NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Keputusan Orin

"Oriiiiinnnnn!"

Mata Aydin mengeluarkan cahaya merah.

"Tunggu! Jika kamu macam-macam, kamu tidak akan bertemu dengan Orin!" Malaikat Maut mengancam Aydin.

Aydin melihat api semakin besar mengelilingi jeruji besi. Aydin mengeluarkan sayap dari balik punggungnya dan mengepakkan kedua sayapnya. Beberapa kali kepakkan saja api besar yang menjulang tinggi mati. Aydin berlari dan dengan tenaga dalamnya Aydin berhasil menghancurkan jeruji besi yang mengurung Orin.

Malaikat Maut mengeluarkan pedang dan memotong kedua sayap Aydin. Aydin mengerang kesakitan. Dan lagi-lagi Malaikat Maut mengayunkan pedangnya. Aydin jatuh tidak sadarkan diri di samping Orin. Orin terbangun dan mendapati Aydin yang diam tidak bergerak. Orin melihat Aydin mengeluarkan darah di bagian punggungnya.

"Kamu! Apa yang yang kamu lakukan! Apa kesalahan kami!"

"Dia ingin memiliki mu. Kamu hanya punya aku!" Malaikat Maut kembali mengeluarkan pedangnya.

"Apa yang kamu lakukan!" Orin memeluk erat Aydin.

"Kamu hanya punya dua pilihan. Menjadi kekasih ku dan dia akan hidup tapi ingatan tentang mu akan hilang. Atau kamu boleh menolak ku tapi dia perlahan mati dan sangat menderita merasakan sakaratul maut!"

Orin diam dan menatap Aydin yang ada dipangkuannya. Malaikat Maut tidak suka didiamkan Orin. Malaikat Maut menggerakkan tangannya. Sontak tubuh Aydin menegang, Aydin meraung merasakan sekujur tubuhnya seperti dikuliti.

"Sudah, hentikan!" Orin tidak sanggup membayangkan apa yang akan terjadi kepada Aydin.

"Apa keputusan mu?" Malaikat Maut tersenyum ke arah Orin.

"Biarkan dia hidup," jawab Orin.

"Apa kamu mau jadi kekasih ku?"

"Pilihannya hanya ada dua. Dan aku terpaksa memilihnya," jawab Orin lagi.

"Baiklah, ku beri kesempatan kamu untuk terakhir kali memberikan kata-kata terakhir untuknya. Setelah hari ini tidak ada lagi kenangan dirimu di hatinya." Malaikat Maut berpaling memberikan kesempatan Orin berpamitan kepada Aydin.

Orin menggigit telunjuknya dan meneteskan darahnya ke dalam mulut Aydin. Orin mencium kening, pipi dan mengecup bibir Aydin. Dan berbisik agar Aydin terus dan terus mengingatnya. Aydin berharap ingatan akan dirinya akan terus ada walaupun sedikit. Dan Orin meminta maaf karena telah mengambil keputusan ini.

"Kak Aydin, jangan lupakan aku. Kata Om Surya darah ku bisa membuat makhluk astral abadi. Tapi aku berharap darah ku penyembuh luka mu. Ingat selalu aku Kak. Aku sayang Kak Aydin." Orin kembali menciumi pipi Aydin sampai Aydin menghilang dari pangkuannya karena Malaikat Maut telah mengirim Aydin ke tempat tinggalnya.

Orin menangis, hatinya terasa sakit. Malaikat Maut juga mengirim Orin ke kediaman keluarganya. Om surya, Papa dan mama mendengar tangisan Orin. Om Surya melihat tangan Orin berdarah. Aroma darah Orin memancing makhluk-makhluk tak kasat mata berdatangan.

Om Surya menyuruh Orin agar segera masuk ke dalam rumah. Om Surya membaca ayat-ayat suci dan sedikit melakukan perlawanan kepada makhluk-makhluk yang memaksa masuk ke dalam rumah Orin. Dengan sekuat tenaga akhirnya semua makhluk tak kasat mata dapat disingkirkan. Om Surya membuat pagar ghaib di seluruh rumah Papa Omar.

Di dalam rumah Orin menceritakan semuanya kepada Papa, Mama, Om Surya, Omar dan juga Ezar. Om Surya mengerti kenapa Orin mengambil keputusan itu. Om Surya memperingatkan Orin agar selalu berhati-hati. Karena niat Malaikat Maut adalah untuk menghalangi makhluk astral agar tidak mendapatkan Orin.

Malaikat Maut bisa saja mengambil nyawa Orin. Om Surya penasaran mengapa seorang Malaikat Maut bisa jatuh hati kepada manusia. Setahu Om Surya, seorang Malaikat Maut tidak memiliki perasaan. Tugasnya hanyalah mencabut nyawa manusia dan membawa jiwanya. Apakah dia benar-benar Malaikat Maut?

Waktu terus berlalu, tak terasa Orin sudah masuk kuliah. Orin tinggal di kos-kosan milik Papa Thoriq. Sampai saat ini Orin tidak mendapat kabar dari Aydin. Aydin menghilang bak ditelan bumi. Orin selalu diganggu makhluk tak kasat mata. Mereka terus mengincar Orin.

Orin membekali dirinya ilmu bela diri. Terkadang Orin bertarung dengan mereka. Om Surya juga memagari Kos-kosan Orin dengan pagar ghaib. Om Surya juga mengajari Orin ayat-ayat pemusnah setan. Semakin hari Orin semakin terbiasa dengan penampakan.

Orin menjalani hari-harinya dengan hidup kesederhanaan. Yang dulunya Orin ke sekolah menggunakan motor balap, mobil sport, sekarang Orin menggunakan motor matik sama seperti teman-temannya yang lain. Di kampus baru Orin kembali bertemu dengan sahabatnya Phia, Wila dan Rafan.

Kehidupan kampus tidak jauh berbeda dengan masa SMA Orin. Yang kaya dan sok kaya selalu berkuasa. Yang kuat selalu menindas yang lemah. Orin sangat menyesali perbuatannya di masa lalu. Orin dan teman-teman makan di kantin kampus.

"Orin kok kamu berubah?" tanya Phia penasaran.

"Berubah jadi Zombie?" goda Orin.

"Kamu gak seperti dirimu. Dulu pakaian mu semua branded original. Kamu bahkan pake motor matik," ujar Phia.

"Aku ingin menjadi orang biasa. Aku ingin orang-orang berteman dengan ku tulus. Aku tidak ingin dimanfaatkan lagi. Dan aku bersyukur bertemu kalian di sini," tutur Orin.

"Orin, bantuin gue," Rafan terlihat lelah.

"Kok wajah mu gitu? Kamu sakit?" Orin memegang kening Rafan.

"Gue lelah Rin. Semua teman Cowok gue minta kontak loe. Boleh gak?" tanya Rafan.

"Hmmmm, gimana ya?" Orin ragu. Orin takut Dikara si Malaikat Maut akan mencelakai orang-orang yang dekat dengan Orin.

"Ini semua dari mereka Orin," Rafan membuka ranselnya yang ternyata berisi surat cinta untuk Orin.

"Cieeeee zaman sekarang masih pake surat," Wila tertawa.

"Ini karena Orin gak pernah ngasih kontaknya. Ayolah Orin, gue lelah dikejar mereka Mulu," mohon Rafan.

"Yang mana dari kalian yang bernama Orin?" tiba-tiba empat orang Cewek cantik menghampiri meja mereka.

"Gue, iya ada apa?" tanya Orin sopan.

"Gue peringatin! Jadi Cewek jangan keganjenan! Brakkk!" Cewek itu menggebrak meja.

"Eh kalian siapa? Datang-datang bikin rusuh!" Wila berdiri di depan Cewek yang menggebrak meja.

"Loe anak baru, kenalin kami 'Rose Killer'. Loe anak baru beraninya main mata dengan Cowok gue!"

"Cowok loe siapa?" tanya Wila.

"Dikara," jawabnya.

"Dikara? Hmmm, maaf kamu siapanya?" Orin bangkit dari duduknya.

"Gue Ceweknya."

"Nama kamu siapa?" Orin memandangi Cewek yang ada di hadapannya.

"Angel."

"Angel, bisa gue minta tolong? Please tolong gue biar Dikara bisa menjauh dari gue," Orin mengatupkan kedua tangannya.

"Loe ngejek gue!" Angel mencengkram kerah baju Orin.

"Apa-apaan loe, lepasin Orin!" Rafan mendorong tubuh Angel.

Teman-teman Angel menyerang Rafan. Mereka memukul, menendang Rafan. Rafan diam tidak melawan karena Rafan anti berkelahi dengan Cewek. Orin geram melihat tingkah Rose Killer.

"Hentikan!" teriak Orin.

Rose Killer meninggalkan Rafan yang tergeletak di lantai kantin. Mereka mendekati Orin. Satu persatu mereka maju melawan Orin.

PLAK!

PLAK!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
Queen
ok²
Queen
ooohhhh
Queen
nah lho
Queen
waduh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!