyan.

"Dasar, bisa-bisanya Lo bercanda gini," kata Akib yang hanya dibalas cengiran oleh Ariyan.

"Oo-kkee, aku pergi. Besok aku balik lagi, ya. Dah sayang," pamit Nia sambil melambaikan tangan ke Avin.

"Dasar nenek lampir, udah diusir masih aja ngelunjak," ujar Haqi yang sudah lelah sedari tadi diam pun membuka suara setelah Nia akhirnya pergi dari sana.

"Gw pulang," pamit Zavian dan langsung melenggang pergi.

"Lebih baik kita semua pulang," kata Alfata dan yang lainnya pun hanya mengangguk sambil menyusul Alfata yang juga sudah keluar dari basecamp mereka.

...***...

Brummm...

Sebuah motor sport berwarna dark melaju sangat kencang di alun-alun kota Bandung. Dibelakangnya banyak yang mengejarnya dengan type kendaraan yang sama dengan motor tersebut, hanya warna yang membedakan.

Ckiittt!!

Tiba-tiba motor dark itu berhenti mendadak karena datang 3 motor yang menghadangnya dari arah yang berlawanan dan sang pengendara motor dark itu pun terpental tidak jauh dari motornya.

"Akhirnya kita bertemu lagi Zavian Xanderson."

"Doni? Mau apa Lo?" Ternyata sang pemilik motor sport berwarna dark itu adalah Zavian Xanderson (Avin). Dan yang mengejarnya adalah Doni beserta anak buahnya. Ia adalah musuh terbesar Geng The Dark Wolf, yang sering kalah setiap kali melawan mereka.

"Mau gw? Ya bunuh Lo, lah. Lo adalah ketuanya, jantung geng motor lo. Kalo ketuanya mati, seluruh anggotanya pasti ga berdaya. Ha-ha-ha!!"

Doni, sudah sering kali dikalahkan tapi masih saja belum mengerti kalo setiap anggota A.zwölf memiliki kelebihan masing-masing yang menjadi ciri khas mereka yang jika mereka bersatu akan menjadi geng motor yang paling kuat. Jika salah satu anggotanya terancam, bukannya terpuruk tapi mereka akan semakin kuat dengan dendam yang membara.

"Cih, pengecut! Sepuluh lawan satu, kalo berani 1 lawan 1." Avin menatap Doni dengan senyum seringainya.

"Kurang ajar! Guys, serang dia!"

Tanpa pikir panjang lagi, Zavian pun melawan mereka yang berjumlah 10 orang itu. Namun, Zavian ternyata kekurangan tenaga yang mengakibatkan kali ini dia kalah dari Doni dan anak buahnya. Jika saja fisiknya baik-baik saja, dia pasti sudah mengalahkan mereka semua tanpa ampun.

"Ahaha... Akhirnya hari ini Lo bertekuk lutut dihadapan gw," ucap Doni setelah membuat Zavian babak belur dan berlutut dihadapannya.

Bugh!

Arghhhh

"Gimana? Sakit? Ini tidak seberapa dari apa yang gw dapat selama ini!" ucap Doni senang setelah memukul Zavian. Dia merasa hari ini adalah keberuntungannya karena bisa menghajar habis-habisan ketua kesayangan geng motor terkuat.

Rasa sakit di sekujur tubuh dirasakan Zavian sekarang tidak seberapa. Tapi tetap saja, tubuhnya sangat lemah untuk bisa melawan mereka.

Doni ingin mengambil sebuah kayu besar yang terletak tidak jauh dari mereka. Ketika berbalik, dia melihat Zavian yang menunduk dengan wajahnya yang babak belur tetapi bukannya memasang mimik wajah sakit, dia malah terlihat mengejek dengan menampilkan senyuman smirk andalannya.

Bughh

Arghhhh...

Ssshhh..

"B*ngs*t! Masih beraninya Lo senyum!" ucap Doni yang langsung memukuli Avin karena tidak tahan melihat senyum smirk itu.

"Kenapa? Lo takut?" ucap Zavian dengan santainya masih menampilkan senyum andalannya itu. Dirinya tau, bahwa Doni sangat takut hanya melihat senyum smirk Zavian. Dan itu adalah kesempatan baginya untuk menakut-nakuti dia saat ini.

"Takut? Cih! Buat apa gw takut disaat gw sendiri yang akan membuat Lo bertemu dengan ajal Lo hari ini," kata Doni sambil memutar kayu besar yang dia pegang.

"Lo siap? Atau ada kata terakhir yang akan Lo ucapin ke dunia ini?" tanya Doni yang sekarang memasang senyum smirk juga seperti Zavia.

Zavian pun hanya diam tanpa membalas semua yang dikatakan Doni. Dia kembali memasang wajah dinginnya.

"Wah, masih aja berani Lo tunjukin tampang sok dingin Lo itu. Ga papa, mungkin itu cara Lo mengekspresikan kematian Lo hari ini,

Hahaha ... Bersiaplah Zavian Xanderson. Gw yang akan jadi orang paling bahagia Lo mati," kata Doni.

Saat Doni ingin melayangkan kayu tersebut ke kepala Zavian, datanglah seseorang menggunakan mobil cabriolet dengan membuat kegaduhan.

Brakkkkk!!!

...***...

To be continued!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!