Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
" Hai kukira kau tak tak akan datang ... kita sarapan sama sama " kata Zahid dengan senyum lebar ketika melihat bidadarinya datang ke ruang makan .
Walau terlihat cuek Zahid bisa melihat sudut mata kakaknya telah melihat gadis itu walau sekilas .
" Aku sudah makan tadi Kak " jawab Anna masih dengan berdiri .
" Jika sudah makan kenapa kau datang kesini !?? " sinis Abbio mulai menabuh genderang perang .
" Aku kesini hanya ingin minum teh dan mengobrol dengan Kak Zahid . Semalam dia terburu buru pergi padahal katanya ada yang ingin di bicarakan . Jika tuan tidak suka maka jangan melihatku ataupun mendengarkan suaraku "
" Aku hanya ingin membahas tentang pekerjaanmu di restoran itu "
" Aku tahu , paling ada yang akan menuduhku jadi mata mata lagi ! Siang nanti ada peresmian restoran tempat aku kerja , mungkin aku akan pulang sedikit telat . Aku berkata seperti ini karena aku menumpang dirumah ini dan kalian tuan rumahnya . Setidaknya kalian tahu jika aku pulang telat karena pekerjaan "
" Duduklah ... tidak baik berbicara seperti itu sambil berdiri "
Anna menurut dan memilih duduk di samping Zahid , gadis itu sepertinya malas untuk berhadapan lagi dengan pria menyebalkan yang masih saja sibuk berpura pura dengan koran paginya .
" Kami tidak keberatan jika kau bekerja di manapun itu , asal tidak mengganggu waktu belajarmu . Karena kami membawamu kesini adalah untuk belajar ... bukan bekerja . Jika memang ada suatu kebutuhan yang kau perlukan maka kau bisa bicara pada salah satu dari kami . Aku dan Kak Abbio pasti siap untuk membantu "
" Baik aku tidak ingin memperpanjang masalah ini lagi . Aku berjanji ini tidak akan mengganggu waktu belajarku . Aku hanya belajar mandiri .... ehmm sepertinya sudah semakin siang . Terimakasih untuk tehnya dan terimakasih karena Kak Zahid sudah sangat baik memperhatikan aku "
" Hanya dia !? "
" Dari tadi Kak Zahid yang berbicara dan mengijinkan aku duduk . Jadi aku harus berterimakasih padanya !! "
" Tapi ini juga rumahku .. berarti kau juga sedang menumpang padaku !! " sinis Abbio .
" Tapi kau tidak menyukaiku ! Kau membuangku di gedung belakang agar tidak perlu melihatku setiap hari kan !?? "
" Siapa yang tidak menyukaimu ???!! "
" Tentu saja kau tuan Abbio yang terhormat , kau hanya akan bisa menghormati wanita kaya "
Zahid masih mencoba diam dan mendengarkan tikus dan kucing di depannya yang sedang bertengkar , walau sebenarnya dia ingin tertawa karena baru kali ini ada wanita yang menyatakan ' perang ' pada kakaknya itu .
Abbio adalah pria idaman wanita di seluruh negeri ini , sepertinya mereka semua tunduk di bawah pesona kakaknya yang mempunyai fisik sempurna dan kaya raya . Dan seorang gadis manis sederhana malah terang terangan membencinya .
" Tapi aku tidak seperti itu ... "
" Seperti apa ?? Membenciku atau tidak menghargaiku !? "
" Tidak keduanya !! "
" Jadi kau menyukaiku !!!! "
" Tentu saja !!! "
Zahid ingin terbahak ketika kedua orang di depannya langsung terdiam . Mereka sepertinya baru menyadari pembicaraan mereka . Abbio pura pura kembali membaca koran sedangkan Anna meremat tangannya dengan wajah yang terlihat sangat kesal sekaligus salah tingkah .
" Ehmm sudah siang ... aku ke kamar untuk bersiap siap dulu "
Setelah berkata seperti itu Anna segera meninggalkan ruang makan dengan terburu buru . Dan Zahid hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil tertawa kecil .
" Kalian manusia aneh !! "
" Dia yang aneh .. bukan aku " kilah Abbio .
" Kalian saling menyukai tapi selalu saja bertengkar bila bertemu . Dulu aku pikir kakak benar benar membencinya , tapi kakak berusaha membencinya hanya agar tidak jatuh padanya "
" Yang kau minum hanya secangkir teh , kenapa bicaramu seperti orang mabok !!! "
" Ya sudah kita juga harus bersiap , sore nanti Daddy akan datang dengan ibu untuk menghadiri pembukaan restoran baru saudara tiri kita " kata Zahid dengan tersenyum jahil pada kakaknya . Dia tahu sampai saat ini Abbio masih tidak menyukai Bumi Attala Adipraja .
" Ckk ... istrinya yang menjadi saudari kita , bukan pria arogan itu "
" Ha ... ha ... ha .. sama saja Kak "