[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

...Sesampainya di apartemen, Silvia segera masuk menuju kamar dan mengambil koper berisi baju dan barang penting yang sudah ia siapkan jauh-jauh hari lalu mengeluarkan sebuah amplop dan melepaskan cincin pernikahannya.......

"Selamat tinggal, Antonio," gumam Silvia meletakan amplop dan cincin pernikahannya diatas nakas, tak lalu keluar dari dalam kamar.

...30 menit kemudian setelah kepergian Silvia, Antonio pun tibah bersama pengawalnya, dan Antonio memerintah para pengawalnya mencari apa saja yang dapat mengarahkan mereka kepada Silvia, lalu salah satu pengawalnya menemukan cincin dan amplop itu dan segera menghampiri Antonio.......

"Tuan, saya menemukan ini," ucap pengawal menyerahkan amplop beserta cincin kepada Antonio.

...Antonio terdiam meraih cincin beserta amplop tersebut, lalu membukanya.......

"Surat cerai? Dia pikir dia akan lolos begitu saja? Silviana, aku akan mencari hingga ke ujung dunia sekalipun," ucap Antonio tersenyum dingin.

...Antonio segera merogo sakunya, lalu mengeluarkan ponsel dan menelfon asisten nya.......

"Halo,Tuan," sahut Asisten Antonio dari seberang ponsel.

"Sebarkan foto istriku di setiap bandara, jika ada yang melihatnya, segera kabari aku dan tahan dia," perintah Antonio.

"Baik,Tuan."

Tut ... Tut ... Tut.

...Panggilan pun berakhir dan Antonio segera mengajak para pengawalnya pergi meningalkan apartemen.......

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Di sisi lain)...

...Silvia sudah tibah di bandara bersama Detektif sewaan nya, hari sebelumnya Silvia memintanya membuatkan passport dengan nama samaran Silvia, yaitu Jeny dengan penampilan cupu, kacamata besar, dan wajah palsu penuh jerawat yang dibuat sendiri oleh Detektif sewaan Silvia mengunakan silikon, dan Silvia pun mengunakan kawat gigi dan lensa mata berwarna coklat.......

"Bagaimana penampilanku?" tanya Silvia mendongak menatap Detektif itu.

"Kamu sangat sempurna," jawab Detektif yang sudah berumur sambil tersenyum manis.

"Baiklah, aku berangkat dulu, sampai jumpa," pamit Silvia menarik kopernya berjalan masuk ke dalam bandara.

...Saat Silvia sedang menungu jam penerbangan, tiba-tiba segrombolan orang berbaju hitam masuk ke dalam bandara sambil membawa foto dirinya menuju loket tiket.......

"Gawat, mereka pasti orang suruhan Antonio," batin Silvia menahan rasa gugup agar tidak di curigai.

...Terlihat. Orang-orang itu bicara dengan pengawai bandara, sedangkan yang lain mendekati setiap orang yang ada disana menanyakan keberadaannya sambil menunjukan fotonya.......

...Namun tidak ada yang mengenal bahkan melihatnya, karna Silvia yang ada di dalam bandara penampilannya sungguh sangat berbeda. Tak mendapatkan hasil apa-apa, orang-orang itu pun pergi dari sana.......

"Fiuuuhhhh ... Syukurlah," gumam Silvia menghela nafas lega.

...Tak lama ada pengumuman pesawat akan lepas landas, Silvia pun ikut berbaris dan masuk. Kali ini tujuannya adalah negara A, dimana semuanya terjadi, dan Silvia berjanji tidak akan melepaskan mereka semua.......

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Dua bulan kemudian)...

...Silvia sudah berada di negara A dua bulan yang lalu, dan kini dia pun membuka usaha kaffe kecil di pinggiran pantai sambil menyelidik tentang Pedro dan yang lainnya.......

...Dan pagi ini Silvia berangkat dari rumah menuju kaffe miliknya mengunakan motor matik, namun saat dalam perjalanan tiba-tiba.......

"Hueekkk ... Hueeekkk ... Hueekkk." Silvia terus muntah-muntah akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak di depan klinik.

"Sepertinya aku kena asam lambung akibat terus begadan dan sering telat makan," ucap Silvia berjalan masuk ke dalam klinik.

"Selamat pagi, Ada yang bisa kubantu,Nona?" Sapa pegawai klinik tersenyum rama menyambut Silvia.

"Aku ... Aku ...."

Brukkkkk!

...Belum juga Silvia menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba dia pun ambruk tak sadarkan diri, beruntung nya ada seorang gadis berdiri tepat dibelakan Silvia dan menahan bobot tubuh Silvia.......

"Kak! Tolong bantu aku!" teriak gadis itu panik dan meminta tolong.

...Pegawai klinik itu pun segera menghampiri mereka berdua, lalu memantu memapa tubuh Silvia.......

"Cepat, telfon ambulan," tita pengawai klinik kepada gadis itu.

"Baik."

...Gadis itu pun segera menelfon ambulan, tak lama ambulan pun tibah dan membawa Silvia, karna tidak ada yang mengenal Silvia, terpaksa gadis itu pun ikut pergi dan menemani Silvia.......

...(1 jam kemudian)...

...Perlahan Silvia membuka mata dan menatap langit-langit, ia terlihat kebingunan, lalu berusaha bangkit......

"Nona Anda sudah sadar? Mari saya bantu?" Gadis tadi segera menghampiri Silvia dan membantu Silvia duduk.

"Dimana ini?" tanya Silvia menoleh seisi ruangan.

"Kita berada di rumah sakit Nona, tadi pagi di klinik Anda pingsan, karna tidak yang mengenal Anda jadi saya memutuskan ikut," jawab gadis itu tersenyum hangat menatap Silvia.

"Maaf saya sudah merepotkanmu," ujar Silvia berusaha turun dari atas bangkar.

"Tunggu! Tadi doktek bilang-"

Ceklekkkkk.

...Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, membuat Silvia dan gadis itu menoleh ke arah pintu ruangan secara bersamaan, ternyata yang masuk adalah seorang Dokter dan perawat.......

"Oh, ternyata Anda sudah sadar?" ucap Dokter berjalan menghampiri Silvia dan diekori perawat dari bekalannya.

"Dok, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Silvia menatap Dokter tersebut.

"Ini reaksi normal untuk ibu hamil," jawab Dokter sambil tersenyum.

Duaaarrrrr!

...Bagaikan tersambar petir seluruh tubuh Silvia menjadi kaku, keringat dingin mengalir dengan deras membasahi kening Silvia.......

"Ba~bagaimana bisa? Aku selalu ruting minum obat pencegah kehamilan," gumam Silvia terbata-bata bingun.

"Obat pencegah kehamilan kadang berkerja sesuai, kadang juga tidak, apalagi di saat Anda sedang masa subur, telat satu menit saja sudah bisa hamil," jelas Dokter.

Glupppp.

...Silvia menelan luda dengan kasar, ia baru ingat disaat terakhir kali ia melakukan aktifitas panasnya bersama Antonio, dia telat minum pill KB akibat terlalu sibuk melarikan diri dari Antonio.......

"Bagaimana ini bisa terjadi? Sekarang aku harus apa? Apa aku gugurkan saja?" batin Silvia bertanya-tanya sambil mengusap perut ratanya.

"Nona, ini resep obat untukmu, dan sekali lagi selamat ya, dan tolong doakan aku dan istriku agar bisa memiliki momongan, aku tau ini terdengar aneh, tapi sebagai dokter aku sudah berusaha sebisaku, namun hasilnya tetap nihil," kelu Doktek menatap sedih ke arah perut rata Silvia.

"Lalu bagaimana Dokter bisa percaya kalau doa ibu hamil bisa terkabulkan?" tanya Silvia.

"Aku tidak memiliki cara lain selain mempercayai mitos Nona, tolong doakan istriku," pinta Dokter sambil menautkan kedua tangannya.

"Apa sebegini susahnya mencari anak? Dan aku sudah memilikinya, tapi aku malah berpikir untuk menyingkirkannya," batin Silvia menitikan air mata.

"Baik Dok, akan saya doakan semoga istri Dokter bisa cepat hamil," ucap Silvia tersenyum hangat.

"Terima kasih banyak Nona, silahkan pergi ke tempat USG untuk memeriksa kondisi bayi Anda, saya permisi dulu."

...Dokter itu pun pergi meninggalkan ruangan. Silvia segera bangkit dibantu oleh gadis tadi, lalu mereka pergi ke tempat USG, setelah di USG ternyata Silvia memiliki bayi kembar yang masih sekecil biji jagung, Silvia tertawa senang karna mereka semua sehat, kini Silvia tidak sendiri lagi, dia memiliki keluarga kecil sekarang, walaupun tampa sesosok suami.......