Bela tidak menyangka masa mudanya kini hancur karena ketahuan Hamidun sama guru dan kedua orang tua, membuat Bela harus terima kenyataan jika Bela harus diasingkan dikampung halaman kakek nya supaya keluarga tidak malu dengan kenyataan pahit yang dialami Bela, mampu kah Bela membesarkan anaknya seorang diri atau justru pacarnya datang untuk ajak nikah dan membuat Bela tidak merasakan hidup diasingkan dari lingkungannya lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Mobil yang dikendarai Yuyun tiba-tiba dihadang sama orang yang sangat Yuyun benci beberapa hari ini, orang-orang yang selalu membuat anak satu-satunya menderita dan menjalani kehidupan pahit yang tidak pernah Yuyun inginkan.
"Mau apa sih mereka!" protes Yuyun kesal, Yuyun turun dari mobil dan menghampiri orang-orang tidak jelas.
"Mau apa kalian ada didepan mobil saya?" tanya Yuyun kesal saat Yuyun sudah didepan orang yang baru dikenal tapi bikin emosi.
"Jangan kerumahnya Bastian dan Bela, biarkan mereka hidup mandiri jangan bikin mereka berantem karena ucapan anda dan keinginan anda yang tidak akan pernah jadi kenyataan!" tegas pengawal Bastian yang sudah tahu maksud kedatangan Yuyun.
"Ini bukan urusan kalian pergi sana, saya punya hak atas kehidupan anak saya dan saya akan terus berjuang supaya masa depan anak saya tidak suram karena menikah sama perempuan sial seperti Bela mengerti!" tegas Yuyun tidak mau peduli walaupun Bastian salah, tapi Yuyun tidak akan rela membiarkan Bastian hidup susah selamanya.
Yuyun akan terus cari cara supaya masa depan Bastian tidak hancur dan menjadi orang sudah terus menerus, Yuyun tidak peduli resikonya jika Yuyun paksa Bastian pergi yang penting anaknya bisa kembali status sosialnya.
Ke empat bodyguard nya Boby ketawa dengar ucapan Yuyun, mereka tahu segala usaha yang dilakukan Yuyun akan sia-sia karena Boby punya bukti kuat kesalahan Bastian apa lagi jika Bastian berhasil kabur otomatis bukti itu akan menghancurkan nama keluarga besar dan masa depan Bastian jauh lebih hancur jika dibawa ke kantor pihak berwajib.
**
Bela terpaksa ngobrol pertama kalinya sama ibu-ibu disekitar rumahnya karena tidak sengaja melihat Bela buang sampah, berusaha santai ketemu sama Ibu-ibu yang ajak ngobrol dirinya.
"Semoga betah tinggal disini iya Neng, kalo ada apa-apa bilang saja sama kami insya Allah kami bantu." ucap Bu Sisil ramah, sudah tahu fakta tetangga barunya membuat Sisil tidak akan bully Bela sama sekali, apa lagi ketua RT minta semua warganya untuk tidak bully Bela yang masih remaja sudah menikah dan sedang mengandung.
"Insya Allah Bu." ucap Bela ramah.
"Katanya kamu bisa jahit, apa bisa benerin baju saya yang sobek?" tanya Sisil ingat ucapan Boby sebelum Bela tiba disebelah rumahnya.
"Tentu bisa Bu, saya tunggu ibu bawa baju yang bisa saya benerin." lanjut Bela bahagia karena pertama kalinya Tetangga nya mau dijahitkan bajunya.
Bela pamit masuk kedalam rumah sambil tunggu kedatangan Sisil bawa bajunya, Bela juga mau merapihkan rumahnya karena berantakan karena ulahnya Bastian bisa-bisa malu jika tetangganya melihat rumahnya tidak rapih.
Sisil langsung pulang ke rumahnya untuk ambil bajunya, Sisil tidak perlu jauh-jauh ke pasar untuk cari tukang jahit karena sebelah rumahnya bisa menjahit.
**
Yuyun kesal sekali diamankan sama pengawalnya Bastian, terpaksa Yuyun ketemu lagi sama besan yang tidak diharapkannya ada didepannya karena diminta sama penjaga anaknya.
"Saya juga pengennya Bela tidak hidup seperti ini Bu, orang tua mana yang rela hidup anaknya hancur karena kesalahan orang lain, tapi saya berusaha ikhlas dan terima kenyataan pahit dalam hidup anak saya sekarang dengan terima Bastian sebagai suaminya Bela yang wajib tanggung jawab atas kesalahannya." ucap Belva mengerti apa yang dirasakan Yuyun sekarang, karena Belva juga merasa kesal dan sedih melihat anaknya masih kecil harus menanggung beban berat dalam hidupnya.
"Mana bisa terima kenyataan pahit ini gila saja anda, saya tetap akan paksa bawa Bastian pergi karena anak saya tidak pantas hidup susah karena Bastian dilahirkan dari kehidupan mewah bukan seperti ini mengerti, kalo anda tidak mau terima Bastian iya sudah biarkan anak saya pergi dan anggap kita tidak saling kenal simpel kan." lanjut Yuyun santai.
"Buat anak perempuan tidak semudah itu lah Bu enak saja, mereka selamanya akan menjadi suami istri tidak akan pernah dipisahkan enak saja anda minta pergi sedangkan tidak memikirkan nasip anak saya karena ulah anak anda saya tidak rela Bela menderita sendirian mengerti!" tegas Belva tidak terima sama keinginannya Yuyun seenaknya mau bawa Bastian pergi dan tidak memikirkan perasaannya Bela sama sekali.
Yuyun kesal karena besannya tidak mau mengerti keinginannya, Yuyun mulai pusing memikirkan nasipnya Bastian karena sudah lama anaknya tidak sekolah, orang tuanya Bela tidak bisa dibujuk, dan selalu gagal bawa Bastian pergi dari kehidupan sulitnya.
Lajut thor..
Semangat terus
Lanjutkan Autor....
Semangat author....
Lajutkan,aku tunggu setiap hari
Lanjut thor....
Lanjutkan thor
Aku suka cerita novelnya