NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Daffa menjenguk Gala.

Jam menunjukkan pukul 21.00 , Desi baru saja menghabiskan setengah porsi nasi goreng yang sempat di belikan Raka sebelum dia pulang.

Nasi goreng yang biasanya dia suka, mendadak kurang berselera karena melihat Gala yang masih terbaring lemas di ranjang pasiennya.

Rasa-rasanya jika bisa, Desi ingin menggantikan posisi Gala saat ini. Dia tidak mau Gala nya merasa sakit walau hanya sedikit.

Sebenarnya Raka ingin menginap di sana menemani Gala dan Desi, namun karena Desi yang memaksanya agar pulang, Raka pun akhirnya menuruti keinginan Desi.

"Ini makan dulu, biarpun kamu fokus nungguin Gala, tapi jangan sampai kamu telat makan, saya gak mau kamu ikutan sakit."

Begitulah ucapan Raka ketika tadi memberikan bungkusan nasi goreng tersebut kepada Desi.

Desi pun menutup bingkisan sisa nasi goreng itu, dan meletakkan nya di nakas yang ada di ruang inap Gala.

Bertepatan dengan itu, ponsel Desi berbunyi dan menampilkan panggilan video dari Daffa.

Desi pun segera menggeser panel hijau, dan wajah tampan Daffa segera terpampang memenuhi layar hp milik Desi.

Daffa tersenyum menatap Desi.

"Yang...!" panggil Daffa dengan manja.

"Apa sayang ??!!" bisik Desi sembari mengukum senyum.

"Kangen...!!"

"Iya sama." balas Desi membuat Daffa tersenyum.

"Kamu lagi dimana sih ? Gala mana, aku kangen dia !" tanya Daffa.

"Desi lagi di rumah sakit kak... Gala...-" ucap Desi menjeda kalimatnya.

"Gala kenapa Sayang !!?" tanya Daffa penuh khawatir.

"Ketabrak motor kak." bisik Desi dengan sendu.

Dia mengubah panggilan video itu menjadi mode kamera belakang, dan menunjukkan kepada Daffa tempat Gala berbaring.

"Astaga Des... Kapan itu kejadiannya kenapa gak bilang aku. !"

"Desi tadi kacau banget kak, Gala pingsan dan itu bikin Desi sama sekali gak kepikiran buat telfon kakak." ucap Desi menjelaskan membuat Daffa pun menghela nafas.

"Share loc alamat Rumah sakitnya.. Aku kesitu sekarang !!"

"Apa...? Besok aja kak , Kakak pasti capek kan baru pulang kerja." ucap Desi melarang Daffa yang nekat hendak kesana padahal jam sudah menunjukkan pukul 22.00.

"Gak ada kata capek buat kamu sama Gala sayang... Apalagi Gala itu anak kandungku sendiri, pasti kamu tau lah khawatirku seperti apa...!!" jawab Daffa sembari beranjak dari duduknya.

Dia meletakkan ponselnya di meja kamar, agar Desi tetap dapat melihatnya bersiap-siap.

Dengan cepat, Daffa mengenakan sebuah jaket dan celana chinos panjang, kemudian menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Desi hanya memperhatikan Daffa yang begitu antusias akan pergi menemui nya. Jujur dalam hati dia sangat bahagia , Daffa sebegitu sayangnya terhadap Gala.

"Aku berangkat dulu kesitu yang... Doain aku biar selamat dan cepet sampek ya." ucap Daffa sambil tersenyum.

"Iya hati-hati ya kak. Jangan ngebut !"

"Iya sayang. "

***

Daffa mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Rasa sayangnya kepada Gala yang sudah muncul sejak dia mengetahui jika dia adalah darah dagingnya, begitu besar.

Sehingga tadi sekitar jam 21.00 malam dia baru saja menyelesaikan urusan kantornya. Dia berpikir sesampainya di rumah ingin segera mandi, kemudian merebahkan tubuh lelahnya sembari sleep call dengan Desi.

Namun mengetahui Gala yang mengalami kecelakaan, seketika rasa lelahnya menguap entah kemana, dan ingin segera mellihat kondisinya.

Daffa begitu khawatir, seperti Desi yang juga sangat khawatir terhadap Gala.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya Daffa memasuki area Rumah sakit pelita yang ada di kawasan Bandung.

Dia meregangkan otot nya sebentar, kemudian menuruni mobil dan berjalan memasuki lobby rumah sakit.

"Permisi mbak, kamar atas nama Gala di nomor berapa ya?" tanya Daffa.

"Kalau boleh tahu bapak siapa nya ya?" tanya Resepsionis.

"Ah... Saya ayahnya." Jawab Daffa dengan mantap.

Sang resepsionis itupun mengecek layar komputernya untuk beberapa saat.

"Di Mawar 1A pak, ada di lantai dua, sebelah utara."

"Terima kasih."

Daffa pun segera menaiki lift ke lantai dua, dan mencari kamar yang dimaksud.

Tidak sulit sama sekali untuk Daffa menemukan kamar itu. Dia pun mengintip di dalamnya.

Terlihat Desi yang sedang duduk di samping ranjang Gala sembari menggenggam tangannya.

Daffa pun tersenyum. Tanpa mengetuk, Daffa memasuki kamar itu.

Mendengar pintu yang berderit, seketika Desi menoleh. Seulas senyum terbit di bibir manisnya.

Daffa memeluk Desi dengan erat. Dan mencium pucuk kepalanya.

Kemudian Daffa beralih melihat ke arah Gala. Dia memegang dagu dan sebelah tangan Gala yang masih di perban.

Dia pun mencium kening Gala dengan pelan. Dan kembali menegakkan tubuhnya.

"Sini kak." Desi menarik tangan Daffa untuk duduk di sova.

Daffa mengulum senyum melihat Desi di hadapannya.

"Sebenernya aku sedih lihat Gala terbaring di sana, Tapi disisi lain aku seneng banget jadi bisa ketemu kamu." ucap Daffa kemudian mencium punggung tangan Desi.

Desi pun tersenyum sembadi tatapannya beralih ke Gala.

"Tadi ada motor yang menabrak pagar sekolah Gala, dan Gala terserempet karena dia kebetulan lagi berdiri disana." terang Desi.

"Emangnya gak ada guru yang jagain Gala apa gimana sih... Kok bisa lalai gitu !!" ucap Daffa sedikit kesal.

Anak seumuran Gala seharusnya berada dalam pengawasan yang sama sekali tidak boleh lengah apalagi sedang di dekat jalan raya.

"Ibu lagi ambil in tas Gala di kelas kak." ucap Desi sembari menghela nafas.

"Nih bukannya aku gimana-gimana ya yang... Tapi kamu sadar gak kalau ibuk kamu sedikit lengah." ucap Daffa denngan hati-hati takut melukai hati Desi.

Desi mengangguk mengiyakan.

"Desi juga mikir gitu, gak biasanya ibuk ninggalin Gala sendirian. Tapi Desi mikir positif aja, mungkin ibu lagi banyak fikiran... Hm... tentang kak Daffa mungkin !" ucap Desi sembari memelankan kalimat terakhirnya.

"Hah... Kok aku ?" tanya Daffa menyipitkan mata.

Desi pun bersedekap dada sembari menatap Daffa dengan selidik.

"Kak Daffa udah bilang ya sama ibuk tentang hubungan kita? Kenapa gak izin dulu sama Desi... Hmm !!!"

Daffa memelongokan wajahnya, tapi sedetik kemudian dia terkekeh

Dia memeluk tubuh Desi yang masih bersedekap.

"Lepasin kak... Jawab kenapa?"

Daffa mencium pipi Desi berulang kali membuat Desi mendesah kegelian.

"K-kakkk...!!"

Daffa pun meletakkan dagunya di pundak Desi dengan tatapannya ke arah Gala.

"Untuk apa sih yang nunggu lama-lama lagi... Apa kamu gak pengen hidup bersama sama aku. Kita tinggal bersama setiap hari, kita main bareng sama Gala, kamu layan in aku, aku bahagiain kamu, seindah itu kamu masih mau nunda-nunda lagi...hmm?" tanya Daffa diakhiri kecupannya di pipi Desi.

Desi terpaku menatap Daffa.

"Desi juga pengen kak, tapi...-"

"Gak ada tapi, kalau emang kamu juga sayang sama aku,  kita mulai berjuang mulai dari sekarang... Kita lewati badai yang menghalangi kita sama-sama.  Gak usah nanti-nanti lagi... Ya...?" pinta Daffa.

Desi akhirnya mengangguk membuat Daffa melebarkan senyum.

Dia mengalungkan tangan Desi ke lehernya, Daffa menyibakkan rambut kedesi ke belakang telinganya.

Sejenak mereka saling bertatap tapan, dan mereka pun berciuman mesra tanpa ada yang bisa mengganggu.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!