melati adalah seorang wanita cantik dari kampung yang ikut merantau suaminya ke Surabaya, dengan berbekal ijazah SMA ia pun di terima kerja di sebuah perusahaan dengan posisi hanya sebagai karyawan produksi biasa, tapi di saat itulah anak dari bosnya jatuh cinta pada nya, akankah melati bisa sepenuhnya setia atau malah jatuh cinta pada bos nya, ikuti terus kisahnya ya guys.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seindah Permata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Melati masuk ke kamar mandi, hal yang pertama ia lihat adalah tubuh athar yang sudah tak memakai apa-apa di bawah shower.
"Sini mas kalau mau di bantuin, aku nggak mau di situ, dingin" pinta melati
athar menoleh memperlihatkan tubuh tanpa pakaiannya, sontak melati sedikit memalingkan wajahnya.
"Sini aja mel, sekalian mandi bareng, airnya anget kok" pinta athar, melati menggeleng.
"Aku barusan mandi mas, disini aja" athar pun menurut, ia menghampiri melati dan masuk kedalam bathub kosong tanpa air.
athar mengambil sabun dan spons mandi memberinya air dan meremas nya hingga keluarlah banyak busa, segera ia serahkan pada melati, melati mengambilnya dan masuk juga kedalam bathub karena memang kering, ia memposisikan badannya di belakang athar.
melati mulai menggosokkan punggung athar lembut, menyapu punggung athar yang masih ada beberapa lumpur karena memang lumpur sawah agak susah kalau sudah kering. Tanpa sadar bibir melati tersenyum, hati nya tak bisa di bohongi, ia sangat bahagia dengan bertemu nya dengan athar, tapi hati kecilnya ada sedikit rasa bersalah mengingat suaminya, tapi segera ia tepis, toh arif sama sekali tidak peduli dengannya, anggaplah melati sangat plin plan, ia tak peduli untuk sekarang ini.
"Sayang, bisa lebih keras nggak, rada gatel tadi kena padi " pinta athar
"Iya mas" jawab melati, ia pun menggosok lebih keras lagi.
"Udah" athar bangkit dan segera membilas tubuh nya di shower, melati pun bangkit mencuci tangannya di wastafel kamar mandi.
melati keluar menyalakan televisi di sebrang ranjang, dan tiduran di ranjang.
athar keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, terlihat se*y dengan tetesan air dari rambutnya, melati hanya memandang nya sebentar lalu beralih pada televisi nya lagi, melati agak gengsi kalau ketahuan athar kalau ia sangat terpesona dengan tubuh athar.
athar menghampiri melati dan langsung memeluk nya tanpa mengganti bajunya nya dulu.
"Mas... Masih basah ini" ujar melati terkena tetesan air dari rambut athar.
"Sayang, mas udah nggak tahan, mas kangen kamu" bisik athar mesra.
"Iya tapi di keringin dulu itu rambutnya" melati melepaskan pelukannya, bangkit dan segera mengambil handuk baru di lemari, melati kembali menghampiri athar dan mengeringkan rambut athar dengan handuk yang ia ambil.
Dada melati berada tepat di wajah athar, tidak mau membuang kesempatan athar segera memeluk melati kembali menciumi dada melati yang terbungkus piyama nya yang wangi meskipun hanya wangi softener murahan, tapi athar sangat suka ketika sudah menempel di tubuh melati.
"geli tau mas" ujar melati yang masih fokus dengan rambut athar yang mulai mengering.
"Biarin, siapa suruh gemesin gini" jawab athar tersenyum.
Tiba-tiba hp athar di meja samping ranjang berdering, Leo menelfon nya, sebenarnya sangat malas athar mengangkat nya karena pasti tidak akan penting, jadi athar biarkan terlebih dahulu
"Kok nggak di angkat mas?" Tanya melati, Athar tak menjawab nya.
Hp athar berdering lagi, segera melati ambilkan dan di serahkan pada athar, athar pun akhirnya mengambil nya dan mengangkat telpon Leo.
"athar, Lo dimana?" Tanya Leo diseberang telfon.
"Di Surabaya, kenapa Le?"
"Nggak apa-apa sih cuma nanya aja, Lo kemaren nggak temuin kita? Mana nggak ada kabar lagi " kata leo
"Iya, gue paginya berangkat ke sini, jadi gue nggak jadi kesana" jawab athar apa adanya.
"Eh.. Lo ke Surabaya nemuin tuh cewek thar??" Tanya Leo lagi. Ya athar menceritakan hubungan nya dengan melati pada kedua sahabatnya saat dia mabuk, jadi setelah sadar ia terpaksa mengakuinya kalau athar jatuh cinta sama istri orang
" Hemm, Kenapa emang?" jawab athar malas.
"Gilak Lo, terus gimana? Ketemu suaminya apa nggak?" tanya Leo
" Nggak, ini dia lagi di depan gue " Leo pun segera mengalihkan panggilannya menjadi Video, dengan malas athar mengangkatnya.
"Apasih" sewot athar.
"Nggak gue cuma pengen tau cewek Lo " mendengar itu melati sontak menghentikan aktivitas nya, athar memandang nya.
"Siapa mas??" tanya melati.
"Temenku " athar menarik tangan melati, mendudukkan melati di pangkuan nya dan mengarahkan hp nya yang sedang video call dengan Leo.
"Ni, kenalin melati" ujar athar pada Leo.
melati hanya tersenyum dan menggerakkan tangannya ke arah kamera.
"Hai"
"Hai melati, saya Leo sahabatnya athar,salam kenal" ujar Leo tersenyum manis.
"Udah gue tutup dulu" tanpa persetujuan Leo athar segera menutup panggilannya, dan menaruh hp nya kembali.
melati beranjak dari pangkuan athar tapi dengan cepat athar tahan.
"melati taruh handuk dulu bentar ya mas" ujar melati, dengan cepat athar menggeleng di leher melati yang dari tadi ia ci*m. athar mengambil handuk di tangan melati, segera ia lempar jauh ke arah sofa.
"Mas, jorok tau, ntar Sofanya jamuran itu kan anduk nya basah" melati mengingatkan tapi athar sama sekali tidak peduli, segera ia ci*m bibir melati dengan rakus seakan tidak ada esok, melati pun ikut tenggelam dalam ciuman athar, ia juga sangat merindukan athar.
athar dengan cepat telah membuka piyama melati bagian atas dan terlihat jelas dua bukit k*mb*r yang sudah sangat ia rindukan, tanpa menunggu lama athar segera memajukan wajahnya ke d*d* melati, di ci*m nya seluruh bagian d*d* melati tanpa terlewatkan sedikitpun.
"Aww..." melati merasakan ar*a bawahnya sakit karena athar memas*kkan nya tanpa kelembutan, mendengar melati kesakitan athar tidak jadi membenamkannya.
"Maaf melati, aku .."
"Nggak papa mas, terusin aja" pinta melati memotong ucapan athar.
athar mengangguk, lalu ia mulai menggerakkan pinggulnya perlahan takut melati masih merasakan sakit.
mereka melakukannya sepanjang malam bagai kuda kelaparan karena berbulan-bulan sama-sama tidak bisa menyal*rkan hasr*t nya.
melati dan athar baru tertidur jam 4 pagi dengan saling berpelukan dibawah selimut tanpa sehelai benangpun.
Sorotan sinar matahari dari celah gorden membangunkan melati, yang pertama ia lihat pagi ini athar sedang memeluk nya, melati menyunggingkan senyum mengingat adegan pan*s mereka semalam dimana athar tidak berhenti memujanya dengan kata-kata romantis saat berada di atas nya semalam, tapi seketika itu pula hati kecil melati kembali di penuhi rasa menyesal tapi tak bisa ia kembalikan waktu, ia pun hanya bisa berharap ke depannya ia tetap baik-baik saja, ia takut akan terjadi apa-apa dengan nya suatu saat, takut malah merepotkan kedua orang tuanya, mempermalukan seluruh keluarganya, mengingat hal itu dada melati berdegup kencang, ia memang orang nya over thinking suka mikir sampai jauh tapi masih saja melakukan kesalahan.