Demi melunasi hutang karena kalah judi, Kanya dijual oleh Haikal pada pria hidung belang hingga akhirnya membuat Kanaya kehilangan mahkota yang selama ini dia jaga. Tak hanya itu saja, kejadian kelam itu ternyata menghadirkan benih di dalam rahimnya.
Tanpa diduga oleh Kanaya, ternyata pria yang sudah merenggut mahkota dan membuatnya hamil adalah ayah dari Dean— pria yang sudah menjalin hubungan cukup lama dengannya bahkan keduanya sudah berniat untuk mengesahkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.
Bagaimanakah reaksi Dean saat mengetahui jika ayah kandungnya menghamili calon istrinya bahkan berniat untuk menikahi Kanaya sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya atas janin yang dikandung oleh Kanaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 - Mengkhawatirkan Kanaya
Oma Sarah tidak terlalu lama menghabiskan waktu di butik Helena. Setelah melakukan tujuannya untuk datang ke sana dan mendapatkan hasil sesuai ekspetasi, dia langsung saja beranjak pulang.
“Pak Supri, saya pusing sekali ini.” Kata Oma saat sudah berada di perjalanan pulang. Dia ingin curhat pada Pak Supri yang kini tengah mengemudi.
Pak Supri melihat Oma Sarah yang kini duduk di kursi belakang lewat kaca spion dalam mobil. “Pusing kenapa, Bu?” Tanyanya sedikit cemas. Sejak pergi dari restoran tadi, wajah Oma Sarah memang kelihatan sedikit kurang sehat.
Oma menghela napas dalam-dalam. “Karena kamu adalah salah satu orang yang bisa saya percaya, maka saya mau cerita sama kamu. Mungkin aja setelah saya cerita, kepala saya udah gak sakit lagi.”
Pak Supri menganggukkan kepala. Dia sudah siap mendengar cerita dari Oma Sarah.
“Kamu tahu kan tujuan saya pergi ke restoran tadi?” Tanya Oma. Pak Supri mengangguk mengiyakannya.
“Ibu mau ketemu sama calon mantu bukan?” Kali ini Oma yang mengangguk mengiyakannya.
“Apa kamu tahu seperti apa calon menantu saya itu?” Tanya Oma. Pak Supri lantas menggeleng. Sebab, dia memang tidka mengetahuinya. “Calon menantu saya itu masih sangat muda, Pak Supri. Usianya bahkan sama dengan Dean.”
Wajah Pak Supri nampak kaget. Membuat Oma menghela napas melihatnya.
“Kamu aja kaget denger cerita saya. Apa lagi saya yang melihat dan mendengar secara langsung tadi. Untung saja gak jantungan tahu!” Omel Oma panjang lebar.
Pak Supri tak langsung memberikan tanggapan begitu saja. Beberapa saat berselang, Pak Supri baru mengeluarkan pendapat. “Mau bagaimana lagi, Bu. Wanita itu yang dicintai oleh Tuan Darius dan bisa membuat Tuan Darius bahagia. Menurut saya, selagi Tuan Darius bahagia bersama wanita itu, ada baiknya Ibu restui saja.”
Oma Sarah mengangguk. Ternyata Pak Supri sepemikiran dengan dirinya. “Saya udah merestui mereka. Cuma, saya gak tahu gimana tanggapan Dean nanti kalau dia tahu ibu sambungnya masih muda bahkan seharusnya bukan menjadi ibu sambungnya. Melainkan temannya.”
“Tuan muda pasti bisa mengerti, Bu. Lagi pula udah lama sekali Tuan Darius menduda sejak kepergian Nyonya Diana. Jadi menurut saya, Tuan muda pasti akan bisa menerimanya selagi ibu sambungnya bisa membuat Tuan Darius bahagia.”
Oma Sarah mengangguk. Dia berharap memang seperti itu yang akan terjadi jika Dean mengetahui Darius menikah dengan wanita yang sangat muda
**
Pagi itu, Kanaya terbangun tidak seperti biasanya. Kepalanya terasa sakit, pun dengan perutnya yang terasa mual. Merasa gejolak di dalam perutnya semakin tak tertahankan, Kanaya berlari ke arah kamar mandi dan memuntahkan sesuatu dari dalam mulutnya.
Hoek
Tak terhitung sudah berapa kali Kanaya muntah-muntah. Membuat perutnya terasa lemas dan kepalanya ikut pusing.
“Tumben sekali aku muntah-muntah begini.” Lirih Kanaya. Padahal sejak awal kehamilan, ia jarang sekali mengalami morning sickness. Janin di dalam perutnya bisa dibilang tidak pernah rewel sama sekali.
Bukan hanya mengalami morning sickness di pagi hari, Kanaya juga merasa kurang berselera untuk makan. Sejak pagi, dia hanya terbaring lemah di atas ranjang. Bahkan Kanaya mengabaikan beberapa panggilan telefon dari Darius yang ingin mempertanyakan keadaannya.
“Kemana perginya Kanaya?” Darius sedikit cemas. Buru-buru dia melihat rekaman cctv di apartemen. Sesaat kemudian, dahi Darius mengkerut melihat tidak adanya tanda-tanda pergerakan Kanaya keluar dari dalam kamar sejak pagi.
Tanpa kata, Darius beranjak dari ruangan kerjanya. Yose yang melihat kepergiannya langsung menghampiri.
“Anda mau kemana, Tuan? Siang ini ada pertemuan dengan Tuan Keendrick yang harus anda hadiri!” Yose mengingatkan.
“Atur ulang pertemuan saya dengannya. Ada urusan penting yang harus saya kerjakan sekarang!”
Yose hanya bisa menghela napas melihat Darius yang terus berlalu dari hadapannya tanpa memikirkan pertemuannya dengan Tuan Keendrick nanti.
“Sepertinya Tuan Darius mau bertemu dengan Nona Kanaya.” Yose langsung bisa mengambil kesimpulan. Pasalnya, tidak ada hal lain yang membuat Darius mengabaikan pekerjaan selain Kanaya.
Tepat pukul dua belas siang, Darius sudah tiba di apartemen. Dengan wajah yang nampak cemas, dia memanggil Kanaya dari depan pintu kamar.
“Kanaya, apa kamu ada di dalam?” Tanya Darius setelah beberapa kali mamanggil namun tak mendapatkan respon dari Kanaya.
Tidur Kanaya akhirnya terganggu mendengar panggilan Darius. “Emh, ya. Ada apa?” Sahut Kanaya sambil berusaha merubah posisi dari berbaring menjadi duduk. Karena tidak mendengarkan sahutan dari Kanaya, Darius langsung membuka pintu kamar yang membuat Kanaya jadi kaget melihatnya.
“Maaf, saya langsung masuk.” Kata Darius merasa tak enak hati melihat ekspresi wajah Kanaya yang terkejut.
Kanaya menatap Darius dengan lemah. “Ada apa kamu datang ke sini, Mas?” Tanyanya bingung. Padahal kemarin Kanaya sudah menegaskan agar Darius jangan terlalu sering menemuinya lagi agar bisa fokus dengan pekerjaannya di kantor.
“Saya mencemaskan kamu, Kanaya. Dari pagi panggilan telefon saya gak kamu angkat. Saya lihat rekaman cctv, kamu juga gak kelihatan keluar dari dalam kamar sejak pagi. Saya takut kamu kenapa-napa di dalam kamar.” Balas Darius. Ekspresi wajahnya kelihatan begitu khawatir saat ini.
Kanaya terdiam. Dia tidak menyangka jika Darius begitu mengkhawatirkan dirinya. Seolah dirinya adalah wanita yang paling berharga bagi Darius.
***
Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗
Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗
sampai Kanaya sendiri juga jdi korban,akibat Haikal menjual dirinya sama Darius.
mungkin itu yg membuat Kanaya sedikit terusik dengan kata kata dari Helena.
Tapi kmu jangan percaya ya Nay,,Sekarang Darius udh berubah.
dia tidak lagi mencari wanita diluar sana.
karna sekarang dia udh punya kmu Nay.