Alana Ketlovly seorang pengusaha yang harus menelan pil pahit karena cinta yang bertepuk sebelah tangan. Untuk itu Alana memutuskan untuk menghibur dirinya dengan pergi ke Bar, yang berakhir dengan sebuah malapetaka. Dimana dirinya menjalan hubungan cinta satu malam dengan seorang mafia bernama, Arthur Stanley.
Arthur Stanley sendiri merupakan seorang mafia yang memiliki kelainan dalam hubungan seksual. Banyak cewek yang ingin tidur dengannya namun dirinya hanya menginginkan teman tidur yang membuat nyaman dan tergila-gila.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahidah88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Awan begitu cerah hari ini, begitulah pandangan Arthur melalui kaca pesawat. Seperti apa yang ia katakan kemarin, jika hari ini dia akan berangkat ke Korea selatan untuk melakukan kerja sama dengan salah satu kliennya di Korea selatan.
" Ini akan baik-baik saja." ucapnya kepada Kevin yang menemaninya.
Mereka berdua berangkat menggunakan pesawat pribadi, sebab tidak ada jadwal ke Korea selatan saat itu juga. Arthur memandangi awan di luar kaca, dia melihat bertapa cerahnya awan hari itu. Dia yakin jika akan menjadi pertanda baik untuknya.
Tak butuh waktu lama, Arthur dan Kevin langsung menemui klien mereka di sebuah hotel di area Seoul. Mereka lalu rapat untuk proyek kerjasama sama mereka.
Arthur selaku yang berpegang penuh proyek tersebut mulai memaparkan bisnis yang akan dibangun, didepan para kliennya. Dia menjelaskan dengan sangat baik, sehingga membuat kliennya tersenyum dan menyetujui adanya kerjasama ini.
Setelah selesai rapat, segera Arthur dan Kevin makan siang bersama. Setelah itu mereka langsung terbang pulang ke Indonesia.
***
Arthur yang sibuk dengan projek kerja samanya di luar negeri. Sedangkan Alana sudah mulai masuk kerja pada hari ini. Dia merasa kondisi sudah membaik, dan tanda merah di bagian leher dan dada sudah menghilang.
Alana masuk ke kantor, tak lupa ia menyapa dua karyawan kesayangannya, yaitu Jessica dan Maya.
" Selamat pagi, Jess." sapa Alana.
" Alana! Kamu ini ya, kemarin aku mau datang untuk menjenguk kamu malah enggak bolehin. Gimana keadaan mu sekarang, udah membaik?" tanya Jessica.
" Kemarin aku lagi flu. Aku takutnya kamu malah ikutan karena menjengukku. Makanya aku enggak mengizinkan kamu datang. Kamu mau terkena flu? Aku udah sembuh kamunya malah sakit." ujar Alana.
" Emm.. so sweet.. Senangnya punya teman sekaligus bos yang perhatian." goda Maya.
" May, ada pekerjaan yang beres? Kalau ada nanti kirimkan saja padaku." ucap Alana.
" Em.. kayaknya ada deh, banyak malahan. Itu hukuman karena udah enggak masuk dua hari. Eh, becanda kok.. Ada beberapa nanti aku kirimkan ke e mail." ucap Maya.
Alana mulai sibuk dengan pekerjaan. Dirinya cukup senang kali ini karena tidak ada gangguang dari Arthur dan anak buahnya, meski salah satu anak buahnya masih menjaga di depan apartemennya sekarang. Namun Alana tidak perduli, dia ingin menjalani hari-harinya seperti biasa tanpa gangguan dari Arthur.
" Makan siang yuk! Aku traktir deh." seru Alana mengajak Maya dan Jessica.
Mereka berjalan keluar kantor sambil mengobrol satu sama lain, namun tiba-tiba mereka berhenti ketika melihat seorang pria yang datang membawa keranjang buah. Alana ingat pria tersebut, pria itu pernah datang ke kantor dan menemuinya dulu.
" Aku kemarin kesini, kebetulan aku bertemu dengan Maya. Katanya kamu sakit. Makanya aku datang kesini rencana mau menitipkan keranjang buah ini untuk mu di Maya. Ternyata kamu sudah kembali ke kantor." kata pria tersebut.
Alana tersenyum, dia lalu meminta pria tersebut masuk ke kantor dan duduk di sofa ruang untuk para tamu atau klien jika datang ke kantornya.
" Mari, silahkan duduk dulu." ucap Alana. mempersilahkan pria tersebut.
Pria tersebut memberikan keranjang yang ia bawakan untuk Alana. " Aku sebenarnya ingin mengunjungi mu di rumah. Tetapi aku tidak tahu alamat rumah mu."
" Ah, kamu tidak perlu repot-repot." ucap Alana yang sungkan melihat kebaikan pria tersebut padanya.
" Tidak apa-apa. Eum.. Alana mau makan siang bersama ya?" tanya pria tersebut.
Alana mengangguk, dia lalu melirik Jessica dan juga Maya yang berdiri tidak jauh darinya.
" Emm.. Apa aku boleh makan siang bersama mu?" tanya pria tersebut.
Alana tersenyum, belum sempat ia menjawab. Suara langkah kaki seseorang membuatnya terdiam dan memandangi pintu masuk kantornya. Alangkah terkejutnya Alana melihat Arthur datang bersama dengan anak buahnya.
" Arthur!"
semangat berkarya author 🥰