Aluna yang tidak mau membuat ayah nya malu dan kecewa karena sang kakak menolak menikah dengan pria yang sudah di pilihkan nya, harus rela menjadikan dirinya jodoh pengganti. Sang kakak menolak perjodohan karena lelaki pilihan ayah nya ternyata hanya lelaki biasa yang hanya bekerja sebagai karyawan paprik.
Dengan berbesar hati aluna menerima dirinya untuk menggantikan kakak nya dalam perjodohan yang sudah di atur oleh ayah nya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan papa
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
.
.
.
⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️
Drett... Dreett ... Drett..
Ponsel Candra bergetar ada panggilan masuk dengan kontak yang di berinama Tirta. Aluna yang melihat ponsel Candra bergetar pun langsung mengambil ponsel Candra dan memberikan kepada Candra yang sedang ada di kamar mandi.
" Kak... kak " Panggil Aluna .
Ceklekk... Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Candra.
" Ada Lun ? Mau makai kamar mandi juga ?" Tanya Candra serius.
" Oh tidak kak , ini dari tadi ponsel kak candra berdering. Ada telepon dari Tirta " Seru Aluna memberitahu sambil menyogorkan ponesel di depan Candra.
Candra pun menerima ponsel yang di berikan oleh Aluna. Tepat saat ponsel sudah berpindah di tangan Candra , ponsel itu bergetar kembali.
[ Hallo pak Tirta, maaf saya belum ke paprik. Ini sekitar sepuluh menit lagi saya berangkat ] Seru Candra langsung memberi alasan.
[ Ohh... saya kira kamu lupa. Baiklah saya tunggu secepat nya di paprik. ] Jawab pak Tirta.
[ Saya tidak mungkin lupa pak ]
[ Hemmmm.... ] Jawab pak tirta hanya berdehem lalu mematikan sambungan telepon nya..
Aluna hanya tertawa setelah mendengar pembicaraan Candra dan pak Tirta tadi. Betapa bodoh nya pak Tirta, tidak bisa membedakan mena kawan dan mana lawan. Sudah jelas - jelas candra akan tetap berpihak kepada pak Hadi.
" Aluna malam ini kamu aku tinggal sendirian tidak apa-apa kan ? " Tanya candra.
" Iya kak tidak apa - apa. Kak Candra hati - hati ya" Seru Aluna.
" Baik.. aku berangkat dulu. Kunci pintu nya dari dalam, saya pergi ya . Assalamualaikum...." Ucap candra sambil mengusap pucuk kepala Aluna.
" Waalaikumsalam " Jawan Aluna singkat.
Candra berangkat ke paprik dengan mengendarai motor nya. Sebelum nya Candra sudah menyelipkan kamera kecil di kantong kemeja nya. Kamera yang menyerupai kancing baju,kamera itu akan merekam semua aktifitas dari dekat.
" Maaf pak saya baru sampai. " Ucap Candra saat sudah berada di depan pintu gudang.
" Kamu bisa menyetir mobil kan ?" Tanya pak Tirta.
" Bisa pak. Memang nya sopir nya kemana pak ? Apa dia tidak ikut kerja lembur ?" Tanya Candra pura - pura polos padahal dia sudah tahu jika pekerjaan yang di kerjakan malam ini bukanlah kerja lembur tetapi pekerjaan yang memang merugikan paprik.
" Sopir nya tidak bisa ikut lembur karena sakit " Jawab pak Tirta berbohong.
Biasa nya yang menjadi sopir adalah anak nya sendiri Adit. Malam ini Adit memang sengaja tidak mau ikut karena sedang keluar dengan Mala. Padahal tadi juga sempat bertemu dengan candra dan Aluna. Candra hanya pura - pura polos yang tidak tahu apa - apa.
" Kamu cepat bantu mereka, agar semua nya cepat selesai dan bisa segera di berangkatkan. " Seru pak tirta memerintah Candra.
" Mau mengangkut berapa Dus pak? " Tanya Candra penasaran.
" 500 dus " Jawab pak Tirta singkat.
Hahhh... ? 500 dus ?
Candra langsung kaget saat pak Tirta menyebutkan jumlah banyal nya barang yang akan di kirim. Apalagi dus - dus yang berisi minuman teh itu harus di pindahkan secara manual. Dan hanya 3 pekerja saja yang akan mengangkat nya.
" Yang benar dulu pak 500 dus ? Itu banyak sekali pak ?" Seru Candra dengan wajah kaget nya.
* Sialan , enak sekali dia sekali angkut 500 dus kalau seminggu bisa dua atau 3 kali dia bermain curang seperti ini, bisa - bisa paprik ku akan gulung tikar * Gumam candra dalam hatinya.
" Iya benar 500 dus. Memang nya kenapa ? Apa ada yang salah ?" Tanya pak Tirta.
" Tidak sih pak. Tapi kan memakan waktu yang lebih lama pak. " Jawab Candra beralasan, padahal dia tidak mau mengangkat nya.
Pak tirta terlihat memikirkan perkataan Aluna. Pak tirta pun langsung mengambil mesin pengankut agar semua nya selesai lebih cepat dan siap di kirim dan dia juga akan segera mendapat kan uang nya.
*******
Keesokan hari nya sengaja pak Andi berangkat ke bekerja sekitar jam 6 pagi. Selain masih marah dengan Istrinya, pak Andi ingin mampir kerumah Aluna terlebih dahulu karena sudah lama Aluna tidak menemui nya.
Tok Tok Tok..
Pagi - pagi pak Andi sudah sampi di depan kontrakab Candra dan Aluna.
Mendengar suara pintu di ketuk Candra yang memang sedang duduk sambil menikmati teh nya langsung bangkit dan membukakan pintu.
" Papa " Seru Candra kaget.
" Iya ini papa. Maaf ya papa datang sepagi ini. " Seru pak Andi tidak enak hati.
" Tidak apa - apa pa. Oh iya pa ayok masuk dulu. Aluna pasti senang melihat papa datang kesini. "Ucap candra lalu menyalami papa mertua nya dan mencium tangan nya.
Pak Andi masuk dan duduk di kursi sederhana yang ada di kontrakan Candra.
" Aluna mana Can ?" Tanya pak Andi.
" Biasa jam segini Aluna ada di dapur pa, sedang masak. " Seru Candra sambil tersenyum.
Namun tiba - tiba suara Aluna terdengar memanggil nama candra dan mengajak nya untuk sarapan.
" Kak candra... ini sarapan nya sudah matang ayo kita sarapan sama - sama keburu makanan nya dingin " Teriak Aluna dari arah dapur.
Pak Andi dan Candra yang mendengar teriakan cempreng Aluna pun hanya saling tertawa. Pak Andi bahagia bisa mendengar suara anak nya. Mereka berdua langsung menghampiri Aluna di dapur.
" Kalau mengajak sarapan suami itu jangan teriak - teriak, datengin dan bicara pelan dan sopan " Seru pak Andi begitu saja dan ternyata berhasil membuat Aluna terkejut.
" Papa !" Seru Aluna langsung memeluk pak Andi dengan erat.
" Ternyata anak papa tidak berubah juga. Malu sama suami tuh " Ucap pak Andi sambil menunjuk ke arah Candra.
Aluna menggeleng sambil mengerucutkan bibir nya. Dia tidak malu lagi dengan candra, buat apa malu lagi pula candra juga suami nya.
" Aluna kangen papa " Seru Aluna sambil melepaskan pelukan nya.
" Kalau kangen kenapa tidak menemui papa ? Bahkan kamu sudah lama tidak datang menemui papa, apa kamu marah sama papa ? Apa kamu sudah melupakan papa ?" Tanya pak andi beruntun.
" Maaf Aluna sibuk pa " Jawab aluna berbohong. Padahal dia tidak mau datang ke rumah papa nya karena mama meri yang melarang nya.
Krruuuukk.... kruukkkkk
Suara perut pak Andi sudag berteriak meminta untuk segera di isi. Mendengar suara perut sang papa Aluna pun langsung tertawa.
" Haaaa ... haaa... Papa lapar ya ? Pasti papa belum sarapan ?" Tanya Aluna sambil tertawa.
" Iya papa memang belum sarapan dan sengaja tidak sarapan karena ingin meminta sarapan di rumah anak dan menantu papa " Jawab pak andi sambil mengusap kepala Aluna dengan lembut.
Candra melihat interaksi antara pak Andi dan Aluna sangatlah berbeda ketika sedang di rumah papa nya dan seperti sekarang ini. Sekarang Aluna terlihat seperti anak yang manja kepada papa nya, namun pada dasar nya dia tidak manja.
" Aluna ambilkan piring untuk papa , pasti papa sudah lapar " Seru candra.
" Oh iya aku lupa, hemm... papa pakai piring Aluna dulu ya. Ini Aluna ambilkan dulu makanan nya , papa mau makan pakai apa ? Ini ada ayam goreng, ada tumis kacang panjang sama teri. Ehh tapi memang cuma masak dua macam ini aja, jadi papa ya makan yang ada saja " Seru Aluna sambil terkekeh.
Aluna meletak kan piring yang sudah terisi lengkap dengan nasi dan lauk pauk nya di hadapan suami nya dan sang papa. Baru dia mengambil piring satu lagi dan mengisinya dengan nasi dan lauk pauk untuk dirinya sendiri.
* Ini kedua kalinya aku melihat Aluna makan daging ayam ? Apa sebenarnya selama ini dia berpura -pura tidak suka dengan daging dan sebagainya?* Gumam pak Andi sambil memandang Aluna yang sedang menikmati sarapan nya.
********
Jangan lupa terus berikan dukungan untuk AUTHOR ya kak 🙏❤️
Terimakasih 🙏❤️❤️