Sarah seorang wanita yang dibenci dan di pandang buruk oleh semua orang, karena berhasil menikahi seorang pria kaya raya dengan cara yang licik.
Semua orang membencinya dan menghinanya, hingga suatu hari ia bertemu dengan orang yang sangat membencinya tapi akhirnya orang itu malah terobsesi kepadanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OSP : Bab 22
Sarah menatap marah Andrew, bisa-bisanya pria itu malah bercanda dengannya dan membanggakan dirinya atas kelakuan busuk seperti itu.
"Jangan pernah lagi muncul di hadapan ku." Maki Sarah dengan tatapan mata yang tajam, pria yang pernah menghina dan bahkan melecehkannya. Adalah salah seorang yang ia benci, apalagi pria itu paman dari pelakor kecil yang menyebalkan.
Sarah langsung berbalik pergi, ia berjalan cepat agar Andrew tidak mengejarnya. Andrew tersenyum dan melihat Sarah yang berjalan sangat cepat seperti seekor anak kucing, ia tidak berniat untuk mengejar wanita itu. Tapi sikap Sarah yang agresif membuat sisi kejantanannya mulai kembali bangkit, ia ingin sekali membuat wanita itu tunduk kepadanya.
...
Reno pulang dengan tubuh yang lemas, kepalanya terasa pusing karena efek alkohol tadi malam. Dina yang melihat kakaknya baru pulang langsung terkejut karena Reno terlihat tidak enak badan.
"Kakak, kau baik-baik saja?" Dina membantu Reno untuk berjalan ke sofa, dan langsung membantunya duduk.
Reno terus memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing, "Dimana Sarah?" Tanya Reno, uang pertama kali pria itu pikirkan adalah Sarah.
Reno tahu jika Pak Gani menyukai Sarah, dan ia mulai berpikir jika wanita itu pasti menghabiskan malam dengan Gani.
"Kak Sarah ada di kamar, dia pulang tadi malam. Lalu kau kenapa baru pulang?" Tanya Dina, karena Dina tahu jika Reno dan Sarah pergi bersama tapi Kakaknya malah tidak pulang tadi malam.
Reno sama sekali tidak menjawab, ia menyandarkan punggungnya di sofa. "Dina, suruh pelayan untuk membuatkan ku air lemon..." Ucap Reno.
Dina langsung beranjak dari ranjang dan menghampiri seorang pelayan untuk membuatkan air lemon, pelayan langsung membuatkan air lemon sesuai dengan permintaan Reno.
Sarah baru saja keluar dari kamar, dari lantai atas ia melihat Reno yang duduk di sofa. Mata Sarah menatap kesal pria itu, dengan rasa kesal Sarah berjalan ke arah Reno.
Tak sengaja Sarah berpapasan dengan pelayan yang membuatkan air lemon untuk Reno, tanpa banyak bicara Sarah langsung mengambil air lemon itu dari tangan pelayan. Dan berjalan ke arah Reno, Sarah langsung menyiramkan air lemon itu tepat di wajah Reno yang membuat pria itu berteriak.
"Arg.. Sial!" Maki Reno, ia merasakan sedikit perih di matanya, Reno segera mengambil tisu dan menyeka wajahnya yang basah karena air lemon.
Saat mata Reno terbuka, ia melihat wajah Sarah yang menatapnya penuh rasa marah. "Apa yang kau lakukan?" Tanya Reno kesal dengan tingkah Sarah yang tiba-tiba menyiraminya.
Sarah tertawa mengejek, pria di depannya memang berkulit tebal setelah melemparkan istri nya kepadanya pria tua Bangka. Ia masih tidak tahu malu, "Kau melemparkan ku ke pria tua bangka, apa kau gila." Teriak Sarah dengan nada tinggi, ia sama sekali tidak bisa menyembunyikan perasaan kesal di hatinya.
Hari ini ia ingin sekali mencari ribut, ia ingin melampiaskan semua kekesalannya kepada siapa pun.
"Kenapa kau marah? Bahkan aku pun harus menanggung mabuk karena menggantikan mu minum." jelas Reno yang melakukan pembelaan diri, karena jika bukan Sarah yang merayu Gani. Dirinya tidak akan menjadi mabuk seperti tadi malam.
"Semua itu salah mu! Kau melemparkan aku, istri mu sendiri. Jika aku tidak pintar, mungkin pria itu sudah melecehkan ku." Maki Sarah kesal, pria di depannya selain hanya berguna dari segi uang yang lainnya Reno sama sekali tidak berguna.
"Hah, kenapa harus marah! Bukankah kau sering tidur dengan banyak pria." Jelas Reno dengan nada mencemooh.
Sarah merasa sangat emosi, bukannya meminta maaf Reno malah mencemooh dirinya dan tidak menunjukkan perasaan bersalah sedikitpun.
Arini yang mendengar keributan dari lantai bawah langsung turun, ia melihat anak dan menantunya sudah bertengkar hebat.
"Ada apa ini pagi-pagi sudah bertengkar." Omel Arini dengan nada kesal, pagi yang indah seketika menjadi hancur karena suara-suara bising yang terdengar.
"Sarah mencari keributan dengan ku, dia bahkan menyiramkan dengan air." jelas Reno dengan tatapan kesal.
"Oh, sekarang kau ingin mengadu kepada ibumu. Apa kau pikir aku takut?! Ingat yah Reno, perjanjian proyek kerja sama itu ada di tangan ku. Jika kau berani macam-macam aku bisa membakarnya langsung di depan mata mu!" Ancam Sarah dengan tatapan tajam, ia sama sekali tidak gentar meski di hadapkan dengan dua orang yang sedang menatap marah ke arahnya.
"Sudah-sudah! Sarah, kau ini istrinya Reno tapi kenapa kau bertindak seperti itu. Apa kau tidak malu di lihat oleh orang lain, kau seperti wanita yang tidak berpendidikan." Omel Arini dengan nada tajam, dari dulu ia tidak menyukai Sarah terlebih mengingat bagaimana wanita itu bisa menikah dengan putranya.
Dulu Sarah selalu sabar di perlakukan oleh Arini, karena ia membutuhkan uang dari keluarga ini untuk biaya pengobatan ayahnya yang mengidap kanker. Tapi sekarang ia sudah tidak bisa menahan lagi, terlebih ayahnya pun sudah hampir bertemu dengan tuhan.
"Yang tak tahu malu itu anak mu, dia memberikan ku kepada pria tua hanya untuk sebuah negosiasi bisnis." maki Sarah kesal.
Arini terdiam sejenak, "Lalu apa masalahnya, ini semua demi keluarga kita! Selama ini kau makan dan minum di keluarga ini, bahkan pakaian yang kau gunakan itu di beli dari uang keluarga ini. Lantas apa salahnya jika kau berkorban sedikit." Jelas Arini dengan tatapan tajam.
😠😠😠
hehehe