NovelToon NovelToon
MY NAME IS QUIN

MY NAME IS QUIN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Diam-Diam Cinta / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Pansy Miracle

Quinevere King Neutron, putri Nathan Ace Neutron bersama dengan Clementine Elouise King, kini sudah tumbuh menjadi seorang gadis dengan kepribadian yang kuat. Tak hanya menjadi putri seorang mantan mafia, tapi ia juga menjadi cucu angkat dari mafia bernama Bone. Hidup yang lebih dari cukup, tak membuatnya sombong, justru ia hidup mandiri dengan menyembunyikan asal usulnya. Quin tak pernah takut apapun karena ia sudah banyak belajar dari pengalaman kedua orang tuanya. Ia tak ingin menjadi pribadi yang lemah, apalagi lemah hanya karena cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pansy Miracle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KUMPULAN SOSIALITA

“Terima kasih, Fox,” kata Quin setelah mereka akhirnya sampai di depan sebuah bangunan yang merupakan perpustakaan di mana Quin bekerja.

“Kamu baik-baik saja?” tanya Fox sembari memperhatikan Quin.

“Aku tak apa-apa. Bagaimana denganmu? Ia pasti akan sangat marah padamu,” ujar Quin.

“Tak apa. Paling nanti dia hanya akan memukulku, tak masalah,” kata Fox, “Kamu harus memikirkan dirimu sendiri.”

“Tenang saja, aku bisa menjaga diriku sendiri.”

“Quin, aku senang kamu berani mengambil keputusan ini. Ia tak pantas untukmu,” ujar Fox.

Quin tersenyum, “Terima kasih. Aku merasa sudah cukup memberinya waktu dan kesempatan. Baiklah, sampai jumpa!”

Quin memutar tubuhnya kemudian mengangkat tangannya sebagai tanda terima kasih sekaligus pamit. Ia melangkah meninggalkan Fox yang masih berada di atas motor sambil memegang helm yang tadi digunakan oleh Quin.

***

“Quin! Apa buku-buku yang baru datang sudah kamu data dan masukkan ke dalam komputer?” tanya Rea.

Rea sendiri saat ini sedang mengambil beberapa buku di atas meja yang ditinggalkan pengunjung setelah mereka selesai membaca. Ia meletakkannya di atas sebuah rak kecil yang bisa didorong berkeliling perpustakaan.

“Sudah,” jawab Quin singkat.

Rea menghentikan pekerjaannya kemudian menoleh ke arah Quin. Ia merasa ada yang sedikit berbeda dengan Quin.

“Ada apa? Apa kamu sedang terkena masalah?”

“Tidak,” lagi-lagi Quin menjawabnya dengan singkat.

Rea mengambil sebuah kursi kemudian segera duduk di samping Quin, “Katakan padaku, ada apa denganmu? Aku bersahabat denganmu tak hanya satu dua hari, Quin. Aku tahu kalau ada yang tidak beres denganmu.”

Quin menoleh ke arah Rea, “Aku sudah memutuskan hubunganku dengan Elon.”

“Sudah? Benarkah?!” tanya Rea dengan antusias. Ia bahkan berdiri dengan tatapan penuh kebahagiaan yang terpancar dari matanya. Sudah sejak lama sebenarnya Rea ingin mendengar hal ini keluar dari bibir Quin.

Quin menautkan kedua alisnya sambil menatap Rea, “Mengapa kamu terlihat bahagia?”

“Tentu saja! Sudah lama sekali aku menunggu momen ini. Pria seperti Elon itu tak cocok denganmu, Quin. Ntah mengapa aku ingin sekali menghajarnya,” kata Rea dengan penuh penekanan.

Quin tersenyum tipis melihat respon Rea, kemudian berkata, “Aku hanya sedang berpikir.”

“Ada apa? Apa kamu menyesal telah putus dengannya?” tanya Rea.

Quin menggelengkan kepalanya lalu menghela nafasnya pelan.

“Aku membuat Fox dan Elon berdebat bahkan Fox sampai memukulnya,” kata Quin.

“Wah bagus itu! Aku mendukung tindakan Fox. Kalau perlu aku akan menambahkan beberapa pukulan lagi di wajahnya,” kata Rea bersemangat.

“Setelah ini, hubungan mereka pasti tak akan seperti dulu dan itu semua gara-gara aku,” kata Quin.

“Fox adalah murid beasiswa, sama sepertiku. Aku tak ingin ia bermasalah, apalagi dengan seseorang seperti Elon. Ia bisa membuat Fox dalam masalah nantinya,” lanjut Quin.

Rea menganggukkan kepalanya tanda mengerti, “Kamu benar, lalu bagaimana?”

“Aku tak tahu. Aku ingin melihat situasi besok terlebih dulu. Jika memang hubungan mereka baik-baik saja, maka aku tak perlu kuatir,” kata Quin.

“Kalau begitu, tak perlu kamu pikirkan. Lebih baik sekarang kita bekerja dan melihat bagaimana besok,” kata Rea.

“Hmm, kamu benar.”

Berbeda dengan Quin yang tengah bekerja di sebuah perpustakaan, Elon justru kini sudah berada di ruang VVIP sebuah restoran mewah.

“Hai!!” sapa Anya pada semua teman-teman sosialitanya.

Mata para wanita paruh baya itu melihat ke arah Elon yang datang bersama dengan Anya.

“Putramu?” tanya Orline.

“Hmm, tentu saja. Bagaimana? Tampan kan?” kata Anya dengan senyum bangga.

Tak jauh dari sana, tampak Elouise yang sedang berbicara dengan salah satu wanita sosialita di sana. Hari ini adalah hari pertama ia berada di sana. Ia bukan anggota perkumpulan itu, hanya diajak oleh salah satu wanita yang tadi mengajaknya bicara.

Sebenarnya tujuan Elouise berada di kota itu, adalah untuk mengunjungi putri sulungnya. Elouise sedikit kesal dengan karena putrinya itu malah lebih suka hidup seperti itu, jauh darinya. Namun, Nathan dan Bone malah mendukungnya, membuat Elouise tak memiliki sekutu.

Acara pertemuan itu pun dimulai. Mereka mulai berbincang-bincang. Namun, Elouise hanya memperhatikan tanpa ikut dalam pembicaraan tersebut. Sebenarnya ia tak suka dengan pertemuan seperti ini yang pembahasannya tak jauh-jauh dari pamer harta dan perjodohan-perjodohan yang tak jelas.

“Kamu Elouise?” tanya Anya yang mendekati Elouise ketika ia baru saja menyelesaikan makan bersama mereka.

Sejak tadi Anya terus memperhatikan Elouise yang tak pernah ia lihat, bahkan tak ada yang memperkenalkan wanita itu padanya.

“Ya,” jawab Elouise singkat sambil tersenyum.

“Mengapa tak ada yang mengenalkanmu padaku? Aku Anya dan aku adalah yang paling kaya di sini, jadi kamu harus mengenalku. Aku juga memiliki kekuasaan di kota ini, kalau-kalau kamu membutuhkan sesuatu,” ujar Anya membanggakan diri.

“Terima kasih.”

“Oya sebentar,” Anya menoleh mencari Elon, putranya, “Elon, kemarilah.”

Elon yang sedang duduk sembari memainkan ponselnya pun berdiri lalu mendekati Anya.

“Ada apa, Mom?” tanya Elon.

“Kenalkan, ini adalah Elon, putraku. Tampan kan?” puji Anya dengan bangga, “Aku ingin menjodohkannya. Apa kamu memiliki putri?”

Elouise tersenyum, “Ya, aku memiliki dua orang putri, tapi aku tak pernah akan menjodohkan mereka. Biarlah mereka menentukan pasangan hidup mereka sendiri.”

Anya menatap Elouise, bahkan sedikit mengangkat dagunya, “Apa kamu tidak takut mereka salah pilih? Banyak orang-orang di luar sana yang hanya mengincar harta dan menikmati seenaknya.”

Elouise kembali tersenyum, “Aku percaya pada putra-putriku.”

Anya menatap kesal pada Elouise. Ia yakin sekali bahwa jangan-jangan Elouise adalah salah satu dari wanita yang menjerat pria kaya dan kini hidup bergelimang harta, meskipun tak sekaya dirinya.

Elouise yang tak betah berlama-lama di tempat itu pun akhirnya pamit. Ia akan langsung saja mendatangi putrinya, meskipun nanti putrinya akan kesal padanya.

Anya yang melihat kepergian Elouise pun menatap dengan sinis. Ia kembali yakin jika Elouise merasa tak nyaman karena berada di antara mereka yang punya barang-barang mewah.

“Frida, siapa teman yang kamu bawa tadi?” tanya Anya sedikit penasaran.

“Oo Elouise. Ia tidak tinggal di sini, tapi di Belgia. Kamu tak mengenalinya?” tanya Frida sedikit menautkan kedua alisnya.

“Memang siapa dia yang harus kukenali? Ku rasa dia bukan siapa-siapa. Kamu juga bisa melihat gayanya, ia bukan dari kalangan berada seperti kita,” ujar Anya.

Frida tertawa kecil, menertawakan setiap kata dari ucapan Anya.

“Jadi kamu benar-benar tidak tahu? Dia adalah Clementine Elouise King, istri Nathan Ace Neutron dan merupakan keturunan Keluarga King, bangsawan Belgia.”

Anya kaget dan membuat mulutnya sedikit menganga. Hal itu kembali membuat Frida menertawakannya.

“Keluarga Neutron?”

“Hmm, kamu tahu kan siapa mereka?”

Anya memegang daddanya dimana jantungnya berdebar dengan cepat. Ia menjadi gelisah dan sedikit cemas, karena takut jika ia telah membuat Elouise tersinggung dan langsung pergi.

Mati aku, bagaimana ini?

🌹🌹🌹

1
cowettttttt
Quin kaya orang sawan lama2 punya power tp g d pake...fox keliatan sangat ga punya power masih kecolongan dan belum berhasil sudah bertahun2 upaya bls dendam
cowettttttt
Quin ini lemah atau bagaiman masa cuma sekali mukul si Elon trs malah diam aja sisa nya...trs g jujur jg bahwa ibu ny meminta hbgn mereka bubar biar klrga Meraka rusuh..malah diam saja
Arbaati
ditunggu next nya Thor
Arbaati
wah cari mati si Elon
Rini
fox
Arbaati
grubyaaak...nggeblak gak bangun" Mak anyet wkwkwk....
millie ❣
gak masuk UGD loe mak lampir liat siapa queen wkwkwkwk
Rini
nah lo kejang nga tu
millie ❣
lama g up yg semangat thor
Rini
👍👍
Arbaati
lanjut Thor udah tak kasih vote
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc

Izin ya
Pansy: Thank you so much Kak 🙏🏻❤️
total 2 replies
Inez Putri
kurasa fox bukan org sembarang. ada rahsia di diri fox? pensran q
Rini
sombong mu Bu , ati2 Lo jantungan 😂
Arbaati
next tour
millie ❣
Gw yakin itu fox deh rajin up y thor 😊
Rini
fox kah
Rini
fox misterius juga
Rini
fox dimana
millie ❣
Ayo queen tunjukan powermu donk ama org yg uda ngebela loe 😌
Rini
bertindak buat temanmu queen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!