NovelToon NovelToon
Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Berdua : Menjadi Penakluk Bersaudara

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Cinta Terlarang / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Alif R. F.

Dua bersaudara kakak beradik yang sudah lama memainkan MMORPG menggunakan kapsul DDVR (Deep-Dive Virtual Reality) tiba-tiba berpindah dunia disaat mereka sedang menunggu tutupnya server.

Adik perempuan yang bernama Rena sudah bertahun-tahun menggunakan kapsul DDVR yang sekaligus digunakan sebagai penunjang kehidupan karena dirinya yang mengalami koma akibat kecelakaan di masa lalu, akhirnya bisa mengalami dunia nyata meskipun dengan tubuh yang berbeda dan di dunia yang berbeda pula.

Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Reno, yang sudah mempersiapkan pernikahannya sementara semua impiannya hampir sudah tercapai semua kini harus dihadapkan dengan situasi yang berbeda, di dunia dan dengan tubuh yang berbeda, sama sekali tidak memiliki jalan untuk kembali.

Apakah Reno akan mengalah dengan adiknya, Rena, dan hidup di dunia baru sebagai seorang Penakluk? atau dia akan tetap berusaha mencari jalan pulang sementara meninggalkan adiknya di dunia yang asing dan kejam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif R. F., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#4 – Kakak yang mengalah

Reno kini mengejar Rena yang terbang lebih cepat darinya sambil berteriak memintanya untuk berhenti. “Rena, tunggu! Jangan teledor! Kita masih belum tahu dengan siapa kita berurusan! Kita perlu sadar bahwa, jika kita saja bisa melakukan semua hal mistis dan misterius ini, sihir dan segala kemampuan dari game, kakak yakin orang-orang di dunia ini juga bisa melakukannya! Jadi–”

“Kakak jangan khawatir! Mereka tidak akan melakukan apa-apa ke kita!” Balas Rena berteriak juga. “Karena aku kesana untuk melerai mereka, bukan melawan mereka! Aku hanya tidak mau membuat mereka mati sia-sia!”

“Kita tidak punya urusan dengan mereka! Ini sudah menjadi hukum alam! Peperangan juga hukum alam, dimana yang kuat akan terus mencoba menguasai yang lemah! Jadi, biarkan saja! Begitu juga dengan kehidupan dan kematian! Kita tidak perlu ikut campur! Cepat berhenti!”

“Tidak mau! Pokoknya aku tidak akan membiarkan mereka mati sia-sia!”

Reno yang semakin lama semakin tertinggal pun mencoba menggunakan sihir teleportasi jarak dekat yang bernama [Warp]. Namun, sejauh yang ia tahu, sihir tersebut memiliki cool down selama 15 detik.

“Tsk, coba saja deh!”

Zzpt!

Reno pun berteleportasi mendekat ke Rena dan hampir menggapainya.

“Uh, kak, lebih baik kakak yang berhenti! Tidak usah mengejar ku!” Ucap Rena sambil terus terbang menjauh.

Reno yang sudah siap untuk menunggu 15 detik pun tanpa disadari bisa merasakan bahwa sihirnya, sama sekali tidak memiliki cooldown.

Zzpt!

Dan lagi, Reno pun kembali berteleportasi. “Oh, ternyata cooldown tidak berlaku di dunia ini!” kemudian seterusnya, ia pun terus melakukan teleportasi dan pada akhirnya, mampu mengejar Rena dan memeluknya dari belakang, mendekapnya sampai sayap malaikatnya nonaktif dan menghilang dengan sendirinya.

Keduanya pun mulai jatuh dari ketinggian, dan berteriak secara bersamaan.

“Uwooooooh! Pegangan!”

Blaar!

Keduanya membentur tanah dan menciptakan suara benturan yang keras dan kawah yang luas serta dalam. Debu yang diakibatkan dari benturan kedua tubuh mereka dengan tanah pun juga mulai menyebar luas dan membumbung tinggi.

Kini Reno mendarat di atas punggung Rena yang telungkup. Lalu tanpa mengeluh ataupun lirih, Rena pun menoleh ke arah Reno dan berkata dengan cukup santai dengan wajah yang datar. “Kakak bisa bangun dulu, tidak?”

Reno dengan canggungnya pun berdiri tegak sambil membersihkan bajunya. “Ah, maaf. Tapi, kamu tidak apa-apa kan?”

Rena pun ikut berdiri dan membersihkan tubuhnya, sementara membalas dengan tatapan kesal. “Iya, tidak apa-apa!”

“Hmmm, tidak sakit sama sekali ya ternyata, meskipun jatuh dari ketinggian ratusan meter,” ucap Reno di sela-sela itu. “Oh iya, ehem, lebih baik kamu menyerah saja untuk mencoba menghentikan mereka. Itu tidak layak sama sekali untuk dilakukan.”

Rena agak mengangkat kedua bahunya, menatap Reno dengan tatapan kesal sementara menggembungkan pipinya. “Pokoknya aku mau menghentikan mereka! Memangnya kenapa sih, kak?! Aku tuh tidak mau jika mereka mati sia-sia!”

“Tsk, tapi itu membahayakan kamu, sayang~ kakak hanya tidak mau kamu kenapa-kenapa lagi!”

“Kenapa-kenapa lagi? Oh jadi begitu ….” Dan Rena pun terdiam kemudian menoleh ke arah dimana dua pasukan sedang berperang.

Reno sesaat melihat gelagat kecewa Rena pun mencoba mendekat dan menenangkannya. “Haa, kakak tidak bermaksud begitu, kok. Kakak hanya khawatir saja. Dan kamu perlu ingat, ini bukan lagi sebuah game. Kita harus lebih ekstra hati-hati.”

Reno kemudian mencoba memegang pipi Rena, mencoba mengarahkan pandangannya ke arahnya. “Dengar … semua orang juga tidak ingin mati, tapi kematian tetap tidak bisa dihindari. Mereka … mereka juga pasti tidak ingin mati, tapi mereka sudah memilih jalan yang akan membawa mereka ke kematian, jadi kita tidak berhak untuk menginterupsi mereka.”

“Tapi mereka tidak tahu—”

“Mereka sudah tahu … dan itulah alasannya mereka ada di sana, memegang senjata sambil berteriak seruan perang,” potong Reno, kemudian mencoba memegang tangan Rena untuk menuntunnya. “Ayo, lebih baik kita pergi ke tempat lain! lebih jauh lebih baik.”

Di saat Reno hendak jalan menuntun, Rena justru tidak bergeming. Kemudian dengan pandangan yang masih menatap ke arah peperangan, Rena pun mulai tampak merajuk dengan wajahnya yang terlihat cemberut. “Aku tidak akan kemana-mana sampai menghentikan kematian yang sebenarnya bisa aku hentikan.”

“Dengar, kita bukan pahlawan di sini, kita hanya pendatang yang tersesat. Kamu tidak perlu melakukan apapun. Kamu tidak punya tanggung jawab apapun dengan dunia ini.”

Rena kemudian menunduk, dan kemudian dengan suara yang sesenggukan ia pun mulai berkata dengan pelan, “aku … aku hanya ingin berguna.” Dan mulai menangis.

Reno pun luluh dan langsung memeluk Rena dari belakang. “Sshhh … kenapa sih kamu malah berkata seperti itu?”

“Lepas!” Rena dengan pipi yang membasah pun memberontak dan lepas dari pelukan Reno. Kemudian ia mulai berjalan pelan, menjauh dari Reno.

“Rena, kita masih belum tahu ada apa dan siapa di sana. Bagaimana jika ada penyihir kuat yang bersembunyi di sana dan bisa membunuhmu, huh? Atau lebih parah dari itu … ehem, kakak tidak mau menjelaskan lebih detail atas kemungkinan itu. Jadi pokoknya, jangan coba-coba kamu pergi kesana dan sok-sokan menjadi heroine.”

Rena menoleh dan hanya menampakkan pipi kanannya yang basah. “Memangnya kakak pernah merasakan berada di posisi antara hidup dan mati, dan tahu betapa mengerikannya itu? Pernah? Aku hanya tidak kuasa jika orang lain juga merasakannya, apalagi di situasi dimana aku punya kekuatan yang bisa menghentikan itu. Aku tidak bisa tinggal diam saja.”

“Tapi ini beda—”

“Beda? Kenapa beda?!” potong Rena dengan. “Selama koma, aku bisa merasakan kematian terus mendekat dan seakan memanggil. Aku bahkan bisa merasakan betapa sempit dan sesaknya apartemen virtual ku untuk pertama kalinya, yang mana meski akhirnya terbiasa dengan itu semua, aku tetap bisa merasakan kematian terus mendekat setiap detiknya. Sementara itu, aku hanya bisa menahan rasa takut ku dengan tubuh virtual ku yang bahkan tidak memiliki organ dalam. Apa kakak pernah merasakan itu?”

Reno terdiam untuk beberapa saat seakan membiarkan angin berbicara di antara mereka. Lalu perlahan, ia pun kembali berjalan mendekat, dan mulai memegang kedua bahu Rena dari belakang. “Maafkan kakak, kakak tidak tahu akan hal itu yang selama ini terjadi sama kamu.”

“Lalu sejak saat itu, sejak aku merasakan kematian yang terus mengejar ku, aku berjanji pada diriku sendiri, jika aku punya kemampuan untuk mencegah kematian seseorang, maka aku harus melakukannya.”

"Tapi, apakah kamu bisa mencegah kematian mu sendiri?" tanya Reno, mencoba membujuk.

Rena mengangguk dipelukannya. "Tentu. Sekarang aku kuat. Dan lebih daripada itu, aku bisa bergerak bebas dengan tubuh baru ini."

Reno menghela nafas panjang, lalu mulai menggaruk kepalanya. Ia terlihat luluh dan akhirnya mengalah. “Baiklah kalau begitu. Tapi, bisakah kamu memakai setelan yang paling kuat yang kamu punya?”

Rena sempat tersenyum mendengar Reno yang mengalah, namun wajahnya kembali berubah menjadi datar sambil menatap malas Reno. “Se-sebentar, aku lihat inventaris ku lebih dulu.”

Rena pun membuka Inventarisnya dan menemukan bahwa setelan kostum nya yang memiliki status terkuat memiliki model yang cukup terbuka dengan bagian paha dan bokongnya yang terlihat.

“Nnngh tapi kak, aku adanya cuman ini,” ucapnya sambil memakai setelan tersebut menggunakan sistem inventarisnya, sementara dirinya tersipu menahan malu. “Ini terlalu terbuka, dan … terlalu ketat.”

Dengan tatapan stoik, Reno pun membalas dengan santai, “dan dengan begitu kamu bisa jadi jauh lebih aman.”

“Hah? Segitu saja? Tidak ada komentar lain?”

“Sekarang, gunakan semua buff pertahanan ke diri kamu sendiri, meskipun itu dapat mengurangi banyak jumlah maksimal Mana dan energi kamu.”

“Loh terus, bagaimana dengan kemampuan dan sihir yang bertipe aktif? Aku akan terbatas untuk menggunakannya kalau begitu.”

“Tenang, karena ada kakak, dan biar kakak saja yang mengurus jika ada serangan. Dan seperti biasa, posisimu berada di belakang.”

“Kita kan hanya ingin—”

“Sudah, dengarkan apa kata kakak saja! Jangan banyak balas!” potong Reno kini bagaikan seorang komandan lapangan tempur. *Setelah itu, kakak akan gunakan [Shield Sphere], [Anti Magic] dan [Physical Shield] ke kita. Dan baru setelah sudah terlindung, baru deh kamu gunakan [Voice of the Divine] ke para pasukan untuk menurunkan stats sekaligus menurunkan semangat untuk bertarung mereka. Paham?”

“Wow, ternyata kakak juga ingat kemampuanku,” ucap Rena sementara dirinya terpukau.

“Tentu saja kakak ingat, kan satu-satunya player yang main sama kakak cuman kamu,” balas Reno sambil menatap Rena dengan datar.

“Oh iya, hehe.”

Setelah itu, Rena pun mulai menggunakan seluruh buff-nya, memperkuat pertahanannya sampai jumlah maksimal Mana dan Energi nya turun menjadi 40% dan 25%. Kini ia sekuat tank. Namun sebagai gantinya, banyak kemampuan dan sihir tingkat tinggi yang tidak bisa digunakan akibat dari kekuarangan Mana dan Energi.

Keduanya pun kemudian terbang bersama-sama dengan keadaan siap menuju pertempuran antara dua pasukan yang mestinya bukan hak mereka untuk melerai.

***.

Bersambung ….

#note :

Kemampuan \= skill >> menggunakan Energy/energi sebagai bayarannya.

Sihir \= spell >> menggunakan Mana sebagai bayarannya.

Spesial >> berupa skill maupun spell yang dimiliki oleh ras tertentu. Seperti [Devil Lord Vision] yang dimiliki Reno karena trait dari salah satu ras turunannya yang bernama [Devil Lord], atau [Divine Eye] yang dimiliki oleh Rena karena trait dari salah satu ras turunannya yang bernama [True Seraphim].

Ada tiga tipe sihir dan kemampuan ; pasif, aktif dan sustainable (berkelanjutan).

Sustainable atau biasa juga disebut sebagai pasif-aktif oleh para player, penggunaannya  membutuhkan pengaktifan langsung sementara efeknya akan terus ada seperti pasif sampai dinonaktifkan kembali secara langsung. Tipe ini membutuhkan bayaran berupa jumlah total maksimal mana atau energi (upkeep) yang dimiliki. Dan efek dari menggunakan tipe ini disebut fatigue.

Rena kini mengalami fatigue Mana sebesar 60% dan Energy sebesar 75%.

***.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!