"Tak harus ada alasan untuk berselingkuh!"
Rumah tangga yang tenang tanpa badai, ternyata menyembunyikan satu pengkhianatan. Suami yang sempurna belum tentu setia dan tidak ada perempuan yang rela di duakan, apalagi itu di lakukan oleh lelaki yang di cintainya.
Anin membalas perselingkuhan suami dan sahabatnya dengan manis sampai keduanya bertekuk lutut dalam derita dan penyesalan. Istri sah, tak harus merendahkan dirinya dengan mengamuk dan menangis untuk sebuah ketidak setiaan.
Anin hanya membuktikan siapa yang memanggil Topan dialah yang harus menuai badai.
Seperti apa kisahnya, ikuti cerita ini ya☺️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14. Masih Awal Mula Perselingkuhan
"Ratna..." Galih muncul, seperti janjinya, awalnya Ratna sebenarnya tak nyaman dengan pertemuan itu tetapi saat dia mengabari Anin jika dia bertemu tak sengaja dengan suaminya, Anin malah menyuruhnya untuk menemui Galih yang juga sedang ada tugas dari kantornya itu, mungkin karena merasa mereka adalah teman dekat.
Baru kali ini itu juga Ratna berhadapan langsung dengan Galih, tanpa adanya Anin.
"Aku sudah memesan minuman untukmu." Ucap Ratna sambil tersenyum, entah mengapa dia merasa gugup saat bertemu begini dengan lelaki yang di kenalnya lama tetapi tidak begitu dekat memang.
Anin begitu percayanya pada sahabatnya itu, sampai-sampai mengatakan, memang suaminya ada di Singapura juga, kalau ada waktu senggang temui dia. Sebagai seorang kenalan lama bukankah itu wajar?
Tetapi, yang tak Anin ketahui satu peluang bagi orang yang kesepian bisa membuka pintu neraka buatnya.
"Terimakasih." Senyum Galih begitu lebar, wajahnya terlihat tampan dari yang di ingat Ratna. Bersahaja dan menyenangkan untuk dilihat.
Kemudian mereka berdua terlibat obrolan santai, ternyata Ratna merasa, mereka berdua sangat nyambung ketika berbicara, menyenangkan baginya ketika bisa berbicara dengan laki-laki lain dengan begitu santai dan lepas, setelah menikah. berbeda dengan ketika berbicara dengan suaminya yang bahkan saat dia menyelesaikan dua lembar buku kata-kata, dia hanya menyahut dengan satu kata. " Oh, begitu?"
Memang perasaan bisa di manipulasi dengan berbagai alasan, atas nama kenyamanan Ratna telah memandang berbeda pada Galih suami temannya sendiri.
"Kamu ternyata mengerti banyak hal tentang dunia bisnis..." jelas telihat Galih kagum pada cara pandang Ratna soal dunia pemasaran.
"Aku hanya tahu sedikit, tetapi untuk strategi pemasaran aku cukup tahu karena aku sementara ini di percaya untuk asisten divisi baguan itu."
Ratna terus terang menyukai sikap agresif, bahkan laki-laki yang mampu mendominasinya membuatnya rela melakukan apa saja. Di saat lajang tak terhitung lelaki yang pernah menjadi pengusir sepinya meski berakhir dengan kandas, karena Ratna memang perempuan yang menyukai kebebasan, dia tak suka di atur.
Malam semakin larut, dan Ratna menemukan dirinya menyukai Galih, bahkan dia melupakan jika sebenarnya Galih itu suami temannya sendiri.
Dan...
Malam itu, Ratna merasa seperti sedang jatuh cinta pada laki-laki yang seharusnya di anggapnya sebagai kakak ini.
Ratna menatap matanya tak lepas, bibirnya yang berbicara itu bahkan tak dilewatkan dengan kedipan mata. Dia tak tahu jika Galih begitu menyenangkan. Mulutnya manis dan sopan, lembut dan bisa memperlakukan wanita selayaknya ratu.
Tepat jam 11 malam, Ratna pamit untuk kembali ke kamarnya, meski entah mengapa Ratna tak ingin semuanya cepat berlalu. Dia suka berada di dekat Galih. Dan tak sedikitpun dia berfikir berdosa saat otak kotornya tiba-tiba lewat, mengkhayalkan sensasi saat bibir Galih itu bertemu dengan bibirnya sendiri dan saling mengvlvm.
"Akh..."
"Apa yang terjadi padaku?" Ratna memegang dadanya yang bergemuruh, berjalan dengan cepat berharap bisa bisa tidur setelah ini.
"Kita berada di lantai yang sama ternyata." Suara Galih memecah sunyi, Ratna terkejut saat suami temannya ini berada di belakang ketika dia bersiap membuka pintu kamarnya.
Ratna terpana pada tatapan Galih, tak pernah dia merasa dengkulnya segemetar ini.
"Mas Galih?" Ratna menggenggam erat gagang pintu kamarnya.
"Kamarku di paling ujung sana." Galih menunjuk pada kamar di pojokan barat, lurus lorong tempat mereka berdiri.
"Dunia ini ternyata begitu kecil." Ratna terkekeh. Kepalanya mendadak kosong dalam kesadaran yang aneh. Tatapan Galih yang sendu dan dalam, hampir membuatnya tak bisa bernafas.
"Bruk!"
Tas tangan kecilnya jatuh di lantai, jemarinya terasa kaku menatap ke arah Galih, sedikit alkohol yang mungkin ada di cocktail yang tadi di sesapnya sepertinya membuatnya agak pening.
"Biar ku ambilkan..." Galih membungkuk dan Ratna lupa siapa dirinya, dia lupa harga dirinya, ketika bau parfum Galih yang begitu dekat itu menggoda syaraf-syarafnya
Dan entah setan apa yang merasuki, atau Ratna yang memang telah menjelma menjadi setan, dia sengaja mendorong tubuhnya ke dalam kamar dengan mata yang begitu mengundang dan membiarkan Galih berjalan mengikutiku dengan tas tangan Ratna masih di tangannya.
"Apakah aku boleh masuk sebentar?" Tanya Galih dengan ragu
Tanpa perlu anggukan, Ratna membiarkannya masuk. Senyumnya menyiratkan selamat datang di wilayahnya dengan cara yang manja dan penasaran.
"Ukh..." Ratna meletakkan punggung tangannya di kening. Badannya bergerak limbung.
"Ada apa denganmu?" Galih tergesa menyongsong, menahan tubuh Ratna yang terlihat akan segera jatuh. Tas Ratna di lemparnya begitu saja ke atas ranjang dengan sepray putih bersih yang ada di belakang Ratna.
Dan dalam beberapa saat kemudian tangan Ratna telah melingkar di leher Galih,
"Aku hanya sedikit pusing..." ucap Ratna lirih, wajah mereka begitu dekat bahkan deri nafas mereka saling beradu.
"Kamu tampan sekali..."
"Akh..." Suara pendek itu keluar dari bibir Galih yang kemudian menelan ludahnya sesaat.
Mata Ratna tak berkedip ketika tubuhnya di dorongnya ke dinding.
"Aku tak pernah mendengar Anin mengatakan itu padaku." Ucapnya serak.
"Dia tak pernah mengatakannya?" Mata Ratna membulat, bibirnya merengut seperti orang kecewa.
"Kalau aku jadi dia, aku akan mengucapkannya seratus kali seha..."
Belum sempat Ratna menyelesaikan kalimatnya, Galih telah menyerang bibirnya dengan penuh gairah, seluruh kelopak bibir merahnya telah berada dalam mulut Galih.
Ratna memejam matanya, Seluruh nadi dan syarafnya berdenyut tak karuan. Lalu dengan liar dia membalasnya, memasukkan lidahnya yang membara berkeliaran di liang mulut Galih.
Beberapa saat mereka saling mem@gut, hampir kehilangan nafas satu sama lain.
"Anin tak pernah sepanas ini..." Bisik Galih dengan suara yang serak di telinga Ratna. Kalimat perbandingsn itu bukannya membuat Ratna sadar dan menghentikan semuanya tetapi dia malah menggeliat dengan berani, jemarinya menyusup ke balik kemeja Galih, menemukan kulit lelaki yang sedikit berbulu ini menghangat. Otot-otot yang di gerayanginya menggelinjang tegang.
Ratna Ahli dalam semua ini, urusan ranj@ng dan bercumbv dia mahir luar biasa.
Dan dalam kejap berikut, tubuh Ratna telah terlempar di atas tempat tidur. Galih menindihnya dengan terus mencumbvnya tanpa henti.
Galih begitu romantis, sangat romantis, dalam semua sentuhannya yang memabukkan Ratna yang mungkin sudah tiga bulan tak tersentuh oleh suaminya, sejak kepergian Bowo ke Papua.
"Aku selalu bermimpi untuk bercinta denganmu Ratna, perempuan dewasa yang sedikit nakal dan mengerti segala hal..." Bisik Galih, terengah-engah saat bibir mereka menyatu dengan kuat.
"Aku...akupun berfikir sama..." Ratna terengah-engah ketika Galih menarik resleting dressnya, hingga bagian pundaknya yang putih itu terbuka lebar.
Galih mengecup kulitnya itu menyeret bibirnya yang basah di atasnya, membuat Ratna merinding dengan tegang.
"Anin...anin tak sepanas ini, sungguh..." Bisiknya ketika Ratna dengan berani menyusupkan tangannya ke bawah perut Galih.
Lelaki ini mendelik dengan wajah yang memerah, dia terus mendesis dan mengger@ng seperti orang yang begitu putus asa.
(Double UP yah hari ini, byr kmrn libur😅 Jangan emosi yah, ini memang menceritakan perselingkuhan tetapi tentu saja othor memberi pembalasan yang setimpal buat duo Galih-Ratna ini. Mau cara elegan atau bar-bar🤣 Silahkan request di komen🤣🤣🤣)
Jangan lupa Di Vote yah besok, janji yaaaah🤗 biar othor rajin UP🤭 Love you all my reader)