NovelToon NovelToon
ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

ANAK MAFIA TERLALU MENYUKAIKU

Status: tamat
Genre:CEO / Mafia / Roman-Angst Mafia / Pengasuh / Cintamanis / Duda / Tamat
Popularitas:2.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Archiemorarty

Liliana Larossa tidak sengaja menemukan anak laki-laki yang berdiri di bawah hujan di depan restoran ayahnya. Karena kasihan Liliana menjaga anak tersebut dan membawanya pulang.

Namun siapa sangka kalau anak laki-laki bernama Lucas tersebut merupakan anak bos tempatnya bekerja, sang pemilik perusahaan paling terkenal dan termasyur di San Francisco bernama Rion Lorenzo. Dan sayangnya, Lucas begitu menyukai Liliana dan tidak mau dipisahkan dari gadis tersebut. Hingga Rion harus mau tidak mau meminta Liliana tinggal di rumah Rion dan mengasuh Lucas dengan bayaran Liliana dapat tetap bekerja dari rumah sebagai IT perusahaan Lorenzo.

Tapi bagaimana jika Liliana tanpa sengaja menemukan fakta siapa sebenarnya Rion Lorenzo, yang merupakan ketua dari organisasi bawah tanah, Mafia? Dan harus mengalami banyak kejadian dan teror saat ia mulai menginjakan kakinya di rumah Rion?

Ikuti kisah Liliana dalam mengasuh Lucas sekaligus menghadapi sang ketua Mafia dalam teror yang akan mereka hadapi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archiemorarty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. PENYERANGAN

Bianca tidak bisa menahan air mata untuk tidak tumpah saat kini di depannya berdiri dua sosok yang telah ia cari selama bertahun-tahun. Dua bocah kembar berbeda gender yang berdiri penuh ketakutan. Tubuh kurus tak terawat dengan pakaian lusuh tak layak pakai.

"Oh, my babies." Tak banyak bicara wanita itu langsung memeluk dua anak kembar di hadapannya. Menciumi wajah keduanya dengan penuh sayang dan kerinduan. Bersyukur luar biasa karena akhirnya Tuhan berbaik hati kepada Bianca hingga mengizinkan dirinya dapat bertemu dan berkumpul kembali dengan para buah hati.

Tak hanya Bianca, Rion dan Dante pun melihat pertemuan ibu dan anak-anaknya dengan pandangan syukur nan haru. Mengepalkan tangan dengan emosi campur aduk ketika melihat bagaimana kondisi si kembar. Yang mana dulu penuh senyum dan tawa kini terbalut ketakutan luar biasa.

"Aku akan menangkap bajingan itu dan memastikan dia merasakan kalau kematian akan lebih menyenangkan dibandingkan apa yang akan kuberikan padanya," ucap Rion. Pandangan penuh amarah terhadap satu sosok di balik semua nestapa ini. Ayah si kembar. Tidak, pria brengsek itu tidak lagi pantas dipanggil dengan sebutan ayah untuk dua bocah itu.

"Aku akan berusaha mencari tahu dimana dia setelah pulang dari sini," kata Dante yang tidak kalah kesalnya dengan Rion. Karena bagaimana pun Dante telah bersama dengan keluarga Lorenzo untuk waktu lama. Bahkan menyaksikan kelahiran dan pertumbuhan si kembar. Dan mendapati dua anak kecil yang dulu selalu suka sekali bermain dengan Dante dulu dalam kondisi tragis seperti ini, sudah cukup membuat Dante kehilangan empati untuk mantan suami Bianca tersebut.

Dering telepon dari ponsel Rion membuat dua pria itu keluar dari segala pikiran tentang bagaimana menemukan dan membuat mantan suami Bianca membayar segala perbuatannya. Dengan cepat Rion mengambil ponsel dari saku jasnya dan mengangkat panggilan, tersenyum saat mendapati kalau gadis kesayangannya yang menelepon.

"Princess?" sapa Rion, tak sabar ingin segera bertemu dengan gadis itu sekarang. Ia bahkan berencana membelikan banyak barang lagi untuk gadis itu, tidak peduli jika sang gadis akan menolak. Karena bagi Rion apa yang telah gadis itu lakukan tidak bisa dibayar dengan uang sebanyak apa pun.

"Keluar dari sana sekarang juga!" seru Lili dari seberang telepon, terdengar panik dan tergesa-gesa.

"Ada apa? Kenapa kau terdengar panik, Love?" tanya Rion, berusaha untuk tetap tenang sampai gadis itu menyampaikan dengan sempurna maksud ucapannya barusan.

"Cepat keluar sekarang juga dari tempat itu! Kalian sudah mendapatkan si kembar, kan?! Jadi tinggalkan tempat itu! Polisi dan badan keamanan khusus Brazil sedang menuju ke sana untuk melakukan penyergapan rahasia. Jadi pergi sekarang juga, tapi pastikan untuk tidak terlihat mencurigakan," perintah Lili. Terdengar jelas suara ketikan keyboard dari tempat gadis itu, yang bisa Rion duga kalau gadis itu sedang memantau keadaan.

"Sial," umpat Rion, tidak menyangka kalau ia berada dalam ketidakberuntungan. Dari segala hari yang ada kenapa penyergapan tersebut terjadi sekarang.

"Jangan matikan teleponmu, tetap tersambung denganku," suruh Lili lagi. "Dan setelah keluar dari tempat itu, ambil jalan ke 438 ke Selatan lalu ke jalur 140 dan memutar ke tol 225. Setelah itu masuk lagi ke tol 163, kemudian ke selatan menuju ke Sorriso. Aku sudah memesankan hotel di sana. Pergi sekarang!" perintah Lili.

Mendengar hal itu, segera Rion memberitahukan apa yang terjadi kepada Dante. Hebatnya Dante langsung sigap dan segera menghubungi orang-orangnya yang masih terpencar di luar sana. Memerintahkan agar mereka langsung pergi ke menuju ke Sorriso sekarang juga melalui jalur yang diberitahukan oleh Lili.

"Kita harus pergi sekarang," ucap Rion kepada Bianca dalam bahasa setempat, hati-hati agar tetap terlihat tidak mencurigakan kalau mereka tergesa-gesa.

"Kenapa?" tanya Bianca bingung di jawab dengan bahasa setempat pula, karena tidak ada rencana pergi tiba-tiba sebelumnya.

Rion dapat melihat tiga pasang mata dari orang di ruangan itu, yang merupakan penanggung jawab acara lelang dan juga dua penjaga bertubuh besar dan bersenjata menatap ke arah Rion ketika mendengar mereka tiba-tiba ingin pergi.

"Lili kecil kita menangis dan mencari kita. Lebih baik kita segera pulang," kata Rion dengan sikap santai.

Mendengar hal itu, Bianca langsung menangkap maksud dari Rion. Karena apa yang pria itu ucapkan merupakan sandi mereka, dimana ada keadaan berbahaya dimana mereka harus pergi dari sana dengan cepat.

"Cari tahu dimana toko kue yang enak dan toko mainan yang masih buka," ucap Bianca kepada Dante, bermain peran sedikit untuk tidak tampak mencurigakan.

"Baik, Nyonya," sahut Dante yang bergegas keluar dari ruangan menuju ke mobil. Bermaksud untuk segera bersiap untuk pelarian mereka.

Rion menatap para penanggung jawab lelang dengan tatapan dingin dan berkata dengan aksen Brazil yang sempurna, "Urusan kami sudah beres, dan uangnya sudah kalian terima. Jadi kami harus pergi sekarang."

Para pria tersebut tersenyum ramah dan mengangguk, "Senang berbisnis dengan Anda," kata mereka dengan bahasa lokal pula.

Dengan cepat Rion mengarahkan Bianca dan si kembar menuju ke pintu keluar. Secepat mungkin namun tidak terlihat seperti orang yang sedang melarikan diri. Tak ingin kalau ada yang tahu bahwa tempat lelang ini akan menghilang selamanya karena penyergapan rahasia dari kepolisian.

Dante telah menunggu tepat di depan bangunan, bersiap untuk tancap gas dalam hitungan detik begitu Rion dan yang lain telah masuk ke mobil. Pria berambut perunggu itu bicara dengan orang-orangnya melalui earphone bluetooth, mengarahkan mereka kemana harus pergi.

"Pergi cepat sekarang," perintah Rion, saat dirinya telah duduk di kursi penumpang depan, sedangkan Bianca dan si kembar di kursi belakang.

Tak banyak tanya, Dante langsung menginjak gas. Melesat dalam kegelapan bak peluru. Meninggalkan bangunan berkedok tersebut secepat yang ia bisa.

Mengejutkan, GPS mobil otomatis mengarahkan mobil ke jalur yang Lili sebutkan tadi. Rion tahu dengan jelas kalau itu ulah Lili. Gadis itu bergerak terlalu sempurna. Beruntung gadis itu berada di sisi baik. Rion tidak bisa membayangkan kalau Lili berada di sisi kejahatan, jelas akan terjadi tindak kriminal yang menggemparkan semua benua dengan keahlian Lili ini.

"Princess?" panggil Rion pada ponselnya yang masih terhubung dalam panggilan dengan Lili.

"Ya?" sahut Lili dari seberang telepon, terdengar sedang fokus akan sesuatu yang sedang dikerjakan.

"Thank you," ucap Rion dengan nada selembut beledu.

"Jangan lupa bawakan es krim yang kau janjikan," sahut Lili yang sedang tersenyum hanya mendengar dari nada suaranya.

"Of course, Love. Kami sedang dalam perjalanan menuju ke Sorriso dan akan menetap di sana selama dua atau tiga hari sebelum kembali pulang. Si kembar sepertinya butuh waktu untuk adaptasi, mereka tidak dalam kondisi baik," beritahu Rion.

"Aku mengerti. Hati-hati di sana. Aku akan terus memantau dari sini dan akan segera mengabarimu jika ada sesuatu. Pastikan untuk segera kembali ke sini, sepertinya ada sesuatu yang mencurigakan dari penyergapan tempat lelang itu malam ini. Terlalu sempurna untuk dibilang hanya kebetulan. Dari yang kudapatkan ada seseorang yang melaporkan tentang penjualan manusia di sana, tapi tidak kutemukan siapa," kata Lili terdengar tidak senang. Seolah ada yang tahu tentang kedatangan Rion ke tempat lelang tersebut.

Otak Rion berputar untuk mencari semua kemungkinan dari informasi yang dikatakan oleh Lili barusan. Namun ia tidak mendapatkan jawaban sedikit pun, mengingat hanya sangat sedikit orang yang tahu tentang kepergian Rion dan Bianca ke Brazil. Hal yang Rion takutkan, ada tikus di antara orang-orangnya yang Rion bawa sebagai penjaga. Karena hanya mereka yang ikut malam ini, yang kemungkinan paling besar kemana Rion. Tapi tidak ada dari orang-orangnya yang tahu kalau Rion pergi ke acara lelang ilegal tersebut.

Sampai suara tembakan terdengar dari luar mobil.

"Rion, ada yang mengejar kita. Dua mobil di belakang!" seru Dante ketika menyadari mereka mendapati serangan yang entah siapa.

Berondongan peluru menghujani mobil mereka dari belakang. Membuat suasana menegangkan dan penuh kepanikan.

"Berlindung Bianca!" perintah Rion yang dengan gerakan cepat membuka laci dasbor dan mengambi senjata api yang pria itu telah siapkan saat keberangkatan mereka dari San Fransisco.

Bianca merundukan tubuhnya, memeluk si kembar dengan erat dan menenangkan mereka berdua. Ia terkejut setengah mati akan penyerangan ini, tapi ia lebih takut akan keselamatan anak-anaknya. Mata biru wanita itu melebar ketika ia melihat sebuah mobil melaju dengan sangat cepat ke arah mereka. Begitu dekat hingga lampu dari mobil tersebut menyilaukan pandangan. Membuat mereka semua buta akan pandangan di depan sana.

"Rion, ada apa?!" tanya Lili panik saat mendengar suara tembakan dan keributan di telepon.

Kepanikan Lili mencapai puncak saat ia mendengar dentuman keras dari seberang telepon. Dan bertambah panik saat telepon ke Rion terputus begitu saja.

No! No! No! Kumohon, katakan kalau kalian baik-baik saja! teriak Lili dalam hati. Ketakutan merayapinya saat ia mencoba menelepon Rion, Dante, dan Bianca namun semua tidak ada yang tersambung.

Nomor yang Anda hubungi berada di luar jangkuan.

Lili mematung mendengar kalimat tersebut dari semua telepon Rion dan yang lainnya. Memberitahu Lili kalau sesuatu tak diinginkan telah terjadi.

1
Dinatha
Mafia Ohh mafia
Terluka karena ditembak 👉❌
Terluka terhimpit Rak-rak 👉✅
Jadi malah malu membacanya 😁😁😁. gaya Lo nggak asik Dante 🤣🤣🤣
Neny Risdiani Dewi: mtwlmfwrmwgfunkmtutskggdmghcmgwfmgwfaswlgwdgrtwnfgwtmdwmtwffwgwwwffggrflmggrmgwndmTTSmfgwwbigffwgglttlltfwmtwggf ha dukwnffwgffbewl
total 2 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐧𝐠𝐞𝐛𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐀𝐱𝐥 𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐧𝐢𝐤𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐥𝐚𝐠𝐮 𝐍𝐨𝐯𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 𝐫𝐚𝐢𝐧 😭😭😍😍 𝐭𝐩 𝐬𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐧𝐲𝐚 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐢𝐟𝐮𝐥 𝐢𝐧 𝐰𝐡𝐢𝐭𝐞 😍😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐨𝐡 𝐢𝐲𝐚 𝐣𝐚𝐜𝐨𝐛 𝐧𝐦 𝐧𝐲𝐚, 𝐤𝐨𝐤 𝐚𝐪 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐚𝐝𝐞, 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐬𝐥𝐡 𝐲𝐚 𝐭𝐡𝐨𝐫 🤣🤣
Archiemorarty: It's okay kak 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐩𝐚𝐤𝐚𝐡 𝐢𝐭𝐮 𝐉𝐚𝐝𝐞 𝐲𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐮𝐡 𝐦𝐫𝐤? 😊😊
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐢𝐤𝐮𝐭𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐩𝐚𝐬 😭😭😭
Archiemorarty: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐦𝐮 𝐡𝐫𝐬 𝐝𝐢𝐟𝐢𝐥𝐦𝐤𝐚𝐧😭😭😄😄😍😍
Archiemorarty: Aamiin 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐤𝐮𝐚𝐬𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐦𝐚𝐧𝐮𝐬𝐢𝐚 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐦𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐫𝐚𝐤𝐚𝐡, 𝐛𝐤𝐧 𝐡𝐧𝐲 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐊𝐨𝐧𝐨𝐡𝐚 𝐭𝐫𝐧𝐲𝐭 𝐝𝐢 𝐝𝐮𝐧𝐢𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥, 𝐤𝐞𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐲𝐠 𝐤𝐞𝐣𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐦 𝐣𝐠 𝐚𝐝𝐚 🤣🤣😡😡😡
Archiemorarty: Real life lebih kejam dari itu soalnya 🥹
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
😭😭😭😭
Dinatha
apakah Robert?🤔🤔🤔
Dinatha
wih.. namanya saja sudah iblis 🤣🤣🤣
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮𝐩𝐮𝐧 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢, 𝐭𝐩 𝐤𝐥𝐨 𝐥𝐚𝐭𝐚𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐚𝐥/𝐝𝐚𝐞𝐫𝐚𝐡/𝐭𝐦𝐩𝐭 𝐝𝐚𝐧 𝐧𝐦 𝐭𝐨𝐤𝐨𝐤 𝐢𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠, 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐛𝐚𝐜𝐚𝐧𝐲𝐚 😊😊😊𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤𝐬 𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐦𝐮 𝐤𝐞𝐫𝐞𝐧
Archiemorarty: ikut seneng kalau readers juga seneng bacanya, makasih kak 🥰
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐚𝐡 𝐛𝐫𝐮 𝐧𝐞𝐦𝐮 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫 😊😊😍😍
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐨𝐤 𝐤𝐚𝐤 𝐨𝐭𝐡𝐨𝐫, 𝐬𝐮𝐤𝐬𝐞𝐬 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐠𝐧 𝐤𝐚𝐫𝐲𝐚𝐲𝐚😊😊
total 2 replies
Dinatha
ahhh Thor
aku sudah berharap author mengangkat destinasi Indonesia sebagai tujuan liburan mereka dengan segenap kepuasan kuliner Nusantara
Dinatha
Thor
Daddy apa Ayah?🤔🤔🤔
Dinatha
mantap
crazy rich tidak malu bahkan dengan cara terhormat mengucapkan terimakasih kepada orang lain👍
Dinatha
Jangan dibandingkan dengan kepolisian Kanoha dong..
aku tersinggung..
Kanoha sih bandingannya inspektur Viday yg sekali tendan 20 orang lansung mental terpelanting puluhan meter 😁
Dinatha
wkwkwk... syarat yang berat bagi Roni. ehhh.. Rion..
menyangkut amanah Papa Mertua 😁
Bagaikan meminta Trump dari Amerika tersenyum ikhlas kepada presiden Mexico 🤣🤣
Cut shaliha
waduhh main cekik² aja ni orang /Gosh/
Dinatha
di paragraf ini banyak kata "pada" dan "Kepada" yang bikin bingung pembaca 😥
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐢𝐲𝐚 𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐥𝐚 𝐣𝐝 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 😭😭🤣🤣
total 1 replies
Ani Maryani
curiga 2 nantinya bakal cin deh anak nya udah gak mau d tinggal malah nempel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!