kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.21
Kala terlonjak kaget saat membuka mata, hal pertama yang dia lihat adalah wajah Dya yang tertidur dengan posisi duduk dan menyandarkan kepalanya disofa tepat sebelah tangan Kala.
Dya tampak tertidur pulas masih dengan menggunakan mukena yang melekat ditubuhnya. Ada rasa haru menyelinap didalam hati Kala saat menatap wajah teduh istrinya itu.
Tiba tiba hatinya juga merasa menghangat. Setelah sekian lama merasa kesepian karena sang Ibu yang begitu dia cintai dan sayangi tiba tiba pergi meninggalkan dunia ini.
Kini, untuk pertama kalinya lagi Kala merasa tidak sendirian. Meski dulu selalu ada Handi yang menemani dan membantunya.
Tetapi, itu tidak sehangat apa yang dia rasakan disaat ada sang Ibu dan juga saat ini. Tanpa terasa tangan Kala pun mulai terulur, membelai lembut pucuk kepala Dya yang bersandar disamping tangan nya.
"Terima kasih dan maaf." gumam nya saat membelai pucuk kepala sang istri.
Ting...
Tong...
Akan tetapi, bunyi bel apartemen nya membuyarkan moment romantis yang diam diam Kala lakukan pada sang istri.
Kala pun kembali menutup matanya, berpura pura tertidur saat melihat pergerakan Dya yang mulai terusik dengan suara bel pintu unit apartemennya dan akhirnya terbangun sempurna.
Dya pun akhirnya bangkit dari duduknya lalu beranjak ke arah pintu. Namun, sebelum pergi Dya menyempatkan dulu untuk membenahi selimut dan mengecek suhu tubuh Kala dengan tangan nya dengan menyentuh dahi Kala.
Sumpah demi apa? Jantung Kala tiba tiba berpacu dengan cepat saat menyadari jika wajah Dya mendekat ke arah wajahnya.
Meski dengan mata tertutup, tapi Kala sudah bisa memastikan hal itu. Karena nafas hangat Dya tiba tiba menyapu lembut diwajah Kala.
Dya pun mulai berjalan menjauh dari sofa untuk membukakan pintu untuk tamunya yang lagi lagi datang dipagi hari.
Membuat si punya rumah benar benar tidak nyaman. Dya tertegun saat melihat siapa yang datang dipagi hari untuk bertamu.
Bukan hal aneh lagi bagi wanita itu datang pagi pagi begini, seperti tidak ada kerjaan saja. Namun, yang membuat Dya dibuat heran pagi ini adalah tampilan wanita itu.
Dengan rambut yang acak acakkan dan ke adaan pakaian yang aman sangat tidak nyaman untuk dilihat berdiri menyandar didinding pintu sambil memegang kepalanya.
"Mana Kala?" tanya nya dengan nada sinis.
"Ada didalam, tunggu disitu. Akan aku panggilkan." jawab Dya tak kalah dingin dan juga ketus.
Akan tetapi, saat Dya melangkah kedalam untuk memanggil suaminya. Angel sudah menerobos masuk dan memeluk Kala yang kini sudah terbangun dan berdiri hendak menyusul Dya kedepan.
"Sayang, kenapa wanita itu masih disini sih? Ini sudah lebih dari satu bulan. Kenapa kamu belum juga menceraikan nya dan malah masih ada disini sih?" tanya memeluk erat tubuh Kala yang membuat Dya memalingkan wajahnya kesembarang arah.
Kala bergeming tak merespon apa yang ditanyakan oleh sang kekasih. Kala hanya terdiam, menatap Dya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Deg...
"Apa katanya tadi? Cerai? Jadi benar jika Mas Kala akan menceraikan aku?" batin Dya bermonolog.
Tanpa kata lagi dan malas untuk berdebat, Dya pun segera meninggalkan sepasang kekasih itu dan masuk kembali kedalam kamarnya.
Sesak rasanya menghadapi kenyataan jika sebentar lagi dirinya akan menyandang status janda di usia pernikahan yang masih hitungan jari.
Bukan, karena sudah ada cinta dihatinya untuk Kala, tapi Dya merasa jika dia sudah gagal menjalankan amanah dari almarhum ayahnya, Pak Adam.
Yang sebelum kepergian nya, sangat berharap jika Dya akan memiliki hubungan yang langgeng dan baik baik saja dengan sang suami.
Akan tetapi, pada kenyataan nya mungkin takdir akan berkata lain. Jika perpisahan tidak bisa lagi dihindari maka jalan satu satunya adalah tegar dan mencoba menerima takdir itu lalu bangkit, berdiri dikakinya sendiri.
Dan tidak lagi bergantung pada orang lain termasuk suaminya saat ini. Setelah merenung beberapa saat Dya pun akhirnya memutuskan untuk menemui mertuanya.
Satu satunya orang yang bisa Dya mintain bantuan olehnya saa ini. Setelah berpakaian cukup rapih dan sopan Dya pun duduk sejenak sembari menunggu kedatangan Handi yang akan menjemputnya.
Tadi saat menghubungi Papa Gara untuk membuat janji bertemu. Saat Dya meminta waktu untuk bertemu dengan nya, Papa Gara pun memaksa untuk mengirim Handi untuk menjemputnya.
Meski sudah menolak, tapi Papa Gara bersikeras jika Dya mau datang harus bersama dengan Handi atau Kala.
Akhirnya Dya pun menyetujui untuk dijemput oleh Handi karena sangat tidak mungkin kalau minta diantar oleh Kala.
Apalagi saat ini ada Angel disana. Sejenak, dalam diamnya samar samar Dya sedikit mendengar suara Kala yang sedikit meninggi.
'Mungkinkah mereka bertengkar? Ah bodo amatlah, itu bukan urusanku." batin Dya bermonolog lagi.
Mencoba untuk tidak peduli akan apapun yang berurusan dengan Kala dan tidak lama Handi pun menghubunginya jika dirinya sudah ada didepan apartemen. Dya pun bergegas keluar kamar untuk menemui Handi.
Deg...
Lagi lagi dadanya terasa sesak saat melihat Kala dan Angel tengah bermesraan di atas sofa. Dya kembali memalingkan wajahnya, lalu berjalan melewati dua sejoli yang terlihat begitu mesra dengan Angel yang duduk dipangkuan Kala.
Melihat Dya keluar dari kamar dengan berpenampilan yang cukup rapih. Refleks Kala pun menyingkirkan tubuh Angel dari pangkuan nya dan berdiri.
"Mau kemana kamu?"
*
*
...🌸🌸🌸...