Kuys... Mampir di karya aku yang ke 10!!!
Gimana jadinya, kalo cewek Bar-Bar binti pecicilan. Ketemu sama cowok cool abis, tapi bad boy.
Anugerah Larasati Van Houten, anak perempuan satu-satunya dari keluarga terkaya no.1. Tapi gesreknya bikin sang mama darah tinggi, namun memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dan sang ayah, menyembunyikan identitas anggota keluarga nya.
Dan Bintang Wicaksono, anak lelaki korban broken home. Yang mendirikan geng motornya sendiri, bersama sahabat-sahabatnya.
"Ck.. Gue gak suka cewek rese modelan lo, risih gue deket-deket ma lo. Jauh-jauh sana!!"ucap Bintang
'Cape gue ngejar-ngejar lo, ngejar sesuatu yang ga pasti. Berbulan-bulan gue ngejar, tapi tetep aja cewek lain pemenangnya. Gue bisa nyingkirin cewe-cewe yang ngejar lo, tapi gue nyerah kalo lo yang udah ngejar cewe. Gue mundur Bin, semoga lo bahagia sama pilihan lo.' ucap Laras dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Done
l"Kita mulai sayang" Laras menaruh laptop di meja dan membuka laptop tersebut, begitu Laras membuka laptop. Sesaat tangan Laras memegang keyboard... Auranya Laras langsung berubah, ketiga teman yang ada disekitarnya ikut merasakan hal tersebut. Tatapan Laras berubah tajam dan fokus, menatap laptop.
Alex yang baru pertama kali melihat cara kerja Laras, terpukau bukan main. Gerakan tangan Laras yang cepat, benar-benar tak bisa membuatnya melihat apa yang di ketik oleh Laras. Alex menegakkan tubuhnya dan menutup mulut dengan kedua tangan, saking kagumnya.
"Gila... ini benar-benar gila." ucap Alex pelan, menggelengkan kepalanya tak percaya. Bayu dan Ellora menempelkan jari telunjuk mereka pada bibir, secara serempak.
"SSSTTTTT" Alex spontan melipat bibirnya ke dalam
Di Sana Laras, mulai menyerang baik. Tentunya alamat IP miliknya tidak akan pernah terlacak ada dimana, ia menyasarkannya ke kutub dingin di utara sana. Satu persatu penyerang sistem miliknya hangus, mereka kalah.
Jauh di sana, beberapa dari mereka yang mencoba menyerang sistem milik Laras tengah mengamuk. Komputer milik mereka, mengeluarkan asap hitam dan juga ada yang sampai meledak. Para tikus di sini ternyata tidak main-main, mereka bahkan menggunakan 5 hacker berbagai negara.
"Jenjang, geu salam-i jeonghwaghi nuguya? naneun wae geu salam-eul haekinghal su eobsnayo?! / S*al, siapa sebenarnya dia? Kenapa aku tidak bisa meretas dia?!" peretas 1 dari Korea
"Wie konnte ich verlieren? VERDAMMT / bagaimana bisa aku kalah? b*rengsek" peretas 2 dari Jerman
"Subarashi, kare wa machigainaku futsunohitode wa arimsaen. Kare no zuno wa totemo tensai-tekida, kare ni aitaidesu. / Hebat, dia pasti bukan orang biasa. Otaknya sangat genius, aku ingin bertemu dengannya." peretas 3 dari Jepang
"Anj*r, siapa sebenarnya orang ini. Sudah berkali-kali aku mencoba untuk menembus pertahanannya, namu selalu gagal. Dan komputerku yang menjadi korban, aaarrggghhht" peretas 4 dari negara yang sama.
"Chan ca phae di xyangri? Phb kab chan kab khea Phracea, chan xyak reiyn ru cak khea!! / Bagaimana bisa aku kalah? Pertemukan aku dengannya Tuhan, aku ingin berguru padanya." peretas 5 dari Thailand
"Done" ucap Laras senang, ia melakukan peregangan pada tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Hebat kamu Ras, gue benar-benar.... AAAARRRGGGHHT" Alex bangun dari duduknya dan berteriak, seraya memegang kepala dan meremas rambutnya saking kagum dan exited melihat Laras. Ellora dan Bayu hanya tertawa, melihat tingkah Alex yang konyol.
"Jadi, hacker yang terkenal di semua kalangan, hacker yang tidak dapat di tembus sama sekali dan hacker yang sedang ramai di dunia peretasan seluruh dunia adalah kamu? The White Angel?" tanya Alex, Laras hanya mengangguk polos. Ia berani mengakui ini, karena ia percaya dengan orang-orang pilihan abangnya. Bukanlah orang sembarangan, yang pastinya sudah di sumpah untuk tidak membocorkan apa yang dia lihat atau dia dengar.
"Ow. ****!!! THIS IS CRAZY!! Jadikan aku anak muridmu, suhu!!" pinta Alex, membuat Laras, Bayu dan Ellora terbengong dengan apa yang dilakukan oleh Alex. Karena kini Alex tengah berlutut, seperti orang-orang Cina sana bila meminta jadi murid.
"Kamu ini apa-apaan sih? Bangun!! Bikin malu aja" tegur Laras kesal
"Gue serius Ras" ucap Alex lagi, namun ia masih belum berpindah posisi. Laras yang tak enak dengan tatapan orang-orang, akhirnya ia mengangguk dan mengiyakan permintaan Alex. Alex langung bangun, dengan senyuman lebar di wajahnya. ia melompat dan berteriak.
"YESSS" Laras hanya menggelengkan kepalanya
Sedangkan dari jauh, Bintang yang melihatnya mengepalkan kedua tangannya. Bila di lihat dari jauh, Alex terlihat tengah menyatakan cinta dan di terima oleh Laras. Doni, Satria dan Ammar hanya terdiam menggelengkan kepalanya.
Bintang pergi meninggalkan sekolah dengan amarah yang menggebu, ia menyesal. Kenapa ia baru bisa menyadari perasaannya sekarang, di saat gadis yang selalu memberikan perhatian dan gombalan-gombalan untuknya. Sudah mendapatkan pria yang mencintainya, gadisnya sudah menjauh darinya.
Ketiga sahabatnya menghembuskan nafasnya kasar, karena yang mereka lihat juga seperti apa yang du pikirkan oleh Bintang. Jangankan mereka, semua murid yang melihatnya, juga berpikiran sama.
"Apa kita susul dia?" tanya Doni
"Biarkan saja, ia membutuhkan waktu sendiri." jawab Ammar
"Kemarin saja di tolak-tolak, giliran sudah ada yang mau malah ngereog." ucap Satria
Saat masih berbincang, ternyata suasana langsung gaduh. Karena suara sirine mobil polisi, yang masuk ke area sekolah. Tidak hanya satu mobil, bahkan banyak. Salah satunya mobil untuk membawa tahanan yang berkapasitas banyak. Ricuh, para murid keluar dari kelas karena penasaran.
Ya, setelah selesai dengan para peretas yang ingin menyerang Laras, Laras juga mengirimkan semua bukti pada polisi
Tambah di belakang juga datang dua mobil, yang Laras kenal tentunya.
Arjuna dan Bima turun dari mobil mereka, mereka melangkah mendekati Laras. Laras tersenyum, masa bodoh dengan identitasnya anak darii pemilik sekolah terbongkar. Karena mereka HANYA TAU, bila Arjuna pemilik sekolah saja. Tanpa tau, SIAPA Arjuna itu.
Laras memeluk papa dan juga abangnya, Bayu, Ellora dan Alex menyalami dan mencium punggung tangan kedua orang tersebut.
"Papa bangga padamu nak, terima kasih. Bahkan kamu menyelesaikan masalah ini hanya dalam satu hari, tidak sampai 2 minggu." ucap Arjuna tersenyum
"Tadinya aku masih ingin bermain pah, tapi kalau di pikir. Keasyikan mereka, yang terus menggunakan uang yang bukan haknya." jawab Laras
"Abang benar-benar bangga padamu, seandainya kamu bukan adik abang. Sudah abang jadikan istri kamu dek" ucap Bima, mereka pun tertawa
Para polisi yang masuk ke aula, kini keluar dengan menyeret orang-orang yang terlibat. Para pelaku terkejut, saat mereka melihat ada Arjuna di sana.
"Tuan.. Tuan Arjuna, aku tidak terlibat. Tolong lepaskan aku!!"
"Tuan, aku hanya korban"
"Maafkan aku tuan, aku khilaf"
Dan banyak lagi ucapan-ucapan permohonan dari orang-orang tersebut, namun Arjuna hanya memasang wajah dingin.
"Kalian harus mengganti uang yang sudah kalian gelapkan, khilaf yang membuat kalian terlena bukan? Korban yang membuat kalian bahagia? Tak ada maaf untuk kalian, semua harta dan aset kalian akan di sita untuk mengganti dana yang sudah kalian pergunakan. Selamat bersenang-senang di kantor polisi, di sana juga kalian akan berkumpul dengan aparat hukum yang ikut terlibat dengan kalian." jawab Arjuna tegas
"TIDAAAKK... AKU TIDAK BERSALAH!!" teriak salah satu tersangka, ia berontak dan segera mengambil senjata api yang ada pada pinggang polisi yang berdiri di sampingnya.
Laras yang menyadari itu, langsung berlari dan mengangkat kaki dan mengarahkan pada tangan orang tersebut. Sehingga senjata yang ia pegang, langsung terjatuh. Wajah Laras berubah gelap, Bima langsung menarik sang adik. Ia takut bila putrinya akan kelepasan, dan malah menghajar habis orang tersebut.
Gerakan Laras yang sangat cepat, membuat semua yang melihatnya terkejut dan kagum dalam waktu bersamaan. Namun mereka juga merasa ngeri, dengan ekspresi pada wajah Laras. Begitu juga dengan ketiga sahabat Bintang dan juga Alex, mereka melongo melihat Laras bisa memiliki ekspresi menakutkan seperti itu. MELLEDAAK
Laras saat ini, sangat jauh berbeda dengan Laras yang mereka kenal.
...****************...
...Happy Reading all💞💞💞...
kayak pegadaian gitu lah 😁😁