NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:360.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Malik..

Seharusnya kita bisa bersama, tapi apalah daya, aku tak mau persahabatanku dengan Azizah berantakan. Aku juga merasa tak enak dengan ustad Zaki dan juga ummah.

Mereka sudah sangat baik terhadapku.

Ada emoticon tersenyum kuat tersisip di baris bawahnya.

Akan ku simpan perasaan ini rapat-rapat. Seperti perasaan Fatimah Az Zahra pada Ummar Bin Khatab. Saking rapatnya, sampai setan pun tak mengetahui perasaan itu.

Sama halnya denganku, hanya aku yang tahu perasaanku terhadap Malik.

Selesai membaca tulisan itu, Juna memejamkan mata seraya menghirup napas dalam-dalam.

Ia kembali melanjutkan membaca apa yang Yura tulis di halaman berikutnya.

Siapapun jodohku, aku yakin itu pilihan terbaik yang Tuhan berikan untukku.

Satu permintaanku.

Bisa di nikahi oleh pria yang bersedia memberiku mahar surah Al-Muluk tiga puluh ayat.

Bagi dia yang berani meminangku dengan surah itu, dia pasti pria paling baik di antara yang terbaik.

Azzura.

Untuk kesekian kalinya, Juna mengambil napas panjang. Ia sudah membaca habis buku pribadi milik Yura.

Banyak hal yang dia ketahui tentang Yura termasuk perasaannya pada Malik, kebenciannya terhadap Juna, serta kebahagiaan seorang Yura karena telah di besarkan oleh keluarga Ar-Rafik.

Dari buku itu pula Juna tahu bahwa Yura benar-benar tulus menyangangi mamah dan papahnya. Yura bahkan berani mati bukan untuk cinta sejati, melainkan untuk edua orang tua Juna.

Bahkan anak kandungnya saja belum tentu berani mati demi Jazil dan juga Irfan. Tapi anak yang di pungut dari sebuah panti asuhan dengan entengnya mengatakan siap bertaruh nyawa untuk membela orang yang mengangkatnya sebagai anak.

Tak terasa, tahu-tahu jam sudah hampir menunjuk di angka dua belas. Pria itu pun kembali meletakkan buku Yura di tempat semula.

Ia lalu berdiri, kemudian melangkah ke arah kamar mandi.

Aroma parfum ruangan khas bau kopi langsung menguar menusuk hidungnya.

Aromanya begitu manis, yang mampu membuat jiwanya langsung merasa tenang.

Juna menghirup aroma itu dalam-dalam dan agak sedikit lama. Setelah hampir sepuluh detik, ia baru melepaskan dengan hembusan yang ringan juga pelan.

Juna melangkah masuk, melihat-lihat sikat gigi milik Yura, kemudian beralih ke facial wash.

Ketika melihat barang khusus wanita, dia bergidik. Meskipun seorang dokter, tapi tetap saja dia merasa aneh dengan barang milik wanita yang satu itu. Jangankan menyentuh, melihat saja pria itu mendengkus seperti kegelian.

Juna buru-buru keluar dari kamar mandi, dan mengayunkan kakinya menuju meja rias. Satu tangannya meraih satu persatu benda-benda yang bisa membuat seorang wanita langsung terlihat cantik.

Bedak, lipstik, parfum, mascara, pensil alis, juga eyeliner tertata begitu rapi di sebuah kotak penyimpanan.

Puas melihat-lihat isi kamar Yura, Juna akhirnya keluar karena sudah waktunya adzan dzuhur. Dia harus segera melakukan kewajibannya, baru setelah itu ia akan menjemput Yura di kampus.

***

"Aku pulang dulu, iya. Kakakku sudah menjemputku" Pamit Yura, setelah membuka pesan Whatsap yang mengatakan kalau Juna sudah menunggunya di depan kampus.

"Salam buat mas Arjuna, ya! Dariku!"

Yura berdecak. Tak menampik kalai teman-temannya memang begitu mengagumi sosok Juna.

Lelaki yang baginya sangat menyebalkan. Bahkan rasa tak sukanya sampai mendarah daging.

"Iya, nanti aku sampaikan, kebetulan dia jomblo"

"Masa si Ra, cowok sekelas mas Juna belum punya kekasih?"

"Mana ada kekasih, galak gitu. Nggak ada wanita yang mau sama dia" Celetuk Yura.

Berharap agar temannya tak lagi mengagumi kakaknya secara terang-terangan di hadapan dirinya.

"Kalian juga nggak akan tahan hidup dengan pria seperti mas Juna"

"Betul sekali Yura, pasti nggak tahan dengan ketampanannya"

"Ckckk.. Kayak gitu di bilang tampan. Awut-awutan gitu kok"

"Ish, mata kamu rabun pasti, Ra. Jelas-jelas dia tampan, dokter pula"

"Lupakan mas Juna, cari pria yang lebih baik darinya. Aku pulang dulu, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam. Jangan lupa sampaikan salamku padanya"

"Iya, nanti aku sampaikan" Balas Yura sembari melangkah menjauh.

Ketika langkahnya sudah sampai di dekat mobil, Juna yang menyadari kedatangan Yura langsung turun dari atas kap mobil bagian depan.

"Assalamu'alaikum, maaf nunggu lama"

"Wa'alaikumsalam" Sahut Juna dengan nada lembut.

Kening Yura mengernyit. Menatap heran wajah Juna yang terus tersenyum.

"Nggak komplain?" Tanya wanita berkerudung peach. "Biasanya lama lah, panas lah, polusi"

Juna tersenyum melihat tingkah Yura, kemudian membalas ucapannya.

"Dari tadi di suguhin pemandangan wanita-wanita seksi nan cantik yang lalu lalang keluar masuk kampus, jadi asik aja biarpun harus nunggu lama-lama"

Sejak kapan mas Juna genit, ku kira nggak doyan yang namanya wanita.

Yura membatin, sebelum kemudian membuka pintu mobil dan masuk.

Di susuk Juna yang juga segera memasuki mobilnya.

"Antar ke butiq mamah" Pinta Yura sambil menautkan sabuk pengaman di pinggang.

"Ke butiq mamah? Okay"

Nada lembutnya membuat Yura bertanya-tanya.

Kesambet setan mana, mas Juna? Tumben nggak mencak-mencak.

Lagi-lagi Yura berkata dalam hati melihat perubahan besar yang terjadi dalam diri sang kakak.

"Sudah makan?" Tanya Juna saat mobil sudah melaju.

"Belum"

"Mau makan dulu?"

"Makan di butiq saja bareng mama"

"Okay, nanti kita mampir dulu beli makanan"

"Nggak usah, kayaknya mama bawa bekal dari rumah, aku juga mau beli bakso saja di dekat butiq mamah. Tadi mama kirim pesan katanya warung baksonya sudah buka kembali"

"Suka sekali makan bakso, ya. Pantes saja badannya kurus, makannya sembarangan si"

Baru saja Yura merasa di perlakukan dengan lembut, ternyata itu hanya prank. Kata-kata bulyan dan playing victim kembali ia rasakan.

"Iya badanku nggak sehat, kurang gizi, kurus kering, kayak tiang jemuran"

"Kamu tahu nggak kalau hasil lab mu waktu itu kamu kekurangan darah, kamu anemia..harusnya makan-makanan yang sehat, seperti nasi, dan juga sayuran hijau, bukan bakso"

"Tapi bakso kan sehat juga"

"Tapi kalau keseringan jadinya nggak sehat, Ra" Balas Juna, sambil menarik rem karena terjebak lampu merah. "Kamu aja buah kurang suka, gimana nggak anemia. Tiap hari jajannya bakso. Masih muda udah kolestrol nanti"

"Terus saja doain yang buruk-buruk" Lirih Yura tak suka.

"Ngingetin aja"

"Ngingetin tapi dengan bahasa yang nyelekit, hhhh percuma" Sahut Yura melempar pandangan ke arah kiri.

Dari pada berdebat, Juna lebih memilih diam dan tak lagi menyahut.

Dan diamnya itu justru memikirkan soal map berisi CV pria asal Medan.

Mau di apakan map itu? Ia serahkan ke Yura, atau buang saja?

Mereka sama sekali tak lagi bersuara selama dalam perjalanan.

1
Rokhmi Nur Hidayati
jodoh ga' ada yg tau, demi sahabat mengalah lebih baik menjaga persahabatan dan jodoh,rezeki ,umur ada yg mengatur
Rokhmi Nur Hidayati
Alhamdulillah sabar tidak ada batas demi sahabat Yura mengalah kakak angkat nyalah ga' punya peka mamanya sudah cari jalannya putranya yg oon🤭🤭
🌷💚SITI.R💚🌷
thoor tp g jangan smp ada perpisahan antara yura jg juna krn perjuangan
ereks luar biasa..dan tlng singkirkn pelakory..jangan trs di uji antara yura jg juna..jd kpn mereka bisa bahagia.
.
Rokhmi Nur Hidayati
peran utama biasanya dlm(film)perkelahian/perlombaan kalah dulu lanjut nya proses...akhirnya menang😊👏
Rokhmi Nur Hidayati
sudah takdir kali🙂tapi yg mentakdirkan pasti...author🤭
Rokhmi Nur Hidayati
yg pasti Malik yg bingung sama" cantik punya kelebihan dan kurangan gimana aja selera yg bersangkutan😁
Rokhmi Nur Hidayati
kenapa ga' mau gonceng SPD MTR ?🤔
Sumiyati oo
sepertinya zora bukan karena trauma deh, tapi 100% karena terobsesi dengan dr juna

keren juna, jawabanmu gentle berani menolak dan teruslah menjadi suami yang jadi pengayom dan pengayem
sakinah mawaddah warrohmah
semoga episode selanjutnya kak author kasih yura hamil kembar

lanjut kak
Dewi Sartika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Dewi Sartika
kamu tuh kl ngeledek kagak tangung² juna /Facepalm/
Rokhmi Nur Hidayati
🤗🤗🤗🤗🤭
Rokhmi Nur Hidayati
cinta tumbuh karena terbiasa dulu benci akhirnya benci banget(benar" cinta)/Drool/
sryharty
menjijikan sekali si Zora,,wanita pendidikan ko punya otak picik seperti itu
Rosmina Sumang
krn sdh ada isteri jd sulit menjalani
Sri Wahyuni Abuzar
pengen nyantet zora biar hilang ingatan dan lupa segala nya 🤣🤣
yellya
gila ni cewek ,bener2 gilaaa😡😡😡😡
Fitri Nur Hidayati
semoga yura segera hamil, sehingga ga ada pelakor. zora dan perawat jahat itu semoga segera tercium kebusukannya. masak rahasia pasien disebarkan ke dr lain. semangat thor
Tasmiyati Yati
cinta sama obsesi beda dokter haduh, orang pintar berpendidikan tapi kalah sama nafsunya, kalau cuma suka dan berusaha melupakan itu masih mending la ini menghalalkan segala cara biar keinginan nya tercapai
Ainisha_Shanti
geram pula dengan kelakuan zora ni. rasa nak tapau dia ni dan kirim ke planet matahari biar hangus rentung terbakar.
Ainisha_Shanti
just in your dream zora😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!