Gadis muda, bernama[resa anggraini], yang haus kasih sayang dan perhatian,pertemuan dia dengan seseorang yang bernama [hari ramadhan],berusia 35 tahun mempersatukan dua insan itu dalam sebuah ikatan di usianya yang masih 18 tahun.Konflik muncul ketika [resa] berusaha menemukan kebahagiaan dan kasih sayang dalam pernikahan tersebut,berawal dari perkataan prontal gadis itu membawanya pada takdir yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Babb 2
Res mau ikut gak ke rumah ibunya artha? teteh disuruh bantuin panen padi ini.sebenarnya malas sekali.tapi ,disuruh menyusul ke sawah" Tanya rima
"Hehehe... Yah udah pergi aja sana"
"Ya makanya kamu ikut yuk" Pinta rima
"Males lah teh,takut item aku kalau kelaman berjemur disawah" Keluh resa cengengesan.tanpa dia ketahuinya,di halaman ada seseorang yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.rima pun menyadari keberadaan peria tersebut
" Res,gimana ? sama cerita nenek kemarin kamu belum jawab loh" Tanya rima
"Jawab apa teh"
"Itu tuh pria yang membawa pistol untuk berburu ke gunung.dari tadi ngeliatin kamu terus.katanya,dia suka sama kamu.namanya arif.meskipun dia itu duda tapi tajir res" Tunjuk rima dan menjelaskan dengan senyum usilnya
" gak akan susah hidupmu res kalau sama dia.kehidupanmu akan terjamin penuh,tenang aja meskipun duda tapi belum punya anak ko "jelas dijah menimpali
Resa pun melirik kearah yang di tunjuk rima,kebetulan kaca rumah nek rukayah tembus pandang.jadi siapa saja yg berada di luar bisa melihat keberadaan orang didalam maupun keluar rumah
Dia merinding sambil mengedikan bahunya.saat mengingat perbincangan dengan neneknya kemarin.bahwa dirinya telah dilamar seseorang, namun resa tak begitu menanggapi pernyataan dari sang nenek, dan setelah mengetahui orangnya.tambah tak suka lah dia
" Ogah aku.kaya gak ada pemuda aja harus nikah sama duda.yang mau kan banyak,lagian aku masih kecil belum ada rencana nikah muda" Tolak resa sambil berlalu ke arah dapur
Ternyata nenek menyimak perbincangan mereka lalu menasehati cucunya
" is... Anak gadis gak boleh bicara prontal gitu.gak baik,PAMALI bisa jadi do'a apa lagi kalau orang nya dengar & tidak terima sama ucapan mu itu"
Resa hanya acuh tak menghiraukan ucapan neneknya, meskipun dalam hati dirinya merasakan takut karena perkataannya barusan
" Ach mending main aja.dari pada pergi kesawah takut gatal gatal.kemaren kan udah janjian mau jalan jalan" Pikir resa berlalu pergi dari rumah nenek nya
"A jack lagi ngapain? jadikan kita jalan
Hayo jangan bohong loh,aku udah mandi ini siap OTW"
Tanya resa setelah menghampiri sepupunya itu
" Ach... Ingat ajah loe, gue kan iseng ngajakin lo jalan.biar gak jadi nangis semalam " Elak Jack
" Yah gak asik, masa harus ikut teh rima kesawah sih"keluh resa menatap sendu pada sepupunya
"Ya elah, ayo.jangan cemberut gitu.jelek tau,kaya bebek.tapi..cuman pergi ke tempat teman aja gimana,Mau gak? " Ajak jack sambil menghidupkan motornya
"Iya a gak apa.yang penting! aku bisa menghindar dari si duda itu. " Ucap resa sambil naik ke atas motor
"DUDA?" Tanya jack
"Maksud kamu apa, siapa yang kamu hindari? "Tanya nya
lagi
"Mmmmm.... Itu anu a."ucap resa kebingungan
" Tanya aja sama wa ijah nanti.males bahas itu" Resa enggan menjawab pertanyaan kakak nya,karena merasa kesal dengan orang yg sedang ia bahas ternyata berada di tokoyang mereka lewati
"Jaaack" sapa seorang pria disebrang jalan
" Eh iya" Saut Jack seraya memelankan motor nya
"nantilah kesana..ada perlu sebentar" Teriak jack seraya menjalankan motor nya kembali
Pria itu hanya menganggukan kepalanya sambil menatap motor yang melaju.lain halnya dengan pria yang sedang duduk di sebelah nya dia hanya memandang resa penuh damba
"Res kamu masih ingat sama dia?
Yang barusan itu A'af.kakanya sovi,teman sekolah SD mu dulu!." Tanya Jack
"Eummmm dia? yang dulu sering bantu ngajar mengaji di tempat ajengan udin ya?" Tebak resa
"Iya, itu kamu masih ingat"
Resa hanya menganggukkan kepala. sepertinya malas meladeni pertanyaan Jack
"Kamu kenapa res?ko lesu gitu.kayanya tadi semangat bener ngajakin jalan,kenapa sekarang BT. " Tanya jack lagi
"Itu a,dia yg ingin aku hindari tadi berada d toko yg barusan kita lewati.males deh aku liatnya" Keluh resa menekuk wajahnya
"Walah si arif toh yang mau sama kamu"
" Kenapa gak mau sama dia res?nanti,kamu jadi prang kaya baru kalau mau sama dia" Tanya jack yang tersenyum usil
"Ogah.." Jawab resa cepat
" DUREN loh,duda keren.beuh..tajir banget res"
" Ck..Udah deh a.jangan bahas dia mulu.sebal aku." Pinta resa sambil memalingkan muka sedangkan
Jack hanya menggelengkan kepala.seraya menatap resa dari kaca spion, motor pun berhenti setelah sampai di tempat tujuan nya
setelah menghentikan motornya jack meminta sang adik untuk menunggunya "kamu tungu disini bentar ya.jangan kemana mana" Titah jack yang melihat resa ikut melangkah
" Iya,iya cepetan sana.jangan lama lama"
Jack pun bergegas menemui temannya
"Woy... Mana bayaran gue" Pinta jack pada teman yang sedang nangkring d halaman rumah nya
" Eh jack iya sini... "Ucap temannya sambil melambaikan tangan agar mendekat
"Bawa siapa bro, pacar?" Tanya nya balik
Jack hanya menjawab dengan tawa kecil agar sepupunya tak kena usilan temannya juga
"Ini.." Sodor pria tersebut memberikan uang pada jack
"Gak mau ngenalin cewek yang kamu bawa itu jack" Tanyanya sambil menunjuk kearah resa yang berdiri di samping motor
" Halah jangan coba coba ya.ketahuan si santi bahaya loh".ucap jack seloroh berpamitan pada temannya itu
"Hahahaha...bisa aja loh ngelesnya"
"Ayo dek naik, kamu mau pergi ke perkebunan teh di gunung ci maras itu gak? "tawar jack setelah berada di hadapan resa
"Nggak a,pulang ajah deh,aku lagi gak mood main"
" Beneran ini? "tanya jack memastikan lagi
"Bener a, ayo jalan
.tapi pulang nya jangan lewat toko yang tadi, males aku kalau harus ketemu s duda itu. "
"Gak ada jalan pintas res ,kita hanya bisa melewati jalan yang tadi"
Resa pun hanya menghembuskan napasnya dengan kasar
" Ya udah deh cepat jalan.besok besok gak mau lagi aku pergi keluar "keluh resa
" Lah kenapa ?
Bukannya pengen jalan jalan.ngapain liburan disini,kalau hanya diam dirumah." Heran jack sambil menjalankan motor nya
Resa hanya menggelengkan kepala nya malas
Jack menghentikan motor nya di halaman rumah
"Udah sampe.sana masuk,aa mau ke tempat a'af dulu" Jelas nya
Resa turun dari motor dan berlalu pergi kerumah wa ijah.
Wa, a opik ngojek dimana? ko aku ga liat d pangkalan depan saat lewat tadi".tanya resa saat sudah sampai dirumah tersebut
"Mungkin sedang mengantarkan penumpang nak" Ucap ijah
"Memang nya kamu habis dari mana" Tanya ijah
Ikut a Jack ke tempat temannya.habis ngambil uang bayaran dia
Wa ijah mengangguk saja sambil pandangannya ke depan tv yang sedang ia tonton
Resa duduk termenung sambil merlihat keluar jendela.dengan tatapan kosong, pikiran nya terus berputar mengingat masa sulit yang dia lewati,dia senang bisa merasakan tinggal dekat besama bapaknya.seperti yang dia inginkan,tapi tak bisa dipungkiri.gadis cantik itu haus akan kasih sayang yang tak ia dapat kan dari sang ibu.sejak diusianya yang masih dini.ibunya meninggal karena penyakit paru-paru apalagi saat tinggal bersama bibinya yang ringan tangan.sekecil apapun kesalahan yang resa lakukan,tidak ada ampun bagi dia.resa hanya bisa pasrah dengan takdirnya..alih alih mendapatkan kasih sayang dari bibi yang ia harapkan bisa menggantikan sosok ibu baginya.dia malah mendapatkan kekerasan di setiap hari yang ia lewati,di tambah ucapan nenek nya yang terngiang-ngiang waktu pagi tadi.dia menghembuskan napasnya berulang kali.berharap apa yang dia takutkan tidak akan terjadi di kemudian hari
Ijah melirik sekilas melihat gadis itu merasa terbebani
"Apa yang kamu pikirkan nak ,apa kamu betah tinggal bersama bapakmu,ibu sambung mu itu berlaku baik kah pada kalian" Tanya ijah
Resa menganggukan kepala dan tersenyum pada ijah
Walau terasa berat beban yang ia simpan,gadis itu berusaha tegar di hadapan semua orang
Lain hal dengan tina yang sudah kembali ke mode periangnya.sedangkan dian yang pendiam hanya jadi penyimak saja
"Kang mau tanya nih.. " Ujar sabila saat kakak dan temannya menghampiri mereka
"Boleh.tanya apa? " Jawab hasan sambil menjatuhkan bokongnya di atas kursi sebelah sabila
"Mmmm,singkatan dari perkedel apa yah? "Tanya bila saat teringat pada menu sarapan nya tadi pagi
" Persatuan kentang dan telur" Jawab hasan
"Hahaha iya juga yah" Imbuh bila mentertawakan pertanyaan konyol nya, kemudian bertanya lagi " Kalau banjir? "
Hasan terdiam,lalu melirik pada aceng yang di tanggapi dengan mengedikkan bahunya tak tahu
"Mungkin.banyak njirrr "
"Ya allah.. " Ucap aceng yang mengusap tengkuknya sedangkan tina dan dian sudah cekikikan di balik bekapan tangannya
"Oh,kalau copet? "
"Comot dompet"
Aceng melirik pada hasan dan berkata "masih musim ya? "
Namun di sela oleh pertanyaan tina
"Kalau.Cuan? "
"Cari uang! "
"Wah,bisa ae jawabnya.. Terus kalu singkatan dari OTW apa?"
"Ok, tungguan we"
"Hahaha..." Akhirnya tawa tina pecah karena pertanyaan sepele dari bila membuatnya terhibur dan melupakan kesedihannya