Hai teman-teman jangan lupa singgah di cerita ke dua author ya.. 🙏❤️
Apa jadinya jika kamu memiliki tunangan yang sangat kamu sayangi dan cintai berselingkuh dengan sahabatnya sendiri? pastinya sakit bukan?
Itulah yang dirasakan oleh Yasmin Kiara Prasetyo, gadis cantik berusia 23 tahun ini sejak kecil sudah tinggal di panti asuhan di kota Surabaya. Yasmin memiliki tunangan yang sangat ia cintai bernama Rangga Aditama, namun sayang cinta tulus Yasmin kepada sang tunangan harus di balas dengan sebuah penghianatan yang dilakukan oleh Rangga yang berselingkuh dengan sahabat Rangga sendiri.
Karena hatinya hancur, akhirnya Yasmin memutuskan pergi ke Jakarta untuk melupakan rasa sakit hatinya kepada sang tunangan dan sekalian dirinya mencari pekerjaan.
Yasmin sangat bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan di sebuah Perusahaan besar di Jakarta sebagai sekretaris CEO ADIJAYA GRUP.
Karena kecerobohannya Yasmin harus terjebak dengan Gio Faresta Adijaya yang tak lain adalah CEO nya sendiri. Gio 29 tahun, laki-laki tampan penuh pesona ini banyak di gilai para wanita di luaran sana yang ingin menjadikan dirinya sebagai kekasih ataupun suami mereka.
Gimana kisah mereka selanjutnya ? ikuti setiap episodenya hanya di Noovel toon. 🙏❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Ziah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
"Terimakasih.." Ucap Gio pada Yasmin, saat ini mereka lagi dijalan menuju alamat rumah yang di sebut oleh Yasmin.
Sebenarnya Gio sudah tahu alamat tempat tinggal Yasmin karena dirinya sempat mengikutinya waktu itu. Tapi gak mungkin ia langsung nganterin sampai ke alamat yang kaya sebut tanpa bertanya dulu padanya.. yang ada nanti Yasmin banyak tanya kenapa dirinya kok bisa tau alamat rumah nya.
"untuk?" tanya Yasmin
"Untuk malam ini. Dan berkat kamu mau bantu saya, mama kelihatan sangat bahagia. Apalagi saat kenal sama kamu, o iya kamu tahu? mama setuju dengan hubungan kita." Jawab Gio tanpa sadar ia tersenyum menatap Yasmin sekilas, kemudian kembali melihat kedepan karena lagi nyetir.
"Saya juga senang, bisa kenal sama mamanya tuan. Mama tuan orang nya sangat baik. Tapi.. saya takut kalau mama tuan tahu, hubungan kita hanya bohongan mama tuan pasti akan sangat kecewa." ucap Yasmin
"emm, kalau soal itu entar saya pikirkan lagi." balas Gio. " ini rumahnya yang mana?" tanya Gio pura-pura tidak tahu, karena saat ini mobil Gio baru saja sampai di sebuah komplek perumahan.
"itu tuan yang cat rumahnya berwarna hijau, dari pos satpam rumah yang ke empat." ucap Yasmin memberitahu letak rumah yang ia tempati.
Sampainya di depan rumah Yasmin, ia langsung turun dari mobil Gio. Begitu juga Gio, ia ikut turun dari mobilnya.
"Terimakasih tuan,, selamat malam.." ucap Yasmin yang sudah berada di depan pagar rumah, Dina.
"Iya sama-sama.. saya juga." balas Gio sembari menatap Yasmin, beberapa saat mata mereka berdua saling terkunci. Seperti biasa jantung Gio selalu berdegup kencang kalau sudah menatap mata Yasmin. Apalagi melihat bibir pink milik Yasmin ingin rasa ia menciumnya, gak tahu kenapa Gio berjalan mendekat ke arah Yasmin, dan kini tubuh mereka sudah sangat dekat. Yasmin pun gak tahu kenapa diam mematung didepan Gio dan matanya masih enggan untuk melepaskan tatapannya. Saat tangan Gio mau meraih wajah Yasmin..
"Yasmin.. Lo baru balik?" tanya Sarah yang baru saja keluar dari rumah. Membuat mereka berdua terkejut dan Gio langsung mundur kebelakang menjauhkan dirinya dari Yasmin. Sedangkan Yasmin sudah salah tingkah dan gugup serta bingung mau jawab apa pada Sarah. Tadinya Sarah ingin duduk di depan teras rumah sembari bermain ponselnya, eh ia malah di kejutkan oleh Yasmin yang berdiri di depan pagar rumah bersama seorang lelaki dan ia seperti mengenal lelaki tersebut.
Sarah pun berjalan nyamperin Yasmin dan Gio. "eh ternyata ada pak CEO." ucap Sarah yang tersenyum-senyum menatap Gio. "Pak CEO yang anterin Yasmin pulang?" tanya Sarah
"Hmm.." jawab Gio.
"Ya ampun ternyata Pak CEO orangnya baik ya.. mau repot-repot ngantar Yasmin sampai rumah." Sarah terus saja menatap wajah tampan Gio sembari tersenyum-tersenyum.
"Dasar lebay.." lirih Yasmin yang masih bisa didengar oleh Sarah.
"Biarin aja, kalau didepan mata kita ada ciptaan tuhan yang begitu menakjubkan itu gak boleh di sia-siakan, mubajir tau!" balas Sarah tanpa memperdulikan Yasmin yang menggerutu di sampingnya.
'Ya tuhan.. Gio apa yang Uda Lo lakuin.. hampir aja Lo mau cium Yasmin. Kenapa kalau gue Uda dekat dia, gue gak bisa ngontrol diri gue sendiri..' gumam Gio dalam hati.
"Ingat besok jangan sampai telat, kalau gak mau gaji kamu saya potong." ucap Gio langsung untuk menutupi ke canggungnya.
"baik tuan."
"Kalau gitu saya permisi dulu, malam.." Gio langsung masuk kedalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya menuju Apartemennya yang tak jauh dari kompleks perumahan, yang di tempati oleh Yasmin.
"Lo kalau mau tanya-tanya, entar setelah gue selesai mandi. Gue Uda gerah banget, sabar ya Sarah sayang.." ucap Yasmin langsung masuk kedalam rumah meninggalkan Sarah di luar. Yasmin Uda tahu apa yang ada di pikiran sahabatnya itu yang terus menatap nya intens setelah kepergian Gio.
"Yasmin...!" teriak Sarah sembari berjalan masuk mengejar Yasmin. Uda begitu banyak pertanyaan di dalam kepalanya.
*
*
Keesokan harinya. Yasmin pagi ini berangkat kerja tidak bersama dengan Sarah dan Dina, karena takut terlambat ia memutuskan berangkat kerja duluan. Dan sekarang Yasmin sudah berada di kantor tepat pukul 7.00 pagi karena ia takut terlambat lagi dan gajinya akan di potong.
"Pagi Yasmin cantik.." sapa Leo yang baru saja tiba di kantor.
"Pagi pak Leo.." balas Yasmin sembari tersenyum.
"Baru juga jam 7.30 Uda sibuk aja didepan komputer."
"Iya nih pak.. lanjutin kerjaan yang kemaren." ucap Yasmin
Leo terus saja menggoda dan bercanda dengan Yasmin, mereka berdua juga terlihat begitu sangat akrab. Membuat lelaki yang memperhatikan mereka berdua sedari tadi tidak suka melihatnya, hati nya sangat panas melihat kedekatan mereka, apalagi melihat Yasmin tertawa lepas saat di goda oleh asistennya itu dan itu terlihat sangat cantik dan menggemaskan. Membuat ia tidak suka Yasmin mempelihatka tawa dan senyumnya di depan lelaki lain, hatinya benar-benar panas melihatnya. Ia pun langsung berjalan mendekati mereka, ia tidak mau melihat Leo terlalu dekat dengan Yasmin.
"ini kantor bukan tempat pacaran..!" ucap Gio datar.
"Eh ada pak bos.. maaf Uda ganggu sekretaris pak bos yang cantik ini." ucap Leo santai, karena memang seperti itu Leo berbicara pada Gio.
"Leo hari ini kamu yang pergi bertemu dengan pak Hardi di Hotel Angkasa." ucap Gio masih dengan nada datar.
"Tapi bos bukannya_-" Leo langsung menghentikan ucapannya karena mendapatkan tatapan tajam dari Gio. "Oke baiklah gue yang akan kesana nemui pak Hardi." ucap Leo akhirnya.
"Yasmin keruangan saya sekarang dan sebutkan jadwal saya hari ini!" ucap Gio dingin. Membuat Yasmin dan Leo saling bertatapan, bingung dengan sikap bosnya.
"Iya tuan." Gio langsung pergi masuk keruangan nya, kemudian ia menutup pintu dengan keras.
"Astaghfirullah.." ucap Yasmin terkejut. "itu si bos kenapa sih ngomongnya selalu aja dingin dan datar." ucap Yasmin sedikit kesal.
"Uda biarin aja, mungkin lagi ada masalah kali sama pacarnya. Kamu yang sabar ya menghadapi bos yang lagi badmood." ujar Leo memberitahu Yasmin harus menghadapi bosnya itu. "Dah Yasmin cantik.. saya keruangan dulu, mau mempersiapkan bekas untuk meeting sama pak Hardi." Leo langsung jalan menuju ruangannya. Sedangkan Yasmin hanya menggelengkan kepalanya melihat Leo.
"Yasminn..!" teriak Gio dari ruangannya karena Yasmin tak kunjung masuk keruangan nya. Yasmin langsung bergegas masuk keruangan Gio sembari membawa tablet yang berisi jadwal Gio.
