NovelToon NovelToon
Rasa, Rana Dan Lara

Rasa, Rana Dan Lara

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: Restviani

Ijab qabul yang diucapkan calon suaminya, seketika terhenti saat dirinya pingsan. Pernikahan yang diimpikan, musnah saat dirinya dinyatakan hamil. Terusir, sedih, sepi, merana dan sendirian. Itulah yang dirasakan oleh Safira saat ini.

Dalam keputusasaan yang hampir merenggut nyawanya, Safira dipertemukan dengan sosok malaikat dalam wujud seorang pria paruh baya. Kelahiran anak yang tidak diharapkan, justru membuat kehidupan Safira berubah drastis. Setelah menghilang hampir 6 tahun, Safira beserta sepasang anak kembarnya kembali untuk membalas orang-orang yang telah membuatnya menderita.

Satu per satu, misteri di balik kehamilan dan penderitaan Safira mulai terkuak. Lalu, siapakah ayah dari si kembar jenius buah hati Safira?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restviani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Tanpa Sengaja

Bik Cucum dan Kenzo sontak menoleh kepada Lara. Karena begitu terharu dengan pertemuan tanpa sengaja ini, mereka pun sampai melupakan sosok gadis kecil yang tengah berdiri di tengah-tengah mereka.

"Eh, Adek ... maaf, Nak. Ibu sampai lupa," sesal Bik Cucum. "Kenalin, ini namanya Tuan Kenzo," lanjut Bik Cucum, memperkenalkan anak asuhnya. "Nah, Tuan Ken ini orang yang Ibu asuh sedari kecil," imbuhnya.

"Anak angkat Ibu juga? Sama dong, kayak Lara," celoteh gadis remaja itu.

"Hehehe, bukan anak angkat, Nak. Dulu, Ibu pernah bekerja di luar negeri. Ya, jadi pengasuhnya Tuan Kenzo ini. Mamanya Tuan Kenzo itu seorang pengusaha perempuan yang sukses di Amerika, jadi ibu yang ngasuh Tuan Kenzo kalau mamanya sedang bekerja," papar Bik Cucum.

"Hmm ... sama aja, Bu. Mommy Lara juga kerja, karena itu Lara diurusin Ibu di rumah. Jadi Lara sama Tuan Kenzo ini adik kakak. Sama-sama diasuh Ibu. Benar, 'kan Tuan?" tanya Lara, mencari dukungan.

Kenzo hanya tersenyum mendengar celotehan si kecil yang begitu menarik perhatiannya. Entah kenapa, raut wajah gadis cilik yang sedang berdiri di hadapannya, seperti tidak pernah asing dalam benak Kenzo. Hanya saja, Kenzo tidak ingat di mana dia pernah melihat raut wajah seperti itu.

Kenzo berjongkok. Dia mulai mensejajarkan tubuhnya dengan Lara. Sesaat kemudian, Kenzo mengulurkan tangan kanannya.

"Halo gadis kecil, nama Uncle, Kenzo. Kamu bisa panggil Uncle Ken, not Tuan. Apa kamu mengerti?" ucap Kenzo.

Lara mengangguk. "Oke Uncle Ken, dan Uncle juga boleh panggil Lara, bukan gadis kecil!" tegas Lara seraya menyambut uluran tangan Kenzo.

"Jadi, apa sekarang kita teman?" tanya Kenzo.

"Hmm, tentu saja Uncle. Mulai sekarang, we are friends!" sambut Lara.

Hangat. Entah kenapa batin Kenzo terasa hangat saat berjabat tangan dengan gadis kecil itu. Padahal, dia tahu jika dirinya tidak bisa sembarangan disentuh.

"Lara, ayo!"

Panggilan seseorang seketika memutus jabat tangan mereka. Kenzo sempat melirik orang tersebut. Namun, riuhnya pengunjung pameran, membuat Kenzo kesulitan melihat pria tua yang memanggil teman barunya.

"Maaf Uncle Ken, Lara sudah dipanggil Opa. Lara permisi dulu, senang berteman dengan Uncle," ucap Lara seraya berlari.

"Eh, tunggu, Ra!"

Namun, gadis kecil itu sudah tidak bisa mendengar teriakkan Kenzo. Dia terlalu fokus mencari keberadaan sang kakek yang terhalang orang-orang tinggi, pengunjung pameran internasional.

Begitu pula dengan Bik Cucum. Merasa khawatir Lara hilang dalam kerumunan, akhirnya tanpa kata dia berlari mengejar anak asuhnya. Bahkan, Bik Cucum sendiri sampai lupa untuk berpamitan kepada Kenzo.

"Nanny," gumam Kenzo, menatap bengong ke arah pengasuhnya yang sudah semakin menjauh.

Kenzo membuang napas dengan kasar. Dia menyesali kebodohannya yang tidak langsung meminta nomor kontak pengasuhnya yang baru.

Ya Tuhan... kenapa aku begitu bodoh. Seharusnya, aku meminta nomor kontak Nanny sebelum berbicara dengan gadis cilik itu," gumam Kenzo. "Huh, menyebalkan! Kapan lagi aku bisa bertemu dengan Nanny?"

Kenzo menggerutu kesal. Dia sudah menyia-nyiakan pertemuan tak terduga ini dengan tidak menanyakan nomor kontak pengasuhnya. Padahal, ada banyak hal yang ingin dia bagi dengan ibu keduanya itu.

"Bengong terus! Kapan bisa dapat jodohnya kalau cuma bengong seperti ini. Ayo, berbaurlah dengan yang lainnya, siapa tahu ada yang nyangkut," tegur Willy seraya menepuk pundak sahabatnya.

Kenzo terkejut. Dia hanya memutar kedua bola matanya mendengar teguran Willy yang tepatnya seperti sebuah sindiran.

"Ayolah, Wil ... lu tahu sendiri, 'kan kondisi gue? Lagi pula, gue belum bisa menemukan orang yang tepat untuk gue ajak melangkah bersama," tutur Kenzo.

"Gue pikir, lu butuh terapi buat nyembuhin penyakit lu, Sob," saran Willy.

"Sudahlah! Ayo kita keliling," pungkas Kenzo.

Pria bermata biru itu sepertinya enggan untuk membahas tentang dirinya. Dia mengajak sahabatnya untuk kembali menikmati suguhan epik dalam lukisan abstrak hasil karya para pelukis negeri Jiran.

🌷🌷🌷

Sementara itu, di salah satu pelosok kota Kuala lumpur Malaysia. Tampak Safira tengah duduk di kursi kebesaran yang disediakan pihak perusahaan anak cabang. Saat ini, dia sedang melakukan evaluasi terhadap salah satu cabang perusahaan Rafila Furniture.

"Jadi, kita bisa menghemat waktu. Harganya mungkin sedikit lebih mahal. Karena kualitas kayu yang ditawarkan juga tidak kalah bagusnya dengan kualitas kayu yang selama ini kita gunakan. Menurut saya, jika kita mengambil kerja sama yang ditawarkan oleh perkebunan negara, saya pikir tidak ada salahnya. Secara tidak langsung, kita sudah membantu untuk memperkuat perekonomian negara," tutur Pak Aziz, direktur cabang Rafila Furniture. "Bagaimana, Bu?" tanyanya kepada Safira.

Hening.

Safira memang terlihat menatap layar in fokus yang terpasang di hadapannya. Namun, entah ke mana pikirannya saat ini? Dia hanya menatap kosong layar putih yang sudah terisi dengan berbagai gambar jenis kayu jati yang sedang dipaparkan direktur perusahaan anak cabang.

"Ibu," bisik pelan Sarah di telinga Safira.

Kedua pundak Safira terangkat, karena merasa kaget mendengar bisikan sekretarisnya.

"Ada apa, Sar?" tanya Safira, seraya menoleh kepada orang yang sangat dipercayainya.

"Itu, Bu. Pak Aziz sudah selesai dengan persentasinya," jawab Sarah, yang dagunya langsung menunjuk ke arah layar infokus.

Safira kembali menoleh. Dia memang bisa melihat gambar-gambar di atas layar infokus. Namun, dia sama sekali tidak bisa mengingat apa yang dipaparkan direktur cabang perusahaannya.

Safira tidak ingin membuang waktu para bawahannya. Karena itu, dia mengakhiri rapat yang seharusnya berlanjut ke sesi diskusi.

"Sebelumnya, saya minta maaf jika pertemuan ini belum menghasilkan sebuah keputusan yang maksimal. Akan tetapi, saya berjanji, saya akan membawa dan menelaah kembali dokumen yang baru saja Bapak presentasikan. Untuk hasilnya, secepatnya saya akan memberi tahu Bapak melalui sekretaris saya," tutur Safira. "Untuk pertemuan hari ini, saya rasa cukup sampai di sini saja. Semoga lain hari kita bisa mengadakan pertemuan ini lagi secara maksimal," imbuhnya.

Semua orang mengangguk menanggapi ucapan CEO wanita itu. Tak ada satu pun orang yang bertanya. Atasannya memang terlihat lelah. Mungkin, karena itu juga sehingga beliau tidak bisa fokus terhadap pemaparan sang direktur perusahaan anak cabang.

Sarah mengemasi barang-barangnya. Sesekali, dia melihat Safira yang terlihat pucat. Tak lama kemudian, Rana yang selesai mendesain sebuah gambar mansion di ruangan ibunya, segera menghampiri kedua wanita dewasa itu di ruang meeting.

"Loh, Bunda kenapa?"

1
Ayu
trs kisah cinta rana sm mey gimana. kok cuma lara nikah sm antara aja. kelanjutan nya rana nikah sm mey atau anna thor. lanjut dong crita nya
مي زين الش
safira idiot...
مي زين الش
sama" bodoh Mutia da Safira. gak tau berterima kasih sdh ditolong opa Adrian...
مي زين الش
Safira bodoh...
مي زين الش
Safira dan Mutia bikin gedek...
Agustina Agrety Muntu
Luar biasa
Ayu
si antara kan jht tuh thor. di buat meninggal aja gimana. biar lara sm reno hidup bhgia
Ayu
kasihan lara harus mengalami nasib sama bunda nya. coba jangan di buat hamil lara nya thor. biar kluarga nya bhgia trs
Khusnul Fatonah
Kecewa
Khusnul Fatonah
Buruk
Ayu
sepertinya anak safina di suruh kakeknya bls dendam sama safira lewat lara ni
Ayu
crita nya kok jadi berbelit belit ya. tokoh utama jadi tersingkir sm crita hidup safina yg gak tau dr awal nya bisa punya anak trs bisa nikah sm adam jg.. huuu jadi bingung jg
Ayu
crita nya kok jadi membingungkan ya.. ada tokoh baru lagi. pemeran utama jadi bisa tersingkir lg. ada mahardika. ada casandra. siapa lg mereka
Ayu
kurang suka sama safira. sdh di tolong opa hadi. di angkat jadi anak sampai bertahun tahun malah bela ibu penggantinya yg blm lama di temukan. kurang puas jg sm mutia. melunjak tidak punnya perasaan buat orang yg sdh menolong nya. jadi sebel bgt ya
Ayu
opa hadi yg tk lain adrian gk bisa jujur sm mutia klau sebenar nya dia adrian. payah opa hadi ini(adrian)
Ayu
gimana sih.. kok bu mutia bisa ngomong klau safira bkn keturunan nya. pdhl ibu mutia yg mengandung selama 9 bln jg menyusui selama 6 bln.
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita pasal rana lagi
Ayu
yg meninggal hadi adik adrian. mgkn demi keselmtn adrian yg suami dr clara ayah kenzo. jadi yg meninggl di ganti nm adrian. skrg nm hadi di pkai kk nya yaitu adrian. mgkn gitu crita nya ya
Ayu
mungkin kenzo ayah biologisnya twin.mgkn safina yg menjebak nya karena diam2 safina cinta sm adam. btl gk ya
Ayu
masih bingung jg ya crita nya. safira sm safina kdg tertukar nm nya. dari awal nm safina yg yatim piatu. tapi tk tau nya safira yg yatim piatu. salah tulis kali ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!