Bai An adalah seorang remaja berumur 16 tahun yang hidup sendiri dari kecil bersama nenek dan kakak angkatnya.
Bai An Hidup sebagai pencuri, ia melakukan ini hanya untuk makan,
Sampai kemudian ia di kejar karna ketahuan mencuri oleh seorang tuan muda dari kalangan Bangsawan.
Saat itulah dirinya dikejar sampai masuk Hutan yang ditakuti seluruh ahli penghuni benua itu, Hutan itu adalah Hutan Kegelapan.
Disana lah tempat asal perubahan hidup Bai An yang akan menjadi seorang Raja para Dewa ... apa yang ia dapat atau temukan???
Setelah keluar dari Hutan Kegelapan, Bai An menjadi seorang yang di takuti dan di segani, Banyak musuh yang menghalanginya maka ia bunuh, Hidupnya hanya untuk membunuh, ia membunuh karena ingin melindungi orang-orang yang berada di sekelilingnya.
ikuti kisah nya .....?????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalu Muhammad panjidian N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Latihan Yang Membuat Kekacauan
Shen Bai melirik ke arah Bai Chen, untuk meminta kepastian dan di jawab anggukan oleh Bai Chen.
''Baik lah. Nak kamu lanjutkan latihanmu'' ucap Shen Bai.
"Baik senior!" lalu membungkuk sedikit untuk memberi hormat. "Ayah aku latihan dulu!" ia langsung kembali ke tempatnya.
...___________...
Pagi harinya selesai sarapan. ''Nak apa kamu siap berlatih?'' Shen Bai bertanya. "Siap senior!" balas Bai An. Tanpa embel-embel Shen Bai langsung melesat mengayunkan cakarnya yang di penuhi energi yang sangat kuat.
Duaaar,,
''Sangat kuat, Senior tidak setengah setengah ia langsung menyerang dengan kekuatan penuh'' Bai An begumam, Ia langsung bangun bersiap siap menyerang tapi terpental lagi oleh serangan Shen Bai.
Bai An melesat menabrak bukit kecil yang membuat bukit tersebut hancur sebagian, walaupun ia menangkis serangan tersebut tapi ia tetap terpental dan mencoba mengelak saat melihat serangan datang lagi.
"Nak jangan terlalu banyak melamun saat kamu bertarung, itu poin pertamamu!" ucap Shen Bai menggunakan Cakar lagi mengayunkannya kearah Bai An lalu di hindari, Bai An pokus menggunakan elemen angin untuk berusaha menghindar terus menerus.
Saat melihat kesempatan Bai An mencoba menyerang balik, "Teknik pedang Naga Angin, Tahap pertama Pedang Angin!" ucap Bai An pelan menyerang, sebuah energi melesat kearah Shen Bai, ia tidak bisa menghindar karena terlalu dekat dan serangan cepat.
Kraaaak... Duaaaarrrr...
"Lumayan!" balas Shen Bai menerima serangan tersebut tanpa luka sedikit pun.
Saat menerima serangan, Bai An menjauh mencoba tenang dan mengambil nafas, ini baru pertama kalinya ia bertarung serius, ya walaupun pernah sih, saat ia lemah dulu tapi tidak seperti ini, yang menegangkan.
''Hoho nak cepat sekali kamu terlihat lelah!'' lalu melesat ke arah Bai An, dan menyerang lagi menggunakan cakar kanan, Bai An mengelak ke kiri lalu membalas teknik pertama pedang angin, Shen Bai menunduk lalu mencoba mengigit kaki Bai An namun di tangkis ranting yang ia gunakan.
5 jam berlalu,, serangan demi serangan terjadi membuat Hutan kegelapan bergetar yang membuat para hewan buas ketakutan, itu juga terjadi di desa atau kota yang bersebelahan dengan hutan kegelapan, Terutama desa mawar hijau, banyak warga-warga biasa yang bersembunyi di dalam rumah mereka, ada juga yang berniat mengungsi ke kota terdekat karena merasa tidak aman dengan kejadian-kejadian yang silih berganti.
Klan Chao...
''Ayah apa yang kita lakukan?'' ucap seorang pemuda sekitar 19 tahun. "Banyak sekali kejadian kejadian menakutkan di Hutan kegelapan, apa kita tidak bisa ke kota atau kerajaan Meng meminta bantuan?" pemuda yang bertanya Chao Han orang yang mengejar Bai An dulu.
"Hmmm Ayah sudah menyuruh tetua pertama melapor ke kerajaan Meng, dan tetua Agung ke Klan pusat di kekaisaran ucap!" Chao Li yang terlihat tenang namun di dalam hati terlihat gelisah.
"Apaaa? paman pergi ke klan pusat, kenapa tidak mengajakku ikut, padahal aku dari dulu ingin kesana melihat lihat seperti apa kekaisaran Xiao dan ingin melihat gadis-gadis cantik disana!" ucap Chao Han kesal.
"Sudah lebih baik kamu pergi bermain sana atau latihan, kamu itu lemah sekali jadi penerus klan cabang!" ucap Chao Li.
"Hmm, latihan itu membosankan ayah lebih baik aku pergi bersenang-senang!" lalu berjalan keluar.
Kerajaan Meng...
''Lapor yang mulia, utusan klan Chao datang melapor'' ucap prajurit.
"Suruh masuk!" tak lama suara langkah kaki terdengar.
''Salam yang mulia,'' Chao Mo memberi hormat, yang dibalas lambaian tangan.
''Kamu ingin melapor apa Chao Mo?'' ucap Kaisar. "Hamba ingin melapor kejadian di Hutan kegelapan yang tetap bergetar setiap saat dan membuat hewan buas di dalam hutan keluar memporak porandakan setiap desa, maupun kota kota kecil di dekat perbatasan, dan yang paling parah di desa mawar hijau yang bersebelahan langsung dengan hutan kematian."
''Hamba tidak yakin, para penjaga desa maupun kota bisa bertahan dalam waktu lama , mohon yang mulia memberi solusi atau bantuan'' ucap Chao Mo.
"Hmmm kalau itu aku sudah tau dan mengirim 100 pasukan kerajaan ke setiap desa, 50 ke setiap kota kecil dan 50 ke kota sedang, yang berdekatan dengan hutan kegelapan."
''Apakah yang aku kirim belum cukup'' ucap Raja kerajaan Meng tersebut yang bernama,
Meng Dong Le.
"Maaf yang mulia, itu belum cukup. Karena, hewan buas tersebut banyak yang berada di tingkat 2 3 ada juga beberapa tingkat 4 dan 5."
''Apaaaa, bisa-bisa setiap desa dan kota hancur'' ucap Meng Dong Le tidak bisa tidak terkejut karena hewan buas tingkat 5 setara dengan Ranah jalan surgawi atau tingkat seorang jendral di kerajaan.
''Penasehat,'' ucap Meng Dong Le, ''Ya yang mulia'' jawab penasehat.
"Cepat buat stempel kerajaan, dan kirim kondisi kota dan desa kacau oleh hewan buas tingkat 4 dan 5. utus jendral utama langsung untuk mengirim ke kekaisaran."
''Baik yang mulia''
"Penjaga, panggil setiap jendral yang tidak bertugas!" ucap Dong Le. "Baik yang mulia!" balas prajurit langsung pergi, tak lama kemudian.
Setiap jendral datang melapor dari jendral utama, besar, dan jendral kecil.
Setelah Meng dong le menurun kan titahnya, para jendral langsung pamit untuk menjalankan tugas mereka masing masing, tak lupa tetua Chao Mo juga ikut kembali bersama Jendral Besar yang di tugas kan disana.
...___________...
Kekaisaran Xiao juga terjadi seperti itu, setelah Klan Chao pusat datang melaporkan kejadian yang sama dan itu membuat pusing Kaisar Xiao Chu dengan kejadian kejadian buruk yang datang berturut-turut.
Kaisar Xiao Chu berpikir "apakah ini pertanda malapetaka seperti kejadian 1 juta tahun lalu ucapnya" bergumam.
"Penasehat Han!" ucap Xiao Chu. "Ya yang mulia!" balas Fei Han, "Aku ingin istirahat dulu kalau ada yang ingin melapor atau ingin mencari, kasih tau aku istirahat tidak bisa di ganggu, Penasehat Han yang menggantikan sementara waktu!" ucap Kaisar Xiao Chu lalu berjalan pergi tanpa mendengar jawaban dari penasehat Han.
''Baik yang mulia'' jawab penasehat Han yang menunduk, lalu setelah Xiao Chu tidak terlihat ia pun ikut pergi melaksanakan tugasnya.
...___________...
Hutan Kegelapan, Wilayah inti.
Terlihat seorang pemuda sedang terengah engah mengambil nafas terlihat bajunya compang camping dan luka di sekujur tubuhnya. Lalu, di depannya seorang harimau yang terlihat santai, mereka tidak lain Bai An dan Shen Bai yang sedang berlatih tapi tidak sadar akibat pertarungan mereka itu membuat kekacauan lagi di hutan maupun kota dan desa. Terjadi banyak kekacauan akibat hewan buas takut dan melarikan diri yang membuat warga ketakutan,
''Hah hah hah...''
''Senior kita istirahat dulu!'' ucap Bai An tapi tidak di gubris, saat Shen Bai yang ingin menyerang lagi terdengar sebuah suara,
"Berhenti, Ayo istirahat kita makan siang dulu!" ucap Bai Chen menggunakan sedikit Qi yang membuat telingan Shen Bai maupun Bai An sakit, yang membuat Shen Bai kesal, namun tidak dengan Bai An terlihat senang bisa beristirahat.
''Kauuuu... kamu tidak perlu berteriak-teriak ngomong biasa sudah cukup, membuat telinga sakit aja!" ucap Shen Bai.
''Woi woi siapa yang teriak, aku bicara seperti biasa cuman menggunakan Qi karena kalian jauh.'' balas Bai Chen, yang terjadi selanjutnya yah mereka berdebat lagi tidak ada yang mau mengalah sebelum mereka sama-sama kelelahan.
Bai An yang melihat itu menggelengkan kepala, mereka terlihat seperti anak kecil yang memperebutkan permen. 😅
siiiiinnnnngggggg.....