NovelToon NovelToon
Setelah Pengingkaran Janji

Setelah Pengingkaran Janji

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / PSK
Popularitas:832
Nilai: 5
Nama Author: Misshunter_

Kepergian wanitanya menyisakan luka yang teramat dalam bagi Agra. Dari sekian banyaknya waktu yang ia tunggu, hanya pertemuan yang ia harapkan,

Setelah pengingkaran janji yang sempat ia terima, pertemuan masih menjadi keinginannya dalam setiap tarikan nafasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misshunter_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Singgah

 "gue ketemu Kiara"

 Asep dan Reino menoleh bersamaan, "lo serius?"

 "belum tahu pasti juga sih, tapi gue yakin itu Kiara"

 "mana ada mbak Kiara, mas Agra ngejar sugar baby nya yang lari entah kemana dan kalian berdua bersekongkol sama kak Agra buat sembunyiin perempuannya kan?" teriak Alea dari dapur

 "kita lagi yang kena Sep!" sahut Reino

 "ya siapa lagi, kalian kan friends in crime nya mas Agra" sahutnya lagi

 asep terkekeh "iyain aja sih Rein. mana menang lawan cewe"

 Reino mencebik,

 "gue harus pastiin sendiri penghuni kamar sebelah, gue liat Kiara keluar dari sana" terang Agra lagi

"penghuni sebelah laki, Gra!" sahut Asep "Asep liat sendiri tadi waktu mau pulang malah ditarik sama si bego nih!" tunjuknya pada Reino yang tengah cengengesan

"sorry sorry, lagian buru buru amat sih Sep! kepala gue masih keleyengan tadi. Kalau sampe tepar lagi disini sendirian gimana?"

"ya makannya jangan sok jago! pake jabanin kemauan si Sam. Biarin aja dia ngambil Clara, toh Clara nya juga mau. Didunia ini masih banyak cewe mah, kalau perlu ikut aja sama Asep ke Bandung, disana banyak teteh teteh geulis"

"yang jadi pertanyaannya, teteh teteh geulisnya mau nggak sama modelan ular kadut kaya dia!" sela Agra

"yee.. Kalian ini gak ada support supportnya sama sekali sama sahabat" gerutu Reino

setelahnya tawa ketiganya mengudara, semua yang keluar dari mulut mereka pure hanya sebatas bercanda

 "yeay.. udah jadi, minggir mingir.." seru Alea membawa beberapa piring makanan dalam satu nampan

 ia hidangkan beberapa makanan yang berhasil ia buat secara mendadak dihadapan ketiga pria yang saat ini menatap kearah makanannya dengan mata lapar

 "udah geulis, pinter masak lagi. Istri idaman asep banget ini mah"

"ah elah bisa aja siluman tembaga!"

 Agra dan Alea terkekeh kecil, setelahnya keempat anak manusia itu menikmati makanan mereka dengan tenang

 "udah ketemu bunda sama ayah?" seru Agra disela kunyahannya

 Alea menggeleng pelan "belum kesana, dari bandara langsung kekantornya mas Agra"

"nanti ikut mas kerumah ya?"

Alea mengangguk kecil "gak apa apa kan mas?"

 mendengar kalimat itu Asep dan Reino saling pandang, sementara Agra terkekeh kecil "kamu ini kaya sama siapa aja, bahkan bukan cuma bunda sama ayah yang senang kamu datang, Nala juga pasti suka"

 "iya lagi. Aku udah lama gak ketemu Nala mas" sahut Alea antusias

 Agra tersenyum senang mendengar itu, jangan sampai Alea merasa sendirian disini, bahkan setelah kematian mamah dan papah Tama bertahun tahun lalu

 bagaimanapun Agra dan anggota keluarga yang lainnya menerima Alea dengan tangan terbuka, terlepas dari bagaimana Alea bisa ada.

***

 "ada apa mih? Julian bilang mamih manggil Nora?"

 "iya mamih manggil kamu. Duduk dulu" ia hembuskan asap nikotin keudara. Setelahnya ia angsurkan satu kotak rokok dihadapan Nora

 "gak ah, tenggorokan ku lagi gak enak mih" tolak Nora

 "sudah beli obat?"

 "sudah, belum kerasa ada efeknya. Mungkin besok baikan mih"

 mamih mengangguk kecil menanggapi, setelahnya ia mengoprasikan ponsel dalam genggamannya "sudah mamih transfer ke rekening kamu" ia perlihatkan layar handphone nya pada Nora

 "makasih mih"

 "buat bayaran yang tadi" terangnya "nanti malam kesini?"

 "kayanya gak dulu deh mih, mau istirahat dulu aku. Biar perfoma buat besok lebih ger lagi"

 "oke deh, kamu cari ganti kamu dulu buat nanti malam. Mamih yakin kamu pasti tahu yang setara sesama kamu"

 "menurutku stella bisa kuasai panggung mih, tapi nanti deh aku kabarin Julian lagi" pungkas Nora "Nora pamit dulu, makasih mih"

 setelahnya ia pergi meninggalkan tempat yang bagi sebagian orang menjijikan, namun baginya disanalah tempatnya mengumpulkan pundi pundi rupiah,

 jika boleh memilih ini bukan keinginan nya, tapi apa boleh buat, yang bergantung padanya bukan hanya satu dua kepala saja tapi lebih dari lima kepala,

 Nora berjalan menyusuri trotoar, saat tatapnya menemukan bangunan restoran cepat saji, ia mendongak "bawain ini deh buat anak anak"

 ia melangkah masuk lebih dalam kedalam bangunan restoran cepat saji itu, memesan beberapa makanan dan minuman

 setelah apa yang ia mau sudah dalam genggamannya, Nora memilih menaiki taksi demi bisa segera sampai ketempat tujuannya

 dan kini Nora berdiri menatap rumah sederhana yang berhasil ia bangun dari hasil menjajalkan dirinya, terdengar aneh tapi itulah pekerjaannya selama ini

 "kak Nora.." teriak bocah laki laki dengan pakaian sedikit lusuh itu, ia berlari menghamburkan diri menubruk Nora

 Nora merentangkan kedua tangannya, untuk bocah laki laki itu bisa masuk dalam dekapannya

 "teman teman ada kak Nora.." seru bocah itu

 sedetik kemudian anak anak yang lain datang berhamburan, berbondong bondong untuk bisa masuk dalam dekapan Nora

 "kami rindu kak Nora.. Kak nora kemana saja?" seru bocah lain

 "maaf ya.. Kak Nora sedikit sibuk akhir akhir ini" sesal Nora "kalian sudah makan?"

semua bocah itu sontak menggeleng,

 "wah kak Nora bawa apa?" seru bocah lain yang menyadari apa yang Nora bawa

 "lihat lihat kakak bawa banyak makanan dan minuman buat kalian" Nora perlihatkan pada bocah bocah dihadapannya dua plastik makanan yang ia jinjing

"yeayyy hari ini kita makan enak lagi, makasih kak Nora" seru mereka bersamaan dengan tawa riangnya

Nora bersama kelima bocah itupun masuk kedalam rumah sederhana itu,

disana terdapat berbagai macam buku dan alat tulis lainnya untuk menunjang keperluan belajar anak anak asuhnya

"loh kak Soni kemana?" ujarnya saat menyadari tiga bocah lainnya tidak ikut makan bersama mereka

"kak soni, kak sean, sama kak bima masih mulung kak" sahut salah satunya

Nora mengangguk angguk mengerti, diantara delapan anak asuhnya, memang ketiganya yang paling besar namun tetap saja dirumah singgah yang berhasil Nora bangun ini, mereka tidak ada ketergantungan pada anak lainnya, semua memungut dan menjual botol botol bekas untuk perut mereka sendiri

yang berbeda saat ini, anak anak asuh Nora tidak kedinginan dan kehujanan dirumah sederhana buatannya,

"makan yang banyak ya.." Nora usap puncak kepala anak asuhnya dengan cairan bening yang sudah membayang dibawah pelupuk mata

melihat mereka bahagia dengan hal hal sederhana seperti ini, sedikit mengobati luka Nora, dahulu ia juga pernah ada diposisi ini sebelum mamih membawanya dan menjadikannya bintang dirumah megah miliknya.

*

1
Misshunter_
Guys untuk visual Agra dan Kiara udah aku up di igeh Misshunterv_ .thx❤️
Azure
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
Misshunter_: thank you kak❤️
total 1 replies
Halcyon
Good job thor, teruslah menulis dan jangan pernah berhenti! ❤️
Misshunter_: makasih kak❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!