NovelToon NovelToon
My Beautifull Ugly Wife

My Beautifull Ugly Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Siska

Jelita Parasnya, wanita cantik yang berpura-pura tampil jelek agar suaminya tidak mencintainya.

Sakura Lerose, pria tampan yang tak pernah tahu bahwa istri jeleknya sedang menjebaknya untuk berkencan dengan wanita cantik.

Siapakah yang akan terjebak dalam jebakan cinta ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

028 - Acara Kumpul-Kumpul

"Hei! Bangun! Kau mau tidur sampai kapan?! Kita sudah sampai!"

Jelita mendengar suara Saka yang membangunkannya dari tidur. Jelita membuka kacamata hitam yang ia pakai selama tidur di perjalanan. Ia memilih tidur di kursi belakang, membiarkan Saka mengemudi hingga ke tempat tujuan.

Jelita turun dari kursi penumpang di belakang, mengikuti Saka yang sudah lebih dulu keluar dari mobil.

Jelita juga melihat Ezra keluar dari sebuah mobil bersama wanita bertubuh seksi.

"Saka! Ezra! Akhirnya kalian datang juga!"

Toby berseru menyambut kedatangan dua teman yang dimintainya tolong.

"Selamat datang, Jelita," sapa Toby.

"Oh, ya, Ezra, ngomong-ngomong, siapa wanita cantik yang kau bawa?" tanya Toby.

"Caty," wanita seksi itu menyebutkan namanya.

"Oh, Nona Caty, terima kasih sudah datang," kata Toby.

Toby menyeringai ke arah Ezra dan Saka, terlihat jelas dua pria itu meminta penjelasan dari Toby, mengapa Toby sampai meminta tolong.

"Ayo, masuk!" ajak Toby.

Jelita hanya diam dan bertanya-tanya, mengapa ia sampai harus datang jauh-jauh ke sebuah vila yang berada di kawasan perbukitan.

"Sayang! Lihat! Teman-temanku sudah datang!" Toby memanggil istrinya.

Seorang wanita bertubuh tinggi, kurus, dan bermata sipit menyambut kedatangan teman-teman Toby. Wanita itu bernama Nancy, ia adalah istri dari Toby.

Nancy curiga saat mendapati tagihan Toby yang menyewa sebuah vila di kawasan perbukitan. Toby mengatakan bahwa vila tersebut ia sewa untuk acara kumpul-kumpul bersama teman-temannya.

Nancy akhirnya memilih untuk ikut serta di acara tersebut. Hal itu jelas membuat Toby kelimpungan, pasalnya Toby menyewa vila tersebut dengan tujuan untuk mengajak calon wanita idaman lainnya.

"Jadi, begitulah, Teman-Teman. Aku harap kalian tidak keberatan menghabiskan satu malam di sini. Aku mohon bantulah aku!"

Toby memohon pada Ezra dan Saka yang saat ini berkumpul di area belakang vila, menyiapkan acara barbeque yang rencananya untuk makan malam.

"Astaga, Toby, bagaimana kau bisa begitu ceroboh? Dasar amatiran!" Ezra mengembuskan asap rokoknya.

"Sudahlah, tak ada yang perlu disesali, semua sudah terjadi. Yang pasti sekarang aku mau istirahat. Aku sungguh lelah karena mengemudi lebih dari tiga jam," keluh Saka.

"Ya, ya, beristirahatlah, kau dan Jelita bisa menggunakan kamar di lantai atas," kata Toby.

Saka segera menuju ke lantai atas, lalu merebahkan diri di tempat tidur.

...***...

Sementara itu, Jelita dan Nancy berada di dapur, mempersiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk acara barbeque nanti malam.

Caty, wanita yang dibawa Ezra terlihat sibuk berkutat dengan media sosialnya.

"Jadi, benar kau adalah istri Saka? Ini pertama kalinya kita bertemu," kata Nancy.

"Hmm, ya," jawab Jelita.

"Ngomong-ngomong, apakah benar kumpul-kumpul ini adalah idemu?" tanya Nancy penuh selidik.

Jelita terdiam, bagaimana bisa pergi ke tempat seperti ini adalah idenya? Ia bahkan hanya disuruh ikut oleh Saka.

"Kata Toby, Saka begitu memuji keahlian istrinya dalam memasak, sehingga kau ingin unjuk kemampuan di acara kumpul-kumpul ini," kata Nancy.

Hah?! Toby bilang seperti itu? Apa pria itu sengaja menjadikanku tumbal? batin Jelita.

"Ehem, sebenarnya tidak bisa dibilang ahli, hanya saja kebetulan aku berkecimpung dalam dunia kuliner," kata Jelita.

"Benarkah? Apa kau seorang chef?" tanya Nancy antusias.

"Hmm, bukan, aku hanya pedagang pinggir jalan," jawab Jelita.

"Ya ampun, aku baru tahu istri Saka ternyata orang yang suka merendah," kata Nancy.

Jelita memeriksa kantong-kantong belanjaan berisi daging, sayur-sayuran, buah-buahan, dan roti.

"Jadi, apa yang akan kau masak?" tanya Nancy antusias.

"Yang pasti, daging harus dimarinasi dulu dengan bumbu-bumbu yang ada," jawab Jelita.

"Tapi sebelum itu, mungkin aku akan memasak makanan simpel untuk makan siang," ucap Jelita.

...***...

Menjelang sore, Saka baru terbangun dari tidur.

Ia membuka gawai cerdasnya, berharap ada pesan masuk yang dikirimkan Pretty untuknya.

Saka sungguh ingin tahu apa yang sedang dilakukan wanita itu sekarang.

Apakah wanita itu masih berjalan-jalan, bersantai, atau tidak melakukan apa-apa.

Bagaimana ini? Aku sungguh merindukan Pretty, batin Saka.

Saka beranjak dari tempat tidur, menuruni tangga dan melihat Ezra, Toby, dan Caty sudah berkumpul di teras belakang vila.

Terlihat Ezra dan Toby sudah mulai memanggang daging.

"Hmm, wanginya! Membuatku semakin lapar," kata Saka.

"Eh, akhirnya putri tidur bangun juga," sapa Toby.

"Haha," Saka menyikut rusuk Toby. "Aku benar-benar lapar," kata Saka.

Saka melihat Nancy membawa sepiring besar salad wrap dari dapur, meletakkannya di meja.

Saka langsung mengambil piring, mengisi piringnya dengan salad wrap lalu memakannya.

"Wah! Salad buatanmu sungguh enak, Nancy," puji Saka.

"Saka, apa kau sedang mengejekku?" tanya Nancy.

"Tidak, Nancy, aku sungguh memujimu," jawab Saka.

"Haha, ya ampun, Saka! Terima kasih atas pujianmu. Tapi harusnya pujian itu kau tujukan untuk Jelita," kata Nancy.

Hah?! Apa ini buatan Jelita?! Saka terkejut namun ia harus segera membuat alasan.

"Haha, istriku sepertinya bosan mendengar pujianku, sampai mengira pujianku sebagai ejekan," Saka tertawa.

Jelita muncul dari dapur, membawa piring berisi salad wrap dengan isian buah-buahan yang dibungkus satu per satu dengan rice paper.

"Wah! Sungguh estetik sekali!" puji Caty.

Caty langsung mengambil foto-foto salad di piring itu.

"Jelita, ini sungguh seperti salad yang dijual digerai Salad U," kata Caty.

"Hmm, iya, rasanya sungguh persis seperti yang dijual di gerai Salad U," Nancy berkomentar usai mencicipi salad buah itu.

Ya, iyalah, aku lho owner Salad U, ingin rasanya Jelita bilang begitu, namun Jelita memilih diam.

Kemudian Saka beralih untuk mencicipi daging yang sudah dipanggang Ezra dan Toby.

"Wah, sejak kapan daging yang kalian panggang rasanya jadi seenak ini?" tanya Saka.

Ezra dan Toby saling berpandangan.

"Wah, sepertinya Saka masih belum sepenuhnya terbangun dari tidurnya," komentar Ezra.

Jelita kembali membawa semangkuk daging yang telah ia marinasi.

"Di lemari es, masih banyak daging yang sudah kumarinasi," kata Jelita.

"Ya, ya, terima kasih, Jelita," sahut Ezra.

"Saka, kenapa kau tidak pernah bilang kalau Jelita ternyata pandai memasak?" tanya Toby.

"Hah?! Apa?!"

"Padahal aku hanya mengarang saja di depan Nancy bahwa Jelita pandai memasak, ternyata malah sungguhan!" kata Toby.

"Ehem, maaf ya, aku kurang tahu, karena di rumahku selama ini mempekerjakan koki bersertifikasi," tukas Saka.

Saka kembali menyantap salad wrap sayur itu, mengunyahnya dengan hati-hati.

Entah mengapa ia merasa salad yang dimakannya memiliki rasa yang tidak asing. Seperti salad yang biasa dipesan Milan untuk makan siangnya.

Mungkin hanya kebetulan saja karena ia sedang lapar pasca tidur siang seharian.

...***...

"Jelita, aku sungguh tidak menyangka kau ternyata jago memasak. Aku kira Saka hanya sesumbar saja," kata Toby.

Saka melotot ke arah Toby, kenapa jadi bawa-bawa aku?

"Bagaimana, Nancy? Aku tidak berbohong padamu kan?" tanya Toby ke arah Nancy.

Nancy hanya mengulas senyum tipisnya.

"Jelita, aku sungguh iri padamu, kau pandai memasak dan kau juga punya kulit cantik yang begitu eksotis," kata Nancy.

"Sayang, apa kau tahu, padahal seingatku dulu Jelita tidak seeksotis ini lho," Toby menimpali.

"Maksudnya?" tanya Nancy.

"Iya, dulu kami satu sekolah waktu masih SMP," jawab Toby.

Toby, berhenti bicara! batin Jelita.

"Oh, benarkah?" tanya Nancy.

"Tanya saja pada Ezra dan Saka," sahut Toby.

"Itu benar, Jelita punya banyak penggemar, dan sepertinya diam-diam Saka menjadi salah satunya," goda Ezra.

"Haha," Saka tertawa. "Asal kalian tahu, wanita ini yang meminta padaku dicarikan jodoh. Kalau bukan aku yang menikahinya, lantas siapa pria yang mau menikahinya?"

Ucapan Saka benar-benar mengejek Jelita.

"Eyyy..." Ezra dan Toby bersorak heboh.

"Aku tidak masalah meski kau menolak untuk menikahiku. Lagipula bukankah sudah kukatakan bahwa kau bukan tipe idamanku?" kata Jelita dengan sinis.

"Tolong jangan memulai ya," tukas Saka.

"Bukankah kau yang duluan memulai?" tanya Jelita.

"Cie.. cie.. mulai lagi," Toby menimpali.

"Sudah! Sudah! Langsung lanjut di kamar saja!" Ezra ikut menimpali.

Jelita mengambil piring-piring yang sudah kosong, membawanya ke dapur untuk menghindari perdebatan dengan Saka.

"Saka, sana susul Jelita," kata Ezra.

"Iya, apa kalian sungguh ingin bertengkar dan membuat situasi di sini jadi tidak enak?" tanya Toby.

Saka beranjak dari tempat duduknya lalu menyusul Jelita di dapur.

...----------------...

1
Uthie
coba mampir 👍
Diny Julianti (Dy)
jelita berarti udah ngga perawan dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!