Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 4 Belajar menjauh
Setelah mengikuti semua kegiatan di sekolah Rana pun memilih untuk pulang
"kak raka,Rana numpang ya" ucap Rana
"cih dasar perempuan murahan tak tau malu sudah berkali-kali di tolak masih saja nggak ngerti- ngerti " ucap azka sinis
Sedangkan Raka diam saja menatap adiknya dengan rasa benci entah apa sebabnya
"Sana jauh kamu nggak usah dekat-dekat kami lagi ya
Kalau kamu manusia pasti kamu paham kan dengan ucapan kami kecuali jika kamu binatang maka kamu nggak akan punya otak hingga kamu nggak paham-paham juga penolakan kami
Cuih....dasar cewek murahan gampangan" hina Raka membuat hati Rana sangat sakit bagaikan teriris beribu-ribu silet yang sangat tajam
kedua tangan Rana mengepal menggenggam erat tali tas ranselnya
Dengan mata berkaca-kaca
"maaf kak" jawab rana dengan suara bergetar
"cuih nggak usah mengeluarkan air matamu disini kami tidak akan terenyuh yang ada kami akan semakin jijik sama kamu" ucap Alex
"pergi sana,bikin mood hancur aja" Azka menyahuti lagi
Tak lama salwa datang dan mendekati mereka dengan gaya sok imutnya
"kak Raka aku numpang ya kak soalnya mobil aku masuk bengkel " ucap salwa seimut mungkin
"ya sudah ayo" jawab Raka Dengan mudahnya
"Ayo Ran kita pulang" ucap Kayla menarik tangan Rana
Raka dan teman-temannya pun pergi dari sana tentunya dengan salwa di boncengan Raka
"kenapa orang lain begitu mudah mengajaknya, sedangkan aku begitu di bencinya apa salahku apa karena dulu aku sering membuat Raya menangis!?? "tanya Rana dalam hatinya sendiri
"apa aku harus menjauhi mereka seperti kata kayla" ucap rana lagi dalam hati
"mungkin itu akan lebih baik"batin rana masih saja ribut
"Ran aku antar kamu pulang ya" ucap Kayla
"nggak usah kay,aku nggak mau repotin kamu
Aku bisa pulang sendiri kok"tolak Rana
"nggak repot kok Ran,kan aku bakal lewat dekat tempat tinggal kamu juga kalau kamu lupa " jawab kayla
"iya deh aku ikut kamu dari pada kamu nangis kan nggak ada permen " ucap rana mencoba untuk bercanda agar bisa melupakan rasa sakit hatinya pada sang kakak
"enak aja emangnya aku anak kecil!!!" jawab kayla memanyunkan bibirnya
"hehe iya iya bezanda sayang bezanda" ucap rana
"yuk ahk kita pulang Udah lapar ini takut aku pingsan di sini" jawab Kayla
"tumben key dia nurut " ucap Lesti saat motornya ada di samping mobil keyla
"hehe lagi kesambet jin penurut keknya" Jawab keyla terkekeh dan lesti pun ikut tertawa bersama mereka
"enak aja di bilang kesambet,aku itu lagi hilang ingatan sayang" ucap Rana dan mereka kembali tertawa
"bahagia amat sampai ngajak-ngajak" celetuk Auren tiba-tiba ada di samping motor Lesti
"dih nih anak kayak jelangkung aja tiba-tiba datang "ucap Lesti
"enak aja " Auren memukul pundak lesti
"Les aku nebeng ya, sampai depan rumahku soalnya sopir nggak bisa jemput " ucap auren
"itu namanya bukan nebeng say tapi minta di antar " jawab Lesti
"Hehehe namanya juga memperhalus bahasa " ucap auren cengengesan
"kuylah aku antar kamu sampai ruang makan biar aku sekalian nemenin kamu makan siang" jawab Lesti
"itu bukan namanya nemenin sayang tapi kamu numpang makan karena laperr " jawab Auren
"kan memperhalus bahasa zayang " balas Lesti
Mereka pun tertawa bersama lalu mereka pergi dengan kendaraan masing-masing meninggalkan sekolah mereka
"makasih ya key, udah mau nganterin aku"ucap Rana saat tiba di depan rumahnya
"oke, kembali kasih
no problem besti
Besok aku jemput ya Kita berangkat bareng"jawab Keyla
"iya,aku masuk ya Kamu hati-hati dijalan " ucap Rana sebelum turun dari mobil keyla
Tin tin tin
Keyla membunyikan klakson mobilnya sebelum meninggalkan rumah Rana
Rana melambaikan tangannya dan menunggu mobil keyla menjauh
"Assalamualaikum,Aku pulang" teriak Rana berharap sang mama membalas salamnya
"nggak usah teriak-teriak,ini bukan di Hutan" tegur Raka yang sedang duduk di ruang keluarga bersama Rama
"maaf kak" ucap Rana menundukkan kepalanya lalu naik kekamarnya
setelah membersihkan diri dan berganti pakaian Rana menuju meja makan karena perutnya sudah sangat lapar
"bik masak apa!?" tanya Rana
"ini non masak tumis kangkung dan sambel teri juga tempe goreng " jawab bik marmi merasa tidak enak hati pada anak majikannya itu
"wah enak nih" ucap Rana karena tidak ingin mengecewakan bik Marmi yang sudah bersusah payah memaska untuknya
Walaupun di dalam hati Rana merasa kecewa karena semua makanan enak yang bik Marmi masak akan habis tak tersisa di makan oleh keluarganya
Namun biarpun begitu Rana selalu bersyukur karena masih bisa makan dengan kenyang
"Alhamdulillah ya Allah, terima kasih atas reskimu hari ini" ucap Rana setelah menghabiskan makanannya
Rana membereskan peralatan makannya dan langsung mencucinya karena tidak ingin bik Marmi lagi yang harus membersihkan padahal dia pun mampu melakukan hal kecil itu
Rana berjalan ke halaman belakang rumah besar orang tuanya dan melangkahkan kakinya ke gazebo yang ada di dekat kolam renang
"dari mana bik!?" tanya Rana pada bik mumun Art orang tua Rana yang lain
"itu non tadi non Raya minta bibik sama pak anton memindahkan kasur lamanya ke gudang soalnya nyonya beli kasur baru buat non Raya sekalian tadi bibik bersihin gudangnya biar nggak terlalu berdebu" jawab bik mumun
"oh gitu ya bik!? Emangnya kasur lama Raya sudah rusak bik!?" tanya Rana lagi
"enggak kok non cuman kata Non raya dia sudah tidak nyaman lagi tidur di sana jadi minta ganti" jawab bik mumun lagi
"oh gitu ya" jawab Rana
"enak ya jadi Raya apa saja keinginannya di turutin coba kalau aku yang minta yang ada pasti di bentak
Miris benar hidup kamu Ran ran!!" gumam Rana
"kalau di fikir-fikir kasur aku sudah mengeras tapi nggak di ganti-ganti
Tapi siapa sih kamu ran,kamu anak buangan nggak usah banyak berharap
Mungkin benar kata kayla aku harus belajar menjauh dari mereka demi kewarasanku " gumam rana lagi memegang dadanya yang terasa nyeri
"sabar sabar,aku akan belajar menjauh sedikit demi sedikit
Mungkin ini saatnya aku menyerah untuk berjuang mendapatkan perhatian dan kasih sayang mereka " ucap rana pada dirinya sendiri
Rana kembali kedalam rumah dan masuk kedalam kamarnya
Karena hari ini tidak ada tugas dari sekolah Rana mengambil peralatan merajuknya dan Rana mulai membuat aksesoris boneka dari benang wol yang bik Marmi beli untuknya
Setelah membuat aksesoris Rana merebahkan tubuhnya dan mulai tertidur
Malam menjelang setelah makan malam mereka duduk bersama di ruang keluarga kecuali rana karena Rana setelah makan akan membantu bika Marmi bersih-bersih
"pa akhir pekan nanti kita jalan-jalan yuk,bosan di rumah terus" ucap Raya
"emangnya kamu mau kemana!?" tanya papa Nathan
"kemana aja deh pa yang penting jangan ke mall bosan soalnya " jawab Raya
"gimana kalau kita kepantai, udah lama kayaknya kita tidak jalan-jalan ke pantai " sahut Hardi
"iya itu bagus juga" jawab Raya senang
"ya sudah kalau begitu nanti kita ke Pantai " jawab papa Nathan dan bersamaan Rana datang dan ikut bergabung dengan mereka
"Wah pasti seru maina air di pantai,aku tidak pernah kepantai aku hanya biasa liatnya di tv" celetuk Rana
Degg
Semuanya diam menatap Rana karena selama ini setiap mereka pergi liburan baik di dalam negeri maupun di luar negeri Rana tidak pernah mereka ikut sertakan alasannya Rana selalu membuat ulah dan pasti akan sangat merepotkan
"Nanti liburannya kita bicarakan lagi soalnya papa masih banyak kerjaan " jawab papa Nathan lalu beranjak dari duduknya
"aku keruang kerja ya, soalnya ada beberapa pekerjaan yang harus aku cek ulang " ucapnya pada sang istri
"iya pa" jawab mama Sania
Rana hanya tersenyum kecut karena tidak ada yang merespon ucapannya berbeda saat raya yang bicara semuanya begitu antusias menanggapi ucapan Raya
Satu persatu saudara Rana juga mamanya meninggalkan rana diruang keluarga
Rana tersenyum di bibirnya tapi dalam hatinya menangis karena kembali terluka karena pengabaian yang keluarganya lakukan
"sabar rana sabar" ucapnya menyemangati diri sendiri