NovelToon NovelToon
Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Kekasihku Adalah Ayah Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Mahkota Pena

Gadis manis bernama Rania Baskara, usia 17 tahun. Baskara sendiri diambil dari nama belakang Putra Baskara yang tak lain adalah Ayah angkatnya sendiri.
Rania ditolong oleh Putra, ketika masih berusia 8 tahun. Putra yang notabenenya sebagai Polisi yang menjadi seorang ajudan telah mengabdi pada Jendral bernama Agung sedari ia masih muda.
Semenjak itu, Rania diasuh dan dibesarkan langsung oleh tangan Putra sendiri.
Hingga Rania tumbuh menjadi gadis yang cantik dan manis.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh pada diri Rania terhadap Putra, begitu juga Putra merasakan hal yang sama, namun ia tidak ingin mengakuinya..
Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisahnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mahkota Pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lagi dan Lagi 21+++

"Mandinya jangan lama-lama ya, sayang. Aku sudah sangat lapar nih, sejak tadi menunggu kamu untuk bangun tapi tidak bangun-bangun!" Ucap Putra dengan meninggikan suaranya.

"Iyaaaaa..." Jawab Rania dari dalam kamar mandi.

Putra mengganti pakaiannya dan tidak luput menyemprotkan parfum kesukaan Rania.

Ia menunggu Rania di pinggir kolam renang, duduk dengan memandangi ponselnya.

***

"Jendral, mengapa Putra akhir-akhir ini sangat sulit saya hubungi? Apakah dia menghindariku?" Tanya Siska tatkala singgah di kediaman Jendral Agung.

Jendral Agung yang sedang duduk di kursi kebesarannya tampak menyunggingkan senyumannya.

"Tampaknya kamu sudah sangat tidak sabar ingin menikah dengan Putra, Siska. Apakah kamu telah siap untuk dipinang oleh Putra?" Jendral Agung balik bertanya.

Siska tersenyum manis dengan menyibakkan rambut pirangnya yang berwarna dark brown.

"Tentu, Jendral. Karena, dengan cara Jendral menjodohkan aku dengan Putra. Besar harapanku agar bisa kembali dengan Putra setelah sekian lama aku berpisah dengannya. Dulu, aku memang sangat terobsesi dengan study ku di Paris sampai-sampai rela meninggalkannya. Namun, takdir berkata lain. Aku dipertemukan kembali dengannya bahkan dengan cara yang tidak terduga. Bukankah itu suatu pertanda bahwa kami berjodoh, Jendral?" Siska tampak yakin akan takdir yang saat ini berpihak kepadanya.

Jendral Agung mengangguk tanda mengerti.

"Betul, Siska. Sangat betul! Aku bahkan sudah memberikan berkali-kali peringatan kepada Putra agar segera menikah, karena usianya sudah tidak lagi muda. Namun, nampaknya dia enggan sekali membahas tentang pernikahan." Cetus Jendral Agung kembali.

Siska memicingkan kedua bola matanya.

"Lalu, apakah yang ia tunggu, Jendral?" Tanya Siska.

"Entahlah, sepertinya dia masih sibuk sekali mengurus Rania!" Jelas Jendral Agung.

Siska mengerutkan dahinya.

"Rania? Siapakah Rania?" Siska bertanya kepada Jendral akan sosok Rania.

Jendral Agung menarik napas panjangnya.

"Rania adalah anak angkatnya, dan sebentar lagi Rania akan masuk Bintara. Ia ingin menjadi Polwan." Jelas Jendral Agung.

"Mengapa aku baru mengetahuinya? Sejak kapan Putra memiliki anak angkat? Apalagi dia adalah seorang gadis." Siska tampak penasaran sekali akan sosok Rania.

"Sudah lama, sejak Rania usia delapan tahun dan kini sudah usia tujuh belas tahun, bahkan hampir delapan belas tahun." Jendral Agung menjelaskan kepada Siska.

Penjelasan Jendral Agung membuat Siska bergeming dengan pemikirannya.

"Sudah masuk usia dewasa dong ya? Apakah tidak takut ada perasaan diantara keduanya?" Siska menelisik akan Putra dan Rania.

"Entahlah, namun sepertinya Putra sangat menyayangi Rania layaknya anak kandungnya sendiri." Jelas Jendral Agung kembali.

Siska terdiam, ia terus memikirkan akan hubungan Putra dan Rania.

"I see, bolehkah aku meminta alamat rumah Putra, Jendral?" Pinta Siska kepada Jendral Agung.

Jendral Agung mengerutkan dahinya.

"Untuk apa?"

"Aku penasaran akan sosok Rania, andai jika aku dan Putra telah menikah, bukankah aku akan menjadi Ibu angkatnya?" Jawab Siska membuat Jendral Agung memahami akan maksud Siska.

"Baiklah, nanti Willy akan memberikan alamat lengkapnya kepadamu." Jawab Jendral Agung.

"Nice, thanks Jendral Agung Adikusuma!"

***

"Hallo, Komandan. Saya ingin bertanya, kapan kira-kira komandan akan sampai ke rumah?" Tanya Dicky lewat panggilan suaranya.

Putra yang baru menyelesaikan makan malam tampak sedang menerima telepon dari Dicky.

"Ada apa, Dicky? Tumben sekali bertanya kepadaku seperti itu?" Putra balik bertanya.

Rania tengah berenang menikmati privat pool yang menjadi favoritnya. Karena, tidak ada yang bisa mengganggunya sama sekali. Sehingga ia tidak memperhatikan tatkala Putra sedang menerima panggilan suara dari Dicky.

"Hmm.. Komandan. Apakah anda sedang berada di dekat Rania?" Tanya Dicky.

Putra mengerutkan dahinya.

"Tidak, ada apa? Rania sedang asyik berenang!" Jawab Putra seraya menatap Rania yang tengah berenang.

"Siska sudah berkali-kali datang ke rumah. Dia mencari Komandan. Katanya ada keperluan." Jawab Dicky.

"Apa? Ada apa dia mencariku?" Tanya Putra dengan mengerutkan dahinya.

"Entahlah, Komandan. Yang jelas, Siska ingin Komandan segera kembali pulang ke rumah. Kalau tidak, ia akan terus datang berkunjung." Jawab Dicky.

Putra menghembuskan napas panjangnya.

"Hmmm.. Ada-ada saja Siska. Ya sudah, nanti biarkan aku saja yang menghubunginya." Jawab Putra.

"Baik, Komandan." Jawab Dicky yang kemudian memutuskan panggilan suaranya.

"Huh, ada apa Siska sampai mencariku seperti itu?" Gumam Putra seraya meletakkan ponselnya di atas nakas.

Putra segera membuka pakaiannya hingga bagian area intimnya saja yang tertutup. Dadanya yang bidang dan perutnya terlihat begitu sixpack, membuat ketampanan Putra bertambah seribu persen.

Ia berjalan mendekati area kolam renang.

Byuurrrr.. 

Putra menceburkan dirinya kedalam kolam dan menghampiri Rania.

"Ayah! Kaget aku!" Ucap Rania terkejut dengan menimbulkan wajahnya ke permukaan air.

Putra melemparkan senyumannya dan berenang mendekati Rania.

"Kamu mau pulang malam ini atau besok pagi saja?" Tanya Putra mendekati tubuh Rania.

"Terserah, Ayah!" Jawab Rania.

Putra menatap manik-manik mata Rania dengan begitu tajam dan lekat. Tubuhnya telah bersatu. Putra mengukung tubuh Rania, sehingga tubuh Rania terbentur dinding kolam renang. 

"Bagaimana kalau malam ini kita melakukannya lagi? Semenjak merasakannya, aku menjadi ketagihan. Tubuhmu candu sekali, apalagi jepitanmu, hmm.. Sungguh membuat diriku tidak berdaya." Bisik Putra tatkala mendekatkan wajahnya kearah wajah Rania. 

Rania membalas tatapan Putra dengan begitu tulus. Ia mengangguk tanda mengiyakan. 

Putra melum*t b*bir Rania dengan penuh kelembutan dan kehangatan. 

Rania memejamkan matanya dan membalas Putra dengan cukup mahir. 

Rania kini telah terbiasa, sehingga kini dapat mengimbangi serangan Putra. 

Putra melepaskan pagutannya. Ia mengajak Rania untuk naik ke tepi kolam. 

Rania menuruti permintaan Putra. 

Hingga keduanya kini berada di gazebo yang berada tidak jauh dari kolam renang. 

Seluruh pintu dan jendela Villa telah terkunci rapat. Sehingga membuat Putra bebas melakukan apa yang ia inginkan bersama dengan Rania. 

Putra mendorong tubuh Rania di sofa busa yang berada di gazebo.

Ia kembali melum*ti b*bir Rania. 

Sembari dalam pagutannya, Putra seraya melucuti semua pakaian Rania dan pakaiannya. Dan nampaklah keduanya bagaikan bayi yang baru saja mandi belum mengenakan pakaian sehelai benangpun. 

Putra meremas dan menghisap puncak Pay*dara milik Rania dengan begitu gemasnya. 

Dari kanan ke kiri, lalu dari kiri ke kanan, membuat Rania membusungkan dadanya.

Tak hanya itu, tangan kiri Putra meraba area sensitif milik Rania dan memasukkannya menggunakan jemarinya.

Ia merogoh dan menggoyangkan didalam sana, membuat Rania menggelinjang menikmati. 

Setelah itu, Putra mengarahkan kepalanya menuju ke bawah. Sampailah pada dititik area intim milik Rania. 

Putra membuka lebar kedua paha Rania.

Ia memainkan lidahnya dibawah sana membuat Rania seolah mengejang tidak karuan. 

Lidah Putra cukup piawai dalam bermain dibawah sana. 

"Aaahhh..." Desah Rania. 

Rania sampai menjambak rambut milik Putra, membuat cairan keluar dari area surgawinya. 

Dengan cepat, Putra menyesap habis cairan yang membasahi area intim Rania. 

Tombak kejantanan milik Putra telah membesar, keras, kokoh dan panjang. Uratnya terukir jelas dengan indah. 

Ia melebarkan kembali kedua paha Rania, dan mulai untuk memasukkan tombaknya yang sudah sangat tidak sabar ingin merasakan kenikmatan surgawi. 

Blesss.. 

Dalam beberapa hentakan, akhirnya masuklah dengan sempurna tombaknya merogoh bagian dalam rahim Rania. 

Ia memompa dengan begitu liar, sehingga membuat Rania mengerang nikmat tanpa ampun. 

"Aahhhh, Ayah.. Nikmat sekali... Ahhh.." Erang Rania dengan mata hanya menunjukkan bagian putihnya saja. 

Desahan Rania membuat Putra semakin membara dengan gairah yang tidak dapat ditunda-tunda. 

"Ahhh, sempit sekali Rania. Milikku terasa diremas-remas didalam." Erang Putra yang tidak ingin kalah dengan Rania. 

Keduanya mendesah saling bersahut-sahutan. 

Putra mencabut miliknya, ia merubah posisi dan mengarahkan Rania untuk menungging. 

Rania menuruti perintah Putra. Tatkala Rania sudah menungging dengan sempurna, Putra kembali menghujam milik Rania. Gaya itu membuat milik Putra masuk lebih dalam dan lebih leluasa. 

Putra terus memompanya dengan sangat liar. 

"Ahhh.. Ini lebih nikmat. Teruskan, Ayah. Lebih kencang lagi." Pinta Rania seraya mengerang nikmat. 

Putra semakin mempercepat temponya. Bahkan ia hampir mencapai puncaknya. 

"Rania, aku ingin keluar." Erang Putra yang sangat sudah tidak sabar ingin mencapai puncaknya.

Tatkala hampir sampai puncak, Putra segera mencabutnya dan mengeluarkan cairan tersebut di atas punggung Rania. 

"Ahhh, enak sekali, sayang!" Ucap Putra dengan perasaan lega. 

Rania kemudian mengeluhkan karena ia merasa belum cukup puas.

"Ayah, aku belum puas. Bisa kita lanjutkan lagi?" 

1
Reni Anjarwani
lanjut
Reni Anjarwani
doubel up thor
Devan Wijaya
Ayo, cepat berikan kelanjutan cerita ini!
Mahkota Pena: siaapp kakak 👍🏻
total 1 replies
Emma
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
Mahkota Pena: Terima kasih sudah mampir, Kak 😊
semoga suka dan jangan sampai ga baca kelanjutannya ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!