NovelToon NovelToon
Lemme Love You

Lemme Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Triple.1

Berniat ingin mengelabui sang ayah, Amber justru terjun bebas masuk ke dalam rencana dadakannya sendiri. Pria yang baru dikenalnya dan dimintai tolong untuk berpura-pura menjadi kekasihnya malah bersedia menikah dengannya.

Parahnya lagi, pria itu adalah seorang CEO muda yang sangat terkenal, kaya, tampan, dingin, dan tanpa emosi. CEO itu adalah Caesar Juan. Di usianya yang tidak muda lagi, dia malah terjebak dengan permainan seorang gadis kecil.

Namun, pernikahan mereka sangat dirahasiakan dari pihak Caesar.

Mengapa Caesar merahasiakan pernikahannya?

Bagaimana rumah tangga yang akan dijalani Amber bersama pria yang dia panggil paman itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triple.1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Takdir

Apartemen cantik dengan pintu masuk pribadi ke vila di ketinggian Blonay, Vaud, dengan pemandangan indah Danau Jenewa, Massif Chablais dan kebun anggur Lavaux membuat Amber melupakan sejenak kecurigaannya.

Amber berkeliling mengagumi setiap sudut apartemen. Terutama pemandangan di sekitar apartemen.

"Ini baru namanya memanjakan mata," ucap Amber pada dirinya sendiri.

Di antara semua ruangan, Amber sangat menyukai balkon. Pemandangannya langsung mengarah ke danau Jenewa. Amber menghabiskan waktu cukup lama di sana.

"Kau suka?" Caesar bertanya pada Amber.

Pria itu memeluk Amber dari belakang. Sesekali mengecup leher jenjang Amber.

"Sangat. Tempat yang sangat indah. Sudah lama aku tidak pergi ke luar negeri," jawab Amber.

Caesar tidak ingin bertanya kapan terakhir kali istrinya itu ke luar negeri. Karena dia sendiri sudah tahu jawabannya.

* * *

Satu hari sebelum hari H, Caesar membiarkan istrinya beristirahat dengan tenang. Dia sudah mengerjai Amber di pesawat. Jadi, amunisinya masih cukup sampai hari besar itu.

"Sayang, ada hal yang ingin aku sampaikan," ucap Caesar di sela-sela makan siang mereka.

Amber baru teringat akan kecurigaannya. Kemarin dia terlena dengan pemandangan indah yang di suguhkan oleh kota ini. Selain itu, dia banyak menghabiskan waktu dengan tidur dan bermalas-malasan.

"Apa?" tanya Amber.

"Besok aku akan membawamu ke keluarga besar." Caesar mengambil jeda saat melihat kedua netra istrinya berbinar.

"Tapi ini sedikit diluar kendali," timpal Caesar.

"Maksudnya? Aku tidak mengerti." Binar di mata Amber pun perlahan meredup.

Caesar pindah posisi. Dia memilih duduk di samping Amber dan merangkulnya. Sebelah tangannya yang bebas, dia gunakan untuk menggenggam tangan Amber.

Kedua tangan Amber masuk kedalam satu tangan Caesar. Ukurannya jelas jauh berbeda. Ukuran tangan Caesar jauh lebih besar.

"Keluarga besar ku mengadakan pesta pernikahan besok." Caesar membuka suara.

"Bukannya memang pesta untuk kita!"

Caesar semakin mengeratkan genggamannya.

"Mereka menjodohkan aku dengan seorang gadis yang tidak aku kenal. Sudah tentu tidak kusukai," jelas Caesar sambil melirik istrinya.

"Jadi, besok aku akan datang ke pernikahan suamiku sendiri!" seru Amber.

"Aku ini suami mu. Menikah hanya sekali dalam hidupku," balas Caesar cepat.

Dia tidak ingin Amber salah paham.

"Besok, mereka yang akan datang ke pesta pernikahan kita. Acara di mulai tepat satu jam sebelum mereka menggelar pesta. Jadi, sayang. Kau adalah istriku satu-satunya dan selamanya. Aku adalah suamimu satu-satunya dan untuk selamanya."

Perasaan Amber yang tadinya akan memanas langsung luluh mendengar penuturan suaminya.

"Sejujurnya, aku tidak mengerti. Mengapa harus seperti ini?" Banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan.

Caesar semakin mengeratkan pelukannya. Mengusap pundak Amber perlahan. Seolah menyalurkan energi pada Amber untuk tetap tenang.

"Kau tidak harus mengerti semuanya. Biarkan aku yang mengurus semua. Kau cukup tinggal di sisiku."

"Tapi bukannya kedua keluarga harus saling mengenal. Mengapa aku tidak boleh mengenal keluargamu?" tanya Amber penasaran.

"Bisa dikatakan seperti ini, kau sangat baik untuk mereka tapi mereka sangat buruk untukmu. Para paman dan bibiku berusaha menyingkirkan aku dari posisi pewaris utama. Bahkan, mereka tidak segan-segan untuk menghabisi nyawaku," jelas Caesar.

Setelah mengatakan isi hatinya, Caesar bergidik ngeri saat mengingat kejadian pembunuhan berencana yang pernah dialaminya. Tidak bisa dia bayangkan jika hal buruk itu terjadi pada Amber. Istri kecil kesayangannya.

"Jadi, itu sebabnya kau belum menikah?" tanya Amber sambil mengangkat kepala.

Caesar tersenyum. Ingin rasanya dia mengatakan bahwa alasan dia selama ini belum menikah karena menunggu Amber. Menunggu Amber cukup usia untuk menikah dan menunggu kesempatan yang baik.

Pertemuan pertama mereka bukanlah pertemuan yang tidak disengaja melainkan rencana matang yang sudah direncanakan oleh dia dan kedua mertuanya.

Akan tetapi, Caesar sadar bahwa ini bukanlah waktu yang tepat. Dia harus lebih sabar lagi. Keluarga besarnya tidak boleh melihat dan mengetahui bahwa Caesar sangat mencintai Amber. Kekuatan yang dimiliki Caesar cukup kuat tapi semua harus berjalan sesuai rencana. Jika tidak, semua akan percuma.

"Sayang! Kenapa kau malah diam?" desak Amber.

"Aku teringat saat pertama kali kita bertemu," elak Caesar.

Setidaknya dia tidak berbohong. Dia memang sedang mengingat pertemuan pertama mereka.

"Karena takdir," jawab Caesar singkat.

"Takdir!" ulang Amber.

"Ya, kita memang ditakdirkan untuk bertemu dan menikah. Jadi, kenapa aku menikah sekarang? Karena sudah takdir," jelas Amber.

Ekspresi Amber perlahan berubah. Kedua alisnya tertekuk. Mulutnya sedikit maju lalu dia memalingkan kepalanya ke samping.

"Kau kenapa?" tanya Caesar bingung melihat tingkah Amber yang seketika berubah.

"Aku marah!" ketus Amber.

"Marah! Marah kenapa?" tanya Caesar semakin bingung.

"Kau bilang kita menikah karena takdir. Jadi, kalau waktu itu yang kau temui bukan aku. Artinya, kau menikah dengan orang lain dan bukan denganku. Sudah pasti tidak ada kita," jawab Amber ketus.

"Bukan begitu sayang," Caesar mencoba membujuk Amber.

"Kalau bukan begitu jadi maksudnya begini?" Kali ini ucapan Amber dua kali lebih ketus.

Caesar ingin tertawa mendengar kalimat Amber yang menurutnya lucu. Akan tetapi, pria itu mencium bau bahaya jika dia melakukannya.

Kini, Caesar dalam keadaan galau. Pria itu bingung bagaimana harus menjelaskannya pada Amber. Apakah dia harus mengatakan yang sebenarnya atau menundanya lagi?

1
Wahyu Nengsih
😘😘😘
nova sari
aku mampir ka
📴
the next up kak, jgn lama² up nya krn ku sllu menunggu😁
novitanop
lanjut kkaakak
✮тιαɳα☘︎
hareudang hareudang 🔥🔥😅
lanjut kak
Triple.1: /Grin//Facepalm/
total 1 replies
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bagus cerita'y kk, udh ngebut bca'y dri part 1 smpai yg ini, ayo kak the next up lgi
Triple.1: makasih kak
total 1 replies
Hielmeera🍒⃞⃟🦅
klo yg ganteng aja
💋ShasaVinta💋
Amber gak mau? Sini, aku aja lah yg habiskan uang suami amber ☺️
💋ShasaVinta💋
Di kutub utara robert malah ketemu beruang kutun yg lebih dingin lagi dibanding caesar.
Triple.1: eh, iya ya Mak...🤣🤣🤣
total 1 replies
💋ShasaVinta💋
Juliddd banget sih… masih pagi juga 😒
💋ShasaVinta💋
Yakin nih beneran sedih? 🫣
💋ShasaVinta💋
Olah raga jantung pagi2 ya, Amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Terima nasib ajalah amber 🤣
💋ShasaVinta💋
Menang banyak nihhh 😊
Lulu
hati-hati jatuh cinta beneran lohhh...
💋ShasaVinta💋
Tengokin lah ke dalam … kali aja dapat jackpot 🫣
💋ShasaVinta💋
Yeee Si Paman malah ambil kesempatan nih
💋ShasaVinta💋
CEO mana tau warung pinggir jalan gitu amber. Caesar gak termasuk menjadi salah satu dr sejuta umat yg amber maksud 🤣
💋ShasaVinta💋
Untung si paman tampan ya 🤣🤣
💋ShasaVinta💋
Ya kali si amber malah ngobrol ma pelayan 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!