NovelToon NovelToon
Gadis Licik Milik Jenderal

Gadis Licik Milik Jenderal

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.

Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.

Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan sikap

Li Yue An keluar dari kereta di sambut pelayannya Cui. "Nona kedua hati-hati."

Dari pintu utama Nona pertama Li Huan keluar dari kediaman dengan tatapan jijiknya. "Li Yue An. Di kediaman sedang sibuk menyiapkan banyak hal untuk pesta ulang tahun ibu. Tapi kamu justru kelayapan seperti ini," gaun merah muda cukup pas dan sesuai dengan selera Nona pertama Li Huan. Pelayan setianya mengikuti di belakang. Dia melihat kereta yang baru saja membawa pulang adik keduanya. Dia mendekat namun langsung di hadang Li Yue An.

"Kakak perempuan," Li Yue An memberikan salam.

"Apa yang coba kamu sembunyikan?" Nona pertama Li Huan mencoba untuk menyela bahkan dia berusaha untuk lebih dekat. Dia ingin mengungkap kebusukan dari adik keduanya. Atau berusaha mencari setiap kesalahan dari adik keduanya.

Li Yue An masih berusaha untuk menahan. "Kakak perempuan. Jika kamu tidak menghentikan langkah mu," maju mendekatkan dirinya kearah telinga kakak perempuannya. "Pemuda di jalan Utara memang cukup tampan. Jika lidah ku sampai tidak sengaja mengatakan hal ini. Aku takut ayah dan ibu akan memberikan hukuman pada mu," menatap tajam. Dia sudah terlalu muak dengan tingkah gila kakak perempuannya.

"Kamu," wajah Nona pertama Li Huan merah padam. Dia tidak menyangka adik keduanya tahu hubungan gelapnya dengan kekasihnya. "Li Yue An. Sekalipun kamu berhasil mendapatkan kelemahan ku. Akan aku pastikan kamu di usir kembali ke perbatasan seperti ibu mu dulu. Heh," tatapan meremehkan sangat jelas. Nona pertama Li Huan pergi dengan kesal masuk kembali ke dalam kediaman.

Li Yue An menatap santai tidak terlalu menanggapi perkataan kakak perempuannya. Dia membalikkan tubuhnya memberikan salamnya sebelum masuk ke dalam kediaman.

Kereta melaju pergi meninggalkan kediaman Li. Orang yang ada di dalam kereta menyibak pelan penutup jendela. Tersenyum tipis lalu menutup kembali jendela kereta.

Baru saja masuk ke dalam kediaman Li Yue An sudah harus pergi ke dapur ikut menyiapkan makan malam. Keahlian memasaknya tidak bisa di ragukan lagi. Dulu ibunya selalu menjual kue juga makanan lainnya untuk menyambung hidup. Dan sekarang Li Yue An menguasai semua kehebatan ibunya di bidang makanan. Sekitar sepuluh pelayan wanita dan laki-laki ikut membantu Nona kedua menyiapkan semua masakan. Ada begitu banyak macam makanan yang harus di hidangkan sebelum semua tamu undangan datang.

Adik keempat Nona Li Fei dan Adik kelima Tuan muda Li Sui datang membantu.

"Kakak kedua, kami akan membantu. Masih banyak yang harus di kerjakan," Nona keempat terlihat berbeda dari biasanya. Dia yang selalu menghindari Li Yue An kini menawarkan bantuan.

Li Yue An menatap binggung. "Kenapa kalian di sini?" dia ingat betul bagiaman akhir yang ia berikan untuk kehidupan mereka di masa lalu. "Baju kalian akan kotor jika ikut membantu. Lebih baik diam di sana."

Tuan muda kelima Li Sui menghadang. "Kakak kedua. Aku tidak tahu kenapa tapi kakak sangat berbeda dari sebelumnya. Kakak juga menjadi lebih lembut saat mengatakan sesuatu. Tidak seperti beberapa waktu sebelumnya. Tapi aku dengan sungguh-sungguh ingin ikut membantu."

Mereka berdua anak dari selir ketiga yang terkadang juga ikut mendapatkan perlakuan tidak adil dari Nona pertama Li Huan.

"Apa aku semenakutkan itu?" Li Yue An tersenyum hangat.

"Em. Tatapan kakak kedua bahkan lebih menakutkan. Tapi beberapa waktu terakhir saat aku menyapa. Kakak memberikan tanggapan hangat juga tersenyum kepada ku. Sehingga aku ingin lebih dekat dengan kakak kedua," Tuan muda kelima Li Sui menatap polos. Anak laki-laki usia empat belas tahun itu sangat lincah juga selalu mengerti saat dia harus bersikap kekanakan atau tenang.

Li Yue An hanya bisa menghela nafas dalam. "Baik. Tapi ingat jangan mencampurkan sembarangan bahkan makanan. Harus seperti yang aku katakan."

"Tentu. Kami siap mengikuti instruksi kakak kedua," Tuan kelima Li Sui terlihat senang. Dia langsung menempatkan dirinya dengan sangat baik.

Nona keempat Li Fei juga menuruti semua yang di katakan kakak keduanya. Mereka bergandengan tangan saling membantu. Keriuhan di dapur terdengar cukup menyenangkan juga terasa lebih nyaman. Pada jam enam sore semua kue dan masakan telah siap. Hanya tinggal menunggu semua tamu undangan datang.

"Kalian sudah bekerja dengan baik. Sudah waktunya menerima tamu. Kalian harus pergi jangan membuat khawatir ibu selir ketiga," Li Yue An mengelap lembut wajah Li Fei yang penuh tepung terigu.

"Baik. Kakak kedua, kabarnya akan ada orang penting yang datang ke kediaman kita. Tapi sayang ibu tidak memberitahukannya siapa orang itu," ujar Li Sui.

Li Yue An membersihkan kedua tangan adik kelimanya. "Aku akan datang terlambat. Kalian bersenang-senang lah."

"Kakak kedua kami pergi dulu," Nona keempat Li Fei menarik adiknya untuk segera pergi. Jika mereka tidak segera mandi dan berganti pakaian. Ibunya pasti akan mengomel lagi.

Pelayan Cui mendekat. "Nona," memberikan sapu tangan basa untuk membersihkan wajah Li Yue An.

"Kita juga harus kembali," Li Yue An berjalan perlahan menuju ke halaman kediamannya. Setelah menunggu beberapa waktu untuk pelayan menyiapkan air hangat untuk mandi. Tepat di jam tujuh akhirnya Li Yue An bisa menyegarkan tubuhnya di dalam bak mandi yang penuh air hangat. Pelayannya Cui menunggu di depan pintu kamar agar tidak ada orang yang masuk.

Kepulan asap memenuhi bak mandi. Li Yue An menyematkan tubuhnya di dalam air selama beberapa detik lalu kembali ke permukaan. Rasa segar memenuhi tubuhnya. Dia menyenderkan tubuhnya di bak mandi menatap samar kearah asap yang mengepul sebentar lalu hilang. "Dulu lewat tangan ini aku menghancurkan keluarga Li. Semua orang yang tidak bersalah ikut terlibat karena kebodohan ku. Setelah melewati satu kehidupan kini aku sadar. Betapa gilanya Li Yue An di masa itu. Membunuh setiap nyawa seperti membunuh hewan kecil yang tidak berdaya," gadis itu bangkit. Seluruh tubuhnya penuh dengan tetesan air. Keindahan tubuhnya membuat siapa saja yang melihat akan memuninya. Pelayannya Cui bahkan selalu mengatakan hal yang sama. Jika dia sangat menyukai lekuk tubuh yang ia miliki. Karena tidak semua wanita bisa terlihat menawan dan anggun dengan bentuk tubuh proporsional juga menawan.

Li Yue An turun dari bak mandi mengelap setia air yang jatuh dari tubuhnya. Kini dirinya tanpa busana berjalan menuju ke arah tempat tidur untuk mengambil gaun yang sudah di siapkan pelayannya Cui. Gaun berwana biru seperti permata langka dengan campuran warna merah darah. Gaun itu ia beli saat dirinya mendapatkan uang tambahan dari ayahnya dua tahun lalu. Setelah gaun melekat indah di tubuhnya dia duduk di depan cermin. "Cui. Aku sudah selesai. Hanya tinggal ikatan rambut," menyisir pelan rambut panjangnya.

Pelayannya Cui masuk ke dalam kamar membantu Li Yue An menata rambutnya. Ikatan rambut terlihat sangat sederhana namun penuh ketegasan di setiap ikatannya. Geraian rambut dalam jauh indah di pundak Li Yue An. Gadis itu pergi setelah selesai berdandan dengan riasan ringan. Dia datang saat semua tamu undangan telah datang. Ruangan di aula utama juga sudah penuh. Gadis itu mencari tempat yang pas untuk dirinya. Agar bisa melewati waktu tenang tanpa gangguan.

"Pangeran keempat Wen Ming telah tiba."

Semua orang bangkit memberikan hormat. Sedangkan Li Yue An terkejut melihat kedatangan mantan suaminya di kehidupan sebelumnya. Dia tidak menyangka akan bertemu kembali dengan orang yang paling ia benci. Dia bangkit namun tidak memberikan hormat. Lagi pula tidak akan ada yang memperhatikan keberadaan Li Yue An di ujung ruangan paling belakang.

1
Galaklagak
terimakasih Thor 🙏🏻🙏🏻 tetap semangat dan up banyak banyak Thor ♥️♥️♥️
Galaklagak
up lagi.....lagi ...dan lagi Thor ♥️
Galaklagak
love Thor... semoga sehat selalu dan up banyaak❤️❤️❤️
Galaklagak
up terus Thor ♥️♥️♥️
Widiaaaa
kurang yang banyak thor😆
Ai Maswah
Luar biasa
Widiaaaa
semangat thor/Determined//Determined//Determined/
Galaklagak
lanjutkan thor.. please 🙏🏻🙏🏻
Sri wulandari
Terima kasih untuk semua pembaca "Gadis Licik Milik Jenderal"

Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️
Galaklagak
Thor...saya suka karyamu ini ..up terus ya..jangan sampai terputus..🤭🤭😘😘
Siti Hawa
Luar biasa
Galaklagak
lanjutkan thor 👍🏻👍🏻👍🏻
Galaklagak
bagus dan sangat menarik ❤️❤️❤️
Lim Kelly
ceritanya bagus knp hanya sedikit ya yg baca, klo bisa jgn putus ditengah jalan cerita
miilieaa
baru nyicil beberapa bab udah sebagus ini/Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!