NovelToon NovelToon
Aku Anak Siapa Ibu

Aku Anak Siapa Ibu

Status: tamat
Genre:Single Mom / Selingkuh / Angst / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayumarhumah

Amira harus menelan pil pahit, ketika seorang kekasih yang selama ini dia sayangi harus bersanding dengan sahabatnya sendiri, dengan alasan cintanya sudah habis dengannya, bahkan selama satu tahun ini sang kekasih bertahan karena berpura-pura dan tanpa terpikir panjang lelaki yang bernama Arya itu mengakhiri begitu saja hubungannya dengan Amira di saat yang bersamaan Amira ingin memberi kejutan kalau dia tengah mengandung benih kekasihnya itu. Akankah Amira sanggup membawa pergi benih dari mantannya itu? nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Arya masih menunggu di depan rumah Amira, hingga hari sudah menjelang malam, bahkan panggilan telepon dari istri dan anaknya dia abaikan begitu saja.

  "Aku tidak akan pulang sebelum, kau datang Amira, sudah sekian lama aku menunggu kedatanganmu," ucap Arya sambil menatap langit yang sudah mulai gelap.

 *****

Sedangkan Amira saat ini masih berada di rumah Ana, kerana dia mendapatkan kabar dari security kalau ada seorang pria yang mencari dirinya bahkan sampai sekarang security tersebut masih memberi tahu kalau pria itu masih ada di depan rumah Amira.

   "An, ini gimana nih, aku tidak mau kalau sampai Arya mengetahui keberadaan aku dan Afifah, semuanya akan hancur An, begitu juga dengan Afifah, apalagi tadi Arya tanpa sengaja memarahi Afif, dan menunjuk-nunjuk muka anakku, kamu bayangin saja bagaimana perasaanku saat tahu semuanya itu," adu Amira.

  "Mir, kenapa tidak kau maki-maki saja itu si Arya, kalau aku di posisi kamu udah balik aku tunjuk-tunjuk itu muka si Arya," kesal Ana yang mendengar cerita dari temannya itu.

  "Aku gak mau membuat kegaduhan dihadapan anakku An, aku takut Afifah malah merasa kecewa kalau orang yang membentaknya itu merupakan ...." Amira pun tidak berani melanjutkan kata-katanya.

 "Sudah kalau begitu biarkan saja si Arya sampai lumutan di rumah mu, mending mulai sekarang mungkin mulai saat ini kau harus segera memindahkan sekolah Afif, kau bilang baik-baik sama anakmu itu mengenai kepindahannya," titah Ana yang diangguki oleh Amira.

 "An, makasih ya, kau sudah mau menjadi temanku, bahkan setelah kejadian itu, aku sampai tidak percaya dengan siapapun kecuali diriku sendiri, dan ternyata Allah membuka mata hatiku, kalau teman yang baik itu masih ada," ucap Amira sambil memeluk tubuh Ana.

  "Mir, kau orang baik maka akan dipertemukan dengan orang baik juga, maka dari itu lepaskan apa yang menurutmu kurang baik, aku harap kau bisa menata hidup kembali bersama dengan orang yang benar-benar tulus menyayangimu, hidup mu masih panjang Mir, pengorbananmu untuk Afif juga sudah cukup," terang Ana.

  "Aku masih belum siap An, akan ku temani anakku sampai benar-benar dewasa dan menjaga diri dengan baik," sahut Amira.

  "Ya sudah itu pilihanmu, yang terpenting ayo kita pikirkan sekarang bagaimana kita bisa memberi tahu Afif tentang sekolah dan juga Arya, kau harus jujur ya biar bagaimanapun anakmu berhak tahu," ucap Ana yang diangguki oleh Amira.

  Saat ini Amira sedang memandangi anaknya yang sedang bermain dengan anak-anak Ana yang masih kecil, melihat senyum di wajah Afif seakan tidak ada masalah yang terjadi di benak remaja itu, andai saja Afif tahu kalau pria yang membentaknya tadi merupakan ayah biologisnya, pasti hati anak itu akan hancur.

  "Sayang, Ibu tidak tega melihat wajahmu Nak, sedari kecil kau sudah hidup mandiri bersama dengan ibu, kenapa baru sekarang Tuhan mempertemukan kalian disaat luka ini sudah mulai mengering," gumam Amira sambil memandangi putrinya dari kejauhan.

Malam pun sudah mulai datang, ini saatnya Amira mulai berbicara pada Afifah mengenai kepindahannya sekolahnya yang mendadak.

"Sayang, Ibu mau bicara sama Afifah," ucap Amira.

"Ibu mau bicara apa?" tanya anaknya itu.

"Sayang, ibu ingin kau pindah sekolah," pinta Amira yang membuat putrinya itu terkejut, pasalnya butuh perjuangan yang cukup besar untuk masuk ke sekolah itu.

"Bu, kenapa? Afif masuk ke sekolah itu butuh perjuangan banget loh?" tanya anaknya itu yang masih belum siap untuk pindah dari sekolah itu.

"Tapi, Sayang, ibu tidak mau kamu di ganggu terus oleh temanmu lagi, kamu tahu kan di dunia ini ibu hanya punya kamu, jadi ibu minta lebih baik kau pindah saja, ini demi kebaikanmu juga Nak," pinta Amira.

"Tapi aku gak mau pindah Bu, nanggung tinggal satu tahun lagi. Oh ya, kenapa ayah dari Aluna tadi mengenali Ibu, bahkan dia tadi sempat mengejar langkah kita loh? Sebenarnya ada hubungan apa antara ayah Aluna dan juga ibu?"

Pertanyaan Afifah benar-benar membuat Amira tertegun, bahkan lidah Amira terasa kaku untuk menjelaskan siapa Arya yang sebenarnya.

"Emm ... Gak ada apa-apa Nak," sanggah Amira.

"Ibu gak boleh bohong, coba tatap mata Afif," pinta anaknya itu sambil memegang tangan ibunya, tapi sayang Amira tidak berani menatap mata anaknya.

"Ibu, tidak berani menatap mataku, itu berarti ada sesuatu yang Ibu sembunyikan dari aku, sudah 16 tahun aku bersama denganmu bahkan aku tahu lelah dan sedihmu, meskipun kau tidak pernah bercerita, tapi aku bisa merasakan," ungkap anak remajanya itu, yang seakan mengerti dengan apa yang ibunya sembunyikan saat ini.

"I- ibu ....." Amira tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi sedang sang anak hanya menatap seolah menunggu jawaban dari ibunya.

'Tidak mungkin kalian berdua tidak memiliki hubungan, sudah jelas Ayah, Aluna yang tadinya memarahiku karena ingin melindungi putrinya, tetapi dia berubah ketika kedatangan ibuku, sebenarnya ada apa antara ayah Aluna dan ibuku,' batin. Afifah.

******

Arya masih menunggu di depan rumah Amira, pria itu seakan kekeh tidak mau mundur sama sekali, bahkan dia rela harus di dalam mobil sedari siang tadi sampai malam.

"Astaga Mir, segitu bencinya ya! Kau denganku, sampai-sampai kau tidak memberiku kesempatan untuk menemui darah dagingku sendiri, bahkan sampai selarut ini kau belum menunjukkan batang hidungmu," ucap Arya dengan penuh frustrasi.

Sekian lama menunggu tiada hasil akhirnya Arya mulai turun dan menanyakan kembali kepada pihak security, bahkan Arya memohon kepada security tersebut agar memberikan alamat yang saat ini tengah di tinggali oleh Amira.

"Pak, apa ibu Amira malam ini tidak pulang?" tanya Arya kembali.

"Mungkin untuk malam ini dia tidak pulang, Bapak bisa menemuinya besok saja, Ibu masih banyak urusan," sahut security tersebut.

"Pak, apa boleh saya meminta alamat ibu Amira," pinta Arya yang mencoba memberanikan diri.

"Maaf Pak, itu privasi jadi aku mohon sama Bapak, kalau mau bertemu mending besok saja," ungkap security tersebut.

Karena memang tidak ada jalan lain akhirnya dengan terpaksa Arya pulang ke rumahnya, mungkin besok dia bisa datang kesini lagi.

Sesampainya di rumah Arya langsung mendapatkan desakan dari sang istri karena tidak seperti biasanya suaminya itu pulang sampai larut malam begini.

"Mas, dari mana saja, jam segini baru pulang, apa kau tidak memikirkan dengan Aluna yang sedari tadi mencari-cari kamu, bahkan di sekolah tadi kamu tiba-tiba menghilang dan membiarkan anak yang sudah menyakiti anakmu pergi begitu saja!" geram Nadine.

"Bisa gak diam! Aku ini baru pulang bukannya kau layani malah kau todong dengan pertanyaan yang membuat kepala ini semakin pusing," ketus Arya lalu mulai menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Braaaakk ....." Arya membanting pintunya dengan cukup keras membuat tubuh Nadine langsung melonjak cukup keras.

"Kurang ajar sekali kau Mas, apa yang membuat kau uring-uringan seperti ini," dengus Nadine dengan kesal.

Malam .... Semoga suka ya...

1
Heny
Haus krn hbs olah raga kwkwkw
Bunny🥨: “Ketika tubuh jadi taruhan untuk keadilan. Mampir juga yu di ceritaku berjudul "kesepakatan di Atas Ranjang.” ditunggu kehadirannya ❣️
total 1 replies
martiana. tya
katanya pake baju syar'i.... kok ngomong nya astaga... /Pray/
Sri surya
tinggalin fif,mendingan sama glen aja biarin aja orang mau berkata apa
Shankara Senja
klo diajak balikan sm si dungu arya jangan sampe mau..inget ya amira .anakmu walau perempuan ga perlu wali nikah..karena bukan nasab arya..jadi jng cari alesan biar anakmu perlu bapaknya
Sri surya
banyak org jahatnya
Sri surya
udah bisa di tebak,butuh donor di arya angel
£rvina
terharu aku 🥹, rasa sayang yg tulus itu akhirnya dirasakan sama Afifa meski bukan dari papah bilogisnya
£rvina
moga aja luna bukan anaknya si arya, biar ngerasain rasanya Sekecewa itu... ambyar2 hidup lo /Hammer/
Asna Pml
kurang setuju dngn sifat Afif yg GK mau mengalah sama orang tua padahal cuma mslh sepele 🙏
guntur 1609
mampus kau arta
guntur 1609
cocok tu afif
guntur 1609
wah jodohlah si glen dan afif
guntur 1609
tu lbh baik
guntur 1609
ungkapin cepat regan
guntur 1609
dasar keluarga setan. dan kau Arya. gak layak disebut sebagai ayah. mudah3an aluna bukan anak kandung mu. biar nyaho loee
guntur 1609
dasar keluarga setan. dan kau Arya. gak layak disebut sebagai ayah. mudah3an aluna bukan anak kandung mu. biar nyaho lor
guntur 1609
gak tahu malu kau danjal
guntur 1609
mudah2an jodoh Amira regan
guntur 1609
dasar binatang. gak tahun diri kau
guntur 1609
menunggu??? enak kali kau ngomong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!