zahra seorang wanita cantik yang sederhana menikah dengan alif. mereka menikah bukan dari hasil perjodohan namun mereka menikah karena mereka saling mencintai.
zahra pikir suami nya ialah suami yang setia, padahal ia menyembunyikan sesuatu dari nya.
bagaimana kelanjutan rumah tangga zahra dan alif, apakah zahra masih mau mempertahankan rumah tangganya demi anak nya atau lebih memilih pergi?
selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
"mbak.. " panggil seseorang dari belakang. mereka menengok ke arah belakang.
Ratih yang juga ikut menengok membuat tegang seketika.
"ehh sini ros. maaf ya mbak duluan tadi " kata bu rt memanggil seseorang yang baru datang. yang tak lain adik ipar nya
"bu bos"lirih Ratih
Rosa yang biasa dipanggil ros. dia berjalan ke arah iparnya. bu Rosa belum menyadari jika ada karyawan nya di sana.
Ratih semakin gugup keringat dingin , ia takut rahasia nya terbongkar jika ia hanya karyawan biasa bukan yang memiliki butik tersebut. Ratih berusaha menghindari kontak mata bersama bos nya. Ratih juga takut ia akan di pecat.
karena Ratih pernah mendengar temen nya cerita bahwa bu bos nya paling benci terhadap orang ketiga, karena dulu rumah tangganya hancur karena orang ketiga. membuat tubuh ratih menjadi takut jika bu bos nya sampai tahu bahwa ia menjadi yang ketiga dalam rumah tangga alif dan zahra.
"ini adik ipar bu rt. cantik banget. kok beda sama pak rt ya, cantikkan adik nya " ucap absurd bu eva
"eh bu eva. pak rt itu laki sedangkan adik nya perempuan. kalau bu eva bilang adik pak rt cantik ya wajar dia kan perempuan " kata ibu 2
"ehh iya iya... " bu eva menggarukkan kepalanya yang tidak gatal.
Bu Marni dan yang lainnya hanya mendengar. bu Marni tetep fokus memilih sayuran, ia tidak menyadari bahwa menantu nya sedang ketakutan. bukan karena ketakukan bertemu setan melainkan bertemu bos nya sendiri.
rosa tersenyum melihat tingkah warga di sini. Rosa juga kebetulan main ke rumah kakak nya, yang tak lain pak rt.
Rosa mengedarkan pandangannya, ia melihat satu wanita yang cukup familiar.. Rosa mencoba mendekai wanita itu.
"kayak Ratih deh. bukannya rumah Ratih bukan disini? apa Ratih pindah ke sini? " batin Rosa memandang wanita itu dengan lekat. ia coba melangkah.
"Ratih. Ratih kan? " tanya Rosa memegang bahu wanita itu. tindakannya membuat Ratih menegang.
"mati aku. tamat lah riwayat ku " batin Ratih dengan rasa takut
Ratih menoleh dan mencoba tersenyum walaupun agak kaku. ia harus buru buru pergi dari warung ini.
"ehh ii.. iya bu saya Ratih " ucap Ratih terbat bata
"kamu pindah ke sini? . setau saya kan kamu bukan di sini rumah nya " tanya Rosa dengan lembut. ibu ibu hanya mendengarkannya
Bu Marni tersenyum melihatnya ia pikir Rosa teman dari mantu nya Ratih. Lihat dari penampilan rosa , bu Ratih sudah menduga jika adik ipar bu rt sangat kaya.
Ratih yang ingin menjawab, keduluan oleh mertuanya yang sudah menjawab pertanyaan dari Rosa.
"ratih ini menantu saya. kamu pasti temen sosialitanya kan. " bangga bu marni, ratih dibuat mati kutu.
rosa hanya tersenyum dan juga sempat kage, menantu? berarti Ratih sudah menikah kenapa dia gak di undang atau gak pernah dengar jika Ratih sudah menikah.
"menikah? jadi kamu sudah menikah tih, kapan? kok saya gak denger kabar nya sih " tanya rosa menatap karyawan nya.
"ehhh Iiya bu.. bu sudah yuk kita pulang yuk. takut bapak nyariin ibu " ajak Ratih agar ia cepat pergi dari tempat ini.
"tunggu lah , bapak gak akan nyariin ibu. itu loh ada temen mu. maaf ya nak rosa pernikahan Ratih sama anak saya cuman sederhana yang penting sah " ucap bu marni, rosa menganggukkan kepalanya ia pikir mungkin terbatas dengan keuangan makanya hanya sederhana.
"ya lah sederhana, wonk jadi bini ke dua" celetuk bu eva
Deg
sungguh jantung Ratih berdetak lebih kencang, ini nih yang ia takuti. bu eva juga mulutnya lemes. sedangkan rosa juga tidak kalah kaget ia menatap karyawan nya dengan dalam.
"kamu ngerusak rumah tangga orang tih? " tanya rosa tidak percaya
"tidak bu " elak Ratih dengan tangan yang gemetar
"eh ngaku saja. kalau kamu memang pelakor. sudah tau alif sudah punya istri. mau mau nya di jodohkan sama bu marni " celetuk bu eva.
"eh eva. anak saya tuh memang pantas buat ratih. bukan sama si zahra" geram bu marni
"saya gak nyangka kamu akan merusak rumah tangga orang. kamu juga perempuan kan bagaimana jika posisi mu ditukar pasti sakit kan. Ratih kamu tau kalau saya gak suka sama orang ketiga dalam hubungan rumah tangga, saya sangat membencinya" ucap tegas rosa menatap tajam karyawan nya. bu rt mengelus lengan adik ipar nya. ia tahu adik iparnya trauma dengan pernikahan terdahulunya.
"maaf Ratih mulai besok kamu jangan masuk kerja lagi. kamu pasti sudah tau kalau saya gak mau punya karyawan yang merusak rumah tangga orang " lanjut rosa
bak di sambar petir di silang bolong Ratih mematung, ia tidak mau kehilangan pekerjaan nya. ia sudah nyaman dan gaji nya cukup besar. apalagi hubungan dia sama alif masih abu abu sampai sekarang ia belum mendapatkan nafkah lahir dan batin.
Bu Marni melototkan matanya. apa maksudnya main pecat segala. wonk dia gak kerja ke orang, menantunya punya butik.
"nak Rosa maaf ya, gak ada salah nya Ratih menjadi istri kedua. dan juga ratih gak kerja ke kamu kan. Ratih itu punya butik. " marah bu marni. Ratih langsung menggeret ibu mertua nya. jangan sampai terbongkar tentang hal ini juga.
"tunggu.. " cegah Rosa. sepertinya ada yang gak beres. pasti Ratih bilang yang tidak tidak.
"maaf ya. Ratih memang karyawan saya. dan anda bilang apa Ratih punya butik? yang ada ratih bekerja di butik saya ,jika kalian tidak percaya datang saja ke butik saya tanyakan ke karyawan yang lain ia pasti juga akan mengenal saya sebagai ownernya" ucap tegas Rosa.
membuat semua orang kaget. apalagi bu marni
"gak ini pasti bohong. " batin bu marni menepis semuanya.
"Ratih apa semuanya benar? . pasti adik ipar nya bu rt bohong kan tih. kan kamu yang bilang sendiri jika kamu punya butik. " tanya bu marni menatap tajam menantunya. jangan sampai apa yang dikatakan adik ipar bu rt benar. bisa bisa bu marni malu menghadapi omongan para tetangga.
Ratih tidak bisa mengelak dari semuanya. Ratih mengangguk pelan kepalanya.
"jadi kamu hanya karyawan? " tanya gagap bu marni. diangguki sekali lagi oleh Ratih.
sudah cukup bu marni seakan ingin hilang di tempat itu juga. Tanpa buka suara bu marni langsung meninggalkan warung mak, diikuti oleh Ratih.
"wahh gak nyangka jadi nya bu marni kena tipu menantu idamannya dong "
"iya. bu marni malahan selalu membandingkan sama zahra.. eh taunya dia kena tipu"
