NovelToon NovelToon
Merebut Cinta Ibu Tiri

Merebut Cinta Ibu Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Romansa / Ibu Tiri
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keluar malam

Sampai di kamar, Arman lagi lagi meminta jatah pada istrinya.

Saras begitu kelelahan hari ini. Kejutan dari suaminya yang pulang sehari cepat kemudian memaksa melayani pria itu, lalu dikasari, membuatnya tak memiliki tenaga tersisa.

"Maaf mas. Aku capek banget. Besok pagi saja, kan aku sudah tidak bekerja jadi bisa melayanimu" bujuk Saras merayu.

"Hmm, baiklah" ucap Arman pasrah karena melihat wajah Saras yang begitu kelelahan apalagi belas tamparannya masih terlihat di pipi wanita itu yang memerah.

"Maafkan aku karena bersikap kasar lagi padamu. Please, jangan melawanku. Siska dulu tidak pernah melawanku sama sekali dan selali menuruti ucapanku. Sayang sekali dia harus pergi dari dunia ini untuk menyelamatkan anak yang tidak tau diuntung itu" lanjutnya sambil mengelus pipi Sarah dan wanita itu hanya diam saja.

Saras hanya memberikan senyuman tipis yang dipaksakan.

"Mas bisa mandi dulu, aku akan menyiapkan pakain Mas Arman. Aku akan mandi di kamar sebelah biar kita sama sama sudah mandi saat akan tidur" ucap Saras.

"Oke" ujar Arman lalu masuk ke kamar mandi.

Saras bernafas lega.

"Apakah aku akhiri saja keinginanku untuk menjatuhkan harga diri pria tua itu dan hidup bahagia bersama Aksa? Aku sungguh lelah" batinnya.

Setelah cukup tenang, ia pun menyiapkan baju tidur sang suami lalu ia pun mengambil baju ganti untuknya.

Sambil membawa pakaian ganti, Saras pun keluar kamar utama dan masuk ke kamar Aksa. Tanpa ia ketahui ternyata pemilik kamar berada disana lalu memeluknya.

"Aksa!" kaget Saras karena lagi lagi Aksa begitu frontal menemuinya.

"Maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa membiarkanmu bersama ayahku, Saras" lirih Aksa dengan sendu.

"Hmm, jangan seperti ini. Bahaya. Ayahmu ada disamping" ucap Saras dan berusaha melepaskan lingkaran tangan Aksa di perutnya dan pria itu pun menurut.

Aksa seperti terlalu obesesi untuk segera memiliki Saras seutuhnya.

Kamar yang kekurangan cahaya itu karena lampu kamar tidak dihidupkan dan hanya disinari oleh cahaya dari lampu luar rumah, masih dapat membuat Aksa bisa melihat pipi Saras yg memerah dan seperti tamparan.

"Hei! Pipimu kenapa? Apakah pria tua itu menamparmu lagi?" tanya Aksa dengan curiga.

"Tidak apa apa. Sudah biasa" jawab Saras membuat Aksa naik pitam hendak menghampiri ayahnya dan memukul pria itu namun lagi lagi Saras menahan amarah Aksa.

"Sudahlah, Aksa. Kamu jangan memperkeruh keadaan. Aku tidak apa apa" ujar wanita itu sambil mengelus rahang Aksa yang mengeras.

"Serius beb, sekarang aku bisa menculikmu lagi seperti yang aku lakukan 2 tahun. Biarkan pria itu kehilanganmu dan kamu hidup bersamaku" ucap Aksa serius.

Hampir saja Saras menyerah dengan niat buruknya kepada Arman dan hidup bersama anak tirinya namun lagi lagi bayangan orang tuanya muncul.

"Aku sudah bilang tidak bisa. Aku memikirkan ayah dan ibuku, Aksa. Cobalah mengerti. Aku capek dengan ayahmu ditambah lagi kamu yang sekarang sudah sangat obesesi kepadaku" ujar Saras membuat Aksa menyadari perubahan sikap protektifnya itu tidak dianggap hal baik untuk sang kekasih.

"Oh jadi kepedulian dan perhatianku ini kamu anggap obsesi?" tanya Aksa memancing pertengkaran.

"Iya. Aku bilang apa yang kamu lakukan tadi siang dan saat ini adalah obesesi. Kamu tau hubungan kita seperti apa dan kamu tau tujuanku melakukan semua ini untuk apa tapi kamu malah membuatku semakin pusing dan stress dari kalian berdua" jawab Saras jujur namun cukup menyakitkan bagi Aksa

Pria itu pun memundurkan langkah kakinya dan berkata "oke jika keberadaanku mengusikmu. Aku akan pergi. Aku akan memberimu waktu untuk menyadari bahwa apa yang kulakukan bukan obsesi yang kamu bilang tadi. Jika benar perasaanku ini adalah obsesi, saat ini aku bisa langsung memukul Arman dan membawamu pergi didepan matanya. Tapi aku tidak melakukan hal itu" sahut Aksa yang merasa kecewa dengan ucapan Saras.

Tiba tiba terdengar suara Arman memanggilnya.

"Sayaang, kamu masih mandi?" teriak Arman yang suaranya sudah mendekat kearah kamar Aksa dan membuat Saras pun terkejut lalu menoleh ke arah pintu kamar dan mengabaikan keberadaan Aksa.

Sedangkan Aksa tanpa pamit kepada Saras, pergi dari kamarnya entah lewat mana.

Ceklek.

Kamar Aksa pun terbuka dan Saras menoleh kembali ke jendela kamar itu sudah tidak ada anak tirinya.

"Kamu belum mandi? Lagi ngapain?" tanya Arman mendekat, Saras pun berusaha bersikap tenang.

"Itu Mas, aku lagi gerah jadi aku mendinginkan tubuhku dengan udara malam dari jendela" jawab Saras setelah memikirkan alasan masuk akal.

"Jangan lama lama terkena angin malam, sayang. Tidak baik buat tubuh" sahut Arman yang memulai jadi suami baik.

Sepertinya Arman ini memiliki 2 kepribadian yang sangat berbanding terbalik. Bisa menjadi pria dan suami lembut tapi juga bisa menjadi pria dan suami yang kasar lalu semaunya sendiri.

"Iyaa, ini mau aku tutup" ucap Saras lalu melakukan apa yang dia katakan.

"Oh ya, mas kenapa nyari aku?" tanya Saras.

"Maaf sayang, aku ada urusan ketemu partner bisnis sebentar. Nanti kamu gak usah nunggu aku, tidur duluan aja. Tapi inget ya besok pagi, kamu harus melayaniku" jawab Arman yang memang sudah memakai baju rapi dengan kaos polo dan celana jeans. Pria itu tidak memakai baju tidur yang disiapkan sang istri.

"Baik, Mas. Hati hati dijalan, semoga sukses bisnisnya" ucap Saras dengan senyuman manis padahal dalam hatinya "Syukurlah dia pergi. Hahaha bisnis? Bisnis sama cewek kali" .

Ia tau jika Arman akan bermain di dunia malam diskotik untuk menikmati para wanita wanita bayaran,

Arman pun mencium kening Saras sebelum meninggalkan kamar Aksa.

Cup.

Saras tak bisa menolak karena ya bagaimanapun pria itu masih suaminya. Ia hanya memberikan senyuman kepada Arman sampai pria itu hilang dari hadapannya.

Saras buru buru masuk ke kamar mandi dan menguyur tubuhnya dengan shower.

1
Armyati
lannjjuuuttttt kak 🙏 semangat terus pokoknya ditunggu kelanjutannya 🥰
Armyati
betul begitu semangat terus💪💪
Armyati
jgn gt Aksa jgn minder sama diri sendiri, kamu msh bs sembuh n berjalan diatas kaki kamu sendiri kq, ayo berjuang sama-sama dgn Saras🥰💪💪💪
Armyati
laannjuutttt kak 🙏🙏 please,, tinggal pemulihan Aksa n cari bukti membalikkan keadaan buat si pria tua busuk itu biar mendekam sekalian dipenjara😡😡
Armyati: siap 🙏 sama-sama kak🤗
SariRani: Siaaaap , ditungguuuu yaaaa 😘💖🥰 thanks udah support karya author
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!