NovelToon NovelToon
MY SUGAR DADDY

MY SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Sugar daddy
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Garis hidup Jossy Jeanette berubah seratus delapan puluh derajat ketika dia bertemu dengan Joshua, CEO tampan yang mendadak menjadi kekasihnya, akan tetapi hubungan mereka berdua harus disembunyikan dari siapapun sesuai permintaan sang CEO itu...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Trauma

Masih di lihatnya Zieya yang tertunduk membisu dengan pandangan kosong.

Jossy Jeanette menunduk sedih saat dia melihat Zieya.

"Hufhhh... !" desahnya. "Aku seharusnya lebih memahami mu dan tidak membiarkan mu pergi tanpa aku tahu kemana kau pergi", sambungnya.

Jossy menyentuh lengan Zieya lalu memandanginya.

"Apakah kita harus seperti orang lain meski kita bersaudara ?" lanjut Jossy.

Jossy menghela nafas panjangnya.

"Mungkin selama ini kita jarang berkomunikasi sehingga kita saling berjauhan tanpa tahu keadaan kita masing-masing", kata Jossy.

Jossy mengusap-usap lengan Zieya dengan lembutnya.

"Maafkan aku karena tidak pedulikan mu", kata Jossy.

Zieya masih diam mematung namun tatapannya mulai teralihkan pada setiap kata-kata Jossy.

Perlahan-lahan Zieya mengalihkan pandangannya ke arah Jossy Jeanette.

"Kenapa ?" tanya Jossy.

Namun Zieya masih terdiam membisu saat Jossy bertanya pada dirinya.

"Apakah kamu mau bercerita padaku tentang kisahmu itu, tante Zieya ?" ucap Jossy.

Zieya membuka suaranya dengan tergagap tapi sepertinya, dia sedang menyimpan rahasia.

"Aku...", kata Zieya.

"Yah...", sahut Jossy.

"Aku...", ucap Zieya ragu-ragu.

"Yah, tante...", sahut Jossy.

"Aku...", kata Zieya bimbang.

"Ya, katakan saja padaku semua nya, tante !" ucap Jossy menjawab.

Zieya kembali menundukkan pandangannya, terdiam lagi.

"Tante Zieya...", panggilnya.

"A-aku tidak bisa...", kata Zieya.

"Apanya yang tidak bisa, tante ?" tanya Jossy agak mendesak.

"Aku tidak bisa, Jossy !" sahut Zieya dengan nada tingginya.

Jossy tersentak kaget seraya memandangi Zieya dengan hati-hati.

"Baiklah, aku tidak lagi memaksamu, tante Zieya'', kata Jossy lalu meraih tangan Zieya kemudian menggenggam nya erat-erat.

Jossy tersenyum tipis kepada Zieya.

"Tenanglah...", ucap Jossy.

Zieya menatap sendu ke arah Jossy tapi sorot matanya mengatakan bahwa dia sedang menyimpan sesuatu rahasia terpendam dalam hatinya.

"Kurasa sebaiknya tante beristirahat saja, aku yakin bahwa tante sangat kelelahan sekarang ini", kata Jossy.

Jossy tersenyum kembali.

"Kita akan bicarakan semua ini setelah tante merasa baikan atau di waktu tante sudah siap bercerita masalah tante", sambungnya.

Jossy mencoba bersabar pada Zieya meski dia tahu waktu untuknya sangat sempit karena dia harus mengembalikan uang pada Josua Maxim setelah melunasi hutang pada Alfa.

"Tante tidurlah di kamar, beristirahatlah sejenak sampai kondisi tante benar-benar segar sediakala", kata Jossy.

Zieya hanya mengangguk pelan tanpa bersuara.

"Aku harus segera bersiap-siap berangkat kerja, jika aku terlambat maka manajer toko akan marah padaku", lanjutnya dengan senyuman manis.

"Ya...", sahut Zieya yang akhirnya berbicara.

"Aku mau ke kamarku dulu, tante segeralah istirahat sekarang", kata Jossy.

Jossy bangkit berdiri seraya merapikan meja dari mangkok-mangkok makan.

"Selama aku tidak dirumah, kusarankan agar tante tidak keluar kemana-mana sampai aku pulang", kata Jossy berpesan.

"Ya...", sahut Zieya singkat.

"Baiklah, aku pergi ke dapur dulu", kata Jossy.

Jossy melangkahkan kakinya ke arah dapur namun Zieya mencegahnya dengan bertanya.

"Kamu bekerja dimana sekarang ?" tanya Zieya.

Jossy menghentikan langkah kakinya seraya menoleh kembali ke arah Zieya duduk.

"Mmm..., di toko parfum, kenapa ?" sahut Jossy dengan tatapan serius.

"Oh, begitu, ya, tidak apa-apa, aku merasa kamu sangat beruntung, Jossy", kata Zieya murung.

"Aku tidak merasa bahwa aku beruntung karena aku tidak tahu apa yang akan aku hadapi disana nantinya'', sahut Jossy.

"Kenapa ?" tanya Zieya.

"Kita tidak tahu masa depan yang menunggu kita nantinya", sahut Jossy seraya menerawang jauh.

"Ya, aku mengerti'', kata Zieya.

"Yah, baiklah, lebih baik aku segera bersiap-siap berangkat kerja, seperti pesanku tadi, tante sebaiknya tetap tinggal di rumah sampai aku pulang", sahut Jossy.

"Ya...", kata Zieya masih murung.

"Tante bisa menelponku jika memerlukan sesuatu atau ingin memesan makanan kesukaan tante", ucap Jossy menuju ke dapur.

"Tidak, tidak usah, aku akan tidur sampai kamu pulang ke rumah", kata Zieya.

"Ya, baiklah, kalau tante ingin seperti itu", sahut Jossy.

"Aku akan menunggumu sampai kamu berangkat kerja dan aku akan segera ke kamarku", lanjut Zieya.

"Terserah, tante saja. Aku menurut saja, mau tante seperti apa", kata Jossy.

Jossy tersenyum saat dia membersihkan mangkok sisa mie tadi di dapur.

"Astaga ! Aku terlambat bersiap-siap !" pekik Jossy kaget ketika dia melihat ke arah jam pada dinding rumah.

Jossy bergegas ke arah kamarnya seraya berlari tergesa-gesa.

Tak lama kemudian, Jossy telah bersiap-siap, untuk berangkat kerja dengan balutan seragam kerjanya.

Jossy masih melihat Zieya duduk di ruangan depan, dia tahu kalau tantenya itu telah mengalami trauma berat karena paksaan dari para penagih hutang yang mengejarnya.

"Tante...", panggilnya.

Zieya menoleh ke arah Jossy namun sorot matanya mengandung traumatik yang dalam sehingga Jossy dapat merasakannya.

"Tante, apa tante baik-baik saja ?" tanya Jossy agak khawatir.

Zieya hanya mengangguk pelan tanpa berkata apa-apa.

"Aku akan berangkat kerja sekarang, tapi benar, kalau tante baik-baik saja sekarang ini, jika dirasa tante tidak enak badan, aku bisa minta ijin tidak masuk kerja", kata Jossy.

Jossy berjalan menghampiri Zieya lalu duduk bersimpuh di sampingnya.

"Aku tidak apa-apa, Jossy'', sahut Zieya.

"Benar ? Tante baik-baik saja ?" tanya Jossy.

"Benar, aku baik-baik saja, Jossy", sahut Zieya. "Lebih baik kamu berangkat kerja sekarang, jangan sampai terlambat kerja'', sambungnya.

"Benar, tidak apa-apa ?" kata Jossy mencoba meyakinkan Zieya.

"Ya, tenanglah", ucap Zieya.

Zieya berusaha tersenyum meski senyumnya agak terpaksa.

"Pergilah kerja, Jossy !" kata Zieya.

"Hmmm..., baiklah, aku akan berangkat kerja sekarang", sahut Jossy sambil menghela nafas panjang.

Jossy bangkit berdiri, dan hendak berangkat kerja.

"Aku pergi dulu, jaga diri tante baik-baik di rumah, tetaplah berada di rumah sampai aku pulang nanti", pesannya lagi.

Jossy meraih tas miliknya dari atas lantai rumah lalu menyampirkannya pada pundaknya.

"Aku berangkat kerja, tante !" pamitnya sembari berlari ke arah pintu rumah.

Jossy tergesa-gesa pergi seraya mengenakan sepatu kerjanya yang baru di belinya di butik ternama.

"Dagh, tante Zieya !" ucapnya lagi seraya mendorong pintu rumah saat dia melangkah keluar.

Zieya hanya terdiam tanpa bereaksi ketika memandang kepergian Jossy dari rumah kontrakan mereka.

Tiba-tiba Jossy kembali lagi ke rumah lalu menengok ke dalam.

"Jangan lupa kunci pintunya !" ucap Jossy. "Aku akan membawa kunci cadangan karena aku pulang malam", sambungnya.

Zieya tertegun diam saat Jossy kembali lagi.

"Jangan lupa pesanku, tante !" kata Jossy lalu menutup pintu rumah dan pergi.

Tinggal Zieya seorang diri di dalam rumah sembari duduk termenung, menatap ke arah pintu.

Zieya segera tersadar lalu cepat-cepat dia beranjak berdiri dan berjalan ke arah pintu, untul menguncinya.

Sejenak Zieya menghela nafas pelan sembari menunduk murung.

Kedua matanya berkaca-kaca sedih, tanpa dia sadari, Zieya mulai menangis murung.

Zieya beringsut duduk sembari bersandar pada pintu rumah dengan tatapan kosong, tanpa tahu harus berbuat apa sekarang, sedangkan masalahnya masih menumpuk tak terselesaikan.

Trauma dialami oleh Zieya atas kejadian yang dia alami karena kejaran penagih hutang yang memintanya segera melunasi hutang.

Zieya masih menatap bingung dengan wajah membeku, psikisnya terguncang akibat serangan dari orang-orang penagih hutang di kedai mie, yang di rasakannya sangat berlebihan dan penuh kekerasan fisik daripada kejaran mereka sebelumnya padahal dia tidak berbuat salah pada siapa pun juga.

1
Andina Spencer
keren thor 😍😍😍😍
Andina Spencer
wah, mau juga donk, dapat my sugar daddy kayak gini, selain muda dan tampan, juga tidak pelit, penyayang pula 😍😍😍😍
Andina Spencer
seru kali, yak, punya pasangan CEO seperti ini, seneng aja punya suggar daddy setajir dan tidak pelit kayak gini,
Andina Spencer
lucu ceritanya ini thor, suka banget 🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thaks you, terimakasih atas dukungannya serta komentarnya, ya
total 2 replies
sunshine wings
👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 1 replies
sunshine wings
Dari bab 1 hingga ke bab 20 ini aku ga tau pasti yang mana benarnya tentang uang 10 miliar itu. Apa benar ya tante Zeya yang meminjamnya ato gimana? Boleh author tolong bantu jelaskan ato belum sampe masanya ato akunya yang terlepas pandang.. Maaf yaa thor.. ♥️♥️♥️♥️♥️
Reny Rizky Aryati, SE.: oh, iya, akan saya tanyakan perihal ini pada Zieya, sebentar tante
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih atas kesediaannya berkunjung kemari 🎂
total 3 replies
Nick
Hello Thor, how is this story going?
Nar Sih
cerita nya kok kejar,,terus kak ngk seru
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you Nar sih atas komentar nya serta dukungan nya, ya, salam kenal dari penulis ✍️
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂🎂🎂
total 3 replies
Nar Sih
masih mengikuti kak
Nar Sih
mampir kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!