NovelToon NovelToon
Pelabuhan Hati Tuan Muda

Pelabuhan Hati Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:323.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ennita

Usia yang sudah memasuki 33 tahun, membuat tuan muda Anderson merasa frustasi karena tekanan orang tuanya untuk segera menikah. Ditambah dengan semua adiknya sudah berumah tangga, hal itu membuatnya semakin tertekan.

Namun, pertemuan tidak sengaja dengan seorang perempuan muda yang ceria dan menarik, membuat Tuan muda terpesona.

Apakah akhirnya dia akan segera menemukan pendamping hidup dan terhindar dari tekanan kedua orangtuanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Kenapa?" tanya Axel ketika melihat wajah Sofia terlihat begitu murung.

Saat ini keduanya sedang berada di perjalanan menuju ke sekolah dimana Sofia mengejar.

Ruby, tadi begitu heboh ingin berangkat bareng bersama Sofia, tapi karena bujuk rayu Axel akhirnya anak itu mengurungkan niatnya. Mana mau Axel jika perhatian Sofia jadi malah teralihkan ke Ruby di bandingkan dirinya, lagian dirinya juga tak akan leluasa untuk berbicara kalau ada tuh anak piyik.

"Gak apa-apa, cuma ngerasa kasihan aja sama Fiona." jawab Sofia. "Dia sampai nangis sesenggukan gitu." sambungnya yang teringat kembali dengan wajah anak itu yang sampai merah karena nangis gak mau pisah darinya.

Semua juga sampai heran kok Fiona sampai segitunya sama Sofia, padahal baru kali ini gadis kecil itu berinteraksi langsung bersamanya. Saat pertemuan pertama Fiona begitu sibuk dengen Axel sehingga sampai sama sekali tak meliriknya yang juga ada di sana.

"Sudah gak usah terlalu dipikirin, Fiona memang suka gitu ... sama aku pun juga kadang gitu kalau pas aku nginep di sana." sahut Axel menenangkan. "Bentar juga tuh anak yang lagi, ada bunda sama ayah yang selalu bisa di andalkan untuk nenangin tuh anak." sambungnya lagi.

Memang Fiona itu lebih dekat ke bunda Meyva dan ayah di bandingkan dengan kedua orangtuanya, bukannya sama orangtuanya gak dekat loh ya tapi ya gitu. Mungkin karena bunda Meyva dan ayah Dave yang sering berada di rumah bersama dirinya, maklum Flo dan suaminya kan bekerja dari pagi hingga sore.

"Nanti ke perusahaan ya." kata Axel yang membuat Sofia langsung menatap ke arah pria itu.

"Ngapain?" tanya Sofia.

"Memang harus ada alasan ya buat kamu mengunjungi calon suami sendiri yang lagi kerja?" bukannya menjawab, Axel malah balik bertanya pada Sofia.

"Ya enggak gitu, cuma aku ngerasa gak enak aja kalau sering-sering datang ke sana." jawab Sofia.

"Gak enak sama siapa?" tanya Axel.

"Sama karyawan kamu." jawab Sofia.

"Gak apa-apa, nanti dateng aja ... biar di jemput supir kayak biasanya." kata Axel yang masih kekeh dengan keinginannya. "Atau mau aku jemput di lobi?" tanya Axel.

"Eh gak usah - gak usah, yang ada nanti malah tambah jadi pusat perhatian lagi." kata Sofia.

Sejak di umumkan jika dirinya adalah calon istri Axel aja dia datang sudah jadi pusat perhatian, lalu apa kabar jika Axel sampai menunggunya di lobi. Oh enggak ... bahkan membayangkannya saja Sofia belum siap. Kalau pulang mereka memang selalu jalan bersama tapi dalam keadaan perusahaan yang sudah sepi karena Axel pulangnya belakangan.

Keduanya pun berpisah kala mobil sudah sampai di sekolah tempat Sofia mengajar. Ternyata mobil yang dia tumpangi datang bersamaan dengan mobil yang mengatakan Ruby ke sekolah. Jadinya kedua wanita beda generasi itu berjalan bersama masuk ke dalam sekolah.

❤️

Seperti kata Axel, Sofia datang ke perusahaan Anderson.

"Kayaknya harus selalu siap di minta buat datang ke sini." gumam Sofia menatap gedung yang menjulang tinggi di depannya.

Wanita itu langsung bergegas turun dan berjalan dengan begitu angunnya masuk ke dalam lobi.

Sepanjang kakinya melangkah menuju ke arah lift khusus petinggi perusahaan, Sofia tak lupa menampilkan senyum indahnya kala ada karyawan yang menyapa dirinya.

Ting

Baru keluar dari dalam lift, Sofia sudah berpapasan dengan seorang wanita cantik berpakaian formal yang Sofia tau dia adalah sekretaris Axel.

"Selamat siang." sapa Luna.

"Selamat siang." sahut Sofia. "Maaf nona ... " kata Sofia tertahan karena tak mengetahui nama wanita itu.

"Panggil saja Luna nona." sahut Luna.

"Ah iya nona Luna." kata Sofia.

"Cukup Luna saja nona, cukup panggil nama saja." kata Luna yang tak enak sendiri di panggil nona oleh calon istri atasannya.

"Baiklah, kalau begitu panggil saja Sofia ... jangan pakai nona, saya sedikit risih mendengarnya." kata Sofia terus terang.

"Mana bisa begitu, bagaimana kalau saya panggil ibu Sofia saja ... sama halnya saya memangil pak Axel." putus Luna yang di angguki oleh Sofia. Bisa kena semprot Axel kalau Luna dengan lancang memanggil calon istrinya dengan sebutan nama saja. "Mau bertemu dengan pak bos?" tanya Luna.

"Iya, sepertinya kita akan sering bertemu Luna." sahut Sofia.

Sofia pun berpamitan untuk masuk kedalam ruangan Axel sebelum pria itu jadi tantrum.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." kata Axel yang masih begitu fokus dengan pekerjaannya.

Cklek

"Masih sibuk?" tanya Sofia.

Mendengar suara sang pujaan hati membuat Axel pun langsung mengalihkan fokusnya.

"Kamu sudah datang, mau makan siang bersama?" tanya Axel yang berjalan menghampiri Sofia.

Axel menuntun Sofia untuk duduk di sofa yang ada di sana, sofa yang biasa dia gunakan untuk menerima tamu.

"Aku sudah makan singa Ax, lihat sekarang sudah pukul berapa." jawab Sofia sambil menunjukan jam tangan yang dia kenakan agar Axel bisa melihat sekarang pukul berapa. "Dan kamu belum makan siang." kata Sofia yang di jawab dengan gelengan kepala oleh Axel. "Kenapa?" tanya Sofia.

"Lagi banyak kerjaan, sampai lupa waktu." sahut Axel yang membuat Sofia menghembuskan nafasnya.

"Pesen makan gih atau aku pulang." ancam wanita itu yang membuat Axel menurutinya. Axel menekan panggilan ke sekretarisnya, dia minta di belikan nasi Padang lengkap dengan rendang dan telur dadarnya yang khas. Entah kenapa siang ini dirinya begitu ingin memakan makanan itu.

Sambil menunggu makanan datang, Axel kembali mengerjakan pekerjaannya sementara Sofia memilih untuk duduk santai di tempatnya tadi.

Tak berapa lama pintu ruangan Axel kembali di ketuk menampilkan seorang office boy dengan membawa nampan berisi satu piring yang ada nasi bungkus di atasnya lengkap dengan dua gelas dan dua air mineral serta satu toples camilan untuk Sofia.

"Terimakasih ya Man." ucap Axel pada pria yang bernama Aman, ob khusus lantai tersebut.

Sebenarnya bukan cuma Aman tapi ada satu lagi namanya Arif.

"Sama-sama pak bos." sahut Aman.

❤️

"Fi, bisa minta tolong suapi gak?" pinta Axel yang membuat alis Sofia refleks terangkat sebelah, kaget dan seolah belum percaya dengan apa yang di dengarnya.

"Suapi?" tanya Sofia memastikan yang di angguki oleh Axel.

"Aku harus segera menyelesaikan pekerjaan ini, kalau aku tinggal makan maka secara otomatis waktuku akan ada yang terbuang." jawab Axel yang membuat Sofia geleng-geleng kepala, namun tak ayal Sofia pun menuruti maunya Axel, kasihan juga anak orang kalau sampai pingsan karena kelaparan.

Sofia terlebih dahulu mencuci tangannya, karena Axel memintanya menyuapi langsung menggunakan tangan bukan pakai sendok. Sedangkan Axel sendiri menyiapkan kursi yang akan di gunakan untuk Sofia duduk di sampingnya.

Cklek

"Pak bos lap ... oran." Noel yang langsung asal masuk kedalam ruangan Axel langsung memelankan suaranya kala melihat pemandangan yang tak biasa di depan sana.

Bosnya sedang duduk di kursi kebesarannya sambil mengerjakan pekerjaan dengan seorang wanita yang menyuapi makan bosnya itu.

"Kebiasaan kalau masuk ruangan nyelonong aja." kata Axel dengan menatap Noel, begitu pula Sofia.

"Eh maaf pak bos soalnya aku gak tau kalau ada Bu bos." sahut Noel yang jadi salah tingkah sendiri.

"Fi, itu Noel ... Asisten kepercayaan aku, ayahnya dulu juga asistennya ayah, terus ibunya sahabatnya bunda dan kakeknya dulu juga asistennya opa." terang Axel dalam memperkenalkan Noel pada Sofia.

Sofia sedikit menganggukkan kepala dan tersenyum sebagai tanda sapanya pada Noel.

1
dikala senja
iya sof selagi calon suami mu baik nurutlah padanya
Yuliana Purnomo
wajib dicurigai pengasuh Fiona,,tapi apa motifnya???
Jasmine
Luar biasa
Indriani Kartini
kejam sekali rai Pi bgus biar PDA lpok yg mau berbuat jht
Kasih Bonda
next thor semangat
kaylla salsabella
walah si Tuti ada " saja ....mau macam sama keluarga Anderson
Virgo 08
harus siap insektisida. karna hama mulai bermunculan
Lilis mulyati
smoga Fiona baik2 aja dah mulai ada konflik smoga aja GK berat konfliknya.
Bak Mis
nih pembokat gak ada takut nya ya emang punya nyawa berapa ya
Bak Mis
jangan terlalu kejam kamu itu punya anak perempuan lho
secret
udh dikasih kerjaan enak malah mau main2
yumna
cobaan apa lgi ini....siapa pengasuh tuh sbnrnya d sruh orang kah
yumna
waaaah ada apa sama pengasuh nih
yumna
wah ani berani"nya ancam zeya....dy g tau usik keluarga anderson siap"aja tdur d jlnn
Rina
Hadeeuuh ada yang mau coba” main” lagi sama keluarga Anderson nih sepertinya , siap” aja deh siapapun kalian , kalian salah pilh lawan saat ini 😡😡😡
Putri Laely
lanjut Thor
Rina
Aduh ternyat keluarga Anderson serem juga ya klo keluarganya ada yg mengusik 🫢🫢🫢
Lilis mulyati
trnyta Rai SMA liciknya dngan Axel bedanya Axel akan BKIN mreka jdi gelandangan serta mnjdi cacat itu jauh LBH menderita.ibarat kata hdup segan mati tak mau
ennita
up dari kemarin akhirnya ke riview juga, sampai mau doubel up gak jadi karena nungguin bab ini lolos riview 🤦
Lilis mulyati
dibalik dermawan mreka dan baik hati SMA orng yg GK mampu jngan slah mreka akan sprti dewa kematian jka mreka usik kau slh pilih lawan dngan sekali tepuk kau akan hncur dan mngkin akan menghilang dri dunia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!