"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 14
"Lo mau gw cium atau alihkan pandangan Lo ke depan."ucap Elbra dengan suara berat nya, dan itu berhasil membuat Kania menurut. Kania pun langsung meluruskan pandangan nya ke depan.
"Harus di ancam dulu ya, baru mau nurut, ribet banget sih." Ucap Elbra yang sedikit marah dengan tingkah Kania, yang susah sekali menurut pada nya.
Kania hanya diam, ia terus memainkan tas selempang nya, untuk menghilangkan rasa takut nya. Elbra yang melihat itu hanya tersenyum smirk. Lalu fokus melihat ke depan.
Beberapa menit Kemudian, tiba tiba mobil Elbra berhenti di pinggir jalan kecil, di sana terlihat sangat sepi dan tak ada 1 pun pengendara lain yang lewat. Hal itu membuat Kania bertambah takut, Kania memang tak mengingat jalan pulang ke rumah lama nya, namun yang ia tau, selama di perjalanan saat ingin ke mansion papa Raka, tak pernah melewati jalan ini.
"Me-mengapa berhenti?."Kania memberanikan dirinya untuk bertanya pada Elbra.
"Gak tau...kayak nya Ban mobil nya bocor, gw liat dulu ya."ucap Elbra yang kelihatan nya sangat tenang dan seperti tak punya masalah.
Sembari Elbra keluar mobil, Kania tetap berada di dalam mobil, ia semakin takut terjadi sesuatu pada mobil tersebut, rasanya ia ingin cepat cepat sampai di rumah lama nya.
Tak berselang lama, tiba tiba kedua pintu mobil pun, di buka oleh 2 orang yang tak Kania kenal, kedua orang tersebut pun berusaha menarik tas selempang Kania, Kania pun panik, dan berusaha berteriak, agar Elbra bisa membantu nya. Elbra yang mendengar itu hanya tersenyum smirk, lalu berjalan perlahan mendekati pintu mobil nya.
Lalu dengan santai Elbra pun langsung menarik kera baju salah satu dari orang asing itu, lalu mengangkat nya untuk keluar dari mobil tersebut, dan langsung menonjok perut orang tersebut, teman nya yang melihat itu pun berusaha ingin memukul Elbra juga. Namun dengan cepat tangan nya di cengkram oleh Elbra, lalu di putar ke belakang punggung orang tersebut.
Lalu tepat di depan telinga orang tersebut, Elbra pun berkata "pergi Lo semua, atau hari ini juga mayat kalian gw kubur." Ancam Elbra, lalu kedua orang tersebut pun lari terbirit birit dari hadapan Elbra, Kania yang melihat itu sedikit kagum melihat kemampuan bela diri Elbra.
"Lo gapapa?."Tanya Elbra memasang wajah khawatir nya.
"Ga-gapapa."jawab Kania sedikit gugup.
"Mending kita pulang ke rumah aja ya, kayak nya itu preman suruhan musuh bisnis bokap gw, dari pada kita di hadang lagi, lebih baik kita pulang aja." Ucap Elbra, yang sangat pandai bermain drama, ia berusaha membuat Kania percaya dengan ucapannya.
"I-iya deh, kita pulang aja." Ucap Kania sedikit kecewa, karena tak jadi pulang ke rumah lama nya.
"Rencana gw berhasil...gadis polos seperti Lo, emang mudah gw bohongin."batin Elbra yang merasa senang rencananya berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
Skip.
Sesampainya di mansion....
"Loh....kok pulang lagi? Gak jadi nginep nya?." Tanya Syakia yang bingung, melihat Kania dan Raka kembali ke mansion, bukan nya ke rumah lama nya.
"Gak jadi Tante...tadi di perjalanan ada orang jahat Yang gangguin Kania, kayak nya musuh bisnis papa." Ucap Elbra memainkan kembali drama nya.
"Astaga...kamu gapapa kan nak? Orang itu apain kamu?," Tanya Syakia khawatir, sembari mengecek Tubuh anak nya, ada yang luka atau tidak.
"Kania gapapa Bun, tadi Elbra sempat tolongin Kania." Jawab Kania seadanya.
"Makasih ya nak Elbra."ucap Syakia sembari memeluk putra tiri nya.
Elbra yang merasa di peluk pun, langsung melepaskan pelukannya, dan sedikit menjauh dari bunda tiri nya.
continued......
Jangan lupa dukungan nya 🤗
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria