melli mempunyai suami yang amat perhitungan terlebih uang gajian suami yang menghandle adalah mertua melli
melli di rumah layak nya hanya seorang babu namun adik suami melli lah yang perduli
namun suatu saat suami melli bertemu dengan mantan nya dan mulai lah ada bau bau kehancuran di rumah tangga melli
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurur Rohmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bangkai mulai tercium
Sampai rumah pun randi masih saja ngomel
" assalamu'alaikum Buu" ucap melli ketika amauk rumah dan menberikan dua bungkus mie ayam tadi untuk ibu mertua dan adik ipar nya
" waalaikum salam ya ampun jam segini baru pulang melll mell" omel bu Ningsih karena sekarang sudah pukul delapan lebih lima belas malam
"Rayya ambil mangkok dua sama sendok" teriak bu Ningsih ke anak cewek nya
" oke " jawab rayya
"Tau tuh Buu melli ada ada saja muter muter nyari mie ayam yang ada sumpit nya lah nemu eehhh sumpit nya bayar buuu hrga nya sama kayak harga mie ayam nya" ucap randi kesal yang belum. Ikhlas dengan harga sumpit tersebut
Melli pun hanya menggeleng geleng kan kepala nya melihat suaminya
" ya ampun kan ini juga permintaan si urun" ucap melli
" tau mas mas cuma sepuluh ribu kayak harga nya seratus ribu aja" sahut rayya yang datang membawa mangkok untuk makan mie ibu dan dirinya
" sudah sudah ibu mau makan jangan bertengkar " ucap bu Ningsih
Bu Ningsih dan rayya pun menikmati mie ayam nya
Ketika Randi ke teras depan bu Ningsih bertanya pada melli
"Mell kamu sama Randi bertengkar?? " tanya ibu Ningsih serius kepada menantunya
"Hah gak kok bu tapi tadi emang mas Randi pulang beli mie ayam ngomel di sepanjang jalan ya itu perkara harga sumpit" curhat melli ke ibu mertua nya
" tadi ibu pas telepon suami kamu kok dia itu nyebut nama aliyah ya mel" bu Ningsih pun menceritakan kecurigaan nya pada anak nya sendiri
Rayya hanya mendengar sambil melirik ke arah mbak iparnya
Rayya tidak berani cerita apa apa karena belum ada bukti apapun
"Entah Buu kadang aku juga punya pikiran jelek sam amas Randi maaf ya buuu" melli gak enak jika harus bercerita ke mertuanya takut mertuanya marah karena menjelekkan anak nya
Namun bu Ningsih sangat sayang dan mendukung melli karena di sisi lain bahagia akan mendapat cucu bu Ningsih sangat benci dengan perselingkuhan karena bu Ningsih adalah korban dari perselingkuhan dulu bapak bu Ningsih selingkuh karena itu mulai kecil bu Ningsih dan ibu nya sudah bekerja keras dari kecil
"Apa aliyah yang kost baru di rumah bu indah mel? " tanya bu Ningsih
"Entah bu melli jhat tidak ada bukti apa apa" ucap melli
"Sudah lah bu biarin saja nanti akan ketahuan juga banyakin lama lama tercium juga" ucap melli yang tak mau pusing dengan semua itu
" kenapa kamu gak sedih mel? " tanya bu Ningsih yang heran dengan menantunya
" sedih itu pasti buu tapi aku harus tegar dan kuat buat si utun ini" ucap melli sambil mengusap perut nya
"Tenang ya mel ada ibu kok " dan baru kali ini bu Ningsih memeluk melli
Melli pun sangat bahagia karena bahagia sampai menitihkan air mata
Rayya pun ikut bahagia melihat nya.
"Sudah kamu istirahat sana ibu akan coba untuk bertanya dengan suami kamu" ucap bu Ningsih
Melli pun masuk kamar karena rasanya badan nya kamu semua ingin segera merebahkan diri nya ke kasur
Randi pun pindah ke teras melli melirik ke arah suaminya
Randi pun berniat untuk mengirim pesan ke aliyah
(Aliyah maaf ya sayang tadi tidak aku angkat telepon nya) isi pesan Randi ke aliyah
Randi tidak berani telepon karena keluarga nya masih berkumpul di dalam
Tak lama kemudian
Ting
Pertanda ada balasan pesan dari aliyah
(Kamu jahat mas ) jawab pesan aliyah sambil mengirim emoticon sedih dan menangis
( jangan sedih dong besok kita jalan jalan ya) Randi pun memberi janji kepada aliyah
(Janji yaa besok hari kamu untuk kuu) jawab aliyah
Ketika Randi chatingan dengan aliyah tiba tiba
"Mas " rayya memeluk pundak mas nya dan Randi pun kaget sampai nafas tk beraturan
"Haduh rayyaaa bisa gak sihhhh gk usah ngagetin " omel Randi
"Ngagetin apa sih mas kamu dari tadi di panggil ibuu tapi kuping kamu nohh gak dengar " rayya pun marah karena tak Terima di omelin mas nya
"Hah ngapain ibu manggil?? " tanya Randi
"Gak tau" jawab rayya sewot dan berlalu ke dalam dan duduk kembali di samping ibu nya
Randi pun masuk ke dalam " ada apa buuu manggil Randi " tanya Randi dan duduk di samping sofa tempat duduk ibu Randi
" dan ibu mau tanya kamu harus jawab jujur " ucap bu Ningsih menatap tajam ke arah anak sulungnya
"Jangan natap gitu ah Buu " Randi pun gelisah karena tatapan ibu nya tak biasa
"Kamu jangan pernah berkhianat dari istrimu " tunjuk bu Ningsih kepada Randi dengan tatapan sengit
" siapa yang berkhianat siihh buuu" elakkan Randi
"Oke bagus kalo kamu tidak berkhianat" jawab bu Ningsih
" kenapa sih buuu tiba tiba kayak gini" tanya Randi
"Ya firasat aja" jawab bu Ningsih asal
"Udah bu aku mau tidur capek besok kerja lagi" ucap Randi yang langsung berdiri dan berlalu dari ibu dan adik nya
"Kenapa mereka curiga begini siihh" gumam Randi karena sejujurnya tadi Randi sudah berkeringat dingin
Randi pun langsung masuk kamar
Randi memandang melli yang sedang tidur dengan pulas
Wajah melli lebih kalem dan cantik dari pada aliyah namun aliyah lebih sex* dan lebih berisi dari pada melli
Bagaimana tidak kurus melli makan seadanya pekerjaan nya tak kira kira.
"Mell maaf kam aku ya tapi aku gak akan mengkhianati kamu aku sayang kamu apalagi kamu sedang mengandung anak aku" bati Randi sambil memandang wajah istri nya???
Apa kata Randi?? Tidak berkhianat?? Lah akmu sama aliyah apa ran????
"Aku dan aliyah hanya sedang mengingat masa pacaran dulu mel aku juga tidak melakukan hal lebih dari itu " bati Randi
Randi merasa dia tidak berkhianat karena dia hanya sedang mengingat masa pacaran dia dengan aliyah dan dia juga tidak pernah menyentuh aliyah
Eh lebih tepat nya belum menyentuh karena kita tidak tau apa yang terjadi kedepan ny
Randi pun ikut tidur dan mencium perut melli yang masih rata
"Tumbuh sehat ya nak kesayangan papa" ucap randi membisikkan ke perut melli
Keesokan hari nya seperri biasa namun tidak biasa bagi melli
Karena tadi ketika habis sholat subuh perut nya pun terasa tidk nyaman dan terus mual mual
"Mbakkk " panggil Rayya dari luar kamar mandi karena sangat khawatir dengan mbak iparnya
" aduhh Rayya mbak lemes banget" melli berasal sudah tidak bisa membawa badan nya sendri badan pun sangat lemas
"Sini mbak duduk di kursi aja" Rayya pun memapah mbak iparnya untuk duduk di sofa ruang TV.