NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst
Popularitas:405.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Arya masih menunggu di depan rumah Amira, hingga hari sudah menjelang malam, bahkan panggilan telepon dari istri dan anaknya dia abaikan begitu saja.

  "Aku tidak akan pulang sebelum, kau datang Amira, sudah sekian lama aku menunggu kedatanganmu," ucap Arya sambil menatap langit yang sudah mulai gelap.

 *****

Sedangkan Amira saat ini masih berada di rumah Ana, kerana dia mendapatkan kabar dari security kalau ada seorang pria yang mencari dirinya bahkan sampai sekarang security tersebut masih memberi tahu kalau pria itu masih ada di depan rumah Amira.

   "An, ini gimana nih, aku tidak mau kalau sampai Arya mengetahui keberadaan aku dan Afifah, semuanya akan hancur An, begitu juga dengan Afifah, apalagi tadi Arya tanpa sengaja memarahi Afif, dan menunjuk-nunjuk muka anakku, kamu bayangin saja bagaimana perasaanku saat tahu semuanya itu," adu Amira.

  "Mir, kenapa tidak kau maki-maki saja itu si Arya, kalau aku di posisi kamu udah balik aku tunjuk-tunjuk itu muka si Arya," kesal Ana yang mendengar cerita dari temannya itu.

  "Aku gak mau membuat kegaduhan dihadapan anakku An, aku takut Afifah malah merasa kecewa kalau orang yang membentaknya itu merupakan ...." Amira pun tidak berani melanjutkan kata-katanya.

 "Sudah kalau begitu biarkan saja si Arya sampai lumutan di rumah mu, mending mulai sekarang mungkin mulai saat ini kau harus segera memindahkan sekolah Afif, kau bilang baik-baik sama anakmu itu mengenai kepindahannya," titah Ana yang diangguki oleh Amira.

 "An, makasih ya, kau sudah mau menjadi temanku, bahkan setelah kejadian itu, aku sampai tidak percaya dengan siapapun kecuali diriku sendiri, dan ternyata Allah membuka mata hatiku, kalau teman yang baik itu masih ada," ucap Amira sambil memeluk tubuh Ana.

  "Mir, kau orang baik maka akan dipertemukan dengan orang baik juga, maka dari itu lepaskan apa yang menurutmu kurang baik, aku harap kau bisa menata hidup kembali bersama dengan orang yang benar-benar tulus menyayangimu, hidup mu masih panjang Mir, pengorbananmu untuk Afif juga sudah cukup," terang Ana.

  "Aku masih belum siap An, akan ku temani anakku sampai benar-benar dewasa dan menjaga diri dengan baik," sahut Amira.

  "Ya sudah itu pilihanmu, yang terpenting ayo kita pikirkan sekarang bagaimana kita bisa memberi tahu Afif tentang sekolah dan juga Arya, kau harus jujur ya biar bagaimanapun anakmu berhak tahu," ucap Ana yang diangguki oleh Amira.

  Saat ini Amira sedang memandangi anaknya yang sedang bermain dengan anak-anak Ana yang masih kecil, melihat senyum di wajah Afif seakan tidak ada masalah yang terjadi di benak remaja itu, andai saja Afif tahu kalau pria yang membentaknya tadi merupakan ayah biologisnya, pasti hati anak itu akan hancur.

  "Sayang, Ibu tidak tega melihat wajahmu Nak, sedari kecil kau sudah hidup mandiri bersama dengan ibu, kenapa baru sekarang Tuhan mempertemukan kalian disaat luka ini sudah mulai mengering," gumam Amira sambil memandangi putrinya dari kejauhan.

Malam pun sudah mulai datang, ini saatnya Amira mulai berbicara pada Afifah mengenai kepindahannya sekolahnya yang mendadak.

"Sayang, Ibu mau bicara sama Afifah," ucap Amira.

"Ibu mau bicara apa?" tanya anaknya itu.

"Sayang, ibu ingin kau pindah sekolah," pinta Amira yang membuat putrinya itu terkejut, pasalnya butuh perjuangan yang cukup besar untuk masuk ke sekolah itu.

"Bu, kenapa? Afif masuk ke sekolah itu butuh perjuangan banget loh?" tanya anaknya itu yang masih belum siap untuk pindah dari sekolah itu.

"Tapi, Sayang, ibu tidak mau kamu di ganggu terus oleh temanmu lagi, kamu tahu kan di dunia ini ibu hanya punya kamu, jadi ibu minta lebih baik kau pindah saja, ini demi kebaikanmu juga Nak," pinta Amira.

"Tapi aku gak mau pindah Bu, nanggung tinggal satu tahun lagi. Oh ya, kenapa ayah dari Aluna tadi mengenali Ibu, bahkan dia tadi sempat mengejar langkah kita loh? Sebenarnya ada hubungan apa antara ayah Aluna dan juga ibu?"

Pertanyaan Afifah benar-benar membuat Amira tertegun, bahkan lidah Amira terasa kaku untuk menjelaskan siapa Arya yang sebenarnya.

"Emm ... Gak ada apa-apa Nak," sanggah Amira.

"Ibu gak boleh bohong, coba tatap mata Afif," pinta anaknya itu sambil memegang tangan ibunya, tapi sayang Amira tidak berani menatap mata anaknya.

"Ibu, tidak berani menatap mataku, itu berarti ada sesuatu yang Ibu sembunyikan dari aku, sudah 16 tahun aku bersama denganmu bahkan aku tahu lelah dan sedihmu, meskipun kau tidak pernah bercerita, tapi aku bisa merasakan," ungkap anak remajanya itu, yang seakan mengerti dengan apa yang ibunya sembunyikan saat ini.

"I- ibu ....." Amira tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi sedang sang anak hanya menatap seolah menunggu jawaban dari ibunya.

'Tidak mungkin kalian berdua tidak memiliki hubungan, sudah jelas Ayah, Aluna yang tadinya memarahiku karena ingin melindungi putrinya, tetapi dia berubah ketika kedatangan ibuku, sebenarnya ada apa antara ayah Aluna dan ibuku,' batin. Afifah.

******

Arya masih menunggu di depan rumah Amira, pria itu seakan kekeh tidak mau mundur sama sekali, bahkan dia rela harus di dalam mobil sedari siang tadi sampai malam.

"Astaga Mir, segitu bencinya ya! Kau denganku, sampai-sampai kau tidak memberiku kesempatan untuk menemui darah dagingku sendiri, bahkan sampai selarut ini kau belum menunjukkan batang hidungmu," ucap Arya dengan penuh frustrasi.

Sekian lama menunggu tiada hasil akhirnya Arya mulai turun dan menanyakan kembali kepada pihak security, bahkan Arya memohon kepada security tersebut agar memberikan alamat yang saat ini tengah di tinggali oleh Amira.

"Pak, apa ibu Amira malam ini tidak pulang?" tanya Arya kembali.

"Mungkin untuk malam ini dia tidak pulang, Bapak bisa menemuinya besok saja, Ibu masih banyak urusan," sahut security tersebut.

"Pak, apa boleh saya meminta alamat ibu Amira," pinta Arya yang mencoba memberanikan diri.

"Maaf Pak, itu privasi jadi aku mohon sama Bapak, kalau mau bertemu mending besok saja," ungkap security tersebut.

Karena memang tidak ada jalan lain akhirnya dengan terpaksa Arya pulang ke rumahnya, mungkin besok dia bisa datang kesini lagi.

Sesampainya di rumah Arya langsung mendapatkan desakan dari sang istri karena tidak seperti biasanya suaminya itu pulang sampai larut malam begini.

"Mas, dari mana saja, jam segini baru pulang, apa kau tidak memikirkan dengan Aluna yang sedari tadi mencari-cari kamu, bahkan di sekolah tadi kamu tiba-tiba menghilang dan membiarkan anak yang sudah menyakiti anakmu pergi begitu saja!" geram Nadine.

"Bisa gak diam! Aku ini baru pulang bukannya kau layani malah kau todong dengan pertanyaan yang membuat kepala ini semakin pusing," ketus Arya lalu mulai menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Braaaakk ....." Arya membanting pintunya dengan cukup keras membuat tubuh Nadine langsung melonjak cukup keras.

"Kurang ajar sekali kau Mas, apa yang membuat kau uring-uringan seperti ini," dengus Nadine dengan kesal.

Malam .... Semoga suka ya...

1
Arin
Usut tuntas tuh si biang kerok Aluna. Cari bukti2 siapa tau di parkiran ada CCTVnya. Jebloskan kepenjara biar kapok
Safni Mardesi
dasar Sarita nenek yg egois.jatuh miskin baru tau rasa
Azlin Hamid
Luar biasa
Haerul Anwar
goblok lolicon
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ARYA
Siti Maryati
bagusss....jangan sampe ada yg nolongin
Teten Suryani
dah pinter banget dah gio, hati hati ya jangan sampai ketahuan kaburnya, kalo bisa di acak biar susah di cariinnya
Haerul Anwar
AKU AKAN MEMBUNUHMU ALUNA
Haerul Anwar
AKU SENDIRI YANG AKAN MEMBUNUH MU ALUNA, AKU AKAN MEMBUNUH MU DAN SELURUH KELUARGA MU TANPA TERKECUALI.. KAU HARUS MATI DITANGANKU KAU HARUS LENYAP DARI DUNIA INI
Kasih Bonda
next thor semangat
Bunda HB
bagus kabur gio,biar kapokkkk klrg Arya. lari yg jauh...🤭👋
Retno Harningsih
up
Galuh Setya
kabur aja gio. anak kakak mu juga takutnya kk mu disuruh gantiin kamu nanti. enak bener sich aluna kalo gitu
Riskiya ahmad
bagus gio lari aja yg jauh,biar tau rasa nini lampir toh,cucu kasayangan nya dtinggal kBur, biar mantap hukum karma nya
mbok Darmi
baguslah kabor gio yg jauh ya jgn sampai ketemu keluarga arya seneng banget aku lihat aluna hamil ngga ada yg nikahin biar tau rasa digunjingkan tetangga dan temennya emang karma is real
Ani Basiati: aku dukung gio
total 1 replies
Larasati
gak sadar diri si Arya dia sendiri tidak bertanggung jawab sama Amira tidak mau menikahinya SDH jelas merusak Amira sebelum tahu Amira hamil, malah kamu nikahi si Nadine,,, tidak berkaca diri sendiri laki" durjana kau Arya
Rizky Sandy
lari aja gio, biar kyk Arya yg gau tangung jawab SM Arumi, biar mrk dpt karma yg setimpal, tapi takutnya kknya yg menggantikan gio thor,,,
Rizky Sandy
lari aja gio,,,
Jumiah
jangan salah kan Gio klo gk mau bertanggung jawab ,karna Gio bayar tubuh x alluna...
tau rasa tu arya klo anakx sdh jual diri .
sma seperti mm x jua ,...
kapok kmu arya ,hidup segan mati tak mau ,
Jumiah
simpan aj sakit hatimu arya ,
yg dikatakan mm x afif memang benar ..
kenyataan bukan bapak yg baik ..
pilih kasih ...
sdh gk tanggung jawab ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!