NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:106.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

‘’Cas,’’ ucap Xena. Sekarang dia tinggal berdua dengan Cassie, Yudi sudah pulang sejak setengah jam yang lalu.

‘’Hhmm’’ Xena seperti ragu sedang Cassie sudah menatapnya, menunggu apa yang hendak dikatakan Xena.

‘’Ada apa?’’

‘’Aku memutuskan untuk tetap melanjutkan kuliahku di luar negeri.’’

Cassie tersenyum, sedikit meledek Xena. ‘’Kirain nggak jadi, karena udah punya doi disini.’’

Xena hanya tersenyum kecut. ‘’Aku akan meninggalkannya,’’

‘’Ya tentu saja. Kau tidak mungkin membawanya bukan dan kupikir dia juga tidak akan mau, mengingat posisinya di perusahaan saat ini.’’

‘’Bukan itu, maksudku aku akan memutuskannya.’’

Cassie langsung memberikan tatapan menelisik, memperhatikan raut wajah Xena yang tak seperti biasanya. Wanita yang menjadi teman dekatnya itu sedang memaksakan senyumnya, seolah dia baik-baik saja.

‘’Kupikir aku tipe yang nggak gampang menyerah.’’ Xena masih tersenyum hambar. ‘’Tapi, sekarang aku malah sudah menyerah hehhehe.’’

‘’Apa dia menyakitimu?’’

Xena menggeleng. ‘’Tidak, dia tidak menyakitiku dan kurasa malah aku yang menyakitinya. Aku juga tidak ingin egois, dia pantas mendapatkan apa yang dia inginkan dan pantas bersama siapa yang dia mau. Kau tau sendiri kalau aku begitu menyukainya, jadi bagaimana bisa aku menutup mata dan membiarkan pria yang kusukai menderita, hanya karena kemauanku yang ingin bersamanya?’’

‘’Xena.’’  Cassie langsung memeluk Xena, dia tau kalau Xena sedang berusaha menahan tangis. ‘’Menangislah, hanya ada aku disini.’’

‘’Cas, keputusanku tidak salah bukan, ini yang terbaik untuk kami kan? Melepasnya untuk kebahagiaannya. Aku tidak akan menyesal di kemudian hari kan?’’

‘’Kalau ada yang akan menyesal, seharusnya itu adalah pak Rayan. Dia sudah menyia-nyiakan seseorang sebaik kamu.’’

‘’Iya, kuharap dia yang akan menyesal.’’ Xena mulai menangis. Berat rasanya saat dia harus berpikir untuk berpisah dari Rayan. Ah, kenapa dia bisa mencintai pria itu sebesar ini sih?

‘’Cas, keputusanku, menurutmu apa itu yang terbaik?’’

Cassie bingung harus menjawab apa. Pertanyaan Xena membuatnya yakin, kalau Xena tidaklah benar-benar ingin pergi dan meninggalkan Rayan. Tapi mau bagaimana lagi, jika memang hadirnya tidak dihargai, bukankah meninggalkan adalah jalan terbaik?

Lagian, hanya akan semakin menyakitkan jika Xena terus bertahan disamping seseorang yang jelas-jelas tidak ingin memilihnya. Pergi dan melupakan adalah jalan terbaik, agar luka tak semakin dalam.

‘’Sebenarnya aku tau apa yang ingin kamu dengar, tapi maaf, aku tidak bisa mengatakan itu. Bagiku, pergi adalah keputusan yang baik untukmu. Xena, kamu masih sangat muda dan cinta bukanlah segalanya. Oke mungkin saat ini kamu galau, kamu menangis karena merasa sedih akan kehilangan dia, tapi percayalah kamu pasti bisa melewati semua ini. Xena, hidup bukan hanya tentang cinta, tapi tentang dirimu sendiri, tentang kebahagiaanmu. Untuk apa kamu mempertahankan cinta kalau cinta itu tak bisa membuatmu bahagia?’’

Xena diam dengan air matanya yang masih saja mengalir. Dia jelas membenarkan ucapan Cassie, tapi entahlah, hati kecilnya seolah menolak.

‘’Xena, kamu pasti akan bahagia. Dan cinta? Kau akan mendapatkannya nanti, aku yakin itu.’’

Xena mengangguk. ‘’Ya, tentu saja aku akan mendapatkannya.’’ Dia berusaha tersenyum lagi. ‘’Dengan wajah seperti ini, bukankah sangat mudah untuk ku mendapatkan seorang pasangan?’’ Xena menunjuk wajahnya sendiri lalu mulai tertawa kecil.

‘’Ya, seperti ini Xena yang kukenal, yang selalu ceria.’’ Cassie ikut tersenyum, melihat Xena yang sudah kembali ceria, tapi dalam hatinya dia jelas tau kalau Xena sedang memaksakan diri untuk tersenyum.

‘’Kupikir kau datang untuk menghiburku, ternyata malah aku yang menghiburmu.’’ Cassie bercanda sedang Xena hanya tersenyum kaku.

Ah, semua ini karena Rayan, kalau saja tadi Xena tidak melihat Rayan dan Sana, mungkin dia tidak akan semelow ini sekarang. Pria itu benar-benar mampu menghancurkan moodnya.

‘’Xena.’’

‘’Kapan berangkatnya?’’

Xena menunduk sejenak lalu mendesah pelan. ‘’Rencananya sebulan lagi. Kenapa, kamu mau ikut?’'

‘’Ingin tapi tak ingin.’’

‘’Apaan sih.’’

‘’Terus keluargamu, apa mereka mengizinkan? Kupikir adikmu itu sedikit ….’’

‘’Sedikit apa?’’ Xena menyipitkan matanya.

‘’Nggak, hanya saja apa adikmu itu bisa jauh darimu?’’

Xena tertawa kecil, mengingat bagaimana respon Yudi saat mendengar keputusannya yang akan melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Sebenarnya sudah sejak lama Xena ingin kuliah di luar negeri dan memang sejak dulu Yudi sudah menentangnya. Tapi, setelah bertemu Rayan, keinginan itu seolah sirna begitu saja. Dia tak pernah lagi membahas tentang masalah itu. Namun, dia tiba-tiba terpikirkan hal itu lagi, saat melihat hubungannya dan Rayan yang menurutnya semakin memburuk.

Dan Yudi tentu saja menentang. Mana mau dia membiarkan Xena tinggal sendirian di negeri asing. Bagaimana kalau kakaknya butuh sesuatu, bagaimana kalau kakaknya sakit, siapa yang akan menjaga kakaknya, bagaimana kalau kakaknya kenapa-napa disana. Banyak sekali hal yang Yudi takutkan. Pria itu ingin ikut, tapi dia tak bisa meninggalkan mamanya yang tak mau pindah kemana-mana dan selalu ingin berada dekat dengan makam papa mereka.

‘’Anak kecil itu? Tentu saja dia menentang, tapi untungnya disana ada seseorang yang bisa dia percayai untuk menjagaku. Makanya, walau keberatan dia tetap mengizinkan.’’

‘’Seseorang?’’

Xena mengangguk. ‘’Disana ada Bryan, sahabatku. Oh ya, aku belum pernah menceritakan tentangnya, tapi nanti saja, setelah kami kembali aku pasti akan mengenalkaannya padamu.’’

‘’Kupikir kau tidak punya siapapun selalin aku.’’ Cassie tersenyum mengejek.

‘’Kalau dipikir-pikir, aku memang tidak punya banyak teman.’’ Xena tertawa kecil.

‘’Mending sedikit daripada banyak tapi nggak ada yang bener,’’ timpal Cassie yang langsung disetujui Xena. Keduanya terus bercerita, sampai hampir tengah malam.

*****

Pagi ini Xena dan Cassie berangkat lebih awal. Niatnya mereka akan mampir sarapan di tempat jual soto langganan Cassie. Tempat itu tidak terlalu jauh dari DS grup, hanya sekitar 1 Km. tak lupa, Xena meminta satu porsi soto, untuk dia bawa.

‘’Untuk pak Rayan?’’ tanya Cassie yang mendapat anggukan kepala dari Xena.

Cassie tidak lagi mengatakan apa-apa dan mulai makan. Dia tidak ingin melarang Xena, apalagi mengingat Xena yang akan segera pergi meninggalkan Rayan.

*****

‘’Aku ke ruangan pak Ray dulu ya,’’ bisik Xena begitu mereka tiba di lobby DS grup.

‘’Pagi pak, sarapan untuk bapak,’’ ucapnya meletakan soto yang baru dia beli. Soto itu sudah dia tuangkan ke dalam mangkok.

‘’Ada apa pak?’’ tanyanya karena Rayan hanya menatapnya tanpa mengatakan apa-apa.

‘’Hellow, pak Ray, ada apa sih?’’

‘’Kemarin kamu kemana?’’

Xena mengernyit. Tumben-tumbennya Rayan bertanya?

‘’Ada apa pak?’’

‘’Saya nanya kemarin kamu kemana?’’

‘’Kemarin saya izin karena ada urusna penting. Kenapa memangnya?’’

‘’Keluarlah!’’

Semakin bingung saja Xena. Tadi Rayan bertanya dan sekarang pria itu sudah mengusirnya?

Tapi, walau bingung Xena tetap menuruti, dia sama sekali tidak membantah dan langsung melangkah keluar dari ruangan Rayan.

‘’Dia kenapa sih, aneh sekali,’’ gumam Xena kembali memperhatikan pintu ruangan Rayan yang sudah kembali tertutup rapat.

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!