Ternyata mencintai seseorang tak selalu berakhir dengan indah , bertubi tubi cobaan harus ia lalui . Setelah tiga tahun berpacaran dia harus melihat kekasihnya bercinta dengan adik tirinya . Bersamaan dengan itu sang ayah harus mengalami kecelakaan hebat yang membuatnya harus di operasi dan ibu tirinya sama sekali tidak mau membiayai dengan alasan tidak punya uang . Dan naasnya mau tidak mau ia menerima tawaran adik tirinya untuk menggantikan dirinya yang malam itu harus melayani nafsu seorang pria ! Pria yang akan mengubah hidupnya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
12
" Ayah .... " lirih Jenni di atas pusara ayahnya . Semalam ayahnya ternyata tidak bisa bertahan lagi , dokter mengatakan jika terlalu banyak kerusakan pada organ dalam ayahnya akibat kecelakaan itu .
Sesal menyelimuti hatinya karena ketika ia bergumul dengan seorang pria di atas ranjang ternyata ayahnya sedang bertaruh nyawa . Bahkan dia tak ada disana ketika ayahnya pergi meninggalkan dunia ini .
" Dia sudah tenang ... dia sudah tidak merasakan sakit lagi, " lirih Clara yang terus menemani sahabatnya sampai proses pemakaman ini . Jenni terus saja merutuki dirinya sendiri karena tidak mendampingi kepergian sang ayah . Clara tahu jika sahabatnya pasti melakukan semuanya demi menyelamatkan nyawa ayahnya .
Karena masih menjadi seorang pejabat pemakaman William banyak di hadiri oleh masyarakat yang bersimpati padanya . Lorena dan Stacy memerankan perannya sebagai istri dan anak dengan sangat baik . Lorena bahkan saat pura pura pingsan ketika peti jenasah sudah diturunkan ke liangnya .
Tak ada seorang pun yang memperhatikan putri kandung William Jones itu . Sebagian besar dari mereka sibuk mengabadikan momen sedih itu dengan ponselnya .
" Aku sudah menyakitinya ... aku bukan wanita suci lagi , dia pasti malu mempunyai putri sepertiku !! "
" Kau satu satunya putri kebanggaannya Jen , kau rela melakukan segalanya untuk kesembuhan beliau . Jika dia masih disini pasti dia akan mengatakan jika kau harus menjadi wanita kuat . Tuan William pasti tidak ingin melihatmu menyerah dan kalah ... " ujar Clara masih mencoba memberi semangat pada sahabatnya .
Pasti sulit ketika harus kehilangan dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya , pertama ibunya dan kini ia harus kehilangan ayahnya .
" Kau ingat kata pengacara keluarga tadi kan ?? Dia ingin bertemu denganmu setelah semua ini selesai. "
Jenni hanya mengangguk pelan , sebenarnya ia masih enggan membahas tentang warisan ayahnya tapi ia tidak akan membiarkan dua wanita jahat itu menguasainya . Bisa saja semua malah disalahgunakan oleh mereka yang gaya hidupnya sangat berfoya foya . Dia akan menjaga semua kenangan dan peninggalan ayah dan ibunya dengan baik .
Sorenya Jenni pergi ke kediaman pengacara keluarganya . Dia sudah mengenal cukup baik pria yang menjadi pengacara sekaligus sahabat dari mendiang ibu dan ayahnya itu . Tapi sampai di depan gerbang ia di hadang oleh dua penjaga .
" Maaf Nona , anda ingin bertemu dengan Tuan Peter ?? " tanya dua penjaga itu , dan anehnya Jenni tidak mengenal keduanya . Dulu dia tak jarang di bawa sang ayah berkunjung ke kediaman pengacaranya itu hingga ia cukup hafal setiap penjaga ataupun asisten di sana .
" Kami penjaga baru , maaf jika kami tidak mengenal anda ! " ujar salah satu penjaga lain ketika menyadari tatapan aneh dari wanita yang mereka hadang .
" Saya Jennifer Jones , saya ada janji sore ini dengan Uncle ... maksudku Tuan Peter ! "
" Maaf tapi beliau siang tadi terbang ke luar negeri setelah menghadiri pemakaman ayah anda . Kami turut berduka cita Nona ... "
" Bisa saya tahu kemana beliau pergi ?? Atau kapan beliau pulang ?? " tanya Jenni masih merasa aneh dengan tingkah dua penjaga itu .
" Kami tidak tahu , bukankah dia bisa pergi dan kembali kapan pun dia mau ?? Kami hanya penjaga Nona ... "
Jika dia bertahan di sana pasti akan terjadi keributan , dan saat ini dia sedang tidak ingin bertengkar dengan siapapun . Dengan sedikit kesal Jenni putar balik untuk pulang ke kediaman Jones .
Tapi sebuah kejutan ternyata sudah menantinya , ketika ia tiba ada dua buah koper besar ada di depan pintu masuk rumahnya . Lorena dan Stacy juga sudah berdiri dengan berkacak pinggang , tatapan mereka sangat sinis dan merendahkan seolah dia adalah pengemis yang ingin meminta makanan .
" Pelayan !! Lempar koper koper ini keluar , jangan sampai wanita kotor itu menginjakkan kakinya di rumah kami !! Cihhh ... bisa bisanya kau jual tubuh hanya untuk mendapatkan uang . Gadis yang selama ini di sambungkan oleh ayahnya ternyata tak lebih dari seorang p*lacur !! " pekik Lorena mendorong keras koper koper yang akan di bawa salah satu pelayan dirumah itu .
" lni juga rumahku ... kalian tidak berhak mengusirku !! "
" Sejak kapan ini menjadi rumahmu hahh !! Ayahmu sudah mewariskan semuanya kepada kami . lni kopian surat suratnya jika kau tak percaya . lni ditandatangani sendiri oleh pria tua itu . Dia tak mencantumkan namamu di kertas ini , itu artinya kau bukan siapa siapa lagi disini !! Kau hanyalah orang asing , dan jangan kotori rumah kami dengan tubuh kotormu itu !!! "
" Ya Tuhan ... apalagi ini "