Menceritakan konflik antar aku dan kakak sepupuku Dia selalu menginginkan segala sesuatu yang ku punya maupun yang aku kerjakan.
Dari kecil dia tidak mau kalah denganku, karena dia dimanjakan orang tuanya.
Aku dan keluargaku mengalah bukan karena takut , tapi menghargai kekeluargaan yang sangat dekat.
kak sandra bahkan mengakui pacarku sebagai pacarnya, padahal sebelumnya dia juga sudah mengambil pekerjaanku sebagai pengajar paud di kelurahanku.
Tapi dia itu teryata ....
Kenapa kak sandra selalu iri padaku? Padahal aku merasa bisa saja.
bahkan hanya pelayan toko..
Ini adalah tulisan pertama ottor ya temans... dukung ottor terus jangan lupa like dan comentnya ottor tunggu. Terimakasih untuk semua temans ottor sudah mampir di tulisan ottor ini 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R Devi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 20
Astaghfirrullah.....
Fitnah lagi yang dilakukan kak sandra. Apa yang difikirkan kak sandra tentangku. Aku kan hanya diam saja tadi itu. Aku terdiam mendengarkan ucapan ayah kak sandra. ber istighfar terus dalam hati.
Ayah dan ibu memandangku. aku tidak tahu dengan arti pandangan mereka padaku, entah percaya debganku atau ucapan ayah kak sandra. Entahlah..
" Dini...Kalau kamu masih menganggu sandra aku tidak akan tinggal diam. kamu akan menyesal jika masih keras kepala melanggar ucapanku. camkan itu" .tunjuk nya padaku.
" Yah... apa yang diceritakan kak sandra kepada ayah itu sudah pasti kebenarannya??. apa ayah tidak ingin bertanya dulu padaku atau bang rizal? ". tanyaku memberanikan diri pada ayah kak sandra saat dia akan keluar rumah.
Dia membalikan badannya menghadapku, dan melangkah kearahku, aku menjadi takut . ibu memegang tanganku dan ayah menahan langkah ayah kak sandra dengan membentangkan tangannya.
" Aku percaya dengan ucapan anak ku sendiri, sandra tidak pernah bohong padaku, tidak seperti kamu, membohongi orang tua, kamu pergi naik motor dengan laki- laki,dasar ganjen kamu, baru tamat smk sudah berani pacaran, apa kamu sama seperti ibumu . lulus sekolah langsung nikah..".
" Cukup...." .teriak ibu. " kamu jangan pernah menghina aku dan keluargaku. kami memang tidak sekaya kamu, tapi kami mengajarkan kejujuran dan tanggung jawab pada anak- anak kami. kami tidak pernah menganggu kalian seperti kalian yang selalu menganggu keluarga kami.. kalau kamu percaya dengan anakmu suruh dia berkata jujur, agar tidak terjadi kesalah pahaman. Anakmu akan terus ber ulah jika kamu terus membela yang tidak benar. katanya berpendidikan tinggi tapi perangai tidak menunjukkan seperti orang yang tidak berpendidikan . tegas ibu.
" Aku yang bertanggung jawab atas anakku, anakku tidak pernah berulah menganggu kalian kalian saja yang iri dengan pencapaian anakku. Sandra bersekolah tinggi, pergaulan tinggi, dan banyak relasi dan teman. tidak seperti anakmu, hanya bergaul dengan pedagang dan kuli pasar. jangan samakan derajat anakku dengan anakmu ".
"cukup.... cukup... Samsul kamu silakan keluar dari rumahku, aku tidak mau kamu merendahkan keluargaku lagi. Mulai saat ini kita tidak usah lagi saling bertemu jika hanya untuk menghina. Kamu urus keluargamu dan aku akan mengurus keluargaku... keluar ". usir ayah..
" Kamu akan menyesal telah mencari masalah dan berhadapan denganku .. Awas kalian .." Ucap ayah kak sandra mengancam kami dan langsung pergi.
Kami menarik nafas ...
Ternyata kak sandra dan ayahnya sama tabiatnya, suka mengancam. Aku harus hati-hati mulai saat ini.
" Maaf kan Dini ayah.. gara- gara dini kita jadi begini, terjadi konflik keluarga ". ucapku
" Tidak apa-apa din, dari dulu memang seperti itu, tidak pernah mau menghargai , ayah lebih mengenal sifat mereka dari dulu. bukan hanya keluarga kita yang dimusuhi, tapi juga yang lain . kamu jangan berkecil hati ". jawab ayah.
" Kamu sekarang harus hati- hati, kalau ada sandra dimana pun tidak sengaja bertemu usahakan untuk menghindar jangan sampai beradu argumen dengannya, semakin banyak bicara semakin disalahkan ". petuah ayah. " Putri dan ilham juga, kalian harus menjaga sikap dan tuturkata yang baik terhadap sesama, jangan pernah buat masalah dengan sesama, kita harus jaga jarak dulu dengan keluarga kak sam agar tidak terjadi konflik yang berkelanjutan. kalau kakek dan nenek kalian mendengar pasti meteka akan sedih, paham...".
" Paham yah...".
Malam yang membuat aku tahu kalau keluargaku dan keluarga kak sandra memang kurang harmonis, ternyata memang sedari dulu ayah dan ayah kak sandra tidak sepaham.
Tapi aku salut dengan ayah, Ayah tidak pernah menceritakannya pada kami tentang itu.
Sekarang malah beliau mengajak kami untuk tidak memusuhi keluarga kak sandra, cukup jaga jarak agar tidak saling berdebat.
" Baik yah...". jawabku
..
Seminggu sudah semenjak kajadian hari itu dimana aku dan keluargaku di datangi dan di ancam oleh ayah kak sandra.
Hari- hari yang kujalani berjalan seperti biasa, tanpa gangguan dari kak sandra dan ayahnya. mudah- mudahan mereka sadar dengan kekeliruan yang mereka buat padaku.
kurasa kak sandra sudah tidak ingin mengangguku dan bang rizal lagi. Mungkin dia juga sudah ada yang di incar. sebab kak sandra banyak mengenal laki- laki di pergaulannya sebagai guru paud.
Selama seminggu inipun aku tidak pernah bertemu dengan mereka, baik secara langsung atau melihat sekilas saat bertemu di jalan.
Akupun bekerja di toko dengan tenang seperti hari-hari kemaren, dan jualan onlineku pun sudah mulai berjalan, walau tidak sebanyak sebelum lebaran. tapi ada yang memesan setiap hari, ditambah lagi sekarang putri juga menambah dengan menjual kosmetik. banyak temannya yang memesan langsung.
Bang rizal pun tetap menjemput ku setiap pagi untuk berangkat bekerja bersama. Kami semakin Akrab karena sering bercerita ringan saat di motor.
Dia menceritakan masa-masa dia saat masih tinggal di kampung ini, tepatnya di kampung sebelah, kampung ibuku, tempat orang tua ibuku tinggal. karena dulu rumah mereka tinggal disana.
Dia memang bukan dilahirkan di kota ini karena ayahnya sering pindah-pindah bekerja, meskipun ayahnya asli kota ini. dan ibunya dari kota sebelah.
Tapi masa sd dan smpnya di tamatkan di kota ini, dan pernah tinggal di kampung ini lebih kurang delapan tahun.
Dia Menceritakan kalau dia punya banyak teman masa sekolah dulu di kampung sebelah, mereka sekarang masih sering ber komonikasi dan juga bertemu saat libur kerja, karena mereka juga bekerja dan ada juga yang jadi pedagang.
Bahkan ada beberapa temannya yang dia sebutkan aku mengenalnya, dia berkata bila sama- sama libur kerja dan berkumpul dengan temannya akan mengajakku.
Sore itu saat akan pulang bekeja bang rizal memberitahuku.
" Din... akhir pekan ini orang tuaku mau kesini, mereka ingin silaturrahmi sama orang tua kamu. nanti aku kasih kabar waktunya, kamu kasih tau dulu sama orang tuamu ya ". ucap bang rizal sambil memerikan helm padaku di parkiran bank tempatnya bekerja.
"B..baik bang". ucapku gugup
"Jangan panik gitu lah din ..! , kan baru silaturahmi, ingin berkunjung biasa kok, bincang- bincang keluarga dan Pendekatan keluarga. Orang tuaku ingin bertemu dengan orang tuamu dan kamu, ingin kenal lebih dekat dulu sebelum datang dengan keluarga besarku. Aku sudah menyampaikan niat baikku ingin berhubungan lebih serius dengan kamu". ucap bang rizal. " Dan kedatangannya akhir pekan ini untuk berkunjung saja , dan cuma orang tua inti saja dulu yang bertemu". jelasnya lagi.
" Baik bang , akan kusampaikan pada ayah san ibu". jawabku
" Nanti aku kabari hari dan waktunya, ayah sama ibu kamu saja yang menunggu ya biar mereka bicara lebih terbuka ". ucapnya lagi.
Aku hanya menganggukkan kepala. entah terlihat oleh bang rizal aku tidak tahu karena aku di bonceng.
Sepanjang perjalanan kami berbincang ringan biasa.
Sampai dirumah aku dikejutkan dengan adanya mak sam yang sedang berbicara dengan ayah di ruang tamu.
" Assalamualaikum..." . ucapku saat masuk kedalam rumah.
" Waalaikummussaalam..." . jawab ayah.
Ayah saja yang menjawab, mak sam hanya melihat sinis padaku. kusalamin tangan ayah dan juga mak sam.
" Masih di antar sama rizal kamu !!". kata mak sam saat aku menyalaminya.
"Iya mak.. ". jawabku sambil melihat ke arah ayah.
" Mengapa masih minta antar sama rizal? kan sudah dikatakan ayah sandra, kamu harus menjauhi rizal. kegatelan kamu !!." ucap mak sam.
Aku dan ayah saling pandang.
"Kak... selama rizal tidak keberatan untuk mengantar jemput Dini mengapa kita yang melarang. Rizal itu sudah minta izin padaku, aku mengizinkan karena rizal itu langsung berbicara padaku, dia yang ingin melakukannya, karena dia dekat dan serius dengan dini. jadi apa ada masalah dengan mu?!" jawab ayah.
" Rizal itu akan jadi menantuku, jadi dini tidak boleh lagi minta tolong sama rizal. Akan menganggu kedekatan antara sandra dan rizal kedepannya". ucap mak sam sinis melihatku.
" Kata bang rizal dia tidak ada hubungan apa- apa sama kak sandra mak, malah bang rizal pernah usir kak sandra saat datang ketempat kerjanya karena menganggu dia sedang bekerja ". belaku .
" Tau apa kamu, sandra sendiri yang bercerita kalau dia itu pacarnya rizal. bahkan sering bertemu untuk makan siang . kamu jangan fitnah sandra ya din !!."
" Aku tidak bohong mak... Mungkin kak....". Ayah menganggkat tangan nya agar aku berhenti berbicara, akupun diam .
"kamu mau bilang sandra yang bohong !!!.... Aku akan buktikan kalau sandra tidak bohong dengan segera menikahkan mereka, kamu tidak akan bisa melarangnya !!. silahkan menangis darah kamu !!." tegas mak sam sambil berdiri dan keluar dari rumah.
Aku dan ayah menarik nafas panjang saat mak sam pergi.
kami saling pandang saja, tidak lama datang ibu dari dapur sambil membawa minuman dan goreng pisang untuk cemilan.
"Kok kak sam sudah pulang, sudah selesai ceritanya?" tanya ibu .
" Ibu terlalu lama membuat minuman, keburu pergi tamunya " . gurauku pada ibu sambil nyengir.
"Lah.. kan baru datang .. kak sam datang ibu langsung kebelakang buat minum , goreng pisang ini memang sudah matang dari tadi sebelum mak sam datang". jawab ibu.
" Ya tidak apa-apa bu, mungkin rezeki ku ini jadi minumannya untuk ku saja ". ucapku sambil mengambil teh manis yang di bawa ibu barusan dan meminumnya.
"Ada apa kak sam kemari bang?." tanya ibu sambil meberikan kopi pada ayah.
" Mau mengasih tau kalau mereka akan pergi menemui orang tua rizal, dan tanya dimana rumah orang tua rizal itu di kota provinsi". jawab ayah sambil menyeruput kopi panasnya...
hahhh.....
.
.
.
Jangan lupa dukung otor ya temans...
like & komennya otor tunggu
🙏🙏 temima kasih sudah mampir
5f thor..🙏
moga2 tidak salah😁
kalau mmg seting cerita di ranah
minang,ada di salah satu bab yg
agak janggal mengenai panggilan kpdn
variasi