NovelToon NovelToon
Menaklukan Hati Ceo

Menaklukan Hati Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: tanier alfaruq

seorang CEO cantik, seksi, dan galak, yang terjebak dalam dinamika dunia kerja dan cinta. Dia harus menghadapi tantangan dari mantan suaminya, mantan pacar Tanier, dan berbagai karakter wanita seksi lainnya yang muncul dalam hidupnya. Tanier, karyawan Lieka yang tampan, sabar, dan kocak, berjuang untuk memenangkan hati Lieka dan membantu perusahaan mereka bertahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tanier alfaruq, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30: Pelukan yang Menghibur

Kesedihan yang Terpendam

Malam semakin larut ketika Tanier pulang ke apartemennya. Ia tak sanggup lagi berada di luar dan hanya ingin merasakan kehangatan di tempat yang membuatnya nyaman. Tapi kenyataan bahwa Lieka terus berada di pikirannya membuatnya sulit untuk tenang. Setelah minum-minum di bar, pikirannya semakin kacau. Rasa sakit di hatinya semakin mendalam, dan satu-satunya hal yang dapat ia pikirkan adalah Lieka.

Tanier berjalan ke kamar tidurnya, melepaskan jas dan menatap kosong ke arah jendela. Kota Jakarta berkilauan di bawah langit malam, tapi Tanier tidak merasakan ketenangan. Tiba-tiba, suara ketukan pelan terdengar dari pintu. Tanier mengerutkan alisnya, merasa sedikit terkejut. Dia tidak mengharapkan tamu malam ini.

Dengan ragu, dia membuka pintu, dan di sana, berdiri Lieka, masih mengenakan pakaian kantornya yang elegan, dengan raut wajah penuh kecemasan.

Keberadaan yang Menguatkan

"Lieka?" suara Tanier serak, tidak percaya bahwa wanita yang terus ia pikirkan kini berdiri di hadapannya.

Lieka tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya menatap Tanier dengan mata yang lelah namun penuh dengan perasaan yang terpendam. Tanpa kata-kata, ia mendekatkan dirinya dan memeluk Tanier dengan erat, merasakan kehangatan tubuhnya yang kuat. Pelukan itu lebih dari sekadar rasa kasih; itu adalah cara mereka berdua untuk melarikan diri dari kerumitan dunia di sekitar mereka.

Tanier merasakan seluruh tubuhnya rileks saat ia meresapi momen itu. Pelukan Lieka bukan hanya kehangatan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan yang tak bisa ia dapatkan dari tempat lain. Perlahan-lahan, rasa sakit di hatinya mulai berkurang. Tanpa sadar, ia membalas pelukan Lieka dengan lebih erat, memberikan kenyamanan yang sama.

Gairah yang Tak Terbendung

Mereka saling melepaskan pelukan dan menatap satu sama lain, mata mereka berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang bisa diucapkan. Ada ketegangan di udara, namun bukan ketegangan negatif. Ini adalah ketegangan yang dibangun oleh rasa rindu yang tak tertahankan.

Dengan gerakan pelan, Tanier mendekati wajah Lieka, lalu mencium bibirnya dengan lembut. Ciuman itu sederhana, namun dipenuhi dengan keintiman yang sudah lama tertahan. Lieka membalas ciuman itu, dan dalam hitungan detik, api gairah di antara mereka mulai menyala.

Mereka perlahan berjalan menuju kamar tidur tanpa melepaskan ciuman, tubuh mereka saling bersentuhan. Pakaian yang mereka kenakan perlahan mulai terlepas, jatuh ke lantai satu per satu. Lieka berbaring di atas ranjang, dan Tanier dengan hati-hati membaringkan dirinya di sampingnya.

Momen yang Membebaskan

Di bawah sorotan lampu kamar yang redup, mereka saling menyentuh dengan lembut, seakan ingin memastikan bahwa keintiman ini nyata dan bukan sekadar pelarian dari emosi. Sentuhan Tanier di kulit Lieka terasa penuh dengan kasih sayang, bukan hanya gairah. Lieka, yang biasanya kuat dan tegar, kini menunjukkan sisi rapuhnya, memberikan seluruh dirinya kepada Tanier dalam momen ini.

Dengan nafas yang berat namun tenang, mereka menyatu dalam pelukan yang lebih intim. Keheningan malam dipecahkan oleh desahan lembut, saat kedua tubuh mereka bergerak seirama, menemukan kebahagiaan yang hanya mereka berdua bisa ciptakan. Di tengah-tengah kehangatan tubuh mereka, rasa cemas, takut, dan keraguan perlahan-lahan menghilang.

Pelukan yang Menghibur

Setelah momen intim itu berakhir, Tanier dan Lieka tetap berbaring bersama, saling berpelukan erat. Pelukan mereka kali ini bukan hanya fisik, melainkan juga emosional. Mereka tahu bahwa dunia di luar sana penuh dengan tantangan dan keputusan sulit yang harus dihadapi, tetapi untuk saat ini, mereka hanya ingin menikmati ketenangan yang hadir di antara mereka.

"Maafkan aku," bisik Lieka dengan suara lirih, mengistirahatkan kepalanya di dada Tanier.

Tanier mengecup keningnya dengan lembut. "Aku akan selalu ada untukmu, apa pun yang terjadi."

Mereka berdua tertidur dalam pelukan itu, dengan hati yang untuk sesaat merasakan kedamaian yang mereka dambakan. Namun, mereka tahu bahwa tantangan masih menanti di depan, dan hubungan mereka akan terus diuji oleh masa lalu, kecemburuan, dan dunia bisnis yang keras.

Ketakutan yang Tersimpan

Pagi itu, sinar matahari perlahan menyelinap melalui jendela kamar, membangunkan Lieka dari tidurnya. Dia merasakan hangatnya pelukan Tanier di sampingnya, membuatnya merasa aman dan damai, meski dalam hatinya ada kekhawatiran yang belum hilang. Dia menatap wajah Tanier yang masih terlelap, meresapi betapa kocak namun sabarnya pria ini dalam menghadapi segala kekacauan dalam hidupnya.

Namun, di balik ketenangan itu, pikiran Lieka terus berkecamuk. Hubungannya dengan Tanier tidaklah sederhana. Sebagai CEO yang tegas dan galak, ia tahu banyak mata tertuju padanya, menunggu kejatuhannya. Di satu sisi, Tanier adalah pelariannya dari semua tekanan, tapi di sisi lain, ia tahu bahwa tidak mudah untuk mempertahankan hubungan ini di tengah intrik dan konflik yang terus membayangi. Mantan suaminya, Sugi, yang kembali hadir dalam hidupnya, dan Sundari, mantan pacar Tanier, membuat segalanya semakin rumit.

Rasa Ragu yang Tumbuh

Lieka duduk perlahan di tepi ranjang, membiarkan jemarinya menyisir rambut panjangnya yang kusut. Ia merenung, bertanya-tanya apakah hubungan ini akan bertahan di tengah banyaknya masalah yang terus muncul. Mampukah ia menyeimbangkan karier yang menuntut dengan perasaannya terhadap Tanier? Apa yang harus ia lakukan dengan Sugi yang berusaha masuk kembali ke kehidupannya?

Saat Lieka tenggelam dalam pikirannya, Tanier bangun dan langsung menyadari kegelisahan yang terpancar di wajah wanita yang ia cintai itu. Tanier duduk di sampingnya, menyentuh lembut pundaknya.

"Lieka, kamu baik-baik saja?" tanya Tanier dengan nada penuh perhatian, meski wajahnya masih menunjukkan kantuk.

Lieka menoleh, mencoba tersenyum meski hatinya masih diliputi keraguan. "Aku hanya berpikir tentang semua yang terjadi. Rasanya semakin rumit."

Tanier mendekat dan memeluknya dari belakang, membisikkan sesuatu yang membuat hati Lieka sedikit tenang. "Kita akan melewati semua ini bersama. Aku tahu ini tidak mudah, tapi aku akan selalu ada untukmu."

Pertarungan dalam Hati

Lieka menunduk, merasa dilema dalam hatinya. Kehadiran Tanier adalah sumber kebahagiaan yang ia butuhkan, tapi peranannya sebagai CEO memaksanya untuk memikirkan segala kemungkinan. Bisnis, mantan suami, dan pesaing di dunia kerja terus menggerogoti pikirannya, menciptakan tekanan yang seolah tak pernah berakhir.

"Tanier, aku takut. Takut hubungan ini justru menghancurkan kita berdua," kata Lieka akhirnya, membuka hatinya.

Tanier menarik napas panjang, menyadari betapa beratnya perasaan yang sedang dihadapi Lieka. "Kamu tidak sendirian, Lieka. Kita tidak akan membiarkan siapapun, termasuk Sugi, menghancurkan ini. Apapun yang terjadi, kita akan bertarung bersama."

Ucapan Tanier itu bagaikan angin segar bagi Lieka. Meski masalah masih belum selesai, setidaknya untuk saat ini, ia tahu bahwa ia tidak sendirian.

---

1
Leviathan
4 like mendarat, semangat, jgn lupa mampir juga saling bantu di chatt story ane
Tanier Alfaruq: ok siap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!