Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mandi
"Apa dia juga sudah mendapatkan nya dari Sonia" pikir Hanum, karena Sonia selalu menempel di dekat nya,
"Tapi jika ia untuk apa dia punya Sugar baby,apa karena kasihan saja pada ku" lanjut Hanum membatin.
Hanum tidak mau ambil pusing dia segera tidur karena lelah.
****
Pagi ini Hanum sudah membuat kan sarapan dia akan ke kantor.
Daniel mencium aroma wangi capuccino dan omlet yang sudah pasti buatan Hanum.
Hanum sudah rapi seperti biasa nya membuat Daniel mengerutkan keningnya melihat penampilan Hanum yang makin modis, sekarang dia mengenakan kemeja lengan pendek dan jeans yang sedikit ketat hingga menampakkan bokong indah nya.
"Kenapa pakai celana seperti itu?" tanya Daniel
"Ini" tunjuk Hanum
"Ini tertutup om, tidak masalah bukan,ayo makan aku harus segera ke kantor"
"Tidak usah ke kantor di rumah saja"
"Om aku baru masuk kerja masa sudah bolos"
"Aku bos nya!" tegas Daniel dia tidak suka dengan gaya berpakaian Hanum yang makin hari makin cantik dia takut Hanum menjadi khayalan para lelaki di luar sana.
"Meskipun om bos nya tetap saja aku harus kerja bukan! apa alasanku pada pak Rio jika tidak bekerja?" tanya Hanum,lagian om aneh kemarin sudah mengizinkan aku bekerja sekarang justru malah melarang ku"
Daniel menggaruk kepalanya kesal karena Hanum selalu saja membantah nya.
"Om mandi dan setelah itu sarapan aku duluan ya" pamit Hanum
"Num" panggil Daniel membuat Hanum mengerti langkah nya
"Kenapa om?"
"Apa begitu cara kamu pamit pada orang yang lebih tua"
Hanum tidak mengerti maksud Daniel, Daniel melangkah dan mendekat pada Hanum lalu memberi kan tangan nya agar Hanum mencium nya,Hanum mulai mengerti kemauan Sugar Daddy nya ini, mungkin Daniel benar-benar ingin di hargai.
Hanum mencium punggung tangan Daniel lalu segera pergi.
****
Waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore di mana Hanum harus kembali ke kantor untuk absen,dari tadi ponselnya terus berbunyi dia pikir om Daniel tapi nomer baru.
"Hallo"
"Hallo Num,kirim lokasi kantor kamu ya nanti aku jemput" ujar Adit dari seberang sana membuat Hanum tersentak kaget,ya dia ada janji dengan Adit tapi bagaimana ini, tidak mungkin Adit menjemput nya di depan kantor sudah pasti akan di ketahui oleh Om Daniel.
"Nanti ak-u kirim kak" jawab Hanum segera menutup ponselnya karena dia sudah sampai di depan kantor.
Hanum berjalan pelan masuk ke dalam dan tidak sengaja bertabrakan dengan Rio.
"Brugk...."
"Aww"
"Maaf pak eh Mas Rio"
"Saya yang minta maaf Num,saya buru-buru" ujar Rio membantu Hanum bangkit dan mengusap pelan lengan Hanum
"Merah Num, sakit ya?" tanya Rio terus mengusap nya, tubuh Hanum putih mulus jadi jika sedikit terbentur bekas merah nya akan jelas terlihat.
Daniel melihat itu semua dari kejauhan membuat tubuh nya menegang,dia mengepalkan tangan nya dan mendekat pada Rio.
"Maaf saya harus absen dulu mas" pamit Hanum segera pergi
"Pak Daniel,ada yang bisa saya bantu?" tanya Rio tapi di jawab gelengan oleh Daniel dia segera keluar.
Sesudah absen Hanum segera pergi,dia tidak mau bertemu Rio lagi karena akan menyebabkan kemarahan bagi Daniel tapi Hanum masih mengusap lengannya yang terasa sakit sambil berjalan menjauh dari kantor untuk menghubungi Aditya.
"Tin....tin....."
Hanum menoleh pada mobil yang sedang berhenti di dekat nya.
"Masuk!" perintah Daniel membuat dada Hanum berdegup kencang
"Tapi om-"
"Aku bilang masuk"tegas Daniel membuat Hanum menoleh kiri kanan dan masuk ke dalam mobil Daniel.
Hanum menoleh ke arah jalan dia takut menatap Daniel yang sedang marah, ini pasti soal tabrakan dia dan Rio tadi, Menurut Hanum,Daniel terlalu posesif padahal dia tidak akan menjalin hubungan dengan lelaki lain karena dia tau kontrak yang sedang dia jalan kan.
Ponsel Hanum dari tadi berbunyi tapi Hanum tidak berani mengangkat nya dia tau kalau itu pasti Aditya.
"Kenapa tidak diangkat?" tanya Daniel dingin
"Va-ni om,dia ngajak nongkrong di kafe"bohong Hanum
"Nongkrong! bagus ya sudah bisa nongkrong sekarang dan aku pulang sendirian" ketus Daniel membuat Hanum terdiam,kenapa juga Daniel harus pulang ke apartemen nya setiap hari,dia kan punya rumah dan anak pikir Hanum.
"Ma-af" ucap Hanum pelan
Sesampainya di apartemen Daniel berjalan duluan meninggalkan Hanum,Hanum segera mematikan ponsel nya agar Aditya tidak menghubungi nya lagi.
Daniel membuka dasi nya dan melemparkannya di sofa beserta tas nya,dia lelah karena hari ini banyak sekali pekerjaan dan saat pulang justru melihat Hanum di elus oleh Rio.
"Mandi!" perintah Daniel membuat Hanum terkejut, tidak biasanya Daniel meminta nya mandi.
"Mandi sendiri atau aku mandikan?" tanya Daniel membuat bulu kuduk Hanum berdiri,kenapa sugar Daddy nya ini.
Hanum segera berlari masuk ke dalam kamar dan langsung mandi sebelum Daniel memandikan nya.